Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globlisasi seperti sekarang ini, peranan pariwisata harus di dukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional. Hal ini disebabkan persaingan dunia pariwisaata yang semakin ketat. Keadaan inilah yang mendorong para pelaku wisata untuk menyediakan sarana dan prasarana yang vital dalam dunia kepariwisataan . Sarana dan prasarana itu sangat di perlukan untuk menarik wisatawan mengunjungi suatu obyek wisata . Semakin lengkap sarana dan prasarana yang ada dalam suatu obyek wisata akan membuat wisatawan nyaman dan betah menikmati obyek wisata tersebut. Misalnya obyek wisata pantai, merupakan salah satu obyek dan daya tarik wisata yang banyak diminati wisatawan. Jenis obyek dan daya tarik ini erat kaitannya dengan aktivitas seperti berjemur matahari, berenang, selancar, berjalan-jalan di pantai dan lain-lain. Dalam perkembangannya secara umum diperlukan aksesbilitas menuju lokasi dan tempat parkir yang memadai. Dipantai tidak boleh terdapat bangunan kecuali fasilitas non permanen. Pantai umum harus memiliki fasilitas-fasilitas seperti pejaga pantai, rambu-rambu pembatas, P3K, pos keamanan, kios-kios, restauran dan lain-lain, Happy Marpaung, 2002: 82-83. Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket wisata untuk mendukung tumbuh kembangnya kegiatan pariwisata. Kegiatan itu meliputi promosi, kawasan wisata, produk wisata dan sumber daya manusia. Semua itu berkat kerja keras pemerintah maupun dukungan masyarakat, walapun di Indonesia sudah banyak 1 obyek wisata yang belum dikenal dan diketahui oleh wisatawan, obyek itu masih mempunyai potensi yang bagus di masa mendatang. Dari pemikiran diatas penulis akan mengkaji lebih lanjut potensi obyek wisata pantai yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul terletak di ujung tenggara Kota Yogyakarta sejauh 39 km, memiliki luas wilayah sekitar ± 1.485, 36 km² atau 46,63 dari luas wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah Kabupaten Gunungkidul secara geografis merupakan dataran tinggi yang berbuktit-berbukit serta berbatasan sebelah barat dengan Kabupaten Sleman dan Bantul, sebelah utara dengan Kabulpaten Klaten, sebelah timur dengan Kabupaten Wonogiri, dan sebelah selatan dengan Samudra Indonesia. Kabupaten Gunungkidul yang terdiri dari 18 Kecamatan dan 144 Desa, berdasar topografi dan keadaan tanahnya, secara garis besar dibagi menjadi 3 wilayag yaitu: wilayah pengembangan utara, pengembangan tengah, dan pengembangan selatan, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, 2007. Faktor lain yang ikut mendukung tumbuh kembangnya kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul adalah potensi berupa industri kerajinan dan makanan khas yang banyak terdapat di Kabupaten ini. Demikian pula kelengkapan lainnya berupa Hotel, Rumah makan, Tempat hiburan, Tempat belanja, Perbankan dan Agen Perjalanan wisata meski dalam klasifikasi sederhana namun keberadaanya ikut menciptakan iklim yang kondusif. Selain dari hal-hal di atas, faktor yang tidak kalah penting dan sangat mendukung pariwisata di Kabupaten Gunungkidul adalah sedang dibangunnya jalan lintas yang bertujuan untuk menghidupkan potensi Jawa Timur-Jawa Tengah-DIY. Jalan pintas selatan tersebut melengkapi arti penting karena merupakan jalur alternatif yang menghubungkan kota-kota di selatan pulau jawa, sehingga kedepan untuk kepentingan pengembangan kepariwisatan Kabupaten Gunungkidul memiliki prospek yang amat strategis Gunungkidul terkenal akan obyek wisata pantainya yang berjajar dari barat ke timur sejumlah kurang lebih 46, sejauh 70 km diwilayah selatan Kabupaten Gunungkidul, dan salah satunya adalah suatu kawasan yang terdiri dari tujuh pantai yang letaknya saling berdekatan. Obyek-obyek wisata ini merupakan andalan Kabupaten Gunungkidul dalam menarik arus kunjungan wisatawan. Obyek-obyek tersebut terletak di dua Kecamatan yaitu Tanjung Sari dan Tepus sejauh 23-31 km dengan jarak tempuh 30 menit dari kota Wonosari, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, 2007. Pantai-pantai tersebut adalah Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, Slili, Ngandong, dan Sundak. Selain masih alami pantai pantai tersebut barpasir putih dengan ditumbuhi pandan laut dengan panorama alam yang hijau menyatu dengan suasana pantai yang menyegarkan sehingga menambah kesejukan pantai yang cocok untuk bersantai. Tidak hanya keindahan alamnya pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul mempunyai karakteristik yang berbeda- beda serta menghasilkan beranekan ragam ikan misalnya Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Baron dan pantai Ngandong serta Pantai Drini yang merupakan pelabuhan nelayan tradisional dan tempat pelelangan ikan yang setiap paginya para nelayan menjual hasil tangkapannya. Fasilitar-fasilitas yang ada di obyek wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul antara lain Hotel melati, Warung- warung makan, Panggung terbuka, Kamar mandi atau toiled, Tempat pelelangan ikan, Warung makan, Mushola dan lain-lain. Tetapi dalam perkembangannya Pantai-pantai ini harus diperhatikan dan dikelola secara serius guna untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan. Karena keberadaanya fasilitas-fasilitas ini sudah tidak terawat dengan baik bahkan sudah ada yang rusak karena termakannya usia. Pembenahan-pembenahan harus dilakukan, fasilitas-fasilitas harus diperhatikan untuk kepentingan bersama. Dengan perlunya pengebangan itu semua diharap obyek wiasata pantai di Gunungkidul menjadi obyek wisata andalan Pemeritah Kabupaten Gunungkidul terutama dari segi pendapatannya.

B. Rumusan Masalah