commit to user
44
3.4 Peralatan pendukung dalam unit desalinasi
a. Manifold gauge, untuk mengetahui tekanan dan mengatur refrigeran saat
recharghing. b.
Flaring dan sweaging, untuk memperbesar diameter pipa. c.
Leak detector, untuk mengetahui terjadinya kebocoran pada pipa. d.
Selang refrigeran, sebagai jalan masuknya refrigeran ke dalam sistem.
e. Pembengkok pipa untuk membengkokkan pipa.
f. Kunci pas, kunci Inggris, dan obeng untuk membuka dan mengunci nut
pipa, mur baut, dan sekrup. g.
Tube cutter, untuk memotong pipa. h.
Filler, gas las dan pemantik digunakan dalam mem-brazing pipa. i.
Soldier dan tenol digunakan untuk menyoldier kabel yang akan disambung dan panel listrik.
j. Saklar listrik digunakan sebagai pemutus dan penyambung arus.
k. Bor digunakan untuk melubangi aklirik dan kayu.
l. Mini drill digunakan untuk melubangi pipa yang akan dipasangkan
termokopel. m.
Gerinda untuk memotong besi yang digunakan sebagai rangka dan menghaluskan kayu yang telah selesai dilakukan pengerjaan.
n. Pompa vakum
Pompa vakum digunakan untuk mengosongkan refrigeran dari sistem sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti
udara dan uap air. Uap yang berlebihan pada sistem dapat memperpendek umur operasi filter-dryer dan penyumbatan khususnya pada bagian sisi
tekanan rendah seperti katup ekspansi. Untuk hasil yang baik vakum sistem hingga tekanan berada dibawah 500 mikron Hg Training Manual,
2004. o.
Lem silikon untuk menutup bagian-bagian kecil untuk mencegah terjadinya kebocoran.
p. Klem digunakan untuk mengencangkan selang untuk mencegah terjadinya
kebocoran.
commit to user
45
a f
b g
c h
e i
commit to user
46
j m
k n
l o
p
commit to user
47
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data penelitian berdasarkan variasi temperatur air laut feed water yang masuk ke unit desalinasi
adalah sebagai berikut :
3.5.1 Tahap Persiapan
Mempersiapkan dan memasang seluruh alat yang digunakan dalam pengujian, seperti : pompa sentrifugal, thermostat dan kontaktor beserta
termokopel, pemanas listrik, pemanas udara, fan, dan sistem pompa kalor serta alat pendukung lainnya.
3.5.2 Tahap Pengujian
1. Sebelum refrigeran masuk ke sistem, sistem harus divakum terlebih
dahulu. Kemudian didiamkan kurang lebih 10 menit untuk memastikan apakah sistem mengalami kebocoran. Apabila tekanan pada pressure
gauge naik maka dipastikan bahwa sistem terdapat kebocoran sehingga perlu tindakan untuk mengatasinya.
2. Mengisi refrigeran ke dalam sistem sampai tekanan tertentu dan mencatat
berapa massa refrigeran yang telah dimasukkan ke dalam sistem. 3.
Menghidupkan semua fan. 4.
Menghidupkan power supply switching dan menjalankan sistem pompa kalor.
5. Menghidupkan pompa sentrifugal untuk mengalirkan air laut feed water
ke sistem. 6.
Mengatur debit air laut sebesar 300 Ljam pada rotameter. 7.
Mengatur temperatur udara dalam saluran dengan pemanas udara sampai pada 30
C. 8.
Data diambil setelah 10 menit pertama dengan tujuan untuk menstabilkan temperatur air laut di bak penampung air laut yang akan masuk ke unit
desalinasi. 9.
Mencatat seluruh data temperatur, tekanan, laju aliran massa refrigeran, dan produksi air tawar setiap 20 menit selama 180 menit.
commit to user
48
10. Data yang diperoleh sebanyak 9 kali untuk setiap variasi temperatur air
laut feed water. 11.
Sistem harus dikondisikan seperti semula atau distabilkan terlebih dahulu
untuk sesi pengujian yang lain. 12.
Percobaan diulangi untuk variasi temperatur air laut feed water sebesar 30
C. 13.
Mengulangi langkah 3 – 11. 14.
Percobaan diulangi untuk variasi temperatur air laut feed water sebesar 45
C. 15.
Mengulangi langkah 3 – 11. 16.
Percobaan diulangi untuk variasi temperatur air laut feed water sebesar 60
C. 17.
Mengulangi langkah 3 – 11. 18.
Setelah selesai melakukan percobaan mematikan pemanas listrik,pemanas
udara, pompa air, semua fan, kompresor, motor listrik, kemudian power supply switching.
3.6 Analisa Data