285 atas merupakan dasar peneliti dan mendorong
peneliti melakukan
penelitian mengenai
penanaman nilai-nilai moral pada siswa di lingkungan SMA, agar penelitian terfokus dan
memudahkan peneliti maka lokasi yang yang ditetapkan untuk diadakan penelitian yaitu
SMA Negeri 1 Sukoharjo.
SMA Negeri 1 Sukoharjo merupakan salah satu SMA RSBI di kabupaten Sukoharjo
dalam penerapan sistem pembelajarannya saat ini telah menunjukkan keterpaduan antara
pengembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi serta melakukan penanaman nilai- nilai moral sehingga selalu menghasilkan
output lulusan
yang bermutu
unggul. Sehubungan dengan perkembangan jaman yang
semakin maju para guru pendidik di sekolah khususnya
SMA Negeri
1 Sukoharjo
menyadari akan peran dan tanggung jawabnya yang semakin besar dalam meningkatkan
kualitas anak didiknya. Peran tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler yaitu
melalui proses pembelajaran di kelas, dan melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu melalui
proses pembelajaran di luar jam kelas seperti diskusi, ceramah agama, dan pembinaan
spiritual lainnya.
Kaitannya dengan penanaman nilai moral pada siswa pihak sekolah menyadari
bahwa SMA Negeri 1 Sukoharjo masih memiliki kelemahan, diantaranya adalah
disinyalir bahwa SMA Negeri 1 Sukoharjo yang belum mampu untuk meningkatkan
kualitas lulusan siswa yang bermutu unggul dengan nilai moral tinggi, kualitas guru atau
kurangnya pemahaman guru dan pihak sekolah dalam mengintegrasikan pendidikan nilai moral
ke dalam setiap mata pelajaran, hambatan- hambatan guru dan kepala SMA Negeri 1
Sukoharjo dalam usaha penanaman nilai-nilai moral siswa, dan penerapan sanksi terhadap
siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah belum optimal. Di samping itu adanya
kecenderungan siswa yang berkeliaran keluar sekolah pada saat jam pelajaran kosong
sehingga mengganggu ketertiban sekolah dan lingkungannya, serta upaya untuk melakukan
kegiatan amal dan pengabdian masyarakat sering
terkendala oleh
kurang adanya
dukungan dana dari anggaran pemerintah maupun dari masyarakat.
Berdasarkan temuan
awal peneliti
mengenai kegiatan penanaman nilai-nilai moral yang ada di lingkungan SMA Negeri 1
Sukoharjo, maka dalam penelitian ini nanti lebih ditekankan pada 1 pola dan strategi
penanaman nilai moral pada siswa yang dilakukan oleh pihak lembaga, 2 penanaman
nilai moral pada siswa melalui pembelajaran khususnya pada tiga mata pelajaran tentang
nilai yaitu PPKn, Agama dan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan fokus penelitian
sebagai berikut “Bagaimana Penanaman Nilai- Nilai Moral Pada Siswa Di Sekolah Menengah
Atas Negeri I Sukoharjo”. Fokus penelitian dijabarkan menjadi sub fokus sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah penanaman nilai-nilai moral pada siswa oleh pihak lembaga SMA
Negeri 1 Sukoharjo? 2.
Bagaimanakah penanaman nilai-nilai moral pada siswa di SMA Negeri 1 Sukoharjo
dalam pembelajaran di kelas?
2. Metode Penelitian
Penelitian ini
termasuk penelitian
kualitatif, sebab penelitian ini dilakukan untuk menyajikan data kualitatif yang diperoleh tanpa
adanya intervensi dari peneliti. Data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang–orang
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada individu secara holistik utuh. Metode
kualitatif
dapat dipergunakan
untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik
fenomena yang sedikitpun belum diketahui dan mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang
baru sedikit diketahui. Metode kualitatif memberi
rincian yang
komplek tentang
fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. Strauss, 2003: 05. Tujuan, target
serta obyek penelitian, dalam penelitian ini menggunakan penelitian naturalistik kualitatif
dengan
pendekatan studi
kasus tunggal
terpancang. Penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah tanpa ada usaha memanipulasi,
mempengaruhi dan mengubah keadaan yang telah ada sebelumnya.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
286 etnografi.Etnografiadalahpendekatanempirisdan
teoretisyang bertujuan
mendapatkandeskripsidan analisismendalamtentangkebudayaan
berdasarkan penelitian
lapangan fieldworkyangintensif.Etnografimerupakanpe
kerjaanmendeskripsikansuatukebudaya-an. Tujuanutamaaktivitasiniadalahuntukmemahami
suatupandanganhidup darisudutpandangpendudukasli,sebagaimana
dikemukakan
oleh BronislawMalinowski,bahwa
tujuan etnografiadalah
memahamisudut pandang
penduduk asli,
hubungannya dengan
kehidupan, untuk mendapatkan pandangan-nya mengenai dunianya. Oleh karena itu, penelitian
etnografi melibatkan aktivitas belajar mengenai dunia
orang yang
telahbelajarmelihat,mendengar,berbicara,berpik ir,danbertindak
dengancarayang berbeda.Jadietnografitidakhanyamempelajari
masyarakat, tetapi lebih dari itu, etnografi belajar dari masyarakat. Spradley,2007:3-4.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Sukoharjo. Keunikan sekolah ini lokasi terletak
di tengah kota dengan sebagian wali muridnya adalah pegawai baik negeri maupun swasta.
Sekolah tersebut sebagai penyelenggara sekolah kategori mandiri yang pertama di Sukoharjo
dengan menyajikan penelitian penanaman nilai- nilai moral pada siswa. Penelitian dilaksanakan
pada situasi proses belajar mengajar maupun kegiatan di luar kelas. Informasi yang disajikan
berdasarkan
situasi di
lapangan serta
memperoleh data sesuai fokus permasalahan. pelaksanaan penelitian penanaman nilai moral
pada siswa sebagai obyek penelitian tidaklah bertujuan mewakili guru, kepala sekolah,
karyawan dan peserta didik, tetapi hanya untuk menggambarkan atau mendiskripsikan kegiatan
penanaman nilai moral pada siswa di SMA Negeri 1 Sukoharjo.
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data
kualitatif. Sumber data utama berupa kata-kata, tindakan selebihnya data tambahan seperti
dokomen dan lain-lain. Data digali dari berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan
dalam
penelitian ini,
penjelasannya sebagaimana uraian dibawah ini.
1. Jenis data penelitian ini adalah penelitian
data kualitatif berupa kata-kata hasil wawancara, observasi, hasil analisis maupun
dokumen yang mendudukung penelitian ini. Jenis data berupa wawancara diperoleh dari
nara sumber. Data dari hasil observasi berupa catatan dilapangan tentang kegiatan
pembelajaran, ekstrakulikuler dan aktivitas siswa di lingkungan sekolah SMA Negeri 1
Sukoharjo
2. Sumber data yang dibutuhkan berupa
aktivitas belajar
mengajar, aktivitas
ekstrakulikuler, aktivitas siswa di dalam lingkungan SMA Negeri 1 Sukoharjo serta
kejadian lain yang mendukung. Beberapa aktivitas yang masih samar digali dengan
memanfaatkan
informan. Kedudukan
beragam sumber data saling mengisi dan melengkapi sekaligus untuk kepentingan
peningkatan validitas. Ketika peneliti ingin mewawancarai guru, wakil kepala sekolah,
karyawan, maupun siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo kesemua itu akan dilakukan
setelah mendapat petunjuk dari kepala sekolah dan didampingi oleh waka humas
barulah menemui nara sumber di suatu tempat kemudian peneliti mewawancarai
berdasarkan petunjuk waka humas tersebut.
3. Narasumber, terdiri dari kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan kesiswaan, guru mata pelajaran bahasa
indonesia, pkn dan agama, guru bimbingan dan
konseling pengurus
BK, guru
pembimbing ekatrakulikuler, kepala tata usaha dan siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo.
Metodewawancarayangdigunakandalamp enelitianini
adalah wawancarasecara
langsung,berupainterviewsecaramendalamterha dap
informan, Moleong
m e n g a t a k a n b a h w a : Wawancara
adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukanolehduapihak,yaitupewawancarayang
mengajukanpertanyaan danyangdiwawancaraimemberikanjawabanatas
pertanyaanitu.Moleong,2002:135Dalam wawancaradiharapkanterjadihubunganyang
baikantara pewawancaradenganrespondensehinggatidakti
mbulkecurigaandan
dapat menghasilkandatayanglebihlengkap.Dalampene
287 litianini
peneliti menggunakanalatpengumpulandatayangberupa
pedomamwawancarayaitu instrumenyang
berbentukpertanyaanyang diajukansecaralangsungkepada informan dan
responden di tempat penelitian. Observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejalayangtampakpadaobyekpenelitian.
Menurut SuharsimiArikuntoobservasiadalah
“pengamatan secaralangsung”.Arikunto2002:234Metodeobs
ervasiini digunakanuntukmengetahuikegiatan
siswa diSMA
Negeri 1
Sukoharjo,khususnyamengenaikegiatanpenana man
nilaimoralyangdiberikankepadaanakdidiknya.D alam
penelitianini metodeobservasiyang
digunakanmelalui pencatatan yang dilakukan berurutan menurut waktu munculnya peristiwa
untuk memperoleh data tentang situasi dan kondisi, sarana dan prasarana, waktudan
masapenanaman
nilaimoral,programatau kegiatanpenanaman
nilaimoralyangada di
lingkungan SMA Negeri 1 Sukoharjo. Dokumentasi.
Menurut Arikunto,
dokumentasi adalah
“metode mencari
datamengenaihal- halatauvariabelyangberupacatatan,prasasti,agen
dadan sebagainya”.Arikunto,
2002:236Metode inidigunakan untukmencari danmengumpulkan
data daninformasitertulisdari
informanyangberhubungandenganmasalah penelitian.Datayangdidapatkantersebutdapatpul
auntukmemperkuatapa yangterdapatdalamlapangansaatwawancaradano
bservasi.
Dalam penelitian
ini, peneliti
menggunakan model analisis interaksi untuk menganalisis data hasil penelitiannya. Data
yang diperoleh dari lapangan berupa data kualitatif dan data tersebut kemudian diolah
dengan model interaktif. Langkah-langkah dalam model analisis interaksi adalah sebagai
berikut: 1. Pengumpulan data Dalam hal ini penelitian
mencatat semua data secara objektif dan apa
adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan, yaitu pencatatan
berbagai jenis data dan berbagai bentuk data di lapangan serta melakukan pencatatan di
lapangan. 2. Reduksi data. Reduksi data yaitu proses
pemilihan pemusatan
perhatian pada
penyederhanaan data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi
data merupakan “suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan
dan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa
sehingga kesana pula finalnya dapat ditarik dan diverifikasi”.Miles,1992:15-16
3. Penyajian data. Penyajian data yaitu sekumpulan informasi yang tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Menurut Miles penyajian data merupakan “analisis merancang deretan
dan kolom-kolom dalam sebuah matriks untuk data kualitatif dan menentukan jenis
dan bentuk data yang dimasukkan dalam kotak-kotak matriks”. Miles, 1992:17-18
4. Verifikasi Data. Verifikasi data adalah penarikan kesimpulan peneliti
berdasarkan analisis
data penelitian.
Kesimpulan adalah “suatu tujuan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat
ditinjau sebagaimana yang timbul dari data yang
harus diuji
kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu
merupakan validitasnya”. Miles, 1992:19
288 Tahapanalisisdatadiatasdapatdilihatpadabaganberikutini
Sumber:MilesdanHuberman1992:20 Dengandemikiankeempatkomponente
rsebut saling
mempengaruhidan terkait.Pertama-
tamapenelitimelakukanpenelitiandi lapangandengan
menggunakanwawancaraatau observasiyangdisebuttahappengumpulandat
a. Karena data yang dikumpulkan banyak maka diadakan reduksi data, setelah
direduksi kemudian diadakan sajian data. Pengumpulan data juga di gunakan untuk
penyajian data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk
penyajiandata.Apabilaketigatahapantersebut selesaidilakukan,makadiambil
keputusanatauverifikasi.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan