Pendahuluan
Rani Prahmawati Teknik Kimia UMS
D 500 120 024
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini di Indonesia kebutuhan akan bahan kimia asam fenil asetat semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik kimia
yang berdiri yang menggunakan asam fenil asetat sebagai bahan utama maupun bahan pembantu. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah pabrik
penghasil asam fenil asetat. Menurut Badan Pusat Statistik BPS, 2012 di Indonesia belum ada pabrik asam fenil asetat sehingga seluruh kebutuhan
asam fenil asetat masih bergantung dari impor. Asam fenil asetat banyak digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan penicillin dan phenylaceton yang digunakan untuk memproduksi amphetamine. Selain itu asam fenil asetat juga digunakan sebagai bahan
pembantu dalam pembuatan parfum dan aroma Cassar, 1978. Dalam industri farmasi, asam fenil asetat digunakan dalam pembuatan
anesthetic, obat pembunuh kuman, obat untuk membantu mengurangi jumlah amonia dalam aliran darah serta analgesic. Sedangkan dalam bidang
pertanian, asam fenil asetat dimanfaatkan dalam pembuatan fungisida, insektisida, ratisida, dan hormon tanaman Cassar, 1978.
Dilihat dari manfaat yang ada, asam fenil asetat merupakan salah satu bahan yang penting bagi kehidupan. Dengan demikian, pendirian pabrik asam
fenil asetat akan membawa dampak yang positif. Pendirian pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan asam fenil asetat dalam negeri
sehigga tidak perlu melakukan impor dan memacu perkembangan industri yang menggunakan asam fenil asetat sebagai bahan baku utama maupun
bahan pembantu. Selain dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian, diharapkan pula dapat melakukan ekspor.
1.2. Kapasitas Pabrik
Dalam perancangan pabrik, besarnya kapasitas produksi pabrik merupakan salah satu hal yang sangat penting. Ada beberapa faktor yang
Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat
Kapasitas 3.000 tontahun
Pendahuluan
Rani Prahmawati Teknik Kimia UMS
D 500 120 024
perlu dipertimbangkan dalam menentukan kapasitas produksi suatu pabrik, antara lain:
- Kebutuhan produk
- Ketersediaan bahan baku
- Kapasitas minimum pabrik
Pada dasarnya, semakin besar kapasitas produksi suatu pabrik maka semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh. Kapasitas produksi ini akan
mempengaruhi perhitungan secara teknis maupun ekonomis. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS
menunjukkan adanya peningkatan jumlah impor dari asam fenil asetat disetiap tahunnya. Tabel 1.1 merupakan data impor asam fenil asetat yang
diperoleh dari BPS. Tabel 1.1. Data impor asam fenil asetat BPS, 2015
No. Tahun
Impor kgtahun 1
2010 2.810
2 2011
7.164 3
2012 10.496
4 2013
4.546 5
2014 25.634
Sedangkan untuk data pabrik yang sudah ada dan besarnya kapasitas produksi asam fenil asetat dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Daftar pabrik produsen asam fenil asetat BPS, 2015 No.
Nama Pabrik Kapasitas tontahun
1 Jiangyin Beiguo Inorganic Chemical Plant
1.500 2
Shantou Electrochemical Plant 1.000
3 Taixing Deyuan Fine Chemical Plant
3.000 4
Suihua Chemical Plant 6.000
Dari data Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 maka dipilih kapasitas produksi pabrik sebesar 3000 tontahun. Dengan pemilihan besarnya kapasitas
Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat
Kapasitas 3.000 tontahun
Pendahuluan
Rani Prahmawati Teknik Kimia UMS
D 500 120 024
produksi tersebut diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, melakukan ekspor, dan memberikan keuntungan yang besar.
1.3. Lokasi Pabrik