Tingkat stres ibu primigravida dan Multigravida selama kehamilan

krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stres dan kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh. 4 Penghasilan keluarga Berdasarkan penelitian, ibu primigravida mempunyai penghasilan keluarga Rp. 1.000.000bulan sebanyak 25 orang 67,6 dan ibu multigravida dengan penghasilan Rp. 1.000.000 sebanyak 20 orang 52,6. Penghasilan keluarga menunjukkan keadaan status sosial ekonomi keluarga yang dipengaruhi oleh latar belakang pekerjaan Ambarwati, 2008. Beberapa hal yang menimbulkan stres pada ibu dalam menghadapi persalinan yang akan datang antara lain : rasa nyeri, apakah akan memperoleh pertolongan dan perawatan semestinya, ancaman bahaya maut, masalah rumah tangga, keadaan sosial ekonomi, apakah bayi yang dilahirkan cacat, taukah bayi nya akan meninggal Ambarwati, 2008. Masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan persiapan persalinan sering menimbulkan kekhawatiran tersendiri dalam menghadapi persalinan. Status sosial ekonomi juga berkaitan dengan gangguan pola psikiatrik Acdiat, 2000.

5.2.2 Tingkat stres ibu primigravida dan Multigravida selama kehamilan

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu primigravida mengalami stres sedang selama kehamilan 78. Stres disebabkan karena pikiran dan Universitas Sumatera Utara perasaan yang tidak menyenangkan dan adanya ketidakpastian dalam situasi menghadapi kelahiran anak pertama. Menghadapi kelahiran anak pertama merupakan situasi yang mengandung resiko mempertaruhkan jiwa dan raga sehingga menyebabkan rasa takut dan khawatir Moordiningsih, 2001 dalam Maysaroh, 2008. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar ibu primigravida 67,6 secara terus menerus ingin melahirkan bayi dengan selamat, 78,4 ibu primigravida sering merasa khawatir terhadap terhadap sesuatu yang belum pasti terjadi seperti keselamatan diri pada saat melahirkan, dan 63,0 terus menerus khawatir terhadap kontraksi atau nyeri pada saat melahirkan. Pengalaman melahirkan pertama kali memberikan perasaaan yang bercampur baur antara bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran tentang apa yang akan dialami semasa persalinan Amalia, 2009. Rasa takut yang berlebihan jelas akan menggangu konsentrasi dalam melakukan persiapan untuk menghadapi persalinan, sehingga persiapan tidak dapat dilakukan secara optimal oleh calon ibu yang akan melahirkan anak pertama nya Utami, 2009. Menurut Acdiat 2000, salah satu faktor yang mempengaruhi stres yaitu pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar ibu primigravida berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 23 orang 62,2, memiliki penghasilan keluarga Rp. 1.000.000 sebanyak 25 orang 62,6. Sehingga peneliti berasumsi bahwa tingkat pengetahuan. Menurut asumsi peneliti pemahaman pada ibu primi tentang persalinan belum optimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh Universitas Sumatera Utara dari tenaga kesehatan. Hal tersebut dibuktikan banyak nya ibu primi yang selalu memikirkan dan mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi. Menurut Dokter Eko Handayani MPsi dari bagian psikologi klinis anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, stres pada ibu hamil pasti akan memberikan akibat pada janin yang dikandungnya, karena posisi janin yang berada di dalam rahim dapat merespons apa yang sedang dialami oleh ibu, ibu hamil yang mengalami stres akan meningkatkan risiko melahirkan bayi prematur dan bayi yang lebih kecil. Bahkan bahaya stres pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin keguguran Liputan 6, 2010. Ketakutan melahirkan berhubungan dengan proses melahirkan yang berkaitan dengan ibu, kejadian melahirkan merupakan peristiwa besar yang membawa ibu berada antara hidup dan mati. Dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan suami sehingga memberikan dukungan moril terhadap ibu Kartono, 1992. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu multigravida juga mengalami stres ringan, sebanyak 21 orang 55,3. berdasarkan hasil penelitian sebagian besar ibu multigravida selalu merasa kuat menghadapi proses persalinan karena mendapat dukungan dari suami. Menurut asumsi peneliti ibu multigravida terlihat lebih tenang karena adanya dukungan keluarga dan pengalaman melahirkan sebelumnya sehingga ibu memiliki gambaran, informasi dan persiapan yang lebih baik dalam menghadapi proses persalinan. Ada juga multigravida yang terlihat gelisah, pernafasan cepat dan ekspresi wajah tegang seperti yang dialami ibu primigravida. Berdasarkan asumsi peneliti, Universitas Sumatera Utara keadaan tersebut terjadi karena beberapa ibu multigravida masih berpendidikan rendah dan status ekonomi rendah. Dengan bertambah nya anggota keluarga, maka bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan