Pengaruh Rasio Gini Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis studi dan pembahasan tentang pengaruh Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Rasio Gini terhadap tingkat pengangguran terbuka studi kasus 5 KabupatenKota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terjadi selama periode tahun 2010-2015 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa AMH Angka Melek Huruf berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan koefisien sebesar -0,279847 dan probabilitas signifikan dengan nilai 0,0038. Hal ini berarti semakin tinggi AMH Angka Melek Huruf diharapkan dapat meminimalisir tingkat pengangguran terbuka. 2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi berpengruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan koefisien senilai -1,247201 dan probabilitas signifikan sebesar 0,0001. Hal ini menunjukkan jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan meningkatkan produksi barang dan jasa serta faktor- faktor produksi seperti tenaga kerja yang akan menyebabkan banyaknya permintaan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. 3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rasio gini tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan koefisien senilai 2,143711 dan dengan probabilitas 0,3585 dengan demikian perubahan rasio gini tidak berpengaruh terhadaap tingkat pengangguran terbuka. Hal ini sesui dengan hipotesis yang diajukan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keimpulan yang didapat maka penulis memberikan beberapa saran untuk dijadikan masukan dan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut : 1. Pemerintah diharapkan bisa meningkatkan pendidikan dengan menciptakan iklim pendidikan yang baik dan mengadakan program pendidikan yang mampu menunjang kemudahan masyarakat untuk mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi serta guna meningkatkan kualitas sumbe daya manusia yang lebih baik. 2. Pemerintah diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi disetiap kabupatenkota di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memberikan kebijakan-kebijakan dan merealisasikan kebijakan tersebut dengab konsisten untuk meningkatkan kinerja disektor rill dan industri. Selain itu pertumbuhan ekonomi diorientasikan kepada program padat karya yang diharapkan mampu meningkatkan produksi agar mampu menyerap tenaga kerja sehingga diharapakan dapat mengurangi pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Bagi masyarakat hendaknya tidak hanya berfokus ataupun mengandalkan kesempatan kerja yang ada, akan tetapi dengan tingkat pendidikan dan soft skill yang dimiliki diharapkan dapat membuka usaha wiraswasta sehingga dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini hanya mencakup tiga variabel yang mempengaruhi pengangguran terbuka yaitu tingkat pendidikan, laju pertumbuhan ekonomi dan rasio gini. Walau bagaimanapun pengangguran tidak hanya didasarkan pada tiga faktor tersebut. Masih ada banyak faktor yang menyebakan terjadinya pengangguran, sehingga semakin banyak variabel yang digunakan diharapkan dapat memberikan analisis yang lebih baik terhadap tingkat pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu data yang digunakan masih terlalu sedikit yaitu hanya berkisar kurun waktu 5 tahun DAFTAR PUSTAKA Baltagi, B. 2005. Econometric Analysis of Panel Data, Third Edition . John Wiley Sons. Boediono. 1981. Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Basuki, A. T. 2014. Electronic Data Processing SPSS 15 dan Eviews 7. Yogyakarta: Danis Media. Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta Dalam Angka. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman Dalam Angka. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul Dalam Angka. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul Dalam Angka. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka. Diakses melalui http:yogyakarta.bps.go.id pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 20.00 WIB Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. Statistik Daerah Kota Yogyakarta. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. Statistik Daerah Kabupaten Sleman. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul. Statistik Daerah Kabupaten Bantul. BPS.Yogyakarta Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul. Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta. Rasio Gini. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul. Rasio Gini Kabupaten Bantul. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul. Rasio Gini Kabupaten Gunungkidul. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. Rasio Gini Kota Yogyakarta. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo. BPS. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. Rasio Gini Kabupaten Sleman. BPS. Yogyakarta. Basuki, Agustri dan Imamudin Yuliadi. 2014. Elektronik Data Prosesing SPSS 15 dan EVIEWS 7. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Statistik Indonesia. Diakses melalui https:www.bps.go.id pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 08.00 WIB Dharmayanti, Y. 2011. Analisis Pengaruh PDRB Upah Dan Inflasi Terhadap Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1991-2009. Semarang: UNDIP. Fatihin, N. K. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk Dan Pendidikan Terhadap Pengangguran Terbuka Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: UMY. Firdaus, M. A. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah. Surakarta: UNS. Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics. New York: Mc Graw Hill. __________ 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 122

ANALISIS PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEJAHATAN PENCURIAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015

0 5 139

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

1 3 14

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 17

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN, DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 7 15

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: STUDI 5 KABUPATEN/KOTA.

0 0 80