PROSES DAN DAMPAK SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA (SID) DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROSES DAN DAMPAK SOSIAL
DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA (SID)
DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DIY

KAR YA T U L I S I LM IAH
Oleh
EFREM GAHO
NPM. 13 100 5163

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
201

i

#MAKSIMALKAN DIRI
Berpikir, berntindak, dan berdoalah dalam
segala sesuatu.
Berusahalah untuk memaksimalkan diri
untuk hari ini. Karena hari ini adalah hari

yang sesungguhnya, hari dimana semua
akan terjadi, dan hari di mana kita
memperbaiki hari kemarin serta
mempersiapkan hari besok.
-Efrem Gaho-

Karya Tulis Ilmiah ini saya
persembahkan untuk :
Bapaku di surga, Tuhan yang maha segala
sesuatu di dalam hidup saya, yang telah
memberikan cinta kasih kepada saya melalui
roh ketabahan dan roh kekuatan yang begitu
luar biasa sehingga saya bisa seperti hari ini,
Kedua Orangtua yaitu Papaku dan Mamaku
yang sejak dari kecil sudah mendidik,
membimbing, mensupport dalam segala
sesuatu sehingga saya bisa menjadi seperti
hari ini,
Untuk saudara-saudara kandungku yaitu :
Indranas Gaho, S.H.,C.L.A, Onesius Gaho, S.H,

Yaaro Gaho, S.Si (c) Berkati Gaho, Roskati
Dianisius Gaho, yang telah banyak
menyemangati saya dari awal menempuh
pendidikan di Universitas Atma Jaya
Yogyakarta hingga saya bisa menjadi hari ini
Untuk kekasih tercinta Kresensia Yulyani Ellin,
yang telah banyak mensupport saya selama
melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah,
sehingga saya bisa menjadi hari ini
Untuk teman-teman senasib, dan
seperjuangan angkatan 2013 di almamater

kecil yaitu Prodi Sosiologi di FISIP UAJY yang
sejak awal masuk Sosiologi telah menemani
untuk menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab selama kuliah di Program
Studi Sosiologi tercinta.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan di hadapan Bapa Tuhan Allah yang

Maha Kuasa, dan anakNya Tuhan Yesus Kristus atas Berkat dan AnugerahNya yang
melimpah di dalam hidup penulis, sehingga dimampukan menyelesaikan satu
persembahan berharga yaitu “Karya Tulis Ilmiah” dengan mengangkat topik “PROSES
DAN DAMPAK SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
DESA DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DIY”
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai tugas akhir masa perkuliahan dan sebagai syarat
untuk mendapatkan gelar S-1 di Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

KTI ini merupakan sebuah penelitian dasar dalam proses implementasi, dan
pengembangan Sistem Informasi Desa (SID) yang dilakukan oleh sebuah lembaga Civil
Society Organization (CSO) yakni INSTITUTE FOR DEVELOPMENT AND
ECONOMY ANALYSIS (IDEA) Yogyakarta bersama perangkat desa dan warga di Desa
Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setidaknya ada dua hal penting yang menjadi tujuan penelitian KTI ini adalah :
Pertama, untuk mengevaluasi program pengembangan SID lembaga CSO IDEA
Yogyakarta dan perangkat desa baik dalam bentuk rekomendasi, maupun ma

sukan-masukan yang membangun proses-proses pengembangan teknologi SID
selanjutnya. Kedua, untuk warga Desa Nglegi, penulis berharap tulisan ini dapat

