Agency Theory Teori Akuntansi Positif

ketidakberlanjutan kewajiban untuk menjalankan kebijakan yang telah dibuat . Sulistyanto, 2008

II.3. Teori yang Mendasari Manajemen Laba

II.3.1. Agency Theory

Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan 1995:569 adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Agency theory memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dengan agent. Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologi. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas agent. Selain itu, principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agent. Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal yang dikenal dengan asimetri informasi. Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui oleh principal. Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent, mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent Widyaningdyah, 2001.

II.3.2. Teori Akuntansi Positif

Teori ini dipelopori oleh Watts dan Zimmerman 1986 dalam bukunya yang berjudul Positive Accounting Theory. Watts dan Zimmerman 1986 memaparkan suatu teori akuntansi yang berusaha mengungkapkan bahwa faktor- faktor ekonomi tertentu atau ciri-ciri suatu unit usaha tertentu bisa dikaitkan dengan perilaku manajer atau para pembuat laporan keuangan. Lebih khusus Watts dan Zimmerman 1986 mengungkapkan pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap motivasi manajer untuk memilih suatu metode akuntansi. Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan suatu organisasi karena mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukan dalam merekayasa laba. Terdapat tiga hipotesis utama yang menjadi dasar pengembangan pengujian hipotesis untuk mendeteksi manajemen laba Watts dan Zimmerman, 1986, yaitu: 1 Hipotesis bonus plan menyatakan bahwa manajer pada perusahaan dengan bonus plan cenderung akan menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba saat ini. 2 Hipotesis debt to covenant menyebutkan bahwa semakin dekat perusahaan dengan pelanggaran perjanjian hutang yang berbasis akuntansi, lebih mungkin manajer perusahaan memilih prosedur akuntansi yang memindahkan laba yang dilaporkan dari periode masa datang ke perioda saat ini. 3 Hipotesis political cost menyatakan bahwa pada perusahaan besar yang kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar masyarakat akan cenderung untuk mengurangi laba yang dilaporkan.

II.4. Indikasi Perusahaan Melakukan Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 16

PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP LABA PER LEMBAR SAHAM PADA PERUSAHAAN PULP DAN KERTAS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

19 79 39

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014)

0 5 1

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

2 11 42

PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, BESARAN AKRUAL, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

3 5 12

HUBUNGAN STOCK SPLIT DENGAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2001-2011

0 1 11

ABSTRAK PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

ANALISIS PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTAT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15

GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2011

0 0 11