commit to user
23 •
Rasio Kelembaban Humidity Ratio Didefinisikan sebagai massa air yang terkandung dalam setiap kg udara kering,
atau dapat juga disebut dengan specific humidity. •
Entalpi Didefinisikan sebagai energi kalor yang dimiliki oleh suatu zat pada temperatur
tertentu. •
Volume Spesifik Volume campuran udara dan uap air, biasanya dalam satuan meter kubik udara
kering atau campuran per kilogram udara kering.
2.2.5.1 Proses-proses yang terjadi pada udara dalam diagram psikrometrik
2.2.5.1.1 Pemanasan heating
Proses pemanasan udara terjadi apabila terjadi penambahan kalor sensibel yang akan mengakibatkan kenaikan temperatur bola kering udara tanpa perubahan
rasio kelembaban.
Gambar 2.18. Proses pemanasan udara dalam diagram psikrometrik
2.2.5.1.2 Pendinginan cooling
Proses pendinginan udara terjadi apabila terjadi pengurangan kalor sensibel yang akan mengakibatkan penurunan temperatur bola kering udara tanpa
perubahan rasio kelembaban.
commit to user
24
Gambar 2.19. Proses pendinginan udara dalam diagram psikrometrik
2.2.5.1.3 Humidifikasi
Humidifikasi adalah proses perpindahanpenguapan cairan ke dalam campuran gas dan uap cairan karena adanya kontak antara cairan yang
temperaturnya lebih tinggi dengan campurannya. Proses humidifikasi terjadi
apabila terjadi penambahan kadar uap air ke udara tanpa disertai perubahan temperatur bola kering.
Gambar 2.20 Proses humidifikasi
Gambar 2.21 Proses humidifikasi pada diagram psikrometrik
commit to user
25 Pada kenyataannya proses humidifikasi selalu disertai dengan penambahan
atau pengurangan temperatur bola kering. Proses humidifikasi dengan disertai penambahan temperatur bola kering udara dinamakan heating and humidification,
dimana pada proses ini udara dengan temperatur yang lebih rendah mengalami kontak dengan cairan yang memiliki temperatur lebih tinggi.
Gambar 2.22. Proses heating and humidification dalam diagram psikrometrik
Proses humidifikasi dengan disertai pengurangan temperatur bola kering udara dinamakan cooling and humidification, dimana pada proses ini udara
dengan temperatur yang lebih tinggi mengalami kontak dengan cairan yang memiliki temperatur lebih rendah. Pada proses ini temperatur bola kering air harus
lebih rendah dari temperatur bola kering udara tetapi harus lebih tinggi dari temperatur titik embun udara dewpoint temperature untuk mencegah terjadinya
pengembunan
.
Gambar 2.23 Proses cooling and humidification dalam diagram psikrometrik
commit to user
26 Pada proses humidifikasi akan terjadi :
• Kenaikan entalpi udara spesifik :
∆h = kJkg 2.6
• Kenaikan entalpi udara total :
∆H = kW 2.7
• Penambahan kadar uap air moisture content :
∆w = kg uap airkg udara kering 2.8
• Penambahan kadar uap total moisture content :
∆W = kgs 2.9
• Jumlah kalor yang dilepas selama proses :
∆ kW 2.10
= ∆W
kgs 2.11 =
kJkg 2.12 dimana:
∆h = kenaikan entalpi udara spesifik kJkg
h
2
= entalpi udara keluar humidifier kJkg = entalpi udara masuk humidifier kJkg
∆H = kenaikan entalpi udara total kW = laju aliran massa udara kgs
∆w = penambahan kadar uap air kg uap airkg udara kering = rasio kelembaban udara keluar humidifier kgkg
= rasio kelembaban udara masuk humidifier kgkg ∆W = penambahan kadar uap total kgs
= jumlah kalor yang dilepas selama proses kW = laju aliran massa uap air kgs
= entalpi spesifik dari uap air kJkg
2.2.5.1.4 Dehumidifikasi
Dehumidifikasi adalah proses perpindahan pengembunan uap cairan dari campuran uap air dan gas karena proses pendinginan maupun kontak antara
cairan yang temperaturnya lebih rendah dengan campurannya. Proses
commit to user
27 dehumidifikasi terjadi apabila terjadi pengurangan kadar uap air dalam udara
tanpa disertai perubahan temperatur bola kering.
Gambar 2.24 Proses dehumidifikasi
Gambar 2.25 Proses dehumidifikasi pada digram psikrometrik
Pada kenyataannya proses dehumidifikasi selalu disertai dengan penambahan atau pengurangan temperatur bola kering. Proses humidifikasi
dengan disertai penambahan temperatur bola kering udara dinamakan heating and dehumidification. Proses ini menggunakan suatu bahan higroskopik yang
menyerap uap air dari udara. Apabila proses tersebut diberi penyekat kalor maka entalpinya akan konstan dan sebagai akibat dari penurunan kelembaban maka
temperatur bola kering dari udara akan naik.
commit to user
28
Gambar 2.26 Proses heating and dehumidification dalam diagram psikrometrik
Proses dehumidifikasi dengan disertai pengurangan temperatur bola kering udara dinamakan cooling and dehumidification. Proses ini terjadi apabila udara
lembab didinginkan dibawah temperatur titik embunnya ketika udara lembab tersebut mengalami kontak dengan suatu permukaan dingin yang memiliki
temperatur dibawah temperatur titik embun udara. Pada proses ini sebagian dari uap air dalam udara mengembun, akibatnya baik temperatur udara maupun rasio
kelembabannya menurun.
Gambar 2.27 Proses cooling and dehumidification dalam diagram psikrometrik
Pada proses dehumidifikasi akan terjadi beberapa proses sebagai berikut : •
Penurunan entalpi udara : ∆h =
kJkg 2.13 •
Penurunan kadar uap air moisture content : ∆w =
kg uap airkg udara kering 2.14 •
Jumlah kalor yang dilepas udara selama proses :
commit to user
29 ∆
W 2.15 Dengan
.
pada temperatur yang bersangkutan, sedangkan
laju aliran massa udara dapat dihitung dengan persamaan :
kgs 2.16 dimana :
= entalpi udara keluar dehumidifier kJkg = entalpi udara masuk dehumidifier kJkg
= rasio kelembaban udara keluar dehumidifier kgkg = rasio kelembaban udara masuk dehumidifier kgkg
= jumlah kalor yang dilepas udara selama proses W = massa jenis udara kgm
3
V = kecepatan udara ms A
= luas penampang saluran m
2
• Perhitungan massa air tawar yang dihasilkan selama proses desalinasi
- dt
2.17 dimana:
= massa air tawar yang dihasilkan selama proses kg = laju aliran massa udara kgs
= kelembaban udara relatif setelah melewati evaporator kgkg = kelembaban udara relatif sebelum melewati evaporator kgkg
τ = periode jamhari
commit to user
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Perpindahan Panas dan Termodinamika, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret.
3.2. Bahan Penelitian
a. Refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah refrigeran HFC 134-a Klea.
Gambar 3.1 Refrigeran HFC 134-a
b. Air laut
Tabel 3.1 Hasil pengujian kadar garam air laut No Parameter Satuan
Hasil Analisis
Ketidakpastian Metode
1 Kadar NaCl ppm
31.342 0,0007
SNI 06-6989.
19-2004
3.3. Alat Penelitian
Sistem desalinasi air laut berbasis pompa kalor terdiri atas:
Kompresor torak reciprocating compressor
Evaporator
Kondensor
Katup ekspansi Thermal Expansion Valve
Receiver dryer
Pressure gauge suction maupun discharge
Motor listrik 3 phase, 3 HP
Tangki penampungan air laut