2. Kelemahan Penelitian a. Penelitian ini hanya meneliti tentang gambaran persepsi perawat pada
pasien gangguan jiwa dan tidak dilakukannya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan pengetahuan perawa.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSJ Ghrasia DIY dan RS PKU Muhammadiyah Gamping terdapat perbedaan persepsi,
dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa : 1. Karakteristik persepsi perawat terhadap pasien dengan gangguan jiwa
adalah usia di RSJ Grhasia DIY mayoritas berumur 36 – 45th dan di
RS PKU Muhammadiyah Gamping
26 – 35th
, jenis kelamin mayoritas perempuan, pendidikan terakhir mayoritas D-III D-IV, lama bekerja di
RSJ Grhasia DIY mayoritas 3th dan di RS PKU Muhammadiyah Gamping
≤ 3 th
dan untuk karakteristik riwayat anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa mayoritas tidak memiliki.
2. Persepsi perawat RSJ terhadap pasien gangguan jiwa adalah baik 3. Persepsi perawat RSU terhadap pasien gangguan jiwa adalah baik
4. Perbandingan persepsi RSJ dan RSU terhadap pasien dengan gangguan jiwa menunjukkan adanya perbedaan persepsi terhadap dua kelompok
responden dengan p value = 0,001.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh, penulis dapat memberikan saran untuk beberapa pihak sebagai berikut :
1. Peneliti Selanjutnya a. Perlu dilakukan penelitian lebih luas tentang persepsi perawat,
seperti menghubungkan faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi.
b. Perlu dilakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan perawat dan dihubungkan dengan persepsi yang dibentuk oleh perawat.
2. Tenaga Kesehatan a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk evaluasi
persepsi perawat terhadap pasien dengan gangguan jiwa agar perawat memiliki persepsi lebih baik.
b. Lebih ditingkatkan persepsi terhadap pasien dengan gangguan jiwa. 3. Mahasiswa
a. Bagi mahasiswa keperawatan untuk lebih bisa mempelajari tentang pasien gangguan jiwa sebagai bekal untuk profesi kejiwaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmedani, B.K. 2011. Mental Health Stigma : Society, Individuals, and the Profession. J Soc Work Values Ethics. 2011 ; 82: 4-1-4-16. Diakses
26 Januari
2016 dari
www.ncbi.nlm.nih.govpmcarticlesPMC3248273. Amriyati, Sumarmi, Sutoto. 2003. Kinerja Perawat Ditinjau dari Lingkungan
Kerja dan Karakteristik Individu Studi pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Banyumas Unit Swadana Daerah. Jurnal
Manajemen Pelayanan Keperawatan Vol.06No.012003. Diakses 2 Agustus
201 dari
http:id.portalgaruda.org?ref=browsemod=viewarticlearticle=131 699
Björkman T., Angelman T. Jonsson M. 2008. Attitudes towards people with mental illness: a cross-sectional study among nursing staff in
psychiatric and somatic care. Scandinavian Journal of Caring Sciences 22
, 170 –177.
Chambers M., Guise V., Valimaki M., et al. 2010. Nurses’ attitudes to mental
illness: a comparison of a sample of nurses from five European countries. International Journal of Nursing Studies 47, 350
–362. Dahlan, M.S. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Depkes RI. 2003. Buku Pedoman
Kesehatan Jiwa. Jakarta. Egbe, CO., Brooke-Summer,C., Kathree, T., Selohilwe, O., Thornicroft, G.,
Petersen, I. 2014. Psychiatric Stigma and Discrimination in South Africa: Persepctives from Key Stakeholders. BMC Psychiatry 2014,
14:191. Diakses
28 Januari
2016 dari
www.ncbi.nlm.nih.govpmcarticlesPMC4099203. Ewalds-Kvist B., Högberg T. Lutzen K. 2012. Impact of gender and age on
attitudes towards mental illness in Sweden. Nordic Journal of Psychiatry
67 ,
360 –368. Diakses 3 Agustus 2016 dari
https:www.researchgate.netpublication233929524_Impact_of_gend er_and_age_on_attitudes_towards_mental_illness_in_Sweden
Gadjali, R.K dan Birton, M.N.A. 2014. Analisis Pengaruh Jenis Kelamindan Masa Kerja Terhadap Persepsi Etis Akuntan Manajemen dengan Love
of Money Sebagai Variabel Intervening. Jakarta : Universitas Muhammadiyah
Jakarta. Diakses
1 Agustus
201 dari
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.idfiles201409054.pdf