139 Dipipet 25 ml larutan standar 1000 ppm K ke dalam labu ukur 100 ml.
Diimpitkan dengan pengekstrak sampai tanda garis. 12. Deret standar K 0, 25, 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm
Dipipet berturut-turut 0; 1; 2; 4; 6; 8; dan 10 ml larutan standar K 250 ppm ke dalam tabung reaksi, masing-masing ditambah pengekstrak hingga
volumenya menjadi 10 ml.
Cara kerja 1. Contoh tanah ditimbang 2.5 gram dan dimasukkan ke dalam botol kocok,
ditambahkan 25 ml pengekstrak Bray dan Kurts II lalu dikocok selama 5 menit. Selanjutnya larutan tersebut disaring, kemudian ekstrak jernih dipipet
2 ml ke dalam tabung reaksi dan selanjutnya bersama deret standar ditambahkan 10 ml pereaksi pewarna fosfat, dikocok hingga homogen dan
dibiarkan selama 30 menit. Absorbansi larutan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm.
2. Untuk kalium, ekstrak contoh dan deret standar dipipet kedalam tabung reaksi
masing-masing 1 ml, tambahkan 9 ml air bebas ion, kocok dan diukur dengan alat flamefotometer atau AAS.
Perhitungan Kadar P dan K tersedia ppm=
x A
A A
x contoh
g ekstrak
ml
s b
C
−
ppm standar x FK Lampiran 11 Penetapan fosfor dan kalium tersedia dengan metode Mehlich-1
Alat-alat: Dispenser 25ml, tabung reaksi, pipet 2 ml, kertas saring, botol kocok 50 ml, mesin
pengocok, dan spektrofotometer.
Pereaksi 1. Pereaksi Mehlich I.
Campuran 0.05 N HCl dalam 0.025 N H
2
SO
4
Dipipet 4 ml HCl pekat dan 0.7 ml H
2
SO
4
p.a. ke dalam labu ukur 1 liter dan diencerkan dengan air bebas ion sampai tanda garis.
2. Pereaksi P pekat : Dilarutkan 12 g NH
4 6
Mo
7
O
24
. 4H
2
O dengan 100 ml air bebas ion dalam labu ukur 1 liter. Tambahkan 0,227 g K SbO C
4
H
4
O
6
0.5 H
2
O dan secara perlahan 140 ml H
2
SO
4
pekat. Jadikan 1 liter dengan air bebas ion. 3. Pereaksi pewarna P :
Campurkan 1.06 g asam askorbat dan 100 ml pereaksi P pekat, kemudian dijadikan 1 liter dengan air murni. Untuk Olsen tambahkan 25 ml H
2
SO
4
4 N sebelum diencerkan. Pereaksi P ini harus selalu dibuat baru.
4. Standar pokok P 500 ppm : Dilarutkan 2.1954 gram KH
2
PO
4
p.a. kering 40
o
C dengan air bebas ion dalam labu ukur 1000 ml, ditambah beberapa tetes kloroform, kemudian
diimpitkan sampai tanda garis. Dapat pula digunakan standar pokok PO
4 3-
dari Titrisol.
140 5. Standar 5 ppm P:
Dipipet 1 ml larutan standar 500 ppm ke dalam labu ukur 100 ml, lalu diencerkan dengan pengekstrak Bray 1 hingga 100 ml.
6. Deret Standar P : Dipipet masing-masing 0; 0,2; 0,4; 0,8; 1,2; 1,6; dan 2 ml standar P 5 ppm,
kedalam tabung reaksi. Diencerkan dengan pengekstrak Bray dan Kurt I menjadi 2.0 ml.
7. Standar pokok K 1000 ppm Dilarutkan 1.9069 gram KCl p.a. kering dalam labu ukur 1000 ml dengan air
bebas ion sampai tanda garis. Dapat juga digunakan standar kalium dari Titrisol.
8. Standar K 250 ppm Dipipet 25 ml larutan standar 1000 ppm K ke dalam labu ukur 100 ml.
Diimpitkan dengan pengekstrak sampai tanda garis. 9. Deret standar K 0, 25, 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm
Dipipet berturut-turut 0; 1; 2; 4; 6; 8; dan 10 ml larutan standar K 250 ppm ke dalam tabung reaksi, masing-masing ditambah pengekstrak hingga volumenya
menjadi 10 ml.
