HASIL DAN PEMBAHASAN 55 KESIMPULAN DAN SARAN 98

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Kesalahan Siswa Menentukan Keliling Lingkaran 5 Gambra 1.2. Kesalahan Siswa Menentukan Luas Lingkaran 6 Gambar 1.3. Kesalahan Siswa Menerapkan Rumus Keliling Lingkaran pada Soal Cerita 6 Gambar 1.4. Kesalahan Siswa Menerapkan Rumus Luas Lingkaran pada Soal Cerita 7 Gambar 2.1. Lingkaran P 31 Gambar 2.2. Jari-jari Lingkaran 31 Gambar 2.3. Busur Lingkaran 31 Gambar 2.4. Diameter Lingkaran 32 Gambar 2.5. Tali Busur Lingkaran 32 Gambar 2.6. Apotema 33 Gambar 2.7. Juring Lingkaran 33 Gambar 2.8. Tembereng 33 Gambar 2.9. Luas Lingkaran 34 Gambar 2.10. Sudut Pusat Lingkaran 35 Gambar 2.11. Sudut Keliling ABC 35 Gambar 2.12. Juring AOB 36 Gambar 2.13. Luas Tembereng 36 Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 43 Gambar 4.1. Diagram Persentase Tes Diagnostik 56 Gambar 4.2. Diagram Persentase Tes Hasil Belajar I 72 Gambar 4.3. Diagram Persentase Tes Hasil Belajar II 91 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I 103 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I 109 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 Siklus II 114 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 Siklus II 120 Lampiran 5 Soal Kotak Horay 1 126 Lampiran 6 Kunci Jawaban Kotak Horay 1 127 Lampiran 7 Soal Kotak Horay 2 128 Lampiran 8 Kunci Jawaban Kotak Horay 2 130 Lampiran 9 Soal Kotak Horay 3 133 Lampiran 10 Kunci Jawaban Kotak Horay 3 134 Lampiran 11 Soal Kotak Horay 4 135 Lampiran 12 Kunci Jawaban Kotak Horay 4 136 Lampiran 13 Lembar Aktivitas Siswa 1 LAS 1 138 Lampiran 14 Lembar Aktivitas Siswa 2 LAS 2 144 Lampiran 15 Lembar Aktivitas Siswa 3LAS 3 148 Lampiran 16 Lembar Aktivitas Siswa4 LAS 4 153 Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian LAS 1 160 Lampiran 18 Alternatif Penyelesaian LAS 2 163 Lampiran 19 Alternatif Penyelesaian LAS 3 165 Lampiran 20 Alternatif Penyelesaian LAS 4 167 Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Diagnostik 169 Lampiran 22 Lembar Validasi Tes Diagnostik 170 Lampiran 23 Soal Tes Diagnostik 173 Lampiran 24 Alternatif Tes Hasil Belajar I 174 Lampiran 25 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 176 Lampiran 26 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 177 Lampiran 27 Soal Tes Hasil Belajar I 180 Lampiran 28 Alternatif Tes Hasil Belajar I 182 Lampiran 29 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 185 Lampiran 30 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 186 Lampiran 31 Soal Tes Hasil Belajar II 189 Lampiran 32 Alternatif Tes Hasil Belajar II 191 Lampiran 33 Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 194 Lampiran 34 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 196 Lampiran 35 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 199 Lampiran 36 Lembar Observasi Guru 202 Lampiran 37 Lembar Observasi Siswa 214 Lampiran 38 Wawancara siklus I 222 Lampiran 39 Wawancara siklus II 224 Lampiran 40 Nilai Tes Diagnostik 226 Lampiran 41 Nilai Tes Hasil Belajar I 228 Lampiran 42 Nilai Tes Hasil Belajar II 230 Lampiran 43 Lembar Validator 232 Lampiran 44 Dokumentasi 233 Jadwal Kegiatan Penelitian Surat Keterangan Telah Mengadakan Observasi dari Sekolah Surat Izin Penelitian dari FMIPA Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari Sekolah 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu negara. Maju mundurnya proses pembangunan suatu bangsa di segala bidang sangat ditentukan Sumber Daya Manusia SDM yang dimiliki oleh warga negaranya. Untuk itu, pemerintah telah mengatur Sistem Pendidikan Nasional dalam suatu undang-undang. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat 3 menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mengingat fungsi dan tujuan pendidikan nasional, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi. Perubahan ini diperlukan untuk mensukseskan pendidikan. Sehingga perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi dalam menghadapi masa depan. Banyak cara dilakukan pemerintah 2 untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan IPTEK. Semua perbaikan yang dilakukan dalam dunia pendidikan diharapkan dapat meningkatkan persentase hasil belajar siswa, salah satunya yaitu meningkatkan aspek kognitif siswa. Berkaitan dengan proses belajar mengajar, guru memiliki peranan langsung dalam mengelola proses pembelajaran di dalam kelas. Kualitas seorang guru dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala PPPPTK Matematika, Prof. Dr. rer.nat. Widodo, M.S 2014 http:p4tkmatematika.org201412diklat-guru-matematika-smakabupaten -berau : Kualitas guru perlu ditingkatkan mengingat guru memegang peran penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun juga sebagai perencana, penilai, dan pengembang sumber daya baik dalam hal implementasi kurikulum maupun kegiatan belajar mengajar di kelas. Para guru dituntut tidak hanya menguasai kompetensi-kompetensi yang melekat pada mereka seperti kompetensi akademik, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Mereka hendaknya juga memiliki kinerja yang baik yang dapat diamati dari kompetensi yang dimiliki ditambah dengan prestasi yang telah dicapai. Salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah ialah matematika. Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi yang berperan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Matematika juga mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Hal ini terbukti bahwa pelajaran matematika ada di setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Peran penting matematika juga dinyatakan oleh NRC National Research Council, 1989:1 https:fadjarp3g.files.wordpress.com2009 1009-apamat_limas_.pdf dari Amerika Serikat dengan pernyataan : Mathematics is the key to opportunity. Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang. Masih menurut NRC, bagi seorang siswa keberhasilan mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIFASI DAN PRESATASI SISWA POKOK BAHASAN FOTOSINTESIS KELAS II BELAJAR SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU BATU

0 5 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN TLOGOMAS 2 MALANG

4 25 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR STRUKTUR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANDA ACEH

0 9 1

ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP NEGERI 1 SILO

0 9 16

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 51

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 8 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI KOMBINASI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN COURSE REVIEW HORAY

0 1 17