Karakteristik Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN

commit to user 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Usia Dari hasi penelitian yang telah dilakukan pada 50 karyawan, usia karyawan yang paling muda adalah 25 tahun, usia paling tua adalah 55 tahun. Sedangkan jenis kelamin dari tenaga kerja yang menjadi sampel adalah laki-laki. Hasil wawancara dengan responden dapat dilihat pada lampiran. Daftar umur responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia Usia Tahun Bagian Mesin Tenun Frekuensi Prosentase 20-30 31-40 41-50 51-60 11 21 11 7 22 42 22 14 Jumlah 50 100 Sumber: Data primer penelitian Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui di bagian mesin tenun yaitu, usia 20-30 tahun berjumlah 11 tenaga kerja dengan prosentase 22, usia 31-40 tahun berjumlah 21 tenaga kerja dengan prosentase 42, usia 41-50 tahun berjumlah 11 tenaga kerja dengan prosentase 22, dan umur 51-60 tahun berjumlah 7 orang dengan prosentase 14. Rata-rata usia tenaga kerja adalah 38,96 tahun dengan usia terendah pekerja adalah 25 tahun dan usia tertinggi pekerja adalah 55 tahun. Standar deviasi usia subjek penelitian adalah 8,54. Sehingga dari jumlah populasi 50 orang 49 commit to user 50 hanya 43 orang yang memenuhi kriteria, yaitu usia antara 20-50 tahun Data Distribusi Usia Tenaga Kerja dan Uji Normalitas Data Terlampir 2. Masa Kerja Masa kerja karyawan di bagian mesin tenun lebih dari 5 tahun. Daftar masa kerja responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5. Daftar responden berdasarkan masa kerja Masa Kerja Tahun Bagian Mesin Tenun Frekuensi Prosentase 1 - 4 5 - 15 16 - 25 3 29 13 7 63 30 Jumlah 43 100 Sumber : Data primer penelitian Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui di bagian mesin tenun yaitu, masa kerja 1-4 tahun berjumlah 3 tenanga kerja dengan prosentase 7, masa kerja 5-15 tahun berjumlah 92 tenaga kerja dengan prosentase 63, masa kerja 16-25 tahun berjumlah 13 tenaga kerja dengan prosentase 30. Rata-rata masa kerja adalah 12,54 tahun dengan masa kerja terendah pekerja adalah 2 tahun dan masa kerja tertinggi pekerja adalah 22 tahun. Standar deviasi masa kerja subjek penelitian adalah 5,77. Sehingga dari hasil purposive usia yaitu 43 orang, ada 40 orang yang memenuhi masa kerja, dengan kriteria masa kerja 5-25 tahun, dan ada 3 orang yang tidak memenuhi kriteria masa kerja Data Distribusi Masa Kerja Tenaga Kerja dan Uji Normalitas Data Terlampir. 3. Status Gizi IMT commit to user 51 Hasil dari perhitungan IMT terhadap 50 tenaga kerja di bagian mesin tenun PT. Iskandartex Surakarta diperoleh IMT sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Status GiziIMT IMT Bagian Mesin Tenun Frekuensi Prosentase 18,5 18,5 22,9 23 27,4 27,5 1 29 5 5 2,5 72,5 12,5 12,5 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer penelitian Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerja pada kategori IMT 18,5 berjumlah 1 orang, kategori IMT 18,5-22,9 berjumlah 29 orang, kategori IMT 23-27,4 berjumlah 5 orang dan kategori IMT 27,5 berjumlah 5 orang. Rata-rata IMT pekerja adalah 22,1 dengan status giziIMT minimal adalah 18,2 dan status giziIMT maksimal adalah 28,9. Standar deviasi status giziIMT pekerja adalah 2,43. Pekerja yang mempunyai status giziIMT yang normal antara 18,5-22,9dan 23 27,4 berjumlah 34 pekerja Data Distribusi Umur Tenaga Kerja dan Uji Normalitas Data Terlampir. Sehingga dari keseluruhan subjek penelitian yang berjumlah 50 pekerja, hanya 34 yang bisa dijadikan sampel penelitian.

B. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN TENUN DI PT. ALKATEX TEGAL

2 20 72

PERBEDAAN TINGKAT STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA YANG MENGALAMIKEBISINGAN DI ATAS NAB BAGIAN MESIN TENUN DAN DI BAWAH NAB BAGIAN MESIN CUCUK DI PT ISKANDARTEX SURAKARTA

1 5 63

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 22

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 2 6

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI“CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 17

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PERSIAPAN PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Persiapan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Persiapan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 0 6

ANALISIS HUBUNGAN PAPARAN GETARAN MEKANIS DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PEKERJA BAGIAN MESIN TENUN DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA.

0 1 15