Air tersebut akan disimpan di dalam tangki dan akan tetap hangat selama malam
hari serta keesokan paginya. 3. Tahun 1920
– 1930
Antara tahun 1920 dan 1930, cadangan besar gas alam ditemukan di daerah Los Angeles. Untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut, Bailey
mulai memproduksi pemanas air berbahan bakar gas. Penjualan pemanas air gas ini langsung meroket dan penjualan pemanas air surya turun dengan sangat
drastis. Kemudian perusahaan gas menawarkan kerjasama kepada Bailey untuk hookup pemanas gas baru mereka. Bailey membuat batch terakhir tentang
pemanas air surya pada tahun 1941 [9].
4. Tahun 1939 – 1945
Semua instalasi yang berkenaan dengan pemanas air surya dihentikan saat Perang Dunia II. Hal itu terjadi karena tembaga merupakan komponen utama dari
pemanas air tenaga surya dan penggunaan tembaga dibekukan untuk semua penggunaan non-militer pada waktu itu. Ketika perang usai, perusahaan surya
kembali, tetapi pemanas air surya kurang diminati seperti sebelumnya. Hal tersebut slah satu faktornya terjadi karena turunnya harga listrik sehingga
pemanas air listrik lebih digemari pada saat itu [9].
5. Tahun 1950an
Pada tahun 1950 terjadi krisis bahan bakar di Israel sehingga pemerintah mengeluarkan larangan memanaskan air dari antara jam 22.00-06.00 jam 10
malam – 6 pagi. Demi menghadapi larangan ini, Levi Yissar membuat prototipe
pemanas air pertama di Israel. Namun hanya 20 penduduk yang menggunakan alat ini hingga tahun 1967. Ketika terjadi krisis energi, Israel Knesset
mengeluarkan peraturan yang mengharuskan setiap rumah baru untuk menggunakan Solar Water Heater. Peraturan ini pun membuat Israel bisa
menghemat setidaknya 2 juta barel minyak per tahunnya [9].
6. Tahun 1960an
Setelah tahun 1960an, penggunaan Solar Water Heater semakin meningkat dan menyebar ke penjuru dunia terutama di negara
– negara yang berlimpahan dengan sinar matahari seperti Jepang, Kolombia, Cina, Austria dan Indonesia.
Bahkan di Cina, setidaknya sudah ada 30 juta rumah tangga yang menggunakan
Universitas Sumatera Utara
Solar Water Heater. Ini dikarenakan adanya tabung khusus yang memungkinkan pemanas air tetap berfungsi walaupun langit gelap dan suhu berada di bawah titik
beku [9]. Di Indonesia sendiri pemanas air tenaga surya hadir pada tahun 1960an
yang dipelopori oleh PT. Inti Sarana Adi Sejahtera dengan menggunakan kolektor flat. Teknologi ini bertahan cukup lama dan terus berevolusi sampai tahun
1990an. Baru pada tahun 1993 INTI SOLAR merubah teknologi kolektor surya yang digunakan dari koletor flat menjadi kolektor tabung vacum.
7. Tahun 1993
Pada Tahun 1993 dimulailah era baru teknologi pemanas air tenaga surya yaitu dengan ditemukannya inovasi tabung vacum. Teknologi tabung vacum ini
merupakan terobosan yang sangat mutakhir dan merupakan penyempurnaan dari sistem kolektor flat yang masih memiliki banyak kekurangan. Salah satu
kelebihan yang sangat menonjol dari sistem tabung vacuum ini dibandingkan sistem flat adalah proses penyerapan energi yang begitu efisien dengan heat loss
yang dihasilkan begitu kecil sehingga air panas dalam unit dapat terjaga kestabilan suhunya [9].
8. Tahun 2005