3. Karunia kesalehan Piety
Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada saat
yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan, yaitu keadilan
kepada Allah – yang diwujudkan dengan agama – dan keadilan kepada sesama. Karunia kesalehan memberikan kita kepercayaan kepada
Allah yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya. Hal ini memungkinkan karena kita telah menerima Roh yang
menjadikan kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa” lih. Rom 8:15. Dengan hubungan kasih seperti ini, kita dapat melakukan apa
saja yang diminta oleh Allah dengan segera, karena percaya bahwa Allah mengetahui yang terbaik. Dalam doa, orang ini menaruh kepercayaan
yang besar kepada Allah, karena percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik, sama seperti seorang bapa akan memberikan yang terbaik
bagi anak- anaknya. Mereka yang menerima karunia kesalehan akan memberikan penghormatan kepada Bunda Maria, para malaikat, para
kudus, Gereja, sakramen, karena mereka semua berkaitan dengan Allah. Juga, mereka yang diberi karunia ini, juga akan membaca Kitab Suci
dengan penuh hormat dan kasih, karena Kitab Suci merupakan surat cinta dari Allah kepada manusia. Dalam hubungannya dengan sesama,
karunia kesalehan dapat menempatkan sesama sebagai saudarai di dalam Kristus, karena Allah mengasihi seluruh umat manusia dan
menginginkan agar mereka juga mendapatkan keselamatan. Mereka yang saleh ini akan menjadi lebih bermurah hati kepada sesama. Dan
dalam derajat yang lebih tinggi, mereka bersedia memberikan dirinya demi kebaikan bersama.
4. Karunia nasihat Counsel
Karunia Roh Kudus ini adalah karunia untuk mampu memberikan petunjuk jalan yang harus ditempuh seseorang agar dapat memberikan
kemuliaan yang lebih besar bagi nama Tuhan. Karunia ini menerangi kebajikan kebijaksanaan, yang dapat memutuskan dengan baik, pada
waktu, tempat dan keadaan tertentu. Karunia ini perlu dijalankan dengan benat-benar mendengarkan Roh Kudus, membiarkan diri dibimbing
olehNya, sehingga apapun nasehat dan keputusan yang kita berikan sesuai dengan kehendak Allah.
5. Karunia pengenalan Knowledge
Karunia pengenalan memberikan kemampuan kepada kita untuk menilai ciptaan dengan semestinya dan melihat kaitannya dengan Sang
Penciptanyabdk. Keb 13:1-3 Dengan karunia ini, seseorang dapat memberikan makna akan hal-hal sederhana yang dilakukannya setiap
hari dan mengangkat ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu sebagai jalan kekudusan. Ini berarti semua profesi harus dilakukan dengan jujur dapat
166
Kelas X SMASMK
menjadi cara untuk bertumbuh dalam kekudusan. Semua hal di dunia ini dapat dilihat dengan kaca mata Allah, dan dihargai sebagaimana Allah
menghargai masing-masing ciptaan-Nya.
6. Karunia pengertian Understanding
Karunia pengertian adalah karunia yang memungkinkan kita mengerti kedalaman misteri iman, mengerti apa yang sebenarnya
diajarkan oleh Kristus dan misteri iman seperti apakah yang harus kita percayai. Raja Daud memahami karunia ini, sehingga dengan penuh
pengharapan dia menuliskan, “Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap
hati.” Mzm 119:34. Karunia ini memberikan kedalaman pengertian akan Kitab Suci, kehidupan rahmat, pertumbuhan dalam sakramen-
sakramen, dan juga kejelasan akan tujuan akhir kita, yaitu Surga. Karunia ini mendorong agar apapun yang kita lakukan mengarah pada tujuan
akhir hidup ini.
7. Karunia kebijaksanaan Wisdom
Karunia kebijaksanaan ini memungkinkan seseorang mampu melihat segala sesuatu dari kacamata ilahi. Orang yang memiliki karunia
ini dapat menimbang segala sesuatu dengan tepat, mempunyai sudut pandang yang jelas akan kehidupan, melihat segala yang terjadi dalam
kehidupan sebagai rahmat Tuhan yang perlu disyukuri, sehingga ia tetap mampu bersukacita sekalipun di dalam penderitaan. Karunia ini
memungkinkan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari dengan pandangan terarah kepada Tuhan. Karunia ini membuat seseorang
menjadi cermin akan Kristus, seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang
tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,
dalam kemuliaan yang semakin besar.” 1Kor 3:8
d. Karunia karismatik untuk membangun jemaat
Tujuh karunia yang disebutkan di atas pada dasarnya merupakan karunia yang diberikan secara khusus pada masing-masing pribadi, dan ditujukan
untuk menguduskan diri orang yang menerimanya. Tentu setiap orang tidak memiliki ketujuh karunia tersebut secara bersamaan. Selain karunia yang
sifatnya pribadi perorangan, Gereja juga menjelaskan tentang karunia-karunia karisma Roh Kudus, yang bertujuan untuk menguduskan jemaatGereja ,
sebagaimana dijelaskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus 1 Kor 12:8-10. 28 dan 1 Kor 14:12. Karunia-karunia karisma
itu adalah: berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk mengadakan mukjizat,
karunia nubuat, membeda-bedakan roh, berkata-kata dengan bahasa roh dan menafsirkan bahasa roh 1 Kor 12:8-10. Di dalam 1 Kor 12:28, mungkin
lebih jelas menurut urutannya, yaitu, yang tertinggipertama adalah karunia
167
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti