Pengadaan dan Peningkatan Kualitas Perumahan bagi Masyarakat

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Pengadaan dan Peningkatan Kualitas Perumahan bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah Di dalam Undang Undang Dasar UUD 1945 dan pasal 28 H Amandemen UUD 1945, telah diamanatkan bahwa rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa. Dalam Undang-undang no. 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman yang dimaksud dengan rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga; sedangkan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempal tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Pertambahan penduduk mengakibatkan kebutuhan akan sarana dan prasarana perkotaan semakin meningkat terutama kebutuhan perumahan. Pengadaan perumahan daerah perkotaan sangatlah terbatas, masalah pemenuhan kebutuhan perumahan sampai saat ini menjadi masalah yang besar dan sulit dipecahkan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah pendapatan per bulannya dibawah persyaratan untuk mendapatkan kredit kepemilikan rumah dari Bank Tabungan Negara, hasil pembangunan oleh perum perumnas dan terutama perusahaan pengembang tidak dapat dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk memenuhi kebutuhannya akan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah 2 terpaksa meningkatkan jumlah penghuni dalam rumah atau melakukan tambal sulam pada rumahnya. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas perumahan yang ditinggali oleh sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah. Pengadaan perumahan dan peningkatan kualitas perumahan perlu dilakukan untuk menangani masalah yang timbul akibat dari ketidakmampuan masyarakat berpenghasilan rendah dalam usaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Kelompok masyarakat berpenghasilan rendah berada dalam suatu kebudayaan kemiskinan dimana mereka tidak dapat melihat potensi-potensi yang mereka miliki untuk mengembangkan sumberdaya yang dimilikinya. Konsep pendekatan peran serta masyarakat saat ini merupakan, potensi ini dicoba untuk digali dan digunakan, hal ini bertujuan untuk memampukan enabling masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun perumahan serta permukiman mereka sendiri dari tidak ada menjadi ada, dari tidak layak menjadi layak huni.

2. Kebijakan Pembangunan Perumahan Swadaya