Cara kerja 1. Ditimbang 5 gram tanah kering udara kehalusan 2 mm masukkan kedalam
botol kocok 50 ml dan ditambahkan 25 ml pengektrak Mechlich. Dikocok selama 5 menit dengan mesin kocok bolak balik dengan osilasi 180menit.
Saring dengan kertas saring Whatman no.1. Disaring dan bila larutan keruh dikembalikan keatas saringan semula proses penyaringan maksimum 5
menit. Dipipet 2 ml ekstrak jernih ke dalam tabung reaksi. Contoh dan deret standar masing-masing ditambah pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10 ml,
dikocok dan dibiarkan 30 menit. Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm.
2. Untuk kalium, ekstrak contoh dan deret standar K dipipet ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 ml, tambahkan 9 ml air bebas ion, kocok dan diukur
dengan alat flamefotometer atau AAS. Perhitungan
Kadar P, dan K tersedia ppm = Ac – Ab x ppm standar x ml ekstrak x Fk As
g contoh Lampiran 12 Pengekstrak Truog untuk hara fosfor
Alat-alat: Dispenser 25ml, tabung reaksi, pipet 2 ml, kertas saring, botol kocok 50 ml, mesin
pengocok, dan spektrofotometer.
Pereaksi 1. Pereaksi Truogh
Asam sulfat 0.002 N yang mengandung 3 gram perliter ammonium sulfat. Pipet 10 ml H
2
SO
4
0.2 N pekat dan 3 gram NH
4
SO
4
p.a. ke dalam labu ukur 1 liter, encerkan dengan air bebas ion hingga tanda tera.
141 2. Pereaksi P pekat :
Dilarutkan 12 g NH
4 6
Mo
7
O
24
. 4H
2
O dengan 100 ml air bebas ion dalam labu ukur 1 liter. Tambahkan 0,227 g K SbO C
4
H
4
O
6
0.5 H
2
O dan secara perlahan 140 ml H
2
SO
4
pekat. Jadikan 1 liter dengan air bebas ion. 3. Pereaksi pewarna P :
Campurkan 1.06 g asam askorbat dan 100 ml pereaksi P pekat, kemudian dijadikan 1 liter dengan air murni. Untuk Olsen tambahkan 25 ml H
2
SO
4
4 N sebelum diencerkan. Pereaksi P ini harus selalu dibuat baru.
4. Standar pokok P 500 ppm : Dilarutkan 2.1954 gram KH
2
PO
4
p.a. kering 40
o
C dengan air bebas ion dalam labu ukur 1000 ml, ditambah beberapa tetes kloroform, kemudian
diimpitkan sampai tanda garis. Dapat pula digunakan standar pokok PO
4 3-
dari Titrisol. 5. Standar 5 ppm P:
Dipipet 1 ml larutan standar 500 ppm ke dalam labu ukur 100 ml, lalu diencerkan dengan pengekstrak Truogh hingga 100 ml.
6. Deret standar P : Dipipet masing-masing 0; 0,2; 0,4; 0,8; 1,2; 1,6; dan 2 ml standar P 5 ppm,
kedalam tabung reaksi. Diencerkan dengan pengekstrak Truogh menjadi 2.0 ml.
Cara kerja Ditimbang 0.5 gram tanah kering udara kehalusan 0.5 mm, masukkan kedalam
botol kocok 50 ml dan ditambahkan 50 ml pengekstrak Truogh lalu dikocok selama 30 menit dengan kocokan bolak balik dengan osilasi 180menit.
Selanjutnya larutan tersebut disaring dengan kertas saring whatman no.1. Disaring dan bila larutan keruh dikembalikan ke atas saringan semula proses penyaringan
maksimum 5 menit. Dipipet 2 ml ekstrak jernih ke dalam tabung reaksi. Contoh dan deret standar masing-masing ditambah pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10
ml, dikocok dan dibiarkan 30 menit. Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm.
Perhitungan Kadar P tersedia ppm = Ac – Ab x ppm standar x ml ekstrak x Fk
As g contoh
Lampiran 13 Penetapan kalium tersedia dengan pengekstrak NH
4
OAc, pH 7.0 Alat-alat:
Dispenser 25ml, tabung reaksi, pipet 2 ml, kertas saring, botol kocok 50 ml, mesin pengocok, dan spektrofotometer.
Pereaksi 1. Pengesktrak ammonium asetat 1 N pH 7.0.
