5. Analisis SWOT dan Pendekatan 4 A Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas
Menurut Freddy Rangkuti, dalam analisis potensi dan daya tarik wisata menggunakan analisis SWOT maka dapat diketahui fakto-faktor yang perlu
dikembangkan untuk pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul beberapa komponen-komponen yang menjadi dasar dan daya
tarik wisata alam meliputi 4 komponen, sebagai berikut : a.
Kekuatan Strength yaitu kekuatan yang terletak pada potensi alam yang besar dan seni budaya yang tinggi, sumber daya manusia yang profesional,
akomodasi perhotelan yang baik penduduk yang ramah tamah. b.
Kelemahan weaknesses yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi sektor pariwisata. Dalam hal ini berupa kelemahan –
kelemahan kurangnya promosi jeleknya pelayanan, keselamatan wisatawan yang tidak terjamin, kurangnya profesionalnya pelaksana
pariwisata di lapangan, terbatasnya kendaraan umum ke obyek – obyek wisata.
c. Kesempatan opportunity yaitu semua kesempatan yang ada sebagai
akibat kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku, atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap dapat memberi peluang
bagi pariwisata indonesia untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.
d. Ancaman threath yaitu hal – hal yang dapat mendatangkan kerugian
bagi pariwisata, seperti peraturan pemerintah, rusaknya lingkungan, penularan penyakit AIDS, meningkatnya pelacuran dan lain sebagainya.
Sifat analisis SWOT sangat situasional, artinya hasil analisis tahun sekarang belum tentu sama dengan hasil analisis dengan tahun yang akan
datang, kecuali kalau semua faktor yang mempengaruhi juga berubah, Freddy Rangkuti, 2006: 14
Samsuridjal D dan Kaelany HD, menyatakan bahwa berhasilnya suatu tempat untuk berkembang menjadi daerah tujuan wisata sangat
tergantung beberapa faktor seperti : a.
Atraksi Wisata, yaitu daerah tersebut harus mempunyai iklim yang baik, pemandangan yang indah atau tempat bersejarah, dan juga
didukung oleh kejadian atau periwisata yang dilaksanakan ditempat tersebut.
b. Aksesibilitas, yaitu untuk mencapai tempat tersebut harus tersedia
sarana transportasi ke tempat itu secara teratur, sering, murah, nyaman, dan aman.
c. Amenitas, yaitu tersedianya berbagai fasilitas seperti tempat- tempat
penginapan, rumah makan, hiburan dan fasilitas-fasilitas lain penunjang kegiatan pariwisata.
d. Aktivitas, yaitu di daerah tersebut harus ada suatu kegiatan yang dapat
dilakukan oleh wisatawan, sehingga wisatawan tidak akan merasa bosan dalam melakukan suatu kunjungan wisata, Samsudijal D dan
Kaelany HD, 1997 : 20.
6. Jenis-Jenis Pariwisata