bermanfaat sebagai tambahan informasi tentang teknologi SID. Ketiga, untuk segenap
teman-teman almamater UAJY, semoga KTI ini dapat bermanfaat sebagai referensi
dalam penyusunan KTI selanjutnya.
Penelitian KTI ini sudah dilakukan semenjak penulis internship di lembaga
IDEA Yogyakarta dari bulan juli sampai bulan september 2016 kemudian
dikembangkan bulan Oktober sampai November 2016 untuk kepentingan penelitian
KTI. Penelitian KTI ini banyak melibatkan aktor-aktor kunci yang berada di Desa
Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul seperti Pak Arifin, Pak Suroyo dan
aktor aktor lain yang dari dulu sampai sekarang masih terlibat langsung dalam proses
implementasi dan pengembangan Sistem Informasi Desa di Gunung Kidul secara
khusus dan di Indonesia secara umum. Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kapubaten
Gunung Kidul merupakan satu-satunya desa yang mendadak membumi, dikenal oleh
dunia oleh karena Sistem Informasi Desa. Salah satu contoh konkritnya adalah
banyaknya tamu-tamu dari luar negeri maupun dalam negeri berkunjung di Desa Nglegi
dalam rangka studi banding, atau ingin belajar Sistem Informasi Desa. Capaian itu
didapatkan berkat sejumlah perangkat desa salah satunya Kepala Desa Nglegi yang
berperan langsung sebagai pelopor pengembangan SID di wilayah Gunung Kidul, DIY.
Penulis menyadari bahwa mulai dari awal penulis melakukan penelitian hingga
sampai pada penulisan KTI ini penulis tidak pernah terlepas dari banyak pihak yang
memberikan dukungan doa, moral, bimbingan, semangat hingga selesainya penulisan


KTI ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
-

Bapaku Tuhan Allah yang Maha Kuasa dan anaknya Tuhan Yesus Kristus, yang
telah memberikan roh kekuatan dan roh kesehatan kepada penulis dari awal

-

menjalani melakukan penelitian hingga saat menyelesaikan penyusunan KTI ini.
Orangtuaku yaitu Papaku dan Mamaku, Saudara-saudaraku Indranas Gaho,
S.H.,C.L.A, Onesius Gaho.,S.H, Yaaro Gaho, S.Si (c) Berkati Gaho, dan Roskati
Dianisius Gaho dan kekasih Yulyani Ellin, yang telah banyak memberikan
dukungan doa, semangat dan materi selama menjalani penelitian dan penyusunan

-

KTI
Bapak FX Bambang Kusumo Prihandono, S.Sos.,MA selaku Kepala Program Studi
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang

telah banyak memberikan masukan dan saran serta dukungan dari awal sampai

-

sekarang
Bapak Suryo Adi Pramono, S.IP.,M.Si selaku dosen pembimbing KTI, yang telah
memberikan banyak sekali bimbingan yang sangat berguna kepada penulis, dan
memberikan dorongan kuat dalam menyelesaikan KTI dengan secepat mungkin

-

agar penulis bisa cepat lulus dari Prodi Sosiologi FISIP UAJY
Bapak Stefanus Nindito, M.Si selaku Kepala Laboratorium Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah membantu penulis

-

untuk meminjamkan banyak referensi penting dalam penulisan KTI
Bapak Sunarja, selaku Direktur IDEA Yogyakarta, dan Mbak Triwahyuni Suci
selaku Deputi Pengelolaan Pengetahuan IDEA Yogyakarta yang telah memberikan

ruang atau kesempatan serta bimbingan berharga kepada penulis dalam

melaksanakan kegiatan internship di

IDEA Yogyakarta sehingga penulis bisa

mengembangkan hasil kerja internship ke penelitian KTI. Disamping itu, ucapan
yang sama saya sampaikan kepada Bapak Bambang Hery Purwanto, Mbak
Isnawati, Mbak Meigita, Mbak Desi, Mbak Ria, Mbak Susi, Mbak Ferina, Mis
Katriona, Ibu Wasingatu Zakiyah, Ibu Tenti, Mas Ignas, Mas Bubu, Mas Galih, Mas
Wisnu, Mas Atigiyah, Mas Rusdi, dan Mas Andi, yang telah banyak membantu
-

penulis dalam melaksanakan internship di IDEA Yogyakarta
Kepada Pak Arifin selaku Kepala Desa Nglegi yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian KTI di wilayah Desa Nglegi, Kec. Patuk dan
kepada Pak Suroyo selaku Kepala Bagian Kemasyarakatan Desa Nglegi yang telah
banyak membantu penulis selama melakukan penelitian di Desa Nglegi mulai dari
penyediaan tempat live in, wawancara, dan beberapa rekomendasi, bahkan beliau
banyak memberikan dukungan doa dan semangat selama proses penelitian hingga

penyusunan KTI. Terakhir, untuk Pak Radyo, Pak Arif, Pak Sugiman, Pak
Muryanto, Pak Trisuhartono, dan Ibu Etha yang telah banyak membantu penulis
memberikan data terkait topik penelitian selama proses pengumpulan data di Desa

-

Nglegi.
Pak Ramelan dan Ibu Kus yang telah baik hati memberikan kesempatan kepada
penulis untuk tinggal menginap selama beberapa hari di rumah beliau, ketika
penulis live in di Desa Nglegi untuk tujuan melakukan pengumpulan data penelitian

-

KTI.
Teman-teman seangkatan di Program Studi Sosiologi 2013 salah satunya Thomas
Kadulli, Heni Lusiawati, Eka Yulianti, Epifanius Solanta, serta teman-teman sesama
mahasiswa Program Studi Sosiologi dari berbagai angkatan yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah banyak bertukar pikiran, berbagi ilmu,
memberikan semangat, dan dukungan doa selama penulis melakukan penelitian dan

penyusunan KTI ini.
Penulis menyadari betul masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan KTI ini. Oleh karena itu, penulis memohon masukan yang membangun dari
semua pihak untuk penyempurnaan. Penulis berharap semoga KTI ini dapat berguna
atau bermanfaat bagi pembaca sebagai pengetahuan dan referensi.
Terima kasih. Salam Sejahtera!
Yogyakarta, 30 Maret 2017
EFREM GAHO

EFREM GAHO
13 100 5163/SOS
PROSES DAN DAMPAK SOSIAL
DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA
DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DIY
ABSTRAK

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini membahas tentang bentuk proses sosial yang
dilakukan oleh IDEA Yogyakarta, perangkat desa, dan warga Desa Nglegi dalam
mengimplementasikan teknologi Sistem Informasi (SID), serta dampak sosial apa saja
yang terjadi dalam impelementasi SID tersebut di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk,

Gunung Kidul, DIY.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan
data secara observasi, dan wawancara. Adapun teori yang digunakan adalah teori
perubahan sosial (Kingsey Davis dan Harley) serta teori masyarakat informasi (Manuel
Castells), sedangkan konsep kajian difokuskan pada konsep proses sosial (Dwi
Narwoko dan Bagong Suyanto) dan pemikiran tentang akulturasi, asimilasi, dan difusi
(William Ogburn) serta konsep dampak sosial (Soerjono Soekanto) serta pemikiran
tentang culture lag (William Ogburn).
Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa: Pertama, bentuk proses sosial
yang dilakukan dalam impelementasi SID di Desa Nglegi ini berada pada dua tahapan
yaitu; (1) tahapan perencanaan & pembuatan SID, (2) tahapan penerapan SID. Adapun
bentuk real proses sosial dari tahapan perencanaan & pembuatan SID yaitu; a) diskusi,
b) pembentukan tim 10, c) pengumpulan data, d) uji publik tingkat dusun, dan desa, e)
pelatihan SID, f) pembentukan tim input data. Sedangkan proses sosial pada tahapan
penerapan SID yaitu; a) pemanfaatan SID untuk pelayanan surat menyurat, b)
penugasan jurnalis warga, c) publikasi berita desa, d) pembuatan group WA, e)
pemutakhiran data. Kedua, adapun dampak sosial implementasi SID berada pada tiga
tahapan, yaitu : (1) adanya peran aktif warga, (2) warga informatif (melek informasi dari
desa), dan (3) adanya perubahan perilaku warga. Meskipun hasil menemukan demikian,
penulis menyarankan agar pengembangan SID selanjutnya dapat ditekankan pada aspek

membangun ekonomi warga desa dengan memasarkan produk-produk lokal di dalam
SID.
Kata Kunci : Sistem informai desa, perubahan sosial, masyarakat informasi, proses
sosial, dampak sosial

DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Halaman Persetujuan.............................................................................................. ii
Halaman Pengesahan............................................................................................. iii
Halaman Pernyataan.............................................................................................. iv
Halaman Persembahan........................................................................................... vi

Kata Pengantar...................................................................................................... vii
Abstrak................................................................................................................... xi
Daftar Isi............................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................ 7
1.3. Batasan Penelitian............................................................................................ 7
1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 8
1.5. Metode Penelitian............................................................................................. 8
1.6. Kerangka Teori............................................................................................... 12
1.6.1. Perubahan Sosial dan Teknologi Informasi................................................. 12
1.6.2. Masyarakat Informasi.................................................................................. 14
1.7. Kerangka Konsep........................................................................................... 16
1.7.1. Proses-Proses Sosial.................................................................................... 16
1.7.2. Dampak Sosial............................................................................................ 21
1.8. Kerangka Pemikiran........................................................................................24
BAB II PIJAKAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SID
2.1. Teknologi Sistem Informasi Desa.................................................................. 28
2.2. Kebijakan Baru sebagai Ruang untuk Desa................................................... 34
2.3. SID IDEA: Tanggapan terhadap Kebijakan Baru.......................................... 37
2.4. Desa Nglegi dan Teknologi SID..................................................................... 42
BAB III TEKNOLOGI SID: PROSES DAN DAMPAK SOSIAL
3.1. Proses Sosial Implementasi Teknologi SID................................................... 47
3.1.1. Proses Perencanaan SID.............................................................................. 47
3.1.2. Proses Penerapan SID................................................................................. 54
3.2. Dampak Sosial Pengembangan SID............................................................... 63
3.2.1. SID dan Peran Aktif Warga dan Perangkat Desa........................................ 63

3.2.2. SID dan Warga Informatif (Melek Informasi)............................................. 71
3.2.3. SID dan Perubahan Perilaku Warga dan Perangkat Desa........................... 75
3.3. Temuan Lapangan.......................................................................................... 81
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 83
4.2 Saran................................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 85
LAMPIRAN......................................................................................................... 90

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kajian sosiologi terhadap teknologi bukanlah suatu hal baru. John Law (2008)
dengan lugas menjawab bahwa teknologi adalah pusat kajian dari sosiologi. Mulai dari
akar Marxis sampai Weberian telah menempatkan dan kepemilikan teknologi sebagai
pusat ilmu sosial.1 Dalam sosiologi teknologi (sociology of technology) secara luas
memberikan perhatian pada penjelasan bagaimana proses-proses sosial, tindakan
struktur yang berkaitan dengan teknologi.2
Perkembangan teknologi informasi tidak pernah terlepas dari berbagai proses
sosial yang dilakukan oleh manusia sebagai aktor dalam pengembangan teknologi.
Manusia selalu berusaha untuk mengembangkan teknologi sesuai kebutuhan. Oleh
karena inilah manusia menempatkan teknologi sebagai pusat kajian sosial untuk
dipahami, didiskusikan, dan diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan manusia.
Salah satu bentuk teknologi yang beberapa dekade terakhir ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat adalah teknologi informasi. Teknologi informasi
berfungsi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi publik,
membantu dalam pelayanan publik, dan membantu dalam perencanaan pembangunan
bangsa dan negara. Teknologi informasi yang mengalami perkembangan tersebut selalu
diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya. Untuk mengatur kota dan kabupaten secara
1

Lihat Wau, W. (2016). Karya Tulis Ilmiah. "Intervensi Teknologi Sistem Informasi Desa Oleh
COMBINE RESOURCE INSTITUTION" Evaluasi Dari Perspektif Sosiologi, 13/73.

2

L Mackay, Hughie dan Gareth Gillespie. (1992). “Extending the Social Shapping of Technology
Approach: Ideology and Appropriation” (Vol. 22). dalam Social Studies of Science. Retrieved Oktober
2016

otonom dengan tetap memberikan peluang koordinasi dengan pemerintahan di atasnya,
regulasi pemerintah melalui UU Nomor 32 Tahun 2004 melahirkan kebijakan baru,
yaitu sistem otonomi daerah, yang menggantikan UU Nomor 22 Tahun 1999 mengenai
Pemerintahan Daerah. Penguatan masyarakat sipil, pengembangan demokrasi lokal,
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pelayananan publik merupakan tujuan
utama dalam sistem otonomi daerah. Empat tahun setelah itu, pemerintah melahirkan
UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Enam tahun kemudian
pemerintah mengesahkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Rangkaian regulasi ini
semakin membuka ruang kepada semua pihak dalam menyelesaikan masalah secara
otonom. Khusus mengenai pengaturan desa sebagai subyek pembangunan, UU tentang
Desa di atas memberikan pijakan yuridis, termasuk bagaimana desa menyediakan
sistem informsi desa (SID) yang dapat diakses oleh semua pemengku kepentingan. SID
memiliki nuansa keterbukaan, otonomi dan pengaturan desa sebagai subyek
pembangunan, bukan hanya sebagai obyek pembangunan sebagaimana dilakukan oleh
Rezim Orde Baru melalui Daftar Inventarisasi Proyek (DIP). Pada akhirnya, terkait
dengan SID tersebut, teknologi dijadikan sebagai instrumen pembangunan masyarakat
desa. Melalui instrumen teknologis itu, pemerintah desa dapat melakukan sosialisasi dan
elemen masyarakat dapat melakukan advokasi.
Salah satu bentuk teknologi sebagai instrumen advokasi masyarakat adalah
Sistem Informasi Desa (SID) sebagaimana dilakukan oleh Institute Development and
Economy Analysis (IDEA) Yogyakarta. Dalam misi advokasinya, IDEA percaya bahwa
SID dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mengadvokasi kepentingan-kepentingan

masyarakat desa. IDEA telah terjun dalam pengembangan teknologi SID selama kurang
lebih 7 tahun terakhir, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan masyarakat desa.
Pengembangan ini diharapkan mampu meningkatkan pembangunan, pelayanan publik,
potensi-potensi desa dan penanggulangan kemiskinan di wilayah desa.
Berdasarkan diskusi penulis dengan Isnawati terungkap informasi bahwa IDEA
Yogyakarta telah berhasil mendorong 144 desa di Kabupaten Gunung Kidul (salah
satunya Desa Nglegi) untuk memanfaatkan teknologi SID untuk melayani kebutuhan
warga dan perangkat desa. Pemanfaatan teknologi ini terus didorong oleh IDEA
Yogyakarta dan CSO lain.3
Dalam konteks implementasi teknologi SID di Desa Nglegi, setidaknya SID
memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain: Pertama, untuk memperbaiki kualitas
kebijakan publik berbasis kebutuhan lokal. Kedua, untuk membantu proses penyusunan
perencanaan desa. Ketiga, untuk memediasi partisipasi warga desa agar dapat terlibat
dalam pembangunan desa.4 Berdasarkan tujuan tersebut, satu hal yang menarik dari
implementasi SID di Desa Nglegi berdasarkan riset evaluasi ketika internship adalah
motivasi warga untuk memperbaiki data dan informasi kemiskinan.
Motivasi warga dalam memperbaiki data dan informasi kemiskinan diasumsikan
menjadi modal bagi warga untuk mulai terlibat dalam proses perencanaan sampai
penerapan SID. Keterlibatan dilakukan baik karena permintaan kepala desa, proses

3

4

Hasil diskusi dengan Mbak Isnawati, pegiat Institute for Development and Economy Analysis (IDEA)
Yogyakarta, pada tanggal 27 Juni 2016.
Dikutip dari Ranggoani Jahja, M. Afandi, Bambang Hery. (2013). Sistem Informasi Desa.
Yogyakarta: FPPD-ACCES. Hal 16.

pelibatan yang telah dirancang (melalui Dasa Wisma, RT, RW) maupun karena
kehendak pribadi. Proses keterlibatan dalam implementasi SID diperkirakan sebagai
proses sosial karena ketiga jenis keterlibatan tersebut mendorong warga untuk
berinteraksi satu terhadap lain melalui beragam kegiatan baik formal maupun informal.
Namun juga, hal lain yang cukup menarik adalah dari suatu implementasi
sebuah teknologi adalah dampak sosial. Dampak sosial ini diperkirakan dapat terjadi
akibat dari proses sosial yang terjadi. Oleh sebab itu, penulis melihat bahwa proses
sosial dan dampak sosial menjadi aspek penting dalam sebuah kajian implementasi
teknologi SID.
Mencermati kajian implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
pada tingkat

desa

yang

dilakukan

oleh

beberapa

orang sebelumnya,

dan

membandingkannya dengan topik kajian penulis, berikut ini akan disampaikan
perbedaan kajian ini dengan riset sebelumnya. Pertama, penelitian pada tahun 2006
yang dilakukan oleh Ade Ratnasari pada 100 Desa dari berbagai daerah, yakni daerah
Kecamatan Sewon (Bantul, DIY), Kadudampit (Sukabumi Jawa Barat), Kp. Selaawi
(Sukabumi, Jawa Barat), Gunung Jaya (Sukabumi, Jawa Barat) dengan judul
“Teknologi Informasi untuk Masyarakat Pedesaan” ternyata secara metodis penelitian
ini berbeda dengan penelitian penulis, yaitu Ratnasari menggunakan metode penelitian
kuantitatif sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Fokus
penelitian Ratnasari lebih berkonsentrasi pada penggunaan teknologi untuk kebutuhan
informasi baru di desa seperti informasi tentang layanan penyelenggaraan pendidikan
yang murah, informasi wabah penyakit dan layanan kesehatan yang terjangkau,

informasi layanan pemerintah seperti pembuatan SIM, STNK, Pajak, dan lain-lain serta
informasi mengenai kondisi politik dan pemerintahan nasional dan internasional.
Berbeda dari itu, penelitian KTI penulis lebih berfokus pada proses-proses sosial yang
dilakukan oleh aktor-aktor yang menyediakan teknologi tersebut serta apa saja dampak
sosial dari implementasi teknologi tersebut.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yuniadi Mayowan tahun 2013 dengan
judul “Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa (Studi Kasus di
Kabupaten Lamongan)” secara metodis memiliki metode penelitian yang sama seperti
yang penulis gunakan, yakni metode penelitian kualitatif. Akan tetapi, kami memiliki
konsentrasi yang berbeda. Penelitian Mayowan lebih berfokus pada persiapan TIK dari
aspek SDM, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan anggaran di desa, sedangkan
penelitian

penulis

berfokus

pada

proses

sosial

dalam

merancang

dan

mengimplementasikan TIK. Aspek SDM, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan
anggaran desa yang terkait akan dilihat dalam konteks proses dan dampak sosial.
Ketiga, penelitian Supriyanto pada tahun 2015 dengan judul “Sistem Informasi
Administrasi Data Kependudukan Pada Kantor Kelurahan Desa Demangan Kabupaten
Boyolali” memiliki kesamaan metode dengan penulis, yakni metode penelitian
kualitatif, namun memiliki perbedaan konsentrasi penelitian. Supriyanto meneliti proses
pengolahan data kependudukan desa dengan tujuan untuk mengetahui apakah
penggunaan teknologi mampu membuat proses pengolahan data kependudukan semakin
cepat dan efektif. Sedangkan penelitian penulis berkonsentrasi pada proses sosial serta
dampaknya pada perencanaan dan penerapan TIK, termasuk pengolahan data

kemiskinan warga desa untuk memperoleh data akurat dan valid dengan melibatkan
masyakarat pada proses pengumpulan data.
Berdasarkan perbandingan dengan beberapa kajian riset yang dilakukan
sebelumnya tersebut, sejauh penulis mampu menelusurinya, kiranya cukup signifikan
bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang “Proses dan Dampak Sosial Dalam
Implementasi Teknologi SID di Desa Nglegi”, karena beberapa alasan. Pertama, fokus
penelitian ini (proses dan dampak sosial) belum pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Kedua, penulis menduga bahwa dinamika penerapan sebuah teknologi
(SID) di Desa Nglegi tidak terlepas dari proses sosial sejumlah aktor, seperti IDEA,
perangkat desa, dan masyarakat. Ketiga, percaya pada adanya kausaitas, penulis
memperkirakan bahwa setiap penerapan teknologi pasti menimbulkan dampak sosial,
oleh sebab itu, dampak sosial seperti apakah yang mungkin terjadi dan menarik untuk
diteliti.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini bermaksud ingin mengeksplorasi
proses-proses sosial yang terjadi dalam pengembangan teknologi SID, serta ingin
mengetahui apa saja dampak sosial yang diakibatkan oleh implementasi teknologi SID
tersebut di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, yang secara
historis telah relatif cukup lama mengimplementasikan SID. Di samping itu, meskipun
lebih dahulu Desa Balerante (Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten) dalam
menggunakan aplikasi komputer dalam mengelola data desa, namun di wilayah
Kabupaten Gunung Kidul Desa Nglegi juga dianggap sebagai pelopor pengembangan
teknologi SID karena kepiawaian kepala desanya untuk membangun dan menularkan

pengalaman dalam pengelolaan teknologi SID kepada desa-desa lain. Pilihan kajian
terhadap desa ini juga disebabkan oleh pertimbangan praktis bahwa penulis pernah
melakukan riset evaluasi program di desa ini sebagai tugas selama melakukan
internship di IDEA Yogyakarta. Beberapa alasan inilah yang memperkuat penulis untuk
memilih Desa Nglegi sebagai subyek penelitian.