Perkembangan kehidupan minoritas muslim di Rusia studi kasus tatarstan

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MINORITAS MUSLIM DI RUSIA
STUDI KASUS TATARSTAN
 

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Oleh
NUR ENDAH MUTHIAH
NIM: 104022000811

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H / 2010 M

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat,
2010

27 Oktober

Nur Endah Muthiah

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MINORITAS MUSLIM DI RUSIA
STUDI KASUS TATARSTAN
 


Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Oleh
NUR ENDAH MUTHIAH
NIM: 104022000811

Dibawah Bimbingan

Prof. Dr. Didin Saefudin, M.A
NIP: 150270616

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H / 2010 M

ABSTRAK

Nur Endah Muthiah
Perkembangan minoritas Muslim di Rusia (studi kasus Tatarstan)
Bila pada dasawarsa 1980-an di Eropa Bara dan Amerika dikenal secara cukup
luas istilah “Less Mussulman Oubblies” (umat yang terlupakan) terhadap komunitas
Muslim di Rusia (uni soviet), maka sejak era pasca 1990-an hingga kini sebutan
peyoratif tersebut sudah kehilangan relevansinya. Memang harus diakui pula hingga
kini sedikit sekali yang tahu tentang kondisi dan keadaan umat Islam di Rusia,
mengingat posisinya yang berada dibawah bayang-bayang dominasi agama terbesar
Rusia yaitu Kristen Orthodoks.
Perkembangan umat Islam di Rusia khususnya Tatarstan dari masa kemasa
dapat dikatakan berjalan dinamis, setidaknya wilayah Tatarstan pernah mengalami
beberapa periode kekuasaan diantaranya, perode kekhanan Kazan, Volga Bulgaria,
masa kekaisaran Rusia (dinasti Romanov), masa pemerintahan komunisme
(USSR/soviet) dan saat ini berada dibawah pemerintahan federasi Rusia.
Perkembangan Islam sendiri mulai meningkat pada masa kekhanan Kazan dan
Volga Bulgaria. Namun Islam juga pernah mengalami tekanan. Bukan lagi rahasia
umum bahwa seluruh umat beragama di Rusia tak terkecuali Islam telah mengalami
lebih dari dari separuh abad lamanya berada dibawah tekanan rezim komunis ateistik
yang sangat refresif. Tak di pungkiri pula bahwa hingga kini sebagian umat Islam di
Rusia tak jarang menghadapi perlakuan-perlakuan intoleran, non kooperatif dan

bahkan saling menjatuhkan dari kalangan tertentu di masyarakat.
Tatarstan adalah sebuah republik bagian dari pemerintahan federasi Rusia
dengan popularitas Muslim terbesar. Selain itu karena letaknya yang dekat dengan
ibukota federasi Rusia yaitu Moskow, sehingga memudahkan interaksi dengan
pemerintah pusat, baik untuk masalah ekonomi, social, politik, maupun keagamaan.
Untuk urusan keagamaan pihak federasi telah memberikan hak istimewa seperti
pengangkatan mufti di dewan federasi Rusia (duma)
Dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan keagamaan Muslim Tatarstan telah
berperan dari masa awal penyebaran Islam hingga sampai saat ini. Hal ini telah
terbukti dengan lahirnya beberapa tokoh sufi yang terkenal seperti Sh. Mardjani, dan
Utez Imyani. Tatarstan pada masa federasi Rusia telah mengalami kemajuan baik
bidang social,keagamaan, politik maupun ekonomi. Hal ini juga tidak lepas dari kerja
keras umat Muslim Tatarstan dan pihak pemerintah.
I

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala fuji dan syukur bagi Alllah SWT, yang telah menciptakan langit dan

bumi, dan memberikan rezeki-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-Nya. Atas nama
Rahman dan Rahim-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsiini. Shalawat serta
salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga,

sahabat serta umat beliau yang senantiasa mencintai dan menjalankan

amanah-amanah beliau.
Dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kendala yang seringkali menjadi
faktor penghambat bagi penulis, namun insya Allah seiring dengan selesainya skripsi
ini, penulis dapat mengambil hikmah dan i’tibar dari hambatan-hambatan yang telah
dihadapi. Kendala itu semua dapat penulis lewati dengan bantuan motivasi,
bimbingan serta dukungan moril dan materil dari orang-orang yang menyayangi
penulis. Dengan sikap tulus dan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis
mengucapakan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Yang tercinta dan akan selalu penulis banggakan serta sayangi, SUAMI yang
telah memberikan segenap kasih saying serta doa yang tak pernah terputus
yang selalu mengiringi setiap langkah penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.

2. Bapak Didin Saefudin, Prof, Dr, M.A, selaku dosen pembimbing yang penulis
kagumi dan banggakan yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
ii

dengan kesabaran dalam penulisan skripsi ini, serta memberikan motivasi
kepada penulis untuk kosisten di bidang aktivitas intelektual.
3. Bapak Abd. Choir, Dr, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
4. Bapak Ma’ruf Misbah, Drs, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam yang telah meluangakan waktunya untuk berkonsultasi dengan penulis.
5. Bapak Usep Abdul Matin, M.A, selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam dan terima kasih atas seventh habitnya.
6. Bapak Saidun Derani, Drs, M.A, selaku dosen pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dan meluangkan waktu untuk mendengar keluh
kesah penulis.
7. Dosen-dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Nurhasan, M.A, Imam
Subchi,M.A, Tarmidzi Idris, Drs, Tati Hartinah, M.A, Parlindungan Siregar,
M.A, Awalia Rahma M.A, Muslich Idris M.A dan dosen-dosen lainnya yang
tidak dapat disebutkan
8. Dr. Wan Jamaluddin Z, Phd yang telah memberikan informasi dan buku-buku
tentang Islam di Rusia.

9. Perpustakaan utama UIN dan perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora,
serta perpustakaan Nasional Indonesia yang telah memberikan informasi
tentang pembahasan skripsi.
10. Khusus rekan-rekan mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam angkatan 2004,
Indah’gondah, mpo Marni, Siti Rohimah, Aini, jeng Yuli, Murni, Anita,

iii

Nur Hasanah (Glenn), cyntia, Fatimah, Maul dan Sayyidah juga fahmi, Joy,
Mantik, Ochol, Syarif (Uin), Ujang, Udeen, Yaqin, Pandu dan teman-teman
yang lainnya, terima kasih atas semuanya yang telah dilakukan.
Harapan penulis semoga skripsi ini memiliki manfaat bagi penulis sendiri
maupun
pihak lain yang membutuhkan.
Akhir kata penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT, agar senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan semoga semua bantuan yang diberikan
dapat menjadi nilai ibadah serta dijadikan amal kebaikan. Amin .
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, Oktober 2010


Penulis

iv

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK

………………………………………………………………

i

KATA PENGANTAR …………………………………………………….

ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………

v


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………

1

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ………………………………

6

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………..

6

D. Tinjauan Pustaka …………………………………………………...

6

E. Metode Penelitian …………………………………………………..


7

F. Sistematika Penulisan ……………………………………………….

8

BAB II IDENTIFIKASI WILAYAH TATARSTAN
A. Letak Geografis wilayah Tatarstan …………………………………..

10

B. Sejarah Suku Bangsa Tatar …………………………………………..

11

C. Sejarah Masuknya Islam di Tatarstan ……………………………….

15

BAB III TATARSTAN PADA MASA FEDERASI RUSIA

A. Struktur Pemerintahan ………………………………………………..

20

B. Hubungan Tatarstan dengan Federasi Rusia …………………………

22

v

BAB IV

PERKEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM DI TATARSTAN

A. Perkembangan Organisasi Tarekat Sufi di Tatarstan ………………..

27

1. Syeikh abd- al Rahim Utez Imyani ………………………………. 30
2. Syeikh Abd al-Nashir al-Kursawi ………………………………...

35

3. Syeikh Syihab al-Din al-Marjani ………………………………... 39
B. Perkembangan pendidikan ……………………………………………
C. Perkembangan Sosial kemasyarakatan …………………………….. 54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 56
B. Saran ……………………………………………………………….. 57

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..............

vi

58

51

JADWAL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama

: NUR ENDAH MUTHIAH

NIM

: 104022000811

Jurusan/Fakultas

: SPI / Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembimbing

: Prof. Dr. Didin Saepudin, M.A

No

Tanggal

Keterangan

Paraf

Ciputat, Oktober 2008

Nur Endah Muthiah

LAMPIRAN

Kerja sama antara Tatarstan dan Russian DOSAAF

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Tatarstan merupakan wilayah bagian dari Negara federasi Rusia yang

sekarang dikenal sebagai wilayah bagian dari Eropa Timur. Dahulu Tatarstan
adalah sebuah bangsa yang tergabung dalam Uni Sovyet yang menguasai daerahdaerah disekitar Asia Tengah. Rusia modern adalah sebuah bangsa yang kini
dikenal sebagai pewaris dan penerus keadidayaan Uni Sovyet pasca perang
dingin. Pada tahun 1991 Rusia mengalami perubahan kehidupan sosial, politik,
ideologi, ekonomi dan budaya bangsa Rusia yaitu dengan adanya Perestroika dan
Glasnost yang dicetuskan oleh Mikhail S Gorbachev yaitu seorang panglima
tertinggi tentara Rusia (KGB) 1 . Akibatnya Rusia mengalami yang mendasar dan
besar-besaran pada tantangan geopolitik di Eropa Timur bahkan dunia. 2
Rusia sekarang ini merupakan Negara yang multikultural dan multietnis
karena penduduknya yang beragam budaya dan suku bangsa. Terdapat lebih dari
seratus suku bangsa asli di Rusia dan mereka memeluk tiga agama besar yaitu
agama Kristen Ortodoks, agama Islam dan agama Budha. Mayoritas penduduk
adalah suku bangsa Rusia yang memeluk agama Kristen Ortodoks yang juga
dipeluk oleh suku bangsa Karel, Yakut, Chuwash, Mordwa, Mari dan beberapa
1

KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) pada dasarnya adalah sebuah komisi keamanan
negara yang dibentuk pada tanggal 13 Maret 1954 dengan nama lengkap KGB SSSR (KGB
Unisoviet) yang berada dibawah dewan menteri Soviet. Sering juga disebut dengan polisi rahasia.
Lihat A. Pahrurodji, Rusia Baru Menuju Demokrasi, pengantar Sejarah dan Budayanya (Yayasan
Obor Indonesia, Jakarta 2005)
2
Wan Jamaluddin “Dinamika Perkembangan Islam di Rusia Modern” Pusat Penelitian Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan, Bandar Lampung, 2004 hal 139

1

suku bangsa lainnya. Jumlah penduduk Kristen Ortodoks sekitar 80 % dan
penduduk Islam sekitar 13 % (kira-kira 20 juta penduduk). Kurang lebih 1%
adalah orang Budha dan sisanya memeluk agama Katolik, Protestan, dan Yahudi.
Rusia mempunyai 85 daerah yang semuanya mempunyai hak sama yang
dinamakan dengan subyek federasi. Tiap subyek federasi mempunyai nama lain,
diantaranya ada 21 republik, 5 Kray (wilayah), dua kota (moskow dan
st.Petersbug) dan kebanyakan federasi bernama Obalsty (daerah). Kebanyakan
penduduk daerah, wilayah dan kota adalah suku bangsa Rusia. Tetapi semua
republik didiami oleh suku bangsa lain dan mempunyai nama sesuai suku bangsa
yang mendiaminya. Ada delapan republi yang berpenduduk mayoritas Islam,
diantaranya

Adigeya,

Basykortostan,

Chechnya,

Dagestan,

Ingusyetya,

Kabardino-Balkariya, Karacai-Cerkesiya dan Tatarstan. Ada 40 suku bangsa di
Rusia yang memeluk agama Islam. Biasanya ada satu atau dua suku bangsa utama
di tiap republik, tetapi ada satu pengecualian yaitu republik Dagestan.
Penduduknya terdiri atas kira-kira 30 suku bangsa yang beragama Islam. Semua
republik yang berpenduduk Islam berada dikawasan sungai Volga (Rusia sentral)
dan kawasan kaukasus Utara (Rusia selatan). 3
Sejarah Islam di Rusia cukup panjang, masuknya Islam ke Rusia dimulai
pada abad ke-7 M yaitu ke wilayah Daghestan dan Kaukasus Utara. Sementara
gelombang perluasan Islam wenyusut di Eropa Barat, Islam membuat sejarah di
Eropa Timur. Disini Islam menyebarkan kekuasaannya berawal pada tahun 753
H/1353 M ketika Adrianopel menjadi Ibukota Negara Utsmaniyah. Pada paruh
3

Nikolay Tolmachev “ Tata Negara, Etnik dan Agama di Rusia” sebuah makalah yang
diseminarkan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia 2009

2

pertama abad berikutnya kekuasaan Islam mencapai Danube dan sebagian besar
Yunani. Pada paruh kedua

ketika Konstantinopel direbut dan dinamakan

Islampul, kekuasaan mencapai laut Adriatik. Dibawah kekuasaan sultan Sulaiman
al-qanuni. Pada tahun 926 H/1520 M-974 H/1566 M Hungaria, Polandia selatan,
Rusia selatan, Kaukasus dan Crete di rebut, laut Hitam dan Aegea pun jadi telaga
Muslim. Namun kerajaan-kerajaan Islam pertama muncul dikawasan Volga
sekitar abad ke 14. Kini dinamakan Horde Emas (golden horde) yang didirikan
oleh suku pengembara dari wilayah Mongolia dan pada abad ke-13 menjajah
kerajaan-kerajaan suku bangsa Rusia. Masa penjajahan Mongol-Tatar atas Rusia
berlangsung kira-kira 250 tahun.
Tatarstan merupakan salah satu republik dari federasi Rusia yang secara
ekonomi, kultural, maupun politik merupakan wilayah yang strategis karena
terletak di jantung federasi Rusia yang diapit oleh dua sungai besar yakni sungai
Volga dan Kama. Sejarah Tatarstan dapat ditelusuri dari kehidupan etnis Bulgaria
dan Finno Ural di tepi sunjgai Volga sekitar abad ke-6 hingga ke-10, yaitu dari
masa pemerintahan Umar bin Khattab (13-23 H /634-644 M), masa pemerintahan
khalifah Usman bin Affan (23-36 H/644-656 M), dan pada masa-masa khalifah
dinasti bani Umayyah, mereka membangun peradaban yang tinggi. Kontak
hubungan tersebut mencapai puncaknya pada masa khalifah Abdul Malik bin
Marwan yang berkuasa tahun 685-705 M. Puncak dari penyebaran Islam terjadi
ketika etnis Bulgar memeluk agama Islam.
Penyebaran Islam secara intensif dilakukan oleh para Sufi. Tarekat
merupakan unsur penting dalam peradaban Islam dikawasan Rusia sejak masa-

3

masa paling awal penyebaran Islam bahkan sampai saat ini. Tarekat yang pernah
berkembang

yaitu

tarekat

Qadiriyah,

Naqshabandiyah,

Yasawiyah,

dan

Qubrawiyah. Namun tarekat yang paling kuat adalah tarekat Qadiriyah dan
Naqshabandiyah. Sedangkan mazhab yang paling banyak dianut yaitu mazhab
Syafi’i dan mazhab Hanafi. Sedangkan di Tatarstan sendiri yaitu Islam Sunni
yang bermazhab Hanafi yang berkembang sejak abad ke-10 yang telah diterima
oleh orang-orang Bulgar dan menjadi Mazhab resmi Negara di wilayah Volga
Bulgaria. 4
Islam di Rusia memiliki peran penting, pertumbuhan penduduk Muslim
menunjukkan Grafik positif. Agama Islam juga mempersatukan 40 etnis di Rusia,
dimana etnis terbesar adalah kaum Tatar dengan 5 juta penjduduk. Etnis-etnis lain
sepereti Bashkir, Dagestan, Chechen, Ingush, dan Kabardian adalah diantara etnis
Rusia yang beragama Islam. 5
Tatarstan merupakan daerah yang tertua di Imperium Rusia, karena pada
tahun 1550 pernah ditaklukkan oleh Tsar Ivan IV (Ivan the Great) dan pada tahun
1552 wilayah Kazan telah ditaklukkannya. Tatarstan juga merupakan salah satu
Negara yang jumlah penduduk Muslimnya terbesar di negara federasi Rusia. Pada
tanggal 14 Pebruari 1994 telah diadakan persetujuan “On Delimination
ofjurisdictionjal and Mutual Delegation of Authority between the State Bodies of
the Russian Federation and the State of the Republic of Tatarstan” yaitu tentang
pemisahan wilayah secara hukum.

4

Jhon L. Esposito “ Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern” jilid 3, Mizan, Bandung 2001 hal:
378
5
http://Wikipedia. Org.Tatarstan

4

Geliat keislaman secara ideologis-politik dikawasan federasi Rusia
kembali mendapatkan momentumnya pada penghujung tahun 1991 yang ditandai
dengan pernyataan kemerdekaan dan pemisahan diri Negara-negara Islam di Asia
Tengah dan Kaukasus seperti Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Kirgistan,
Kazakhstan dan Azerbaijan. Fenomena ini sempat menimbulkan kekhawatiran
dunia karena di prediksi akan menimbulkan guncangan stabilitas regional dan
demokratisasi global dikawasan Asia Tengah. 6 Kegiatan organisassi keagamaan
bertambah 804 organisasi, sedangkan organisasi Kristen Orthodoks bertambah
144 organisasi. Begitu juga dengan Kristen Protestan dan organisasi tradisional
lainnya hanya berjumlah kurang lebih 400 organisasi. 7
Selain itu juga telah tercatat dalam sejarah bahwa Islam di Asia Tengah
pernah terkenal sebagai pusat peradaban Islam yang tinggi hingga abad ke-16,
dengan lahirnya berbagai tokoh ilmuwan di bidangnya seperti sejarawan alKashgiri, astronom Abu Raihan al-Biruni, filsuf Abu Sahal al-Masiri dan Abu Ali
Ibnu Sina (Avicenna), penyair Abu Bakar ibn al-Khawarizmi dan Rundaki serta
Firdausi.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka pada
penulisan skripsi ini penulis perlu memberikan batasan kajian dan merumuskan

6

Wan Jamaluddin “ Jurnal Studi Keislaman, Dinamika Perkembangan Islam di Rusia Modern”
Pusat Penelitian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan, Bandar Lampung, 2004 hal 139
7
Proceedingsof the International Symposium on Islamic Civilisation in the Volga Ural Region”
Research Centre For Islamic History, Art and Culture, IRCICA Istanbul 2004

5

terlebih dahulu masalah-masalah yang hendak penulis bahas agar arah dan sasaran
yang hendak dicapai akan lebih jelas dan terarah.
Dengan demikian fokus pembatasan dan perumusan masalah pada
akhirnya dapat menghasilkan skripsi yang sesuai dengan judul yang telah
ditetapkan. Permasalahan tersebut antara lain:
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Tatarstan?
2. Apa dan bagaimana kondisi Tatarstan pada masa federasi Rusia?
3. Bagaimana perkembangan masyarakat Islam di Tatarstan?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya Islam di Tatarstan
2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi Tatarstan pada masa federasi
Rusia
3. Untuk mengenal lebih jauh bagaimana perkemabangan masyarakat Islam
meliputi perkembangan tarikat Sufi dan pendidikan Islam di Tatarstan.

D. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai kehidupan minoritas Muslim di Rusia khususnya
Tatarstan masih sangat minim ditulis oleh para sejarawan barat ataupun sejarawan
timur, hal ini dikarenakan salah satunya terbentur faktor bahasa, selain itu juga
mengingat posisi umat Islam berada dibawah bayang-bayang dominasi agama
terbesar Rusia, Kristen Ortodoks. Karena minimnya informasi tentang penulisan

6

tersebut, penulis hanya menemukan beberapa sumber buku yaitu “Dinamika
perkembangan Islam di Rusia Modern” karya Dr.Wan Jamaluddin yang di
terbitkan oleh pusat penlitian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) RADEN
INTAN Bandar Lampung. Selanjutnya buku yang ditulis oleh A.M Romly dengan
judul “Dakwah dan Siyasah” (Perjuangan menegakkan Syariat Islam di Asia
Tengah dan Kaukasia dan Rusia Abad VII-XX). Dan juga buku yang diterbitkan
oleh pusat penelitian sejarah Islam, Seni dan Budaya IRCICA, yang berjudul
“Proceeding of the Internasional Symposium on Islamic Civilisation in the VolgaUral Region.

