DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1.1. Kesalahan Siswa Menentukan Keliling Lingkaran 5
Gambra 1.2. Kesalahan Siswa Menentukan Luas Lingkaran 6
Gambar 1.3. Kesalahan Siswa Menerapkan Rumus Keliling Lingkaran pada Soal Cerita
6 Gambar 1.4. Kesalahan Siswa Menerapkan Rumus Luas Lingkaran
pada Soal Cerita 7
Gambar 2.1. Lingkaran P 31
Gambar 2.2. Jari-jari Lingkaran 31
Gambar 2.3. Busur Lingkaran 31
Gambar 2.4. Diameter Lingkaran 32
Gambar 2.5. Tali Busur Lingkaran 32
Gambar 2.6. Apotema 33
Gambar 2.7. Juring Lingkaran 33
Gambar 2.8. Tembereng 33
Gambar 2.9. Luas Lingkaran 34
Gambar 2.10. Sudut Pusat Lingkaran 35
Gambar 2.11. Sudut Keliling ABC 35
Gambar 2.12. Juring AOB 36
Gambar 2.13. Luas Tembereng 36
Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 43
Gambar 4.1. Diagram Persentase Tes Diagnostik 56
Gambar 4.2. Diagram Persentase Tes Hasil Belajar I 72
Gambar 4.3. Diagram Persentase Tes Hasil Belajar II 91
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I 103
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I 109
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 Siklus II 114
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 Siklus II 120
Lampiran 5 Soal Kotak Horay 1 126
Lampiran 6 Kunci Jawaban Kotak Horay 1 127
Lampiran 7 Soal Kotak Horay 2 128
Lampiran 8 Kunci Jawaban Kotak Horay 2 130
Lampiran 9 Soal Kotak Horay 3 133
Lampiran 10 Kunci Jawaban Kotak Horay 3 134
Lampiran 11 Soal Kotak Horay 4 135
Lampiran 12 Kunci Jawaban Kotak Horay 4 136
Lampiran 13 Lembar Aktivitas Siswa 1 LAS 1 138
Lampiran 14 Lembar Aktivitas Siswa 2 LAS 2 144
Lampiran 15 Lembar Aktivitas Siswa 3LAS 3 148
Lampiran 16 Lembar Aktivitas Siswa4 LAS 4 153
Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian LAS 1 160
Lampiran 18 Alternatif Penyelesaian LAS 2 163
Lampiran 19 Alternatif Penyelesaian LAS 3 165
Lampiran 20 Alternatif Penyelesaian LAS 4 167
Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Diagnostik 169
Lampiran 22 Lembar Validasi Tes Diagnostik 170
Lampiran 23 Soal Tes Diagnostik 173
Lampiran 24 Alternatif Tes Hasil Belajar I 174
Lampiran 25 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 176
Lampiran 26 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 177
Lampiran 27 Soal Tes Hasil Belajar I 180
Lampiran 28 Alternatif Tes Hasil Belajar I 182
Lampiran 29 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 185
Lampiran 30 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 186
Lampiran 31 Soal Tes Hasil Belajar II 189
Lampiran 32 Alternatif Tes Hasil Belajar II 191
Lampiran 33 Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 194
Lampiran 34 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 196
Lampiran 35 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 199
Lampiran 36 Lembar Observasi Guru 202
Lampiran 37 Lembar Observasi Siswa 214
Lampiran 38 Wawancara siklus I 222
Lampiran 39 Wawancara siklus II 224
Lampiran 40 Nilai Tes Diagnostik 226
Lampiran 41 Nilai Tes Hasil Belajar I 228
Lampiran 42 Nilai Tes Hasil Belajar II 230
Lampiran 43 Lembar Validator 232
Lampiran 44 Dokumentasi 233
Jadwal Kegiatan Penelitian Surat Keterangan Telah Mengadakan Observasi dari Sekolah
Surat Izin Penelitian dari FMIPA Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari Sekolah
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu negara. Maju mundurnya proses
pembangunan suatu bangsa di segala bidang sangat ditentukan Sumber Daya Manusia SDM yang dimiliki oleh warga negaranya. Untuk itu, pemerintah telah
mengatur Sistem Pendidikan Nasional dalam suatu undang-undang. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31
ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat 3 menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dengan undang-undang. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 disebutkan
bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Mengingat fungsi dan tujuan pendidikan nasional, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi. Perubahan
ini diperlukan untuk mensukseskan pendidikan. Sehingga perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai
antisipasi dalam menghadapi masa depan. Banyak cara dilakukan pemerintah
2
untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan
wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan IPTEK. Semua perbaikan
yang dilakukan dalam dunia pendidikan diharapkan dapat meningkatkan persentase hasil belajar siswa, salah satunya yaitu meningkatkan aspek kognitif
siswa. Berkaitan dengan proses belajar mengajar, guru memiliki peranan
langsung dalam mengelola proses pembelajaran di dalam kelas. Kualitas seorang guru dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Seperti yang
diungkapkan oleh Kepala PPPPTK Matematika, Prof. Dr. rer.nat. Widodo, M.S 2014 http:p4tkmatematika.org201412diklat-guru-matematika-smakabupaten
-berau : Kualitas guru perlu ditingkatkan mengingat guru memegang peran
penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun juga sebagai perencana, penilai, dan pengembang
sumber daya baik dalam hal implementasi kurikulum maupun kegiatan belajar mengajar di kelas. Para guru dituntut tidak hanya menguasai
kompetensi-kompetensi yang melekat pada mereka seperti kompetensi akademik, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Mereka hendaknya juga
memiliki kinerja yang baik yang dapat diamati dari kompetensi yang dimiliki ditambah dengan prestasi yang telah dicapai.
Salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah ialah matematika. Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi yang
berperan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Matematika juga mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Hal ini terbukti
bahwa pelajaran matematika ada di setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Peran penting matematika juga dinyatakan oleh NRC
National Research Council, 1989:1 https:fadjarp3g.files.wordpress.com2009 1009-apamat_limas_.pdf dari Amerika Serikat dengan pernyataan :
Mathematics is the key to opportunity. Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang. Masih menurut NRC, bagi seorang siswa keberhasilan
mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang