KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA PANDANREJO KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG

(1)

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA PANDANREJO KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

OLEH: EKA YULIANTI

O7230017

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA PANDANREJO KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

OLEH: EKA YULIANTI

07230017

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari : Senin,

Tanggal : 28 Januari 2012

Jam : 08.30

Tempat : Ruang Baca Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Drs.Jainuri.M.Si

2. Dr.Tri Sulisyaningsih M.Si 3. Drs.Asep Nurjaman

4. Dr.Vina Salviana,D.S.M.Si

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Eka Yulianti

Nim : 07230017

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : “Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan bagi Kesejahteraan Masyarakat Desa Pandanrejo di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang”

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I

Drs.Asep Nurjaman M.Si

Dosen Pembimbing II

Dr.Vina Salviana,D.S.M.Si Mengetahui,

Dekan Fisip UMM

Dr.Wahyudi,M Si

Kajur Ilmu Pemerintahan


(5)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Eka Yulianti

Tempat,Tanggal Lahir : Gianyar, 10 Agustus 1988

Nim : 07230017

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya Ilmiah /skripsi saya yang berjudul”Kebijakan

Pemerintah Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Bagi Kesejahteraan Masyarakat Desa Pandarenjo Di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. adalah bukan karya tulis orang lain,baik sebagian maupun keseluruhan ,kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutka sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang,

Yang Menyatakan


(6)

BERITA ACARA BIMBINGAN Nama : Eka Yulianti

NIM : 07230017

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Bagi Kesejahteraan Masyarakat Desa Pandanrejo Di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang

Pembimbing : 1. .Drs.Asep Nurjaman M.Si 2. Dr.Vina Salviana,D.S.M.Si

Konsultasi Skripsi: Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

12 Februari 2011 Pengajuan Proposal

22 Maret 2011 Revisi Proposal

24 Maret 2011 ACC Seminar

Proposal 14 September

2011

Pengajuan Bab II +III

18 0ktober 2011 ACC BAB II+III

20 Desember 2011 Revisi Bab IV+V

10 januari 2012 ACC Bab IV+V

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi: 16 Januari 2012

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs.Asep Nurjaman M.Si Dr.Vina Salviana,D.S.M.Si Menyetujui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(7)

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa,penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Bagi Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Wagir Desa Pandanrejo Kabupaten Malang

Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober Sampai November selama penelitian sampai selesai skripsi ini,tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs.Muhajir Effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr.Tri Sulisyaningsih M.Si Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan. 3. Drs.Asep Nurjaman M.Si selaku pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan masukan bagi penyusun. 4. Dra.Vina Salviana,D.S.M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan

banyak saran dan masukan dan motivasi bagi penyusun.

5. Drs.Jainuri M.Si yang sudah banyak membantu saya terima kasih banyak. 6. Bapak Kepala UPT BP Nur Ali yang telah banyak memberikan informasi

dan membantu dalam pengumpulan data.

7. Bapak Yuliadi selaku Ketua Kelompok tani yang banyak membantu dalam memgumpulkan data.

8. Bapak Misdiyanto selaku Petani senior yang banyak memberikan banyak informasi dalam pengumpulan data.


(8)

Serta Semua pihak yang namanya belum saya sempat tertulis disini,penyusun juga mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya.Semoga semua kebaikan dan ketulusannya dalam membantu penyusun ,mendapat balasan serta berkah dari Allah SWT. Penyusun sadar bahwa dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan saran yang membangun dan baik untuk perbaikan skripsi ini.

Akhirnya penyusun berharap skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk penyusun taapi semua pihak juga, Amiin.

Malang,

Penyusun


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAKSI ... vii

ABSTRACT ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang ... 1

B Rumusan Masalah ... 5

C Tujuan Penelitian ... 5

D Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konsep ... 6

F Definisi Operasional ... 9

G Metode Penelitian ... 10

1.Jenis Penelitian ... 10

2 .Subyek Penelitian ... 10

3. Lokasi Penelitian ... 11

4. Teknik Pengumpulan Data ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Kebijakan ... 14

1.Langkah-Langkah Kebijakan ... 21

2.Faktor Pendukung dan Penghambat Kebijakan ... 30

3.Pelaksanaan Kebijakan ... 34

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Umum Desa Pandanrejo ... 49

B. Kondisi Geografis ... 50

C . Kondisi Tipografi ... 52

D. Kondisi Fisiografi ... 54

E. Kondisi Hidrologi ... 54

D. Penduduk dan Sumber Daya Manusia ... 55


(10)

2. Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 57

3. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 60

4. Kondisi Kesehatan ... 62

5. Kondisi Ekonomi ... 64

6. Kondisi Sosial ... 68

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA A. Penyajian Data ... 70

B. Kebijakan Pemerintah Dalam Mempertahankan Pangan ... 70

1.Pelaksanaan Kebijakan ... 70

2 .Tujuan dari Pelaksanaan Petani Berkelanjutan ... 78

C.Faktor-Faktor Pendukung dalam Kebijakan………... 82

1.Bantuan yang Diberikan Pemerintah untuk Petani Pangan . 84 2.Peningkatan Produktivitas Pangan ... 89

3. Permasalahan yang menjadi Kendala ... 96

4..Pengaruh yang di Timbulkan dalam Ketahanan Pangan ... 98

5. Pengaruh Ketahanan Pangan bagi Masyarakat ... 99

6. Pengaruh yang ada dalam Perekonomian ... 102

7. Pengaruh dalam Aspek Politik ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan ... 106

B..Saran ... 110 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ... 56

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 59

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Pendidikan ... 62

Tabel 4. Kelembagaan Kelompok Tani ... 65

Tabel 5. Sarana dan Prasarana ... 66


(12)

DAFTAR GAMBAR


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto,1982, Sistem Politik Suatu Pengantar ,Liberty,Yogyakarta.

Dedi Supriawan ,A.Benyamin Surasega,1990,Strategi Belajar Mengajar, FPTK-IKIP, Bandung.

Islamy,Irfan.2004,Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara,Jakarta.

Islamy,Irfan.1990,Prnsip-prnsip Perumusan Kebijakan Negara, Bumi Aksara, Jakarta

Said Zainal Abidin,2004, Kebijakan perencanaan,Jakarta.

Welirang Franciscus.2009,Grand Strategi Fee The World,Jakarta. Gerry Johson dan Kevan Scholes,1981,Exploring Corporate Strategy. Charles D Jones,1990,Pengantar Kebijakan Publik Rajawali Pers,Jakarta. Sumber Lain:

Kantor Desa Pandanrejo,Profil Desa Pandanrejo2011 Kantor Desa Pandanrejo,Profil Desa Pandanrejo2011. Tambunan,2003,Analisis Kebijakan Pemerintah,Jakarta, Shiftz & Russel ,Ke1997,Kebijakan Peraturan Hukum.

Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan,ProgrKma Teknis Penyuluhan Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir 2011.

http://cetakkompas.com/read/xml/2009/10/16/03073074/Ketahanan.pangan.danke laparan.global/


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, kemananan dan kehalalannya. Situasi ketahanan pangan di negara kita masih lemah. Situasi ketahanan pangan di negara kita masih lemah. Permasalahan diatas adalah ciri sebuah Negara yang belum mandiri dalam ketahanan pangan menurut para ahli ( Nasoetion)2008.

Kebutuhan pangan di dunia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Lonjakan penduduk dunia mencapai peningkatan yang tinggi setelah tahun 1 ini dapat kita lihat dari jumlah penduduk tahun 2000 an yang mencapai kurang lebih 6 miliar orang, tentu saja dengan pertumbuhan penduduk ini akan mengkibatkan berbagai permasalahan diantaranya kerawanan pangan. Di Indonesia sendiri, permasalahan pangan tidak dapat kita hindari, walaupun kita sering disebut sebagai negara agararis yang


(15)

2

sebagian besar penduduknya adalah petani. Kenyataannya masih banyak kekurangan pangan yang melanda Indonesia, hal ini seiring dengan meningkatnya penduduk. Bahkan dua peneliti AS pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2100, penduduk dunia akan mengahadapi krisis pangan.Bertambahnya penduduk bukan hanya menjadi satu-satunya permasalahan yang menghambat untuk menuju ketahanan pangan nasional. Berkurangnya lahan pertanian yang dikonversi menjadi pemukiman dan lahan industri, telah menjadi ancaman dan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dalam bidang pangan.yang dikutip oleh

Permasalahan yang mengahambat dalam mencapai ketahanan pangan dan menjauhkan Indonesia dari keadaan rawan pangan adalah konversi lahan pertanian menjadi daerah industri. dengan semakin sempitnya lahan pertanian ini, maka sulit untuk mengharapkan petani kita berproduksi secara optimum. yang diperkirakan jumlah petani gurem telah mencapai sekitar 12 juta orang.Wakil Pasalnya, bila pemerintah mengabaikan dan tidak mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap masalah ketahanan pangan yang semakin hari semakin terancam, maka bisa menimbulkan instabilitas nasional. masalah pangan jadi sangat rawan dan menjadi ancaman1. kalau krisis pangan berkepanjangan dan pemerintah tidak mampu mengatasi. besar yang akan dilakukan pemerintah sebesar 1,6 juta ton.sekarang ada rencana impor beras dengan dalih menjaga ketahanan pangan. Kebijakan itu salah dan tidak berpihak kepada rakyat. seharusnya Presiden SBY meninjau langsung dan melihat bagaimana krisis pangan sekarang ini. Presiden SBY selama ini mungkin mendapat laporan yang

1


(16)

3

bagus-bagus saja soal ketahanan pangan dari pembantunya. Presiden SBY akui ketahanan pangan yang ada di Indonesia belum merata ada yang minus kata Presiden SBY dalam sambutan acara pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional 2010 di Istana Negara Jakarta.menurut Presiden SBY, salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi pangan di daerah yang dianggap minus. namun demikian, ia menyadari hal itu tidak semudah yang dibayangkan. menurut Roosita Tambunan memperkirakan bahwa konversi lahan pertanian ke nonpertanian di Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata 30.000-50.000 ha per tahun.2

Presiden SBY meminta seluruh masyarakat dan instansi pemerintah saling membantu dan bekerjasama untuk meningkatkan keterhubungan antarwilayah. Presiden juga berharap sarana dan prasarana transportasi bisa diperbaiki, sehingga distribusi pangan bisa berjalan lancar.sehingga distribusi pangan bisa berjalan lancar.distribusi pangan yang baik, Presiden SBY akan memperbaiki pemerataan ketahanan pangan. dan juga meminta rakyat untuk meningkatkan produksi tanaman pangan untuk mewujudkan swasembada pangan. "Swasembada untuk komoditas pangan tertentu adalah tantangan yang harus kita jawab.Kepala Negara berharap, seluruh rakyat Indonesia hingga satuan terkecil di tingkat keluarga turut berperan dalam meningkatkan produksi pangan dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan di pekarangan rumah. Presiden SBY dalam kesempatan itu memberikan Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Sultan Hamengkubuwono X menerima penghargaan itu atas prestasi Daerah Istimewa

2


(17)

4

Yogyakarta dalam ketersediaan pangan yang ditunjukkan dengan peningkatan produksi padi dan palawija.Yogyakarta juga dianggap berhasil dalam meningkatkan produksi ikan dan ternak. Kemudian, pemerintah menganggap Yogyakarta berhasil mengembangkan penyaluran minyak goreng bersubsidi dan pengembangan cadangan pangan melalui lumbung pangan

Yogyakarta juga dianggap berhasil dalam meningkatkan produksi ikan dan ternak. Kemudian, pemerintah menganggap Yogyakarta berhasil mengembangkan penyaluran minyak goreng bersubsidi dan pengembangan cadangan pangan melalui lumbung pangan.Pemerintah juga Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional dan Peningkatan Produksi Beras Nasional di atas lima persen kepada tiga provinsi, yaitu Riau, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Pada kesempatan jumpa pers, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan perlunya untuk mewaspadai adanya perubahan iklim ekstrim yang mempengaruhi ketersediaan pangan dunia. Empat negara telah menutup ekspor gandumnya yaitu: Rusia kekurangan gandumnya sebesar 20%, Turki, India, dan Pakistan yang masih memerlukan ketersediaan pangan yang cukup akibat bencana dari perubahan iklim yang ekstrim. China mengumumkan akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.Iklim ekstrim bisa terjadi kapan saja, sehingga perlunya memanfaatkan waktu ruang bagi petani untuk memulai penanaman meskipun hanya selisih 1 minggu saja.

Pemerintah akan membuat kebijakan yang cepat untuk mengadaptasi perubahan iklim tersebut. Apabila tahun 2010 Indonesia terkena iklim ekstrim, maka paling tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan sendiri.Pemerintah juga berupaya menggalakkan kembali diversifikasi pangan serta menumbuhkan


(18)

5

kesadaran kepada kepada masyarakat bahwa untuk makan atau pemenuhan terhadap karbohidrat tidak hanya beras tetapi ada beberapa sumber karbohidrat lainnya seperti jagung, sagu, umbi-umbian, sukun dan sebagainya. Kementerian Pertanian masih melakukan penelitian-penelitian tentang diversifikasi pangan di Indonesia untuk menambah ketahanan pangan.Perubahan iklim bukan untuk ditakuti, tetapi untuk diantisipasi, diikuti dengan upaya adaptasi termasuk usaha untuk memanfaatkan berbagai potensi dan peluang yang diakibatkan oleh perubahan iklim tersebut Iklim Dalam Mempertahankan Ketahanan Pangan 3

Penanggulangan anomali iklim ini tentu harus didukung oleh sistem informasi dan sosialisasi tentang informasi prediksi atau prakiraan iklim, penyiapan berbagai pedoman dan panduan serta tidak kalah pentingnya adalah pengembangan dan penyiapan berbagai kebijkan, ujarnya.guna melindungi petani Indonesia dari dampak buruk anomali iklim.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebijakan Pemerintah di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang?

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam mengatasi ketahanan pangan di Desa Pandaanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan di Desa Pandanrejo untuk mempertahankan ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Wagir.

2. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam mempertahankan ketahanan pangan yang ada di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir.

3


(19)

6 D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah: 1.Manfaat Teoritik

a. Dapat diterapkan dan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan konsep terhadap kebijakan ketahanan pangan.

b. Memberikan masukan atau bahan perbandingan lagi bagi peneliti yang melakukan penelitian tentang ketahanan pangan.

2.Manfaat Praktis

a. Mendapatkan wawasan mengenai masalah tentang bagaimana mempertahankan ketahanan pangan.

b. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai Pemerintah Daerah yang di era otonomi daerah dapat berperan lebih besar dalam upaya-upaya pelestarian kekayaan hayati ini harus lebih banyak lagi melibatkan partisipasi masyarakat daerahnya,dan menambah wawasan dan pengetahuan.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual menguraikan tentang beberapa istilah atau konsep yang akan di teliti oleh peneliti yang dinyatakan sebagai variabel-variabel yang akan penulis pelajari dari sejumlah karakteristik kejadian,keadaan kelompok atau individu tertentu.dengan demikian yang dimaksud dengan definisi konsep adalah variabel yang akan penulis teliti dan dipelajari.4

4


(20)

7 F. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang

Pemerintah Kabupaten Malang mengambil tindakan yaitu lebih memperhatikan kehidupan petani pangan dan banyak bersosialisasi kepada masyarakat agar pemerintah tidak mengalami krisis pangan maka dari itu pemerintah membuat strategi,disini mksud dari. Kebijakan adalah untuk mencapai keberhasilan . apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan baik dalam mengatakan bahwa kebijakan publik adalah rangkaian pilihan-pilihan yang saling rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintah pada bidang-bidang tertentu.5berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintah pada bidang-bidang.

Hal ini pemerintah bisa memberitahukan masyarakat dan para petani pangan. bahwa pangan yang dihasilkan dapat oleh mereka yang membutuhkan ketahanan pangan merupakan perpaduan berbagai isu musim kemarau dan banjir akibat perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi global.

Ketahanan pangan tidak hanya terkait pangan, tetapi lebih merupakan masalah keamanan. Kelaparan kronis merupakan ancaman terhadap stabilitas pemerintahan, masyarakat, dan wilayah perbatasan masyarakat yang lapar atau menderita gizi buruk tidak memiliki pendapatan, pun tidak mampu merawat keluarganya, hidup tanpa harapan dan keputusasaan. hal ini dapat menimbulkan ketegangan, konflik, bahkan kekerasan .Sejak tahun 2007, telah terjadi huru-hara di lebih dari 60 negara akibat masalah pangan.kegagalan pertanian di banyak negara .memengaruhi perekonomian global. Pertanian adalah sumber

5


(21)

8

pendapatan utama atau satu-satunya bagi lebih dari tiga perempat kaum miskin dunia. ketika setiap hari banyak manusia bekerja keras tetapi tetap tak bisa menghidupi keluarganya, seluruh dunia merugi.

1.Pemerintah Kabupaten Malang

Pemerintah Kabupaten Malang juga tidak tinggal diam untuk mempertahankan Ketahanan Pangan,Pemerintah Kabupaten Malang juga mengupayakan agar tidak terjadi Kerawanan Pangan,kerawanan pangan terjadi juga disebabkan melemahnya daya produksi pangan, sehingga diperlukan upaya untuk peningkatan produksi melalui produksi pertanian, intervensi perdagangan dan distribusi perdagangan, program subsidi dan transfer pangan serta sektor nonpertanian.Pentingnya kebijakan ketahanan pangan bagi suatu negara, menurut dia, selain untuk stabilitas politik juga penting untuk menjaga indeks kepercayaan konsumen. kenaikan indeks kepercayaan konsumen mencerminkan daya beli masyarakat.

Anomali iklim juga menjadi salah satu penyebab Kerawanan Pangan.pengembangan dan penyiapan berbagai kebijakan.guna melindungi petani Indonesia dari dampak buruk anomali iklim Kementerian Pertanian akan mengusulkan beberapa kebijakan pro petani diantaranya pengajuan Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Petani sebagai bentuk kebijakan insentif bagi petani. Selain itu,pemerintah juga sedang mengusahakan kebijakan asuransi pertanian sebagai upaya pemerintah dalam mempertahankan ketahanan pangan dalam negeri.dalam menghadapi anomali iklim, pemerintah akan sangat memprioritas upaya antisipasi yang diikuti dengan tindakan dan kegiatan adaptasi mengatakan dampak anomali iklim ini telah sedikit


(22)

9

mengganggu sistem produksi padi sehingga harganya naik dan stok pangan nasional sedikit menipis. Penyebab utamanya adalah kegalauan pola curah hujan dan musim yang diikuti pula oleh serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama wereng batang coklat.

2.Definisi Ketahanan Pangan

Definisi Ketahanan Pangan yaitu beras sebagai suatu kondisi ketersediaan pangan cukup bagi setiap orang pada setiap saat dan setiap individu mempunyai akses untuk memperolehnya baik secara fisik maupun ekonomi.

3.Definisi Kesejahteraan Masyarakat

Definisi Kesejahteraan Masyarakat adalah suatu kondisi atau keadaan yang sangat baik pada masyarakat dimana masyarakat tersebut bisa menikmati kehidupan makmur dan keadaan tentram dalam menjalankan kehidupannya.

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian dan sebagai alat untuk mengukur variabel dan juga merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur variabel.dan untuk menilainya dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada.disini penulis menyusun indikator dengan melandaskan pada hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian .yaitu menekankan pada Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan bagi Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Malang. sebagaimana dibahas di bawah ini:


(23)

10 1.Pelaksanaan Kebijakan

Pelaksanaan kebijakan adalah bagaimana kita melaksanakan kebijakan tersebut sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.dengan mendasarkan pada kerangka tertentu,maka pelaksanaan kebijakan itu bisa berjalan dengan lancar.

2.Hambatan dalam Pelaksanaan Kebijakan

Hambatan dalam pelaksanaan kebijakan adalah dimana terdapat hambatan-hambatan yang menganggu jalannya pelaksanaan kebijakan tersebut dan hal itu bisa menganggu proses berjalannya pelaksanaan kebijakan itu.

3.Upaya Mengatasi Hambatan

Upaya mengatasi hambatan disini adalah aktivitas yang dilakukan subyek,yaitu Pemerintah Kabupaten malang dalam mengatasi hambatan yang timbul dalam pelaksanaan kebijakan.

G.Metode Penelitian 1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif yaitu penelitian yang pendekatan deskriptif yaitu pendekatan yang menggambarkan,meringkaskan berbagai kondisi ,situasi atau berbagai variabel.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah benda hal orang atau tempat variabel penelitian.dengan begitu maka subyek penelitian adalah seseorang yang dipilih untuk dijadikan narasumber untuk mengumpulkan data karena


(24)

11

dianggap mengetahui informasi tentang sasaran yang akan penulis teliti.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian yang menjadi subyek penelitian adalah:

1. Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir KabupatenMalang.

2. Kepala Desa Pandarejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.

3. Petani Pangan di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang sebanyak 4 orang.

3.Lokasi Penelitian

Obsrevasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra dan lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, kulit.oleh karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.Disini penulis melakukan observasi di Kecamatan Wagir untuk mengetahui bagaimana para Petani. Pangan bisa mempertahankan pangannya untuk kelangsungan hidup semuanya.dan upaya Pemerintah Kabupaten Malang untuk mempertahankan Pangan. 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam megumpulkan data,peneliti menggunakan teknik : 1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaiindra lainnya,seperti telinga,penciuman,mulut,dan kulit.oleh karena itu,observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra lainnya.Disini penulis melakukan


(25)

12

observasi langsung ke kantor dinas pertahanan pangan dan ke petani pangan langsung untuk mengetahui bagaimana pemerintah dan petani dan masyarakat bekerjasama dalam mempertahankan pangan.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara juga biasa disebut dengan teknik interview.teknik wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden tau orang yang diwawancarai ,dengan atau menggunakan pedoman wawancara (interview guide).Inti dari teknik wawancara ini bahwa setiap menggunakan metode wawancara ini bahwa setiap menggunakan metode ini ini selalu muncul beberapa hal,yakin pewawancara,esponden,materi wawancara dan pedoman wawancara.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu: mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan yang lainya di bandingkan dengan metode-metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap belum berubah dengan dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari surat kabar, dokumen-dokumen resmi, laporan-laporan, peraturan-peraturan, maupun arsip-arsip yang bertujuan mendapatkan bahan-bahan yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian.


(26)

13 4. Teknik Analisa Data

Teknik Analisa Data merupakan bagian yang sangat penting pada suatu penelitian.analisa data merupakan penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.Dalam penelitian ini,penulis menggunakan analisa data kualitatif.Analisa data kualitatif merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menginterprestasikan data yang terdapat dari observasi,wawancara,dan dokumentasi.Penetapan analisis data dengan metode kualitatif ini mengandung pengertian yaitu data-data yang diperoleh dan dikumpulkan dan kemudin diadakan pengolahan data dan akan tersusun bentuk penjelasan ,gambaran dan dapat ditarik suatu kesimpulan terhadap masalah-masalah yang di teliti.

Adapun beberapa tahap-tahap analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan data, yaitu data yang dikumpulkan sedemikian rupa dengan menggolongkan kemudian diolah untuk proses selanjutnya.

b. Penyajian data, yaitu berupa sekumpulan informasi tersusun yang dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.


(1)

8

pendapatan utama atau satu-satunya bagi lebih dari tiga perempat kaum miskin dunia. ketika setiap hari banyak manusia bekerja keras tetapi tetap tak bisa menghidupi keluarganya, seluruh dunia merugi.

1.Pemerintah Kabupaten Malang

Pemerintah Kabupaten Malang juga tidak tinggal diam untuk mempertahankan Ketahanan Pangan,Pemerintah Kabupaten Malang juga mengupayakan agar tidak terjadi Kerawanan Pangan,kerawanan pangan terjadi juga disebabkan melemahnya daya produksi pangan, sehingga diperlukan upaya untuk peningkatan produksi melalui produksi pertanian, intervensi perdagangan dan distribusi perdagangan, program subsidi dan transfer pangan serta sektor nonpertanian.Pentingnya kebijakan ketahanan pangan bagi suatu negara, menurut dia, selain untuk stabilitas politik juga penting untuk menjaga indeks kepercayaan konsumen. kenaikan indeks kepercayaan konsumen mencerminkan daya beli masyarakat.

Anomali iklim juga menjadi salah satu penyebab Kerawanan Pangan.pengembangan dan penyiapan berbagai kebijakan.guna melindungi petani Indonesia dari dampak buruk anomali iklim Kementerian Pertanian akan mengusulkan beberapa kebijakan pro petani diantaranya pengajuan Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Petani sebagai bentuk kebijakan insentif bagi petani. Selain itu,pemerintah juga sedang mengusahakan kebijakan asuransi pertanian sebagai upaya pemerintah dalam mempertahankan ketahanan pangan dalam negeri.dalam menghadapi anomali iklim, pemerintah akan sangat memprioritas upaya antisipasi yang diikuti dengan tindakan dan kegiatan adaptasi mengatakan dampak anomali iklim ini telah sedikit


(2)

9

mengganggu sistem produksi padi sehingga harganya naik dan stok pangan nasional sedikit menipis. Penyebab utamanya adalah kegalauan pola curah hujan dan musim yang diikuti pula oleh serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama wereng batang coklat.

2.Definisi Ketahanan Pangan

Definisi Ketahanan Pangan yaitu beras sebagai suatu kondisi ketersediaan pangan cukup bagi setiap orang pada setiap saat dan setiap individu mempunyai akses untuk memperolehnya baik secara fisik maupun ekonomi.

3.Definisi Kesejahteraan Masyarakat

Definisi Kesejahteraan Masyarakat adalah suatu kondisi atau keadaan yang sangat baik pada masyarakat dimana masyarakat tersebut bisa menikmati kehidupan makmur dan keadaan tentram dalam menjalankan kehidupannya.

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian dan sebagai alat untuk mengukur variabel dan juga merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur variabel.dan untuk menilainya dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada.disini penulis menyusun indikator dengan melandaskan pada hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian .yaitu menekankan pada Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan bagi Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Malang. sebagaimana dibahas di bawah ini:


(3)

10 1.Pelaksanaan Kebijakan

Pelaksanaan kebijakan adalah bagaimana kita melaksanakan kebijakan tersebut sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.dengan mendasarkan pada kerangka tertentu,maka pelaksanaan kebijakan itu bisa berjalan dengan lancar.

2.Hambatan dalam Pelaksanaan Kebijakan

Hambatan dalam pelaksanaan kebijakan adalah dimana terdapat hambatan-hambatan yang menganggu jalannya pelaksanaan kebijakan tersebut dan hal itu bisa menganggu proses berjalannya pelaksanaan kebijakan itu.

3.Upaya Mengatasi Hambatan

Upaya mengatasi hambatan disini adalah aktivitas yang dilakukan subyek,yaitu Pemerintah Kabupaten malang dalam mengatasi hambatan yang timbul dalam pelaksanaan kebijakan.

G.Metode Penelitian 1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif yaitu penelitian yang pendekatan deskriptif yaitu pendekatan yang menggambarkan,meringkaskan berbagai kondisi ,situasi atau berbagai variabel.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah benda hal orang atau tempat variabel penelitian.dengan begitu maka subyek penelitian adalah seseorang yang dipilih untuk dijadikan narasumber untuk mengumpulkan data karena


(4)

11

dianggap mengetahui informasi tentang sasaran yang akan penulis teliti.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian yang menjadi subyek penelitian adalah:

1. Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir KabupatenMalang.

2. Kepala Desa Pandarejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.

3. Petani Pangan di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang sebanyak 4 orang.

3.Lokasi Penelitian

Obsrevasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra dan lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, kulit.oleh karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.Disini penulis melakukan observasi di Kecamatan Wagir untuk mengetahui bagaimana para Petani. Pangan bisa mempertahankan pangannya untuk kelangsungan hidup semuanya.dan upaya Pemerintah Kabupaten Malang untuk mempertahankan Pangan. 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam megumpulkan data,peneliti menggunakan teknik : 1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaiindra lainnya,seperti telinga,penciuman,mulut,dan kulit.oleh karena itu,observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra lainnya.Disini penulis melakukan


(5)

12

observasi langsung ke kantor dinas pertahanan pangan dan ke petani pangan langsung untuk mengetahui bagaimana pemerintah dan petani dan masyarakat bekerjasama dalam mempertahankan pangan.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara juga biasa disebut dengan teknik interview.teknik wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden tau orang yang diwawancarai ,dengan atau menggunakan pedoman wawancara (interview guide).Inti dari teknik wawancara ini bahwa setiap menggunakan metode wawancara ini bahwa setiap menggunakan metode ini ini selalu muncul beberapa hal,yakin pewawancara,esponden,materi wawancara dan pedoman wawancara.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu: mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan yang lainya di bandingkan dengan metode-metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap belum berubah dengan dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari surat kabar, dokumen-dokumen resmi, laporan-laporan, peraturan-peraturan, maupun arsip-arsip yang bertujuan mendapatkan bahan-bahan yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian.


(6)

13 4. Teknik Analisa Data

Teknik Analisa Data merupakan bagian yang sangat penting pada suatu penelitian.analisa data merupakan penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.Dalam penelitian ini,penulis menggunakan analisa data kualitatif.Analisa data kualitatif merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menginterprestasikan data yang terdapat dari observasi,wawancara,dan dokumentasi.Penetapan analisis data dengan metode kualitatif ini mengandung pengertian yaitu data-data yang diperoleh dan dikumpulkan dan kemudin diadakan pengolahan data dan akan tersusun bentuk penjelasan ,gambaran dan dapat ditarik suatu kesimpulan terhadap masalah-masalah yang di teliti.

Adapun beberapa tahap-tahap analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan data, yaitu data yang dikumpulkan sedemikian rupa dengan menggolongkan kemudian diolah untuk proses selanjutnya.

b. Penyajian data, yaitu berupa sekumpulan informasi tersusun yang dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.