PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ELIT POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA (STUDI DESKRIPTIF PADA MAHASISWA JURUSAN PPKN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

(1)

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ELIT POLITIK DALAM

SISTEM POLITIK INDONESIA (Studi Deskriptif Pada

Mahasiswa Jurusan PPKn FIS UNIMED)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Yunita Christy Hasibuan NIM. 3113311047

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

Abstrak

Yunita Christy Hasibuan, NIM. 3113311047. Persepsi Mahasiswa tentang Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2013 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan tentang Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Jurusan PPKn FIS UNIMED. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 172 orang mahasiswa PPKn Angkatan 2013 yang diperoleh dari database jurusan dan sampel penelitian adalah 25% dari jumlah populasi sehingga penulis memperoleh sampel 43 dari jumlah mahasiswa yang diambil secara acak dengan menggunakan teknik pengambilan random sampling untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket. Data-data yang terkumpul, baik data yang berasal dari kepustakaan maupun penelitian lapangan di Jurusan PPKn akan dieksplorasi secara mendalam, selanjutnya akan menghasilkan suatu kesimpulan yang menjelaskan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan memiliki pengetahuan yang rendah tentang bagian-bagian Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia seperti Aktor Politik, Kekuasaan Politik, Stratifikasi Politik, Siapa yang Berkuasa, dan Hubungan Elit dengan Khalayak.


(5)

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas Berkat dan Anugerah kasih-Nya yang telah memberikan segala kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah Persepsi Mahasiswa tentang Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Jurusan PPKn FIS UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar penulis, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta D. Hasibuan dan N. br.Sinaga yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing Skripsi yaitu Bapak Drs. Halking, M.Si yang telah memberikan bimbingan, arahan dan semangat dengan hebat kepada penulis sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr.H.Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan / Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik.


(7)

iii

6. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A, S.H, M.Hum selaku Ketua Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Arif Wahyudi, S.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 8. Seluruh Bapak / Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

9. Teristimewa kepada adik-adik Penulis yang sangat penulis sayangi dan akan selalu kubanggakan, Ayu Oktavia Hasibuan, Boy Hasibuan, Putri Ananda Hasibuan, Reinhard Hasibuan, yang menjadi sumber motivasi ku dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Kepada teman-teman penulis semua stambuk 2011 terkhusus Ekstensi A stambuk 2011 dan Kepada sahabat yang luar biasa yang telah banyak melewati suka dan duka bersama selama perkuliahan yaitu Ermida Sihombing, Linda Rahayu, Yenni Sitorus, Teti Juliana, Eka Rani, Asnateti yang selalu memberi semangat dan masukan yang sangat bermanfaat. Semoga kita semakin jaya.

11.Penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada adik-adik kelas penulis terkhusus stambuk 2013, Reguler A dan Reguler B, Ekstensi A dan Ekstensi B, yang telah bersedia membantu penulis sebagai narasumber dalam penelitian penulis. Terakhir penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman PPLT SMK Negeri 1 Balige Tahun 2014.

Medan, Juni 2015 Penulis

Yunita Christy Hasibuan NIM. 3113311047


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Persepsi ... 8

2. Mahasiswa ... 8

3. Politik ... 9

4. Elit Politik ... 10

5. Pengertian Sistem Politik ... 16

B. Kerangka berpikir... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20

A. Lokasi Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel ... 20


(9)

2. Sampel ... 21

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 22

1. Variabel Penelitian ... 22

2. Defenisi Operasional ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 25

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 25

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(10)

vi

DAFTAR LAMPIRAN 1. Angket

2. Daftar Wawancara 3. Nota Tugas

4. Kartu Bimbingan Skripsi

5. Surat Izin Penelitian oleh Jurusan 6. Surat Izin Penelitian oleh Fakultas

7. Surat Keterangan Penelitian dari Tempat Penelitian 8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan 9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan UNIMED

10.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn 11.Pernyataan Keaslian Tulisan


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah satunya bertujuan melembagakan penyelesaian konflik agar konflik itu tidak melebar menjadi anarkisme dan kekerasan. Dengan kata lain, politik justru menyalurkan konflik ke dalam prosedur, aturan dan mekanisme membangun kompromi dan konsensus antaraktor dan pemain-pemain politik. Seperti yang dikemukakan oleh David Dalam Damsar (2010:11) bahwa “Menerangkan politik sebagai pola-pola kekuasaan, aturan dan kewenangan”.

Menurut Priangani (2012:2) “Sistem Politik Indonesia merupakan sebuah sistem politik demokratis yang bersendikan nilai-nilai lokal bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Karakteristik Sistem Politik Indonesia adalah kedaulatan rakyat, pelaksanaan kedaulatan melalui sistem perwakilan, di dalam lembaga perwakilan selalu diupayakan permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan”.

Dalam hubungan ini, Sistem politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Sama halnya dengan membahas Elit politik secara luas, tidak harus diartikan bahwa Elit itu berdiri sendiri tetapi merupakan sebuah elemen dari sebuah sistem politik dan kekuasaan.

Keberadaan Elit pada hakekatnya membahas pihak yang mempunyai kewenangan akan bermakna manakala dihadapkan pada pihak yang tidak memiliki kewenangan. Elit sebagai kelas yang berkuasa mempunyai kewenangan lebih besar dibandingkan dengan tidak adanya kewenangan yang melekat pada


(12)

2

massa sebagai kelas atau pihak yang dikuasai. Elit yang dimaksudkan adalah Elit Politik. Keberadaan dan peran Elit politik tidak bisa lepas dari pengaruh perubahan yang terjadi pada sistem politik yang melingkupinya. Perubahan yang terjadi pada sistem politik membawa pengaruh selain terhadap hubungan antara Elit dengan massa, juga terhadap hubungan antara Elit dengan negara. Perubahan yang berlangsung menjadikan massa tidak lagi sebagai obyek yang pasif dalam hubungannya dengan Elit. Demikian pula Elit untuk mempertahankan posisinya tidak bisa hanya dengan menyandarkan pada negara (pemerintah), tetapi harus mampu melakukan sesuatu yang sensasional secara bertahap untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan. Selain itu, dapat pula dinyatakan bahwa di kalangan internal Elit berlangsung dinamika, di mana masing-masing individu Elit saling bersaing untuk mempertahankan posisi dan peranannya. Oleh karena itu, dengan terjadinya perubahan sistem politik, Elit politik harus mampu menyusun strategi untuk bisa meraih dan mempertahankan posisi dan perannya.

Mengkaji Elit politik, selalu menarik perhatian karena mengingat kajian yang demikian memiliki keterkaitan dengan konstruksi sosial dan pandangan terhadap sistem politik. Bagian Elit Politik diantaranya tentang Aktor Politik, Kekuasaan Politik, Stratifikasi Politik, Siapa yang Berkuasa, dan Hubungan Elit dengan Khalayak Dalam Halking (2012:157). Dengan demikian akan lebih memperluas dan memperkaya teori mengenai Elit politik.

Fenomena atau gejala politik akan berpengaruh terhadap sikap politiknya dan sekaligus perilaku politiknya. Gambaran sistem politik Indonesia yang menempatkan masyarakat dalam posisi subordinatif, menjadikan tidak ada lagi


(13)

3

ruang bagi kelompok masyarakat manapun untuk bergerak mengadakan suatu gerakan (perlawanan) terhadap kekuasaan negara termasuk dalam hal ini mahasiswa. Untuk itu menarik diteliti bagaimana sesungguhnya persepsi tentang Elit politik dalam sistem politik?.

Elit politik seharusnya menjadi pelaku pencerahan dan pendorong terjadinya perubahan. Namun, lapisan ini tampak tidak lagi berada di tangan politisi yang memiliki komitmen yang besar untuk membangun demokrasi, budaya politik yang membebaskan masyarakatnya dari krisis. Kekuasaan Elit yang miskin idealisme itu begitu besar sehingga menyingkirkan Elit yang memainkan peran kritis. Menurut Sudirman (2013:4) Keadaan Elit politik saat ini sangat memprihatinkan, karena pada saat ini ada partai atau politikus yang mengklaim bahwa Elit sangat peduli dengan masyarakat kecil, tetapi ternyata Elit bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi di masyarakat grassroot (lapisan masyarakat yang berada paling bawah, yang merasakan dan bersentuhan langsung dengan kehidupan yang sulit) yang sesungguhnya. Hal tersebut dapat terlihat pada gambaran Elit Politik dalam rangkaian Pilkada yaitu Pertama: Memainkan

“Money Politik” dalam Pilkada, Kedua: Tidak siap Kalah, Ketiga: Nasionalisme

relatif rendah, Keempat: Mengerahkan masa untuk mencapai cita-citanya.

Sekarang situasi politik berubah. Elit yang bisa menikmati aset dan sumber-sumber langka nasional di pusat maupun di daerah bergeser ke tangan Elit-Elit serta Elit yang mampu menjalin relasi, terutama partai berkuasa di pusat maupun di masing-masing daerah. “Moral hazard” atau moral tak peduli dan semaunya sendiri juga diwarisi oleh banyak Elit politik di masa sekarang.


(14)

4

Komposisi Elit politik dan penguasa yang memiliki kesalehan sosial itu tampaknya masih jauh panggang dari api, karena setiap hari Bangsa Indonesia masih saja disuguhi dengan berita - berita seperti “Wakil Ketua DPD : Polri dan Elit Politik dapat menimbulkan efek negatif”, Media Massa sebagai Alat pertarungan Elit Politik”, dan LSI : Rakyat makin Tak Percaya Perilaku Moral Elit Politik” dan lain sebagainya. Serta pertunjukan mengenai sikap-sikap Elit politik yang miskin hati, rakus kekuasaan dan tidak memiliki rasa empati terhadap rakyatnya yang tengah bergulat dengan berbagai tekanan struktural.

Bagi sebahagian rakyat Indonesia sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah karena antara pembagian kekuasaan dan pemisahan kekuasaan sangat sulit untuk dilakukan di Indonesia. Rakyat Indonesia seakan hanya dijadikan obyek pemuas Elit – Elit politik dibirokrasi, legislatif maupun partai-partai politik. Pandangan secara komprehensif akan kualitas sumber daya dengan profesionalisme yang tinggi memungkinkan realisasi secara nyata nilai-nilai idealisme mahasiswa yang berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan bangsa dengan berlandaskan sikap kritis, obyektif, dan korektif sangat diperlukan untuk memantapkan sistem politik Indonesia. Sebagai mahasiswa pasti memiliki pandangan tersendiri dan lebih khusus jika dibandingkan dengan pandangan publik dalam menilai Elit politik dalam sistem politik Indonesia. Pandangan tersebut sama artinya dengan kata Persepsi. Persepsi menjadi proses penting yang berisi informasi tentang pandangan seseorang dalam mengidentifikasikan suatu keadaan atau permasalahan tertentu.


(15)

5

Tetapi penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagian – bagian Elit politik dalam Sistem Politik Indonesia ditinjau dari persepsi Responden tentang Elit politik. Karena dalam mengkaji penelitian pada Elit politik dalam sistem politik Indonesia ditinjau juga dari segi peranan Elit politik yang semakin berkembang tanpa pernah melihat bagaimana moral ataupun perilaku Elit politik dalam sistem politik Indonesia. Hal inilah yang menarik penulis mengambil topik pada Elit politik adalah semakin banyak muncul fenomena-fenomena moral Elit politik yang merupakan suatu kajian dalam sistem politik Indonesia.

Mahasiswa jurusan PPKn pada saat memasuki semester 2 sudah mendapatkan mata kuliah Sistem Politik Indonesia, yang membahas mengenai sistem politik, budaya politik dan juga Elit politik. Mahasiswa PPKn seharusnya berpikir kritis di dalam menilai bagaimana kajian Elit politik yang didalam bagiannya membahas tentang aktor politik, kekuasaan politik, stratifikasi politik, siapa yang berkuasa, dan hubungan Elit dengan khalayak. Sudah seharusnya mahasiswa PPKn sebagai Input dapat mengkaji, melihat dan mengetahui apa-apa saja yang menjadi Elit politik itu dan kenyataannya di dalam melaksanakan peranan aktif politiknya dalam sistem politik Indonesia. Sehingga sebagai Outputnya adalah Persepsi Mahasiswa tentang Elit Politik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Persepsi Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan tentang Elit politik dalam sistem politik Indonesia.


(16)

6

2. Faktor – faktor yang mendukung mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dalam memahami Elit politik dalam sistem politik Indonesia.

3. Pemahaman Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan terhadap Elit politik yang ada di Indonesia.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas, maka permasalahan perlu dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada persepsi mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan tentang Elit politik dalam sistem politik Indonesia.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana persepsi mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan tentang Elit politik dalam sistem politik Indonesia?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu tolak / acuan untuk mencapai suatu permasalahan yang akan diteliti. Dengan demikian yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang Elit politik dalam sistem politik Indonesia dari sudut pandang mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(17)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan mampu memperkaya

penelitian di bidang Ilmu politik, khususnya pada mata kuliah Sistem politik Indonesia.

2. Secara individu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis.

3. Bagi Mahasiswa dan para pembaca adalah sebagai tambahan pengetahuan untuk meningkatkan wawasan para pembaca. Selain itu sebagai referensi untuk para mahasiswa yang ingin membahas masalah tentang perilaku Elit politik yang memiliki studi kasus yang berbeda.


(18)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah diungkapkan, dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia yang ditunjukkan oleh mahasiswa jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan memberikan gambaran bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan yang rendah tentang bagian-bagian Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia seperti Aktor Politik, Kekuasaan Politik, Stratifikasi Politik, Siapa yang Berkuasa, dan Hubungan Elit dengan Khalayak.

Bagian-bagian Elit Politik yang menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan yang rendah tentang Elit Politik dalam Sistem Politik Indonesia, sebagai berikut :

1. Elektabilitas aktor politik secara bebas perilaku politiknya dapat diartikan sebagai sebagian tingkah laku politik para aktor politik dan warga negara yang dalam kenyataannya tidak memiliki hubungan dengan kultur politik. Dengan demikian sebagian tingkah laku aktor politik merupakan parameter dalam melihat bagaimana sikap dan dengan siapa individu itu bergaul atau berkumpul. Apalagi menjelaskan hal-hal yang lebih substansial dan detail mengenai aktor. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang bagian Elit politik sebagai Aktor politik tergolong rendah.

2. Responden melihat Fenomena politik yang terlihat bahwa mekanisme perebutan kekuasaan politik di daerah bergeser menjadi sebuah mekanisme


(19)

58

baru pencarian keuntungan bagi elit tertentu. Kekuasaan politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara dalam membuat keputusan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang bagian Elit politik sebagai Kekuasaan politik tergolong rendah.

3. Penulis memperoleh data deskripsi tentang sistem stratifikasi berdasarkan evaluasi atau persepsi responden yang bersifat subyektif tentang stratifikasi sosial terstrata secara politik diartikan sebagai tingkatan sosial yang terstruktur secara hirarkis berdasarkan pada otoritas dan kekuasaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang Elit politik sebagai Kekuasaan politik tergolong tinggi.

4. Penulis memperoleh data deskripsi dari responden mengenai hal tersebut yaitu dari semua responden yang menjadi subjek penelitian memiliki pandangan yang hampir sama bahwa Untuk mencari tahu siapa yang berkuasa atau mengidentifikasi elit politik dapat menggunakan tiga strategi: Analisis posisi, Analisis Reputasi, Analisis Keputusan. Analisis pembuatan keputusan menekankan bahwa Untuk mengetahui siapa yang berkuasa diantara para elit dengan cara mempelajari proses pembuatan keputusan, perhatian utama dari analisa ini adalah siapa yang banyak berinisiatif dan memberi kontribusi terhadap pembuatan keputusan organisasi, dari proses ini juga diketahui siapa saja yang menjadi penentang dari proses pembuatan keputusan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang bagian Elit politik sebagai Siapa yang Berkuasa tergolong tinggi.


(20)

59

5. Dari semua responden yang menjadi subjek penelitian memiliki pandangan yang hampir sama bahwa apabila terdapat interaksi antara elit yang memerintah dengan rakyat yang diperintah maka Elit politik tidak harus mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat dalam mengendalikan kekuasaan. Karena diantara hubungan-hubungan yang dilakukan antarmanusia, terdapat suatu hubungan yang mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Hubungan tersebut adalah hubungan sosial dalam satu kesatuan sistem. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang Hubungan Elit dengan khalayak tergolong rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Responden yaitu Mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa perlu mengetahui bagian Elit Politik tentang aktor politik, kekuasaan politik, stratifikasi politik, siapa yang berkuasa, dan hubungan Elit dengan khalayak dalam sistem politik Indonesia dan yang paling penting harus memiliki wawasan yang cukup luas dan perspektif Elit Politik yang bagus agar bisa menganalisis permasalahan sosial pemerintah dan membangun perspektif baru dalam masyarakat.

2. Bagi perguruan tinggi sebagai miniatur negara harus memperluas pembahasan pada kajian Elit Politik di bidang Ilmu Politik, khususnya pada mata kuliah Sistem Politik Indonesia.


(21)

60

3. Bagi peneliti selanjutnya agar membenahi kejanggalan dan kekurangan dalam penelitian ini sehingga menjadi suatu kajian yang berkesinambungan.


(22)

61

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Arifin. Anwar. 2014. Perspektif Ilmu Politik. Jakarta : Pustaka Indonesia Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitan. Jakarta : Rineka Cipta

2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Budiyono, Kabul. 2012. Teori dan Filsafat Ilmu Politik. Bandung : ALFABETA Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana

Gatara, A.A. Sahid. 2008. Ilmu Politik : Memahami dan menerapkan. Bandung : Pustaka Setia

Halking, dan Ali Mukmin, Budi. 2012. Bahan Ajar : Sistem Politik Indonesia. Medan : FIS UNIMED

2011. Bahan Ajar : Ilmu Politik. Medan : FIS UNIMED

Haris. 2006. Politik Organisasi : Perspektif Mikro Diagnosa Psikologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ibrahim, Amin. 2009. Pokok – pokok Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Mandar

Maju

Jurdi, Fatahullah. 2014. Studi Ilmu Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Maliki, Zainuddin. 2004. Politikus Busuk : Fenomena Insensibilitas Moral Elit

Politik. Yogyakarta : Galang Press

Mas’oed, Mochtar dan MacAndrews, Colin, Ed. 2001. Perbandingan Sistem

Politik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Mashad, Dhurorudin, dkk. 2005. Konflik Antarelit Politik lokal dalam Pemilihan

Kepala Daerah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mufti, Muslim. 2012. Teori teori Politik. Bandung : Pustaka Setia

Nurjaman, Asep, dkk. 2006. Kebijakan Elitis Politik Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


(23)

62

Poerdarminta. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta Sitepu, P.Anthonius. 2012. Teori teori Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudijoo, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Syafiie, Inu. 2009. Pengantar Ilmu Politik (Dari keseimbangan good governance dengan clean government sampai pada state of the art ilmu politik dalam mengubah politik biadab menjadi politik beradab). Bandung : Pustaka Reka Cipta

2012. Teori dan Analisis Politik. Bandung : Pustaka Reka Cipta University Press

Varma, SP. 2001. Teori Politik Modern. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sumber Jurnal / Tesis :

Darwis. 2011. Elit Politik Lokal Dalam Konflik Ibukota di Kabupaten

Morowali. Dalam Jurnal Studi Pemerintahan. Vol.2 No. 2. Agustus 2011

Gunawati, Rindang, dkk. 2006. Hubungan antara Efektifitas Komunikasi

Mahasiswa dengan Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres dalam menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Dalam Jurnal Psikologi Universitas

Diponegoro Vol. 3 No. 2 Desember 2006.

Haryanto. 2009. Elit Politik Lokal dalam Perubahan Sistem Politik. Dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Vol. 13 No. 2. Nopember 2009

Kurniadi, Putra. 2013. Perilaku Politik Elit Politik Lokal Pada Pemilukada Kota

TanjungPinang. Dalam Studi Kasus di Kelurahan Sei-Jang Kecamatan

Bukit Bestari. TanjungPinang : FISIPOL Universitas Maritim Raja Ali Haji

Menda, Suara Ginting, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Somatis

Auditori Visual dan Intelektual (SAVI) Berbantuan Media Komputer untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II. Dalam

Jurnal Exacta. Vol. X No.1 Juni 2012.

Priangani, Ade. 2012. Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia. Dalam Jurnal Online TransBORDER. Vol. I Edisi 1. Januari – Juni 2012


(24)

63

Silaban, T. Jane, dkk. 2013. Persepsi Mahasiswa FISIP UNDIP terhadap

Demokratisasi di Indonesia. Dalam Jurnal Ilmu Pemerintahan.

Universitas Diponegoro Semarang.

Singkoh, C. Frans. 2012. Peran Elit Politik Dalam Proses Penetapan Kebijakan

Publik di DPRD Kota Manado

Sudirman. 2013. Kerjasama Politik dan Keamanan ASEAN dapat mendukung

Kepentingan Nasional Indonesia : Optimalisasi Peran Elit Politik pada pemilu guna mencegah konflik sosial dapat mewujudkan Ketahanan Nasional. Dalam Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

Suryanef. 2011. Persepsi Politik Mahasiswa FIS Universitas Negeri Padang. Dalam Jurnal Demokrasi. Vol. X No.2 April 2011.

Suyatmin, dkk. 2008. Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Lingkungan

Kerja Akuntan Publik. Dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7 No.

2 September 2008.

Yunus, Subhan. 2014. Persepsi Jamaah Ahbaabul Musthofa Yogyakarta

terhadap Relasi Habib Syech dengan Elit Politik. Dalam Skripsi Program

Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sumber Internet :

Nurhayani, Lily. 2013. LSI : Rakyat Makin Tak Percaya Perilaku Moral Elit

Politik. (Berdikari Online). http://www.berdikarionline.com/kabar

rakyat/20130707/lsi-rakyat-makin-tak-percayaperilaku-moral-elit politik.html. Diakses tanggal 13 Februari 2015 jam 20.24 Wib

Aini, Tsalisa Nur. Wakil Ketua DPD: Polri dan Elit Politik Dapat Menimbulkan

Efek Negatif. (RRI.Co.Id Online).

http://www.rri.co.id/post/berita/133750/nasional/wakil_ketua_dpd_polri_ an_elit politik dapat_menimbulkan_efek_negatif.html. Diakses tanggal 13 Febuari 2015 jam 14.13 Wib

Prastyia, Devin. 2013. Media Massa Sebagai Alat Pertarungan Elit Politik. (Berdikari Online). http://www.berdikarionline.com/kabar rakyat/20130519/media-massa-sebagai-alat pertarungan-elit-politik.html.


(1)

58

baru pencarian keuntungan bagi elit tertentu. Kekuasaan politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara dalam membuat keputusan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang bagian Elit politik sebagai Kekuasaan politik tergolong rendah.

3. Penulis memperoleh data deskripsi tentang sistem stratifikasi berdasarkan evaluasi atau persepsi responden yang bersifat subyektif tentang stratifikasi sosial terstrata secara politik diartikan sebagai tingkatan sosial yang terstruktur secara hirarkis berdasarkan pada otoritas dan kekuasaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang Elit politik sebagai Kekuasaan politik tergolong tinggi.

4. Penulis memperoleh data deskripsi dari responden mengenai hal tersebut yaitu dari semua responden yang menjadi subjek penelitian memiliki pandangan yang hampir sama bahwa Untuk mencari tahu siapa yang berkuasa atau mengidentifikasi elit politik dapat menggunakan tiga strategi: Analisis posisi, Analisis Reputasi, Analisis Keputusan. Analisis pembuatan keputusan menekankan bahwa Untuk mengetahui siapa yang berkuasa diantara para elit dengan cara mempelajari proses pembuatan keputusan, perhatian utama dari analisa ini adalah siapa yang banyak berinisiatif dan memberi kontribusi terhadap pembuatan keputusan organisasi, dari proses ini juga diketahui siapa saja yang menjadi penentang dari proses pembuatan keputusan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang bagian Elit politik sebagai Siapa yang Berkuasa tergolong tinggi.


(2)

5. Dari semua responden yang menjadi subjek penelitian memiliki pandangan yang hampir sama bahwa apabila terdapat interaksi antara elit yang memerintah dengan rakyat yang diperintah maka Elit politik tidak harus mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat dalam mengendalikan kekuasaan. Karena diantara hubungan-hubungan yang dilakukan antarmanusia, terdapat suatu hubungan yang mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Hubungan tersebut adalah hubungan sosial dalam satu kesatuan sistem. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang Hubungan Elit dengan khalayak tergolong rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Responden yaitu Mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa perlu mengetahui bagian Elit Politik tentang aktor politik, kekuasaan politik, stratifikasi politik, siapa yang berkuasa, dan hubungan Elit dengan khalayak dalam sistem politik Indonesia dan yang paling penting harus memiliki wawasan yang cukup luas dan perspektif Elit Politik yang bagus agar bisa menganalisis permasalahan sosial pemerintah dan membangun perspektif baru dalam masyarakat.

2. Bagi perguruan tinggi sebagai miniatur negara harus memperluas pembahasan pada kajian Elit Politik di bidang Ilmu Politik, khususnya pada mata kuliah Sistem Politik Indonesia.


(3)

60

3. Bagi peneliti selanjutnya agar membenahi kejanggalan dan kekurangan dalam penelitian ini sehingga menjadi suatu kajian yang berkesinambungan.


(4)

61

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitan. Jakarta : Rineka Cipta

2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Budiyono, Kabul. 2012. Teori dan Filsafat Ilmu Politik. Bandung : ALFABETA Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana

Gatara, A.A. Sahid. 2008. Ilmu Politik : Memahami dan menerapkan. Bandung : Pustaka Setia

Halking, dan Ali Mukmin, Budi. 2012. Bahan Ajar : Sistem Politik Indonesia. Medan : FIS UNIMED

2011. Bahan Ajar : Ilmu Politik. Medan : FIS UNIMED

Haris. 2006. Politik Organisasi : Perspektif Mikro Diagnosa Psikologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ibrahim, Amin. 2009. Pokok – pokok Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Mandar Maju

Jurdi, Fatahullah. 2014. Studi Ilmu Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Maliki, Zainuddin. 2004. Politikus Busuk : Fenomena Insensibilitas Moral Elit Politik. Yogyakarta : Galang Press

Mas’oed, Mochtar dan MacAndrews, Colin, Ed. 2001. Perbandingan Sistem

Politik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Mashad, Dhurorudin, dkk. 2005. Konflik Antarelit Politik lokal dalam Pemilihan Kepala Daerah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mufti, Muslim. 2012. Teori teori Politik. Bandung : Pustaka Setia

Nurjaman, Asep, dkk. 2006. Kebijakan Elitis Politik Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


(5)

62

Poerdarminta. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta Sitepu, P.Anthonius. 2012. Teori teori Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudijoo, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Syafiie, Inu. 2009. Pengantar Ilmu Politik (Dari keseimbangan good governance dengan clean government sampai pada state of the art ilmu politik dalam mengubah politik biadab menjadi politik beradab). Bandung : Pustaka Reka Cipta

2012. Teori dan Analisis Politik. Bandung : Pustaka Reka Cipta University Press

Varma, SP. 2001. Teori Politik Modern. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sumber Jurnal / Tesis :

Darwis. 2011. Elit Politik Lokal Dalam Konflik Ibukota di Kabupaten Morowali. Dalam Jurnal Studi Pemerintahan. Vol.2 No. 2. Agustus 2011 Gunawati, Rindang, dkk. 2006. Hubungan antara Efektifitas Komunikasi

Mahasiswa dengan Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres dalam menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Dalam Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 2 Desember 2006.

Haryanto. 2009. Elit Politik Lokal dalam Perubahan Sistem Politik. Dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Vol. 13 No. 2. Nopember 2009

Kurniadi, Putra. 2013. Perilaku Politik Elit Politik Lokal Pada Pemilukada Kota TanjungPinang. Dalam Studi Kasus di Kelurahan Sei-Jang Kecamatan Bukit Bestari. TanjungPinang : FISIPOL Universitas Maritim Raja Ali Haji

Menda, Suara Ginting, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI) Berbantuan Media Komputer untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II. Dalam Jurnal Exacta. Vol. X No.1 Juni 2012.

Priangani, Ade. 2012. Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia. Dalam Jurnal Online TransBORDER. Vol. I Edisi 1. Januari – Juni 2012


(6)

Silaban, T. Jane, dkk. 2013. Persepsi Mahasiswa FISIP UNDIP terhadap Demokratisasi di Indonesia. Dalam Jurnal Ilmu Pemerintahan. Universitas Diponegoro Semarang.

Singkoh, C. Frans. 2012. Peran Elit Politik Dalam Proses Penetapan Kebijakan Publik di DPRD Kota Manado

Sudirman. 2013. Kerjasama Politik dan Keamanan ASEAN dapat mendukung Kepentingan Nasional Indonesia : Optimalisasi Peran Elit Politik pada pemilu guna mencegah konflik sosial dapat mewujudkan Ketahanan Nasional. Dalam Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Suryanef. 2011. Persepsi Politik Mahasiswa FIS Universitas Negeri Padang.

Dalam Jurnal Demokrasi. Vol. X No.2 April 2011.

Suyatmin, dkk. 2008. Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Lingkungan Kerja Akuntan Publik. Dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7 No. 2 September 2008.

Yunus, Subhan. 2014. Persepsi Jamaah Ahbaabul Musthofa Yogyakarta terhadap Relasi Habib Syech dengan Elit Politik. Dalam Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sumber Internet :

Nurhayani, Lily. 2013. LSI : Rakyat Makin Tak Percaya Perilaku Moral Elit Politik. (Berdikari Online). http://www.berdikarionline.com/kabar rakyat/20130707/lsi-rakyat-makin-tak-percayaperilaku-moral-elit politik.html. Diakses tanggal 13 Februari 2015 jam 20.24 Wib

Aini, Tsalisa Nur. Wakil Ketua DPD: Polri dan Elit Politik Dapat Menimbulkan

Efek Negatif. (RRI.Co.Id Online).

http://www.rri.co.id/post/berita/133750/nasional/wakil_ketua_dpd_polri_ an_elit politik dapat_menimbulkan_efek_negatif.html. Diakses tanggal 13 Febuari 2015 jam 14.13 Wib

Prastyia, Devin. 2013. Media Massa Sebagai Alat Pertarungan Elit Politik. (Berdikari Online). http://www.berdikarionline.com/kabar rakyat/20130519/media-massa-sebagai-alat pertarungan-elit-politik.html. Diakses tanggal 13 Febuari 2015 jam 16.10 Wib