E. Metode Penelitian
Dalam penyusunan perencanaan penelitian, maka peneliti akan dihadapkan pada
tahap pemilihan metode atau tekhnik pelaksanaan penelitian. Dalam penyusunan
penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitik yang berusaha
menggambarkan perkembangan umat Muslim di Tatarstan dan menganalisis data
serta fakta yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi.
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah Library Reaseach
(studi kepustakaan). Yaitu dengan menelaah buku-buku, majalah, artikel, yang
memuat tentang Islam di Tatarstan. Dan field Research (studi lapangan), studi ini
biasa dilakukan salah satunya dengan metode wawancara dengan pihak – pihak
yang terkait dengah pembahasan ini guna mendapatkan informasi yang
diperlukan. Data yang telah terhimpun dianalisa melalui pendekatan sejarah sosial
keagamaan dan politik, yaitu pendekatan terhadap setiap gejala sejarah yanjg

7

memanifestasikan kehidupan suatu komunitas atau kelompok mencakup aspek
professional dan juga struktural.
Tekhnik penulisan pada skripsi ini merujuk pada buku: pedoman penulisan
karya ilmiah skripsi, Tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet 1, th
2007. dan buku-buku lainnya yang berhubungan dengan metodologi penelitian.
Konsekwensi logis di dalam metode penelitian sejarah, bahwa sumber tersebut di
uji keaslian dan kesahihannya melalui kritik ekstern dan intern. Setelah pengujian
dan analisis data dilakukan, maka fakta-fakta yang diperoleh disintesiskan
melalaui eksplanasi sejarah. Penulisan sebagai tahap akhir dari prosedur penelitian
sejarah ini di usahakan dengan selalu memperhatikan aspek kronologis.
Sedangkan penyajiannya berdasarkan tema-tema penting dari setiap objek
penelitian 8 .

F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini mencakup lima bab dan masing-masing bab
mempunyai
Sub Bab tersendiri. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab 1

Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian
Pembatasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan

Bab II

8

Identifikasi wilayah Tatarstan

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta, Logos Wacana Ilmu 1999 hal 93

8

Membahas mengenai letak geografis wilayah Tatarstan, sejarah suku
Bangsa Tatar, dan sejarah masuknya Islam di Tatarstan.
Bab III Tatarstan pada masa federasi Rusia
Pembahasan ini meliputi: struktur pemerintahan, hubungan Tatarstan
dengan federasi Rusia.
Bab IV

Perkembangan masyarakat Islam di Tatarstan
Menjelaskan mengenai kontribusi para syeikh tarikat Sufi dalam
perkembangan kehidupan organisasi tarekat sufi di Tatarstan dan
pendidikan Islam di Tatarstan.

Bab V

Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan Bab terakhir yang menguraikan mengenai
kesimpulan dari hasil analisis dan saran-saran dari keseluruhan
penelitian. Sebagai bahan masukan bagi umat Islam, agar dapat
memperhatikan perkembangan umat Islam di Rusia.

9

BAB II
IDENTIFIKASI WILAYAH TATARSTAN

A. Letak Geografis
Republik Tatarstan berada dipusat Eropa Timur dengan jarak 800 km di
Timur Moskow. Tatarstan diapit oleh dua sungai diantaranya sungai Volga dan
sungai Kama. Tatarstan terletak pada koordinat 55 derajat 47 derajat lintang utara
49 derajat 10 derajat bujur timur dengan luas wilayah 425,2 km persegi. Di bagian
utara berbatasan dengan Republik Udmurt dan Republik Bashkortostan, di sebelah
timur dengan Orenburg Oblast dan Samara Oblast, disebelah selatan dengan
Ulyanovsk Oblast dan di sebelah barat dengan Republik Chuvas 9 . Ketinggiannya
yaitu 342 meter atau 1,125 kaki diatas permukaan laut sedangkan titik
terendahnya yaitu 35 m diatas permukaan laut. Sedangkan formasi tanahnya
terbentuk secara geologis dari fosil dan menghasilkan minyak bumi, gas dan
lignite. Jarak maksimum dari utara ke selatan yaitu 290 km dan dari timur ke barat
yaitu 460 km. 10 Tatarstan berada di “Moscow Time Zone” waktu bagian Moskow
karena letaknya sangat berdekatan. Iklimnya menunjukan iklim continental yaitu
apabila musim panas sangat panas, dan musim dingin sangat dingin yaitu bisa
mencapai -14 derajat Celcius di bulan januari dan suhu tertingginya 19,9 Celcius
di bulan juni. Curah hujannya pertahun adalah 430-500 mm. Bahasa yang di
gunakan adalah bahasa Tatar dan Rusia, dan menggunakan tulisan Cyrilic. Etnik

9

Domonic, Heaney ed. The Territories of the Russian federation 2006, Routledege, London 2006
hal 185
10
http://id.Wikipedia.org/wiki/Kazan

10

terbesar sedangkan etnik terbesar kedua adalah etnik Rusia dengan penduduknya
sekitar 1.154.000 jiwa. 11

B.

Sejarah Suku Bangsa Tatar
Suku Bangsa Tatar merupakan keturunan bangsa Mongol yang berasal dari

pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke Siberia
Utara, Tibet selatan, dan Manchuria barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang
mereka bernama Alanjha Khan yang mempunyai dua putra kembar yaitu Tatar
dan Mongol. Kedua putra itu melahirkan dua suku bangsa besar yaitu Mongol dan
Tatar. Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan yang melahirkan keturunan
pemimpin bangsa Mongol di kemudian hari. 12
Mereka adalah penganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang
dan sujud kepada matahari yang sedang terbit. Mereka adalah bangsa nomaden
yang memiliki kebiasaan mendirikan perkemahan dan berpindah-pindah dari satu
tempat ketempat lain, mengembala kambing dan berburu. Sebagai bangsa nomad,
orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan berani
menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Walaupun demikian mereka
sangat patuh kepada pemimpinnya. 13
Kehidupan suku bangsa Tatar dapat di telusuri dari kehidupan orang-orang
Volga dan Bulgaria di tahun 700-1238 M dan dari kekhanan Kazan yang
merupakan pusat pemerintahan suku bangsa Tatar.

11

http://www.oztukler.com
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. Rajawali Prees. Jakarta 2004 hal 60
13
Ibid, hal 61

12

11

Kekhanan kazan merupakan

Negara penerus Jengishiyah (Chingisid,

keturunan Jengis Khan) yang disebut Golden Horde atau Gumpalan Emas, pusaka
yang diwariskan kepada putera tertua Jengish Khan, Jochi pada awal abad ke 13
yang meliputi wilayah Siberia bagian barat dan sthepa Qipchaq yang membentang
hingga ke Rusia selatan. Namun Jochi meninggal sebelum Jengish khan wafat.
Maka wilayah warisannya dibagikan kepada kedua puteranya yaitu Batu dan
Orda. Batu mendirikan Golden Horde di Rusia selatan, sedangkan Orda
mendirikan White Horde di Siberia barat. Kekhanan Kazan berpusat di kota
Kazan yang belokasi di wilayah Tatarstan sekarang pada tepi timur sungai Volga
disebelah utara pertemuannya dengan sungai Kama. Wilayah ini pernah menjadi
salah satu bagian dari Bulgaria Volga, Negara Muslim pertama di Eropa bagian
timur (sudah mulai memeluk Islam saat kunjungan Ibn Fadhlan pada tahun 922
M).

14

Pendirian kekhanan Kazan (1483 atau 1445) mengikuti pergerakan Ulug
Muhammad dari Krimea, tempatnya memerintah sebelumnya menuju ke utara.
Salah seorang putera Ulug Muhammad, Mahmud (memerintah 1446-1466),
menggantikan ayahnya sebagai khan. Putra lainya, Kasim, mendirikan kekhanan
Kasimov,yang merupakan kesultanan klien yang mengabdi kepada Muscovy
(kerajaan Moscow). Sudah sejak tahun 1468 Muscovy mencoba terlibat dalam
hubungan dinamis antara sang khan (kekuasaan dan kedaulatan warisan Jengish
Khan) dan empat bey karaci (para ketua empat suku terpenting, Shirin, Barin,
Argin dan Kipcak) untuk mendukung tawaran Kasim memimpin kekhanan
14

Jhon L Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, Jilid 2, Mizan, Bandung.2001 hal
122

12

tersebut. Baru pada 1487 dengan ditempatkannya klien kerajaan Muscovy
Muhammad Amin sebagai khan dalam masa pemerintahan yang kedua,
keseimbangan bergeser kearah kepentingan Muscovy. Keempat pemimpin suku
tesebut yang secara tradisional mengendalikan suksesi dan urusan Negara lainnya,
kurang puas dengan kondisi ini dan pada tahun 1496 mencari seorang penguasa
alternative pada diri Mamuk keturunan Sibaniyah. Hal ini ternyata membawa
malapetaka bagi kepemimpinan suku setempat dan pada tahun 1497 mereka harus
sepakat bahwa klien Muscovy yang baru, Abdullatif, adik Muhammad Amin
menjadi Khan baru. Kemudian pada tahun 1502 Abdullatif diturunkan dari
jabatannya, kemudian digantikan kembali oleh Muhammad Amin, hal ini
menandakan bukti control Muscovy atas urusan dalam kekhanan Kazan selama
periode tersebut. Akan tetapi, perselisihan yang tidak diharapkan antara
Muhammad Amin dan Muscovysepanjang tahun 1505 hingga 1507 mendorong
kekhanan Kazan untuk menegaskan kembali kemerdekannya. 15
Setelah tewasnya Muhammad Amin pda tahun 1518 dan berakhirnya garis
keturunan Ulug Muhammad, kekhanan Krimea menjadi lebih giat melibatkan diri
dalam urusan kekhanan Kazan. Sahib Giray, saudara dari khan Krimea membantu
Sah Ali (memerintah tahun 1518-1521). Sahib Giray lalu diangkat sebagai Khan,
namun pengangkatan ini bertentangan dengan kehendak Muscovy. Sahib Giray
kemudian diganti oleh keponakannya, bernama Sefa Giray (memerintah tahun
1525-1532). Kota Kazan berfungsi sebagai pusat perdagangan penting. Namun
pada saat hubungan dengan Muscovy mulai memburuk, Muscovy mulai

15

Ibid hal 123

13

mengalihkan aktivitas perdagangannya dari Kazan ke pusat-pusat perdagangan
pesaing yang berada di bawah kontrolnya sendiri.
Sebelumnya pada abad ke 13-14 m, kekhanan Golden Horde merupakan
korban tawanan perang. Di tahun 1433 M pemerintahan khan Ulugh Muhammad
telah ditaklukan dibawah kerajaan Horde Emas. Ketika dia sadar bahwa dia tidak
dapat memegang kekuasaan sebagai pemimpin di golden horde dan menetapkan
sebuah kemerdekaan kesultanan dirinya. Semua itu adalah keturunan dari
kesultanan Kazan. Kesultanan Kazan berada dilengkungan Volga tengah di
pertemuan dengan sungai Kama. Ulugh Muhammad Beg memperindah pusat
Kota Kazan dengan beberapa bangunan yang indah. 16
Di permulaan hidupnya, Kota baru Tatar, Kazan mempunyai konflik
dengan para bangsawan Moskow. Para bangsawan itu merampas Kota Kazan
karena wilayah Volga merupakan salah satu rute perdagangan ke Asia Tengah,
Kaukasus, dan Persia. Di Selatan, rute perdagangan kesultanan Krimea ditutup
oleh jalur laut hitam. Akhirnya kesultanan Kazan kalah dalam satu perundingan di
tahun 1445 dan para bangsawan Moskow mengambil beberapa tawanan dan
menjamin kebebasannya setelah membayar tebusan yang mahal. 17
Ulugh Muhammad meninggal setelah perang dengan Moskow. Ulugh
Muhammad digantikan oleh anaknya yang berkuasa dari tahun 1445-1461.
penggantinya Khalil yang berkuasa dari tahun 1461-1467 kemudian Ibrahim yang
berkuasa berikutnya sekitar 12 tahun, dari tahun 1479-1487. Muhammad Amin
yang melanjutkan kekuasaan di tahun 1496 ternyata diam-diam berpihak kepada
16

Masadul Hasan, HISTORY of ISLAM (Classical Period 1206-1900) Vol II, Adam Publisher and
Distributerss, Shandar Market, Chitlin Qabar, Delhi.1995 hal 303
17
Ibid hal 304

14

bangsa Rusia (moskow). Orang Rusia membantunya dalam memperebutkan tahta
di Kazan. 18
Di perempat abad 15 yang lalu, perjuangan antara orang-orang Tatar dan
Rusia dimulai pada fase akhir di tahun 1480. Ahmad yaitu khan dari Golden
Horde membentuk tentara Tatar yang besar untuk melawan Moskow.
Kekhanan Kazan berpusat dikota Kazan di timur sugai Volga da disebelah
utara pertemuannya degan sungai Kama. Wilayah ini pernah menjadi salah satu
bagia dari Volga Bulgaria yaituy sebuah Negara Muslim pertama di Eropa Timur,
yang kemudian menjadi bagia dari kekuasaan Horde Emas. Islam mejadi agama
Negara Horde Emas pada paro pertama abad ke-14 dan melanjutkan tradisi Turki
Muslim.

C.

Sejarah Masuknya Islam di Tatarstan
Islam masuk ke Tatarstan tidak lepas dari sejarah masuknya Islam ke Asia

tengah dan kaukasus utara yaitu sekitar abad ke-7 setelah kelahirannya di tanah
Arab. Kaum arab penakluk membawa Islam ke Transkaukasia timur meliputi
wilayah Azerbaijan yang jatuh pada tahun 639 M dan Dagestan yang jatuh pada
tahun 642 M kemudian penaklukkan ini terus dilakukan oleh Qutaybah bin
Muslim yang diangkat menjadi gubernur di Khurasan pada tahun 86 H oleh
khalifah Abdul Malik bin Marwan pada masa kekuasaan dinasti Umayyah di
Damaskus. Dalam penaklukannya ia menyebrangi sungai Oxus dan kemudian ia
berlanjut ke Bukhara. Setelah menundukkan Bukhara, Qutaybah memperkenalkan

18

Jhon L Esposito, hal 123

15

pembaharuan sipil dan Militer. Pada tahun 93 H/712 M, ia meyelamatkan
Khawarizmi (kini Khiva) tanpa pertumpahan darah, kemudian menaklukkan
Samarkand lalu mengangkat saudaranya, Abdullah sebagai wakil gubernur dan
akhirnya ia kembali ke Merv. Dengan menumbuhkan Samarkand dan Bukhara,
Qutayba menetapkan kedudukannya di Transoxiana 19 . Pada saat itu agama-agama
di Asia tengah dipengaruhi oleh kebudayaan Persia yaitu Zoroastrian, Majusi, dan
Mazda (Mazdaisme). Di Samarkand, Qutaybah menghancurkan sebuah berhala
yang terkenal dan membantah bahwa siapapun yang menyentuh berhala itu akan
binasa. Akhirnya orang-orang Majusi pun masuk Islam. 20
Walaupun agama Islam ditentang oleh Kristen Georgia dan Yahudi Khazar
di wilayah ini, namun Islamisasi berlangsung cepat, sehingga pada abad ke 8
mayoritas penduduk sudah Muslim. Islam datang bersama para pedagang sejak
tahun 700-1200 an sepanjang rute-rute perdagangan bulu binatang dan sutera.
Rute yang pertama dari utara ke selatan sepanjang Volga, yang kedua dari barat
ke timur, dari laut hitam ke Cina. Kerajaan Bulghar di Volga Tengah, kini
Tatarstan menerima Islam pada abad ke 9 dari para pedagang dan diplomat Arab.
Pada abad ke 10 perdagangan bulu binatang sebagian besar merupakan aktifitas
kaum Muslimin 21 . Untuk mempertahankan kontak-kontak yang intens yang
diperlukan jarak jauh, para saudagar mendirikan pelayanan-pelayanan pos

19

Ismail R. al-Faruqi dan Lois Lamya al-Faruqi. Atlas Budaya Islam, Mizan, Bandung. 2003 hal
249
20
Ibid hal 257
21
Jhon L Esposito hal 377

16

disekitar lembah Volga yang dikelola oleh orang-orang swasta disepanjang
perniagaan laut dan darat. 22
Selain itu menurut seorang professor dari Institut sejarah akademi
Tatarstan R.S Hakimov, bahwa proses penyampaian dan pernyataan Islam di
wilayah territorial Rusia sekarang ini telah berlangsung lebih dari satu millennium
(sekitar 1300 tahun). Dan ia juga menghubungkan masuknya Islam dengan
perang-perang yang dilakukan oleh orang-orang Arab di Transkaukasia dan
Kaukasus Utara yang terdiri dari Derbent, Balanjar dan daerah lainnya. Tidak
lebih dari 40 tahun di abad ke 7 tentara-tentara Arab Muslim dipromosikan untuk
memulai penyebaran Islam di wilayah Rusia modern. Ada beberapa fakta yang
menyebutkan bahwa di mulainya penyebaran Islam di Kaukasus Utara yaitu pada
masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/ 634-644 M) dan masa
khalifah Usman bin Affan (23-36 H/ 644-656 M) serta pada masa khalifahkhalifah bani Umayyah (41-133 H/ 661-763 M).
Islam mempunyai tradisi yang panjang diwilayah Volga-Ural. Salah
seorang sarjana dan sejarawan Muslim yaitu S.h Mardjani menulis didalam
bukunya yang berjudul Mustafad al-akhbar fi Akhvali Kazan wa Bulghar bahwa
orang-orang Bulghar mengadopsi Islam pada masa periode Abbasiyah dibawah
kekuasaan khalifah al-Ma’mun (813-833 M/ 227-232 H) dan telah diperkenalkan
terhadap orang-orang Bulgar melalui AsiaTengah pada pertengahan abad ke 19.
Perkembangan perjalanan agama Islam di Tatarstan tidak selalu berjalan
dengan sempurna, dikarenakan ada berbagai tantangan dan rintangan yang harus
22

Marshall G.S Hodgson, “The Venture of Islam” Vol II, Terj. Mulyadhi Kartanegara,
Paramadina, Jakarta 2002 hal 88

17

dihadapi seperti tekanan dari penguasa dan perseteruan dengan agama lain.
Masalah yang paling besar ialah tekanan dari salah satu penguasa Tsar Rusia yaitu
Tsar Ivan IV (Ivan The Terrible) yang berkuasa pada tahun 1550 M dimana pada
masa ini banyak uamat Muslim yang menjadi korban keganasannya.
Tsar Kathrine II (Kathrine yang agung) yang berkuasa pada tahun 1762
mencoba menguatkan stabilitas masyarakat Rusia dengan melemahkan berbagai
bentuk pemberontakan yang mempunyai pengaruh nyata. Salah satu reformasinya
ditahun 1764-1789 ditujukan untuk masyarakat Tatarstan (wilayah Tatar). Dia
telah melihat potret kehidupan masyarakat Muslim selama tinggal di Kazan,
kemudian Kathrine mengeluarkan kebijakannya yaitu persamaan dalam hak
ekonomi dan kebebasan dalam beribadah. Persamaan hak dalam ekonomi yaitu
dikembalikannya tanah-tanah atau ladang pertanian dan hak atas tanah garapan,
izin perdagangan bebas untuk semua Muslim tanpa campur tangan penguasa.
Kebebasan dalam beribadah yaitu boleh dibukanya kembali masjid-masjid serta
pembangunannya,

pembukaan

sekolah-sekolah/madrasah,

penyelenggaraan

khusus tempat-tempat orang Muslim berdasarkan syariat dan izin mempunyai
administrasi sendiri seperti penggunaan bahasa Tatar dilingkungan Kantor dan
berbagai bidang pekerjaan. Selain itu masalah kesehatan masyarakat dan ekonomi
yang dilupakan oleh rezim sebelumnya juga merupakan bagian dari program
reformasinya 23 .
Perjuangan umat Muslim Tatarstan tidak hanya sebatas perjuangan fisik,
mereka memanfaatkan momentum kebijakan Tsar Katherine II dengan membuka
23

A. Pahrurodji, Rusia Baru Menuju Demokrasi (pengantar sejarah dan latar belakang
budayanya)”, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005 hal 80

18

berbagai madrasah di sejumlah tempat. Hal ini tentu saja menimbulkan perubahan
baru bagi umat Muslim Tatarstan baik dari segi budaya maupun pemikiran.
Penomena kultural baru yang paling penting adalah Usul-I Jadid (metode baru)
yaitu sebuah program pendidikan yang secara perlahan berkembang menjadi
sebuah gerakan politik. Usul-I Jadid semula merupakan kelompok Kazan dan
Tatar Crimea yang kaya dan menjadi warga Eropa. Sebagian mereka
berpendidikan Kazan yang tidak hanya berasimilasi dengan kultur Rusia tetapi
juga sensitif terhadap warisan Turki. Kalangan borjuis Tatar Crimea dan Tatar
Volga menyampaikan konsep baru tersebut kepada Muslim Kazakhstan,
Turkestan dan Bukhara. Disinilah konsep tersebut mempengaruhi intelektual
Muslim lainnya. 24
Kebangkitan kalangan intelektual Tatar bermula pada abad ke 19 dibawah
ketokohan Abu Nasr al-Kursawi (1783-1814) seorang teologian muda Tatar dan
seorang guru madrasah di Bukhara yang menyerukan pengutamaan akal di atas
dogma. Dia diasingkan tetapi pandangannya dikembangkan lebih lanjut oleh
Shihab al-Din Marjani (1818-1889) yang menyerukan kebebasan berpikir dan
berijtihad dalam permasalahan keagamaan, melonggarkan keterikatan terhadap
berbagai dogma lama, menyerukan sebuah pendidikan yang mengajarkan alQur’an, Hadis dan sejarah Islam dan sistem pengajaran yang menggunakan bahasa
Rusia dan ilmu pengajaran ilmu pengetahuan modern. Programnya diarahkan

24

Ira M Lapidus “Sejarah Sosial Umamat Islam” Jilid 3 PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2000
hal 374

19

menuju pembaharuan kepercayaan dan ajaran Islam upaya menuju modernisasi
dan integrasi Islam dengan kebudayaan Rusia. 25
Dengan demikian Sh. Marjani menghadirkan sebuah paduan antara
orientasi modernis dan reformis.
Tokoh jadid yang paling terkenal adalah Ismail Gasprinski (1851-1914)
seorang Tatar Crimea yang belajar di Eropa dan bekerja sebagai jurnalis di
Istambul dan Paris. Pada tahun 1883 ia menerbitkan majalah Tarjuman yang
menjadi saluran utama bagi seruan modernisasi dan unifikasi umat Muslim.
Gasprinki menjadi tokoh utama modernoisasi dari pada reformasi. Ia berdalih
bahwa umat Muslim harus meminjam kemajuan barat untuk merevuitalisasi
kehidupan soaial dan intelektual mereka.meskipun Islam mampu bertahan sebagai
sebuah sistem teologi dan filsafat, umat Muslim harus menjadi bagian dari
peradaban teknik modern. Ia memberikan contoh positif dengan sekelompok kecil
komunitas Tatar di Polandia yang secara keagamaan merupakan komunitas
Muslim tetapi secara utuh mereka berasimilasi dengan kebudayaan Eropa. 26
Secara garis besar proses penyebaran Islam dibumi Tatarstan dalam
perspektif geopolitik modern telah berlangsung lewat berbagai modus seperti
dakwah damai, pengaruh budaya (akulturasi) menawarkan pilihan dengan penuh
kesadaran, pernikahan elite kerajaan, serta tanpa terkecuali intrik-intrik politik
tertentu seperti permintaan langsung dari pada sultan (Rusia : khanstvo) terhadap
kaisar Rusia (Tsar) untuk mendapatkan perlindungan dan bantuan militer.

25
26

Ibid hal 374
Ibid hal 375

20

BAB III
TATARSTAN PADA MASA FEDERASI RUSIA

A.

Struktur Pemerintahan
Tatarstan merupakan suatu Negara bagian atau wilayah dari federasi

Rusia. Tatarstan merupakan salah satu Negara yang terdekat dengan pusat
pemerintahan Rusia yaitu Moskow. Situasi politik internasional pasca perang
dingin yang dihadapi Rusia tidaklah lebih ringan dibanding yang dihadapi Uni
Sovyet ketika berseteru ketika melawan AS dan sekutunya. Ancaman terisolasi
secara geopolitik, mengharuskan Rusia memperkuat hubungan dengan Negaranegara bekas Uni Sovyet yang tergabung dalam CIS. CIS atau persemakmuran
Negara-negara merdeka atau SNG (Sodruzhestvo Nezavisimikh Gosudarstv) yang
terbentuk seiring dengan proses kehancuran Uni Sovyet (USSR) di penghujung
abad ke-20 27
Pada tanggal 30 Agustus 1990 pedana menteri tertinggi republik Sovyet,
Mintimer Shaimiyev mendeklarasikan Tatarstan menjadi sebuah republik.
Kemudian pada tahun 1991 diadakan pemilihan presiden, dan akhirnya Shaimiyev
sendiri yang terpilih. Pada bulan februari 1994 Shaimiyev memenangkan konsesi
dari pemerintahan federal yang ditandai dengan persetujuan yang isinya yaitu
pemerintah federal meyerahkan kekuatan sepenuhnya pada Tatarstan seperti

27

A. Pahrurodji. Hal 227

21

cadangan minyak, pabrik-pabrik industri, pajak penghasilan dan hak untuk
mengikuti politik perdagangan asing. 28
Dalam pemilihan presiden tahun 1996, Shaimiyaev kembali terpilih
menjadi presiden karena tak ada lawan dalam pemilihan tersebut. Ia merupakan
salah satu presiden Negara bagian yang paling aktif. Setelah itu dibentuklah
konstitusi Tatarstan pada tahun 2000 sebagai berikut : The Republic of Tatarstan
is a democratic constitutional State associated with the Russian Federation by the
Russian Federation, the Constitution of the Republic of Tatarstan and Treaty
between the Russian Federation and the Republic Tatarstan on Delimitation of
Jurisdictional Subject and Mutual Delegation of Powers between the State Bodies
of The Russian Federation and the State Bodies of the Republik Tatarstan 29 .
Berikut ini adalah keterangan tentang Negara Tatarstan

28
29

Nama Negara

: Republik Tatarstan

Ibukota

: Kazan

Berdiri

: 27 Mei 1920

Status Politik

: Republik

Distrik Federal

: Volga

Wilayah Ekonomi

: Volga

Presiden

: Rustam Minnikhanov

Perdana Mentri

: Khalikov Ildar Shafkatkovich

Badan legislative

: Dewan Negara

R.A Nabiev. hal
R.A Nabiev hal

22

Pendapatan perkapita :
Bahasa resmi

: Tatar dan Rusia

Agama

: Islam

Populasi penduduk

: 3,779, 265 jiwa

Urban

: 73, 8%

Rural

: 26, 2 %

Selain itu juga dewan kementrian dibentuk seperti kementrian informasi
dan komunikasi, kementrian kebudayaan, kementrian keuangan, kementrian
hokum, kementrian dalam negeri, kementrian pendidikan dan pengetahuan,
kementrian kesehatan, kementrian ekologi dan sumber daya alam, kementrian
konstruksi, arsitektur dan perumahan, kementrian pemuda dan olah raga,
kementrian kehutanan, kementrian ekonomi, kementrian industri dan pedagangan,
kementrian tanah dan hubungan properti, kementrian tenaga kerja dan
perlindungan sosial, dan kementrian transportasi.

B.

Hubungan Tatarstan dengan Federasi Rusia
Sejarah multi nasional dan multi konfesional federasi Rusia berada di

bagian Eurasian, yang menjadi tugas baru untuk khazanah kehidupan berbudaya
bagi federasi Ruisa dan sebagai tindakan dari ketertarikan terhadap wilayahwilayah. Salah satunya seperti dibeberapatempat yang unik di republik Taratstan
dimana ada semangat toleransi dan budaya co-existence dari agama-agama yang
berbeda yang telah berdiri ribuan tahun. Sekarang ini agama-agama bercampur

23

mencerminkan satu kesatuan sebagai akibat dari percampuran dan interaksi
dengan banyak Negara dan budaya.
Tidak seperti Negara Eropa lainnya, dimana kebanyakan penduduk
Muslimnya adalah imigran, di Rusia penduduk Muslimnya adalah pribumi yang
telah memeluk Islam sejak abad ke 7. Sementara itu pada saat sekarang ini jumlah
penduduk muslimnya tak kurang dari 20 hingga 25 juta jiwa, yang secara etnikdemografis kaum muslim Rusia didominasi oleh suku bangsa Tatar yang
berjumlah antara 6,5 hingga 7 juta jiwa. Disamping itu terdapat pula etnik
Bashkiriya dengan jumlah sekitar 1, 5 juta jiwa, suku pegunungan dan daratan
Dagestan dengan jumlah 2 juta jiwa, suku avaria yang berjumlah 600 ribu jiwa,
orang-orang Chechnya yang terdiri dari suku Lezgina, Dargina, Kumika dan
Laksia yang secara kumulatif mencapai jumlah satu juta jiwa, etnik Ingushetia
berjumlah 237 ribu jiwa, suku Osetiya, kabardino, Adegia, Cherkesia dan
sebagainya dengan jumlah hampir 1 juta jiwa. Sedangkan sisanya adalah suku
bangsa keturunan Turki yang mendiami wilayah-wilayah perbatasan Selatan
Rusia.
Peta demografis di atas mempertegas kita dalam memahami mengapa
bangsa Rusia modern (terutama kalangan terdidiknya) memiliki kesadaran
geografis dan demografis bersama kaum Muslim. Posisi geografis Rusia yang
dikitari negara-negara Muslim telah memungkinkan untuk berlangsungnya proses
asimilasi dan akulturasi bersama sejak abad-abad awal keislaman. Kesadaran ini
pada gilirannya telah menimbulkan sikap dan pandangan bahwa konflik face to
face melawan Islam dapat pula diartikan sebagai menyakiti bangsa sendiri. Islam

24

(bersama agama-agama Rusia lainnya) sering diilustrasikan sebagai satu sisi pada
mata uang logam, di mana agama Kristen Ortodoks menempati sisi lainnya.
Dewasa ini Islam di Rusia khususnya Tatarstan tidak cukup lagi dipandang
sebagai sebuah realitas sosial dan budaya semata, namun lebih dari itu – dalam
batas-batas tertentu − Islam telah menjelma menjadi sebuah realitas politik bagi
pemerintahan Vladimir Putin. Gejala fenomenal ini bukanlah bualan semata sebab
dengan mudah dapat kita rasakan kebangkitan tersebut sekalipun perlahan, namun
menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang cukup signifikan.
Muslim Rusia dewasa ini diperkirakan mencapai jumlah lebih dari dua
puluh juta jiwa yang tersebar diseluruh wilayah federasi. Memang hingga kini
belum dimiliki angka yang pasti tentang komunitas Muslim tersebut. Berdasarkan
data-data resmi negara aktivitas dan gerakan umat Islam di Rusia diilustrasikan
telah mengalami “ledakan” (booming) yang cukup mengejutkan banyak pihak.
Organisasi sosial dan kemasyarakat milik umat Islam yang terdaftar di negara
bekas komunis ini telah menunjukkan lonjakan yang berarti sejak tahun 19901995. Bila tahun 1990 terdokumentasikan hanya kurang dari 900 ormas Islam dan
tahun 1995 meningkat menjadi sekitar 2000, maka pada 1998 jumlah tersebut
telah mencapai 2900 ormas Islam.
Pada Januari 2008 di Tatarstan telah terdapat kurang lebih 1398 organisasi
keagamaan yang terdaftar diantaranya 1055 organisasi Islam, 255 organisasi
Kristen Ortodoks dibawah perlindungan Moscow, gereja Real-Ortodoks, 5 gereja
kepercayaan, 2 Katolik, 2 Yahudi, 4 komunitas protestan yang berbeda doktrin, 71
kristen-Baptis Evangelis, 4 kristen Evangelis, 30 Kristen Faith Evangelis, 16

25

kristen Advent, 10 Lutheran, 5 gereja baru Apostle, 1 Jehovah’s Witnesses, 5
Bahai, 1 Krishna, 2 gereja the last testament, 1 Vissarionov
Bila melihat sejarah masa lalu terutama pada masa kekaisaran Rusia dan
kekuasaan Unisovyet, kehidupan beragama begitu ketat diawasi. Pada abad ke 16
sampai abad ke 19, Negara-negara Islam di Asia Tengah di gabungkan dengan
kekaisaran Rusia. Sejak itu kehidupan beragama diatur oleh pemerintah resmi.
Seluruh kegiatan keagamaan diatur oleh dewan Tatar Kazan yang dikepalai oleh
seorang mufti. Pada periode Uni Sovyet kegiatan beragama tetap berjalan, namun
banyak mendapat tekanan. Banyak masjid dan madrasah yang di tutup. Warga
Muslim pun tidak bebas untuk pergi ke masjid setiap hari. Buku-buku berbahasa
Arab pun dilarang terbit. 30
Namun pada saat sekarang ini hal itu sungguh jauh berbeda. Demokrasi
telah ditegakkan oleh Negara federasi Rusia, semua wilayah yang menjadi bagian
dari federasinya diberi hak kekuasaan penuh untuk mengatur urusan agama dan
peribadatan di negaranya masing-masing. Salah satu bukti resmi tentang
perdamaian Rusia terhadap Islam adalah meningkatnya jumlah jamaah haji di
Mekkah, dan diperbolehkannya percetakan Al-Quran serta dibangunnya masjidmasjid dikawasan populasi Muslimnya yang tinggi. Selain itu juga Union of
Muslim didirikan pada tahun 1995 yang diketuai oleh khatib Mukaddas dari
Tatarstan yang bertujuan untuk memperbaiki pemahaman antar etnik dan cara
pandang orang Rusia terhadap konsep Islam. Union of Muslim ini mempunyai
peran penting di Russian Duma (dewan pertimbangan rakyat Rusia)
30

A.M Romly, Dakwah dan Siyasah (Perjuangan Menegakkan Syariat Islam di Asia Tengah,
Kaukasia dan Rusia abad VII-XX). Jakarta : PT Bina Rena Pariwara, 2003 hal 169

26

Diluar kehidupan politik dan kepartaian, dewasa ini di Rusia terdapat
empat organisasi keagamaan non structural yang paling kharismatik dan otoritatif
dikalangan luas masyarakat Muslim yaitu: (Tsentralnoe Dukhovnoe Upravleniye
Musulman Rassii i Evropiiskih Stran) komite pusat Islam Rusia dan Negaranegara CIS wilayah Eropa, (Dukhovnoe Upravleniye Musulman Evropeiskoi
Casti Rassii)
Seperti Negara bagian pada umumnya, Tatarstan juga memiliki hak
otoritataif terhadap perkembangan kehidupan neragama di negaranya. Di bulan
Februari 1998 organisasi kesatuan Muslim Tatarstan telah di terima dan dijadikan
sebagai pelaksana pada komisi kesatuan agama Muslim di republik Tatarstan atas
dasar sandaran pernyataan didalam pengakuan dan berkas lembaga Muslim bahwa
pemikiran fasilitas interaksi badan Negara dan kaum Ulama dan juga pekerja
didalam organisasi Muslim yang terdiri dari struktur komisi agama Muslim
Tatarstan yang terdiri dari delapan departeman yaitu: departemen pendidikan,
departemen ilmu pengetahuan, departemen statistik, departemen penyiaran dan
perekrutan, departemen arsitektur, departemen kebudayaan, departemen pusat
pers, dan departemen hubungan internasional 31 .
Untuk kekuasaan hukum agama, komisi agama Islam republik Tatarstan
telah dise