Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak 1. Pelaksanaan Kegiatan Ektensifikasi

melalui Pemberi KerjaBendahrawan Pemerintah sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak No.16PJ2007.  Berdasarkan property based, yaitu Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan atau memiliki tempat usaha dipusat perdagangan dan atau pertokoan,sesuai dengan peraturan Dirjen Pajak No. 175PJ2006.  Profesional based atau profesi yang sasarannya seperti dokter, notarisPPAT,pengacara,artis dan lain-lain.  Wajib Pajak Orang Pribadidari sektor yang sedang booming seperti kelapa sawit, real estate dan konstruksi untuk membetulkan SPT-nya. Kepada hal yang menjadi prioritas diatas, bila ditemukan Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki penghasilan di atas PTKP akan dihimbau untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, dan bila tidak memenuhi akan diberikan NPWP secara jabatan.

2. Pengawasan

Dalam rangka pengawasan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pelaksana kegiatan diwajibkanmemonitor pelaksanaan kegiatan tersebut, apapun ketentuan yang menjadi dasar pengawasan tersebut adalah : a. Setiap pelaksana kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi secara berkala membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi pajak untuk dikomplikasi oleh kepala seksi Ekstensfikasi Perpajakan dan diberikan kepada kepala seksi PDI Pengolahan Data dan Informasi Universitas Sumatera Utara b. Kepala Kantor Penyuluhan Pajak bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadidiwilayahnya dan secara priodik melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada kepala KPP atasannya. c. Kepala KPP bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadidiwilayahnya secara priodik melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Kakanwil DJP atasannya. d. Kakanwil DJP bertanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadidiwilayahnya dan secara priodik melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Direktur Jenderal Pajak bagian Direktorat Informasi Perpajakan. D. Kontribusi Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Sejak tanggal 1 Januari 1994, sistem pemungutan pajak di Indonesia telah diubah, yaitu dari official assesment menjadi self assesment system. Self assesment merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi untuk menghitungkan, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak terutang. Dengan sistem ini,diharapkan terjadinya partisipasi aktif dari masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, mengingat tingginya target penerimaan negara dari sektor pajak. Setelah diadakannya kegiatan ekstensifikasi di KPP Medan Kota, maka pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar bertambah secara signifikan dan Universitas Sumatera Utara jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT juga semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga penerimaan pajak juga bertambah. Hal ini disebabkan berhasilnya kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Medan Kota. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel IV.1 pertumbuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar di KPP Medan Kota: Tabel IV.1 Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Pada KPP Medan Kota 2012 2013 2014 BADAN 8.596 9.366 10.128 ORANG PRIBADI 66.663 72.951 79.690 BENDAHARWAN 559 572 581 TOTAL 75818 82889 90399 Sumber : Seksi PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.2015 Tabel IV.2 Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melaporkan SPt Pada KPP Medan Kota 2012 2013 2014 BADAN 3219 3328 3480 ORANG PRIBADI 21063 21416 21571 BENDAHARWAN 41 35 29 TOTAL 24323 24779 25080 Sumber : Seksi PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.2015 Universitas Sumatera Utara Dari table IV.1 diatas maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut : Gambar Grafik IV.1 Wajib Pajak Orang PribadiTerdaftar Pada KPP Medan Kota Sumber : Seksi PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.2015 Gambaran peningkatan Wajib Pajak Orang Pribadi secara keseluruhan baik Wajib Pajak Orang Pribadi Badan, Wajib Pajak Orang Pribadi, maupun Bendaharawan dapat digambarkan dengan grafik IV.2 berikut : 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 Badan Orang Pribadi Bendaharawan 2012 2013 2014 Universitas Sumatera Utara Gambar Grafik IV.2 Jumlah Keseluruhan Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Sumber : Seksi PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.2015 Dari Gambar Grafik IV.2 diatas, dapat dilihat bahwa kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Medan Kota cukup berhasil. Hal ini dapat dilihat dari pertambahan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014. Pada tahun 2014 terdaftar Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 90399 WP Jumlah WP terbanyak. Pertambahan WP tersebut sudah termasuk atas permohonan sendiri dan pemberian NPWP secara jabatan. Pertambahan Wajib Pajak Orang Pribadi ini disebabkan oleh dikeluarkannya ketentuan yang mengharuskan setiap karyawan yang mempunyai penghasilan di atas PTKP wajib memiliki NPWP. 65000 70000 75000 80000 85000 90000 95000 Wajib Pajak Terdaftar 2012 2013 2014 Universitas Sumatera Utara

E. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi