menjadi cara untuk bertumbuh dalam kekudusan. Semua hal di dunia ini dapat dilihat dengan kaca mata Allah, dan dihargai sebagaimana Allah
menghargai masing-masing ciptaan-Nya.
6. Karunia pengertian Understanding
Karunia pengertian adalah karunia yang memungkinkan kita mengerti kedalaman misteri iman, mengerti apa yang sebenarnya
diajarkan oleh Kristus dan misteri iman seperti apakah yang harus kita percayai. Raja Daud memahami karunia ini, sehingga dengan penuh
pengharapan dia menuliskan, “Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap
hati.” Mzm 119:34. Karunia ini memberikan kedalaman pengertian akan Kitab Suci, kehidupan rahmat, pertumbuhan dalam sakramen-
sakramen, dan juga kejelasan akan tujuan akhir kita, yaitu Surga. Karunia ini mendorong agar apapun yang kita lakukan mengarah pada tujuan
akhir hidup ini.
7. Karunia kebijaksanaan Wisdom
Karunia kebijaksanaan ini memungkinkan seseorang mampu melihat segala sesuatu dari kacamata ilahi. Orang yang memiliki karunia
ini dapat menimbang segala sesuatu dengan tepat, mempunyai sudut pandang yang jelas akan kehidupan, melihat segala yang terjadi dalam
kehidupan sebagai rahmat Tuhan yang perlu disyukuri, sehingga ia tetap mampu bersukacita sekalipun di dalam penderitaan. Karunia ini
memungkinkan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari dengan pandangan terarah kepada Tuhan. Karunia ini membuat seseorang
menjadi cermin akan Kristus, seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang
tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,
dalam kemuliaan yang semakin besar.” 1Kor 3:8
d. Karunia karismatik untuk membangun jemaat
Tujuh karunia yang disebutkan di atas pada dasarnya merupakan karunia yang diberikan secara khusus pada masing-masing pribadi, dan ditujukan
untuk menguduskan diri orang yang menerimanya. Tentu setiap orang tidak memiliki ketujuh karunia tersebut secara bersamaan. Selain karunia yang
sifatnya pribadi perorangan, Gereja juga menjelaskan tentang karunia-karunia karisma Roh Kudus, yang bertujuan untuk menguduskan jemaatGereja ,
sebagaimana dijelaskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus 1 Kor 12:8-10. 28 dan 1 Kor 14:12. Karunia-karunia karisma
itu adalah: berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk mengadakan mukjizat,
karunia nubuat, membeda-bedakan roh, berkata-kata dengan bahasa roh dan menafsirkan bahasa roh 1 Kor 12:8-10. Di dalam 1 Kor 12:28, mungkin
lebih jelas menurut urutannya, yaitu, yang tertinggipertama adalah karunia
167
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
sebagai rasul, sebagai nabi, sebagai pengajar, karunia melakukan mukjizat, menyembuhkan, melayani, memimpin, dan untuk berkata- kata dalam
bahasa roh. Di dalam 1 Kor 14 kembali Rasul Paulus menyebutkan adanya karunia berkata-kata dalam bahasa roh, namun ia mengajarkan bahwa yang
lebih penting adalah karunia untuk menafsirkannya lih. 1 Kor 14:5,13 dan karunia nubuat untuk membangun, menasihati dan menghibur jemaat lih. 1
Kor 14:3.
Rasul Paulus mengajarkan kepada kita bahwa di atas semua karunia itu, yang terutama dan terpenting adalah Kasih, Kasih adalah yang terutama 1
Kor 12:31, 1 Kor 13:13, dan 1 Kor 14:1. Kasih inilah yang mengingatkan kita untuk tidak menjadi tinggi hati dan sombong, atau menganggap diri lebih
hebat dari yang lain atas karunia yang kita miliki. Sebab, “Kasih itu sabar, murah hati tidak memegahkan diri dan tidak sombong” 1Kor 13:4. Kasih
yang rendah hati ini membuat seseorang yang menerima karunia Roh Kudus semakin menginginkan persatuan dan kesatuan di dalam Gereja, dan tunduk
kepada pengarahan dari Magisterium Gereja yang dipercaya oleh Kristus untuk mengatur penggunaan karisma untuk membangun Tubuh Kristus.
e. Roh Kudus Memelihara dan membimbing Gereja Katolik
Pada saat Yesus masih hidup, memang sudah terbentuk kelompok para pengikut Yesus yang lama kelamaan mempunyai ciri yang khas dengan
kelompok orang-orang agama Yahudi pada umumnya. Tetapi dalam arti tertentu Gereja baru mendapat bentuknya mulai dengan peristiwa Pentakosta
Kis 2:1-13, walaupun sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Maka Pentakosta sering disebut awal lahirNya Gereja. Dan semuanya itu berkat kehadiran dan
karya Roh yang sangat luar biasa.
Sumber: http:katolisitas-indonesia.blogspot.com201207gambar-dalam-kkgk-pentakosta.html.Uq_5SuKsxew
Gambar 7.2 Pentakosta
168
Kelas X SMASMK