Pembuatan Ekstrak Daun Tembakau Nicotiana tabaccum L. Pemberian Perlakuan

3.3Prosedur Percobaan 3.3.1 Pemeliharaan Hewan Percobaan Penelitian ini menggunakan mencit jantan dewasa Mus musculus L. sebagai hewan percobaan. Kisaran umur mencit yang digunakan sekitar dua bulan dengan berat badan 20-22 gram, sebelum diberi perlakuan, 24 ekor mencit jantan dewasa yang digunakan sebagai percobaan diaklimatisasi selama 7 hari. Kandang yang digunakan selama pemeliharaan berupa bak plastik yang berukuran panjang 39 cm, lebar 31 cm dan tinggi 15 cm yang ditutup dengan penutup kawat, dialasi dengan sekam dan diberi pakan setiap hari selama 35 hari. 3.3.2Pembuatan Jus Buah delimaPunica granatum L. Jus buah delima dibuat dari buah delima merah produk lokal. Setelah dipetik, buah delima dicuci bersih. Buah dikupas dari kulitnya. Ditimbang buah sebanyak 250 gram. Diblender buah delima dan disaring. Jus buah delima dibuat dalam konsentrasi yang berbeda yaitu 4, 5 dan 6 dengan penambahan akuades sebanyak 100 ml, jus buah delima disimpan dilemari es pada suhu 4 C Aviram et al, 2000.

3.3.3 Pembuatan Ekstrak Daun Tembakau Nicotiana tabaccum L.

Daun tembakau dipotong kecil-kecil, dikeringanginkan selama 48 jam, diblender sampai berbentuk serbuk, ditimbang daun tembakau sebanyak 800 g, dimasukan kedalam botol dan dimeserasi serbuk daun tembakau dengan reagen methanol selama 48 jam sampai terendam. Hasil meserasi disaring dengan kertas saring dan diperoleh filtrat. Residu yang ada direndam kembali dengan pelarut methanol 96 . Hal ini dilakukan secara berulang hingga diperoleh filtrat jernih. Kemudian filtrat yang diperoleh dipisahkan dengan rotavapor, filtrat dimasukkan kedalam beaker glass. Ekstrak diasamkan dengan penambahan HCl 2N sampai PH=2 yang dicek dengan kertas lakmus, diekstraksi dengan CHCl 3 untuk menghilangkan senyawa organic non alkaloid, filtrate dimasukkan kedalam corong pemisah,dimasukkan kedalam beaker glass, ditambahkan filtrat dengan NaOH sampai PH=10 yang dicek dengan kertas lakmus, ditambahkan CHCl 3 , dipisahkan dengan corong pemisah, diuapkan sampai menghasilkan ekstrak kental sebanyak 4,653 gram Harbone,J.B, 1998. Dilarutkan ekstrak sebanyak 46,53 mg dengan akuades sebanyak 100 ml dengan dosis 0.121 mgbb Nugraheni et al., 2003.

3.3.4 Pemberian Perlakuan

Pada perlakuan kontrol negatif K0 mencit hanya diberi akuades saja. Pada perlakuan kontrol positif K1 mencit hanya diberi ekstrak daun tembakau sebanyak 0,1 ml, dan pada kontrol positif K2 mencit diberi jus buah delima sebanyak 0,1 ml. Pada perlakuan 1 P1 diberikan ekstrak daun tembakau dan jus buah delima dengan konsentrasi 4 sebanyak 0,1 ml dan pada perlakuan 2 P2 diberikan ekstrak daun tembakau dan jus buah delima dengan konsentrai 5 sebanyak 0,1 ml dan perlakuan 3 P3 diberikan ekstrak daun tembakau dan jus buah delima dengan konsentrasi 6 sebanyak 0,1 ml. Dosis pemberian ekstrak tembakau sebanyak 0.121 mg0,1 mlhari. Dosis jus buah delima dengan berat 250g untuk mencit yaitu 0,1 mlhari wahyuni etal., 2013. Pemberian jus buah delima yaitu 0,1 ml pada mencit. Hal ini dikarenakan kapasitas lambung mencit 1 ml Suganto, 2011. Pemberian ekstrak daun tembakau dan jus buah delima menggunakan jarum gavage yang diberikan setiap hari selama 35 hari dan dilakukan pembedahan dan pengamatan spermatozoa pada hari ke 36. 3.4Variabel yang diamati 3.4.1 Jumlah spermatozoa Mencit Mus musculus L. dibedah, dipotong bagian kauda epididimis dan distal vas deferens. Kauda epididimis dimasukkan ke dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,9, dan dilakukan pemotongan dengan pisau silet biasa. Suspensi sperma yang telah homogen diambil dengan pipet tetes 50µL , dimasukkan ke dalam kotak hemositometerImproved Neubauer dan ditutup dengan cover glass. Spermatozoa diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali dan dilakukan perhitungan jumlah spermatozoa. Gambar 3.3.5.1Kamar Hitung Improved Neubauer Zaneveld et al., 1986 Pengamatan jumlah sperma dilakukan menurut Soehadi dan Arsyad 1983, Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam rumus: Jumlah spermatozoa = N2 x 10 5 spermatozoaml suspensi Dimana, N = Jumlah spermatozoa yang dihitung dalam kotak 10 5 = Bidang permukaan kamar hitung 3.4.2 Morfologi Spermatozoa Mencit Mus musculus L. dibedah, dipotong bagian kauda epididimis dan distal vas deferens. Kauda epididimis dimasukkan ke dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,9, dan dilakukan pemotongan dengan pisau silet biasa.Suspensi sperma yang telah homogen diambil dengan pipet tetes 50µ L, dimasukkan ke dalam kotak hemositometerImproved Neubauerdan ditutup dengan cover glass.Spermatozoa diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali dan dilakukan perhitungan persentase jumlah spermatozoa yang normal dan abnormal. Untuk mendapatkan hasil akhirnya, jumlah persentase sperma yang normal kiri dan kanan kauda epididimis dijumlah kemudian diambil rata-ratanya. Ciri sperma normal yaitu mempunyai bentuk kepala seperti kait pancing dan ekor panjang lurus, sedangkan sperma yang abnormal mempunyai bentuk kepala tidak beraturan, dapat berbentuk seperti kepala tidak beraturan, dapat berbentuk seperti pisang, atau tidak beraturan amorphus, atau terlalu bengkok, dan ekornya tidak lurus bahkan tidak berekor, atau hanya terdapat ekornya saja tanpa kepala WHO, 1988. Spermatozoa normal Spermatozoa Normal = x 100 100 spermatozoa normalabnormal 3.4.3 Viabilitas Spermatozoa Mencit Mus musculus L. dibedah, dipotong bagian kauda epididimis dan distal vas deferens. Kauda epididimis dimasukkan ke dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,9, dan dilakukan pemotongan dengan pisau silet biasa. Suspensi sperma yang telah homogen diambil dengan pipet tetes 50µL, dimasukkan ke dalam kotak hemositometerImproved Neubauer,diberi giemsa 3 dan ditutup dengan cover glass. Spermatozoa diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali dan dilakukan perhitungan viabilitas spermatozoa. Spermatozoa yang hidup tidak berwarna dan yang mati berwarna kemudian dilakukan pengamatan dengan mikroskop cahaya pada pembesaran 400x dan dihitung terhadap 100-200 spermatozoa. Sebagai hasilnya dinyatakan dalam bentuk persen hidup yang didapat dari hasil bagi jumlah spermatozoa hidup dengan jumlah total spermatozoa hidup dan mati yang dikalikan dengan 100 WHO, 1988. spermatozoa hidup Spermatozoa Hidup = x 100 100 spermatozoa hidupmati 3.4.4 Motilitas Spermatozoa Mencit Mus musculus L. dibedah, dipotong bagian kauda epididimis dan distal vas deferens. Kauda epididimis dimasukkan ke dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,9, dan dilakukan pemotongan dengan pisau silet biasa.Suspensi sperma yang telah homogen diambil dengan pipet tetes 50µ L, dimasukkan ke dalam kotak hemositometerImproved Neubauer dan ditutup dengan cover glass.Spermatozoa diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali dan dilakukan perhitungan motilitas spermatozoayang bergerak cepat, tidak bergerak, dan bergerak lamban WHO, 1988.

3.4 Analisis Data