Dilarutkan 57 ml asam asetat glacial 100 dengan 750 ml air murni dan sambil digoyangkan ditambah 69 ml NH
4
OH 32 . Setelah pH ditetapkan menjadi 7.0 dengan penambahan asam asetat atau NH
4
OH encer lalu diencerkan sampai isi 1 liter.
142 2. Larutan standar nol.
Diencerkan 25 ml larutan pengekstrak NH
4
-asetat 1 N pH 7.0 dengan air murni dalam labu ukur 500 ml sampai tanda garis.
3. Larutan standard 20 ppm K. Ke dalam labu ukur 500 ml dimasukkan 10 ml larutan standard 1000 ppm K,
dan 25 ml larutan pengekstrak NH
4
-asetat 1 N pH 7.0. Diencerkan dengan air murni sampai tanda garis 500 ml. Larutan standard 1000 ppm K dibuat dari
larutan standard titrisol. Cara kerja
1. Ditimbang 5.00 gram contoh tanah halus dalam botol kocok. Ditambahkan 25 ml larutan pengekstrak NH
4
-asetat 1 N pH 7.0 dan dikocok dengan mesin kocok 180 goyangan per menit selama 5 menit. Disaring atau disentrifusi
untuk mendapatkan ekstrak jernih. 2. Dipipet 0.25 ml ekstrak jernih kedalam tabung reaksi, diencerkan dengan 4.75
ml air murni. Kadar kalium dalam ekstrak encer diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometer dengan deret standard K sebagai pembanding.
3. Alat dipersiapkan untuk pengukuran K. Setelah alat dikalibrasi dengan deret standard K baru diukur contoh. Setiap pengukuran 10 contoh alat dikalibrasi
dengan standard nol. Menyediakan deret standar
Ke dalam masing-masing tabung reaksi diisi : 0, 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml larutan standard 20 ppm K. Diencerkan dengan larutan standar nol sampai semuanya
menjadi 10 ml. Deret standar ini berturut-turut mengandung : 0, 2, 4, 8, 12, 16, dan 20 ppm unsur K.
Cara menghitung Dibuat kurva standard K berdasarkan kepekatan K 0 – 20 ppm dan
pembacaan alat. Kepekatan K dalam ekstrak yang diukur dicari dalam kurva standar.
ppm K = 50 x a x FK. Dimana
: a = ppm K dalam ekstrak encer.
FK = faktor koreksi kelembaban.
Lampiran 14 Penetapan kalium tersedia dengan pengekstrak NH
4
OAc, pH 4.8 Morgan-Venema
Alat-alat: Tabung reaksi, neraca 3 desimal, dispencer 25 ml, pipet volum 1, 2, dan 5 ml,
pipet ukur 10 ml, labu ukur 100 ml, labu semprot, alat sentrifus atau kertas saring, mesin kocok balak balik 180 goyangan per menit, dan AAS.
Pereaksi:
1. pengekstrak ammonium asetat 1 M pH 4.8
143 NH
4
OAc 1 M sebanyak 57.7 g dilarutkan dengan air bebas ion sambil digoyang hingga mencapai 900 ml. Setelah pH ditetapkan menjadi 4.8
lalu diencerkan menjadi 1 liter dan dikocok hingga homogen. 2. Larutan 0
Diencerkan 25 ml larutan penegkstrak NH
4
OAc 1 M pH 4.8 dengan air murni dalam labu ukur 500 ml sampai tanda garis.
3. Larutan standard 20 ppm K Masukan 10 ml larutan standar 1000 ppm K, dan 25 ml larutan
pengekstrak NH
4
OAc 1 M pH 4.8 kedalam labu ukur dan encerkan dengan air murni sampai tanda garis 500 ml. Larutan standar 1000 ppm K dibuat
dari larutan standard titrisol. Menyediakan deret standar:
Larutan standar campuran 20 ppm K dipipet sebanyak 0, 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml, masing-masing dimasukan kedalam tabung reaksi dan diencerkan dengan larutan
standar 0 sampai menjadi 10 ml. Deret standard ini berturut-turut mengandung 0, 2, 4, 8, 12, 16, dan 20 ppm unsur K.
Cara kerja:
1. Timbang 5 g contoh tanah halus dalam botol kocok. Tambahkan 25 ml larutan pengekstrak NH
4
OAc 1 M pH 4.8 dan dikocok dengan mesin pengocok 180 goyangan per menit selama 5 menit. Kemudian disaring
untuk mendapatkan ekstrak jernih. 2. Siapkan juga blangko 0
3. Pipet 0.25 ml ekstrak jernih kedalam tabung reaksi, diencerkan dengan 4.75 ml air bebas ion. Kadar Kalium dalam ekstrak encer diukur dengan
AAS dengan deret standard K sebagai pembanding. 4. Alat dipersipkan untuk pengukuran K. Sebelum pengukuran alat
dikalibrasi dengan deret standard K, kemudian diukur contoh. Setiap pengukuran 10 contoh, alat dikalibrasi dengan standar 0.
Perhitungan: Buat kurva standard K berdasarkan kepekatan K 0 – 20 ppm dan pembacaan
alat. Kepekatan K dalam ekstrak yang diukur dicari dalam kurva standard. Ppm K = 200 x A contohA standard x ppm standard x FK
Dimana : A = Absorband
FK = faktor koreksi kelembaban
Lampiran 15 Erapan P dalam CaCl
2
0.01 M Metoda Fox dan Kamprath Alat-alat:
Tabung sentrifusi 50 ml, pipet 20 ml, mesin kocok, tabung reaksi, dan spektrofotometer UV-VIS.
Pereaksi
1. Larutan CaCl
2
0.1 M Dilarutakan 14.7 g CaCl
2
.2H
2
O dengan air bebas ion hingga 1 liter.
144 2. Larutan CaCl
2
0.01 M Larutan CaCl
2
0.1 M diencerkan 10 x dengan air bebas ion. 3. Larutan standard pokok 500 ppm P
4. Pereaksi P pekat 5. Pereaksi pewarna P pekat
6. Larutan deret kepekatan P
Dipipet 0, 1, 2, 4, 6, 8, 10 ml standard pokok 500 ppm P kedalam labu ukur 100 ml, masing-masing ditambahkan 10 ml larutan CaCl
2
0.1 M dan kemudian diimpitkan dengan air bebas ion. Larutan-larutan ini
mempunyai kepekatan 0, 5, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm P. Deret kepekatan P dapat dibuat sesuai keperluan dengan menambah atau
mengurangi volume pemipetan standard pokok P.
7. Standar P 50 ppm Dipipet 10 ml standard pokok 500 ppm K kedalam labu ukur 100 ml.
Tambahkan larutan CaCl
2
0.1 M dan kemudian diimpitkan dengan air bebas ion.
8. Standar P 1 ppm Dipipet 2 ml standard 50 ppm P ke dalam labu ukur 100 ml dan encerkan
dengan larutan CaCl
2
0.01 M hingga tepat 100 ml. 9. Deret standard P 0 – 1 ppm
Dipipet berturut turut 0, 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml standard 1 ppm P kedalam tabung reaksi. Tambahkan larutan CaCl
2
0.01 M sehingga volume masing-masing menjadi 10 ml. Bila menggunakan standard PO
4 3-
, deret standard dibuat dengan kepekatan 0 – 4 ppm.
Cara kerja Ditimbang 2.00 g tanah untuh setiap tingkat kepekatan P dan masing-masing
dimasukkan ke dalam tabung sentrifusi. Masing-masing ditmbahkan 20 ml larutan deret kepekatan P. Inkubasi selama 6 hari sambil dikocok 2x30 menithari
pagi da siang. Setelah selesai inkubasi, campuran disentrifus untuk mendapatkan cairan jernih. Dipipet 5 ml ekstrak jernih contoh dan deret standard
P 0 – 1 ppm ke dalam tabung kimia, ditambah 1 ml pereaksi pewarna pekat, kocok dan biarkan selama 30 menit. Ukur absorbansi larutan dengan
spekrifotometer pada panjang gelombang 693 nm. Perhitungan:
1. P dalam larutan tanah µg Pml = EcEc x ppm standard 2. P die rap = P ditmbahkan – P larutan tanah x 10 x FK
µg P g tanag µg Pml µg Pml 3. Dibuat kurva hubungan P dalam larutan sumbu X dengan P dierap
sumbu Y pada kertas grafik semilog. Kebutuhan pupuk P untuk mencapai kadar P tertentu dalam larutan misalnya 0.02 ppm P dicari dari
kurva atau model erapan.
Lampiran 16 Analisis kimia jaringan tanaman 1. Persiapan contoh
1. Contoh yang berasal dari lapangan sebelum dianalisis terlebih dahulu dicuci
dengan air bebas ion untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran lainnya
145 yang dapat memberikan kesalahan pada hasil analisis. Contoh tanaman
tersebut secepatnya dikeringkan dalam oven berkipas, bila perlu sbelumnya dipotong-potong agar pengeringan lebih cepat dan oven diset pada temperatur
70
o
C. 2. Contoh yang telah kering kemudian digiling dengan grinder mesin yang
menggunakan filter dengan kehalusan 0.5 mm. Contoh yang telah digiling dimasukkan kedalam botol plastik ditutup rapat-rapat agar tidak
terkontaminasi dan diberi nomor urut sesuai dengan nomor percobaan atau perlakuan. Contoh-contoh tersebut siap untuk dianalisis kimia.
2. Penetapan kadar air Alat-alat
Botol timbang, neraca analitik, oven, dan eksikator.
Cara kerja Ditimbang 1 gram contoh tanaman dengan kehalusan 0,5 mm ke dalam botol
timbang yang telah diketahui bobot kosongnya. Masukkanlah kedalam oven yang diset 105
o
C selama 4 jam. Angkat, dinginkan dalam eksikator dan ditimbang kembali.
Perhitungan. Kadar air = Kehilangan berat x 100
Berat contoh asal Faktor koreksi Fk = 100
100 – kadar air 3. Pengabuan basah dengan H
2
SO
4
dan H
2
O
2
Alat alat: Neraca analitik 3 desimal, tabung digestion dan blok digestion, pengocok tabung,
dispenser, alat destilasi, labu didih 250 ml, erlenmeyer 100 ml bertera, tabung reaksi, spektrofotometer UV-VIS, 10.AAS, flamefotometer.
Pereaksi. H
2
SO
4
pekat 95-97 p.a., H
2
O
2
pekat 30 p.a., Larutan NaOH 40 , Larutan baku H
2
SO
4
0.050 N, Penunjuk Conway, Asam borat 1 , dan Batu didih.
Standard 0. Encerkan ekstrak blangko dengan air bebas ion menjadi 50 ml. Jumlah blanko
yang dikerjakan disesuaikan dengan volume standar 0 yang diperlukan. Standard 1000 ppm N.
Ditimbang 4.7143 serbuk NH
4 2
SO
4
p.a. ke dalam labu ukur 1 liter. Tambahkan air bebas ion hingga tepat 1 liter dan kocok hingga larutan homogen.
Standard 20 ppm N. Pipet 2 ml standar pokok 1000 ppm N ke dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan
dengan standar 0 hingga tepat 100 ml.
Deret standard 0 – 20 ppm N.
146 Dipipet 0, 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml standar N 20 ppm masing-masing ke dalam
tabung reaksi. Tambahkan standar 0 hingga semuanya menjadi 10 ml. deret standar ini memiliki kepekaan 0, 2, 4, 8, 12, 16, dan 20 ppm N. Lakukan
pengocokan pada setiap pencampuran.
Larutan Na-fenat. Ditimbang 100 gram serbuk NaOH p.a. dan larutkan secara perlahan sambil
diaduk dengan sekitar 500 ml air bebas ion di dalam labu ukur 1 liter. Setelah dingin tambahkan 125 gram serbuk fenol dan aduk hingga larut. Diencerkan
dengan air bebas ion sampai 1 liter.
Larutan sangga Tartrat. Ditimbang 50 gram serbuk NaOH p.a. dan dilarutkan secara perlahan sambil
diaduk dengan sekitar 500 ml air bebas ion di dalam labu ukur 1 liter. Setelah dingin tambahkan 50 gram serbuk K, Na-tartrat dan aduk hingga larut. Dincerkan
dengan air bebas ion sampai 1 liter. Natrium hipoklorit NaOCl 5 .
Pereaksi P pekat. Dilarutkan 12 gram NH
4 6
Mo
7
O
24
.4H
2
O dalam 100 ml air. Tambahkan 140 ml H
2
SO
4
pekat dan 0.227 gram K SbOC
4
H
4
O
6
.0,5H
2
O. jadikan 1 liter dengan air bebas ion.
Pereaksi pewarna P. Campurkan 1.06 gram asam askorbat dan 100 ml pereaksi P pekat, kemudian
dijadikan 1 liter dengan air murni. Pereaksi P ini harus selalu dibuat baru.
Standar pokok P 500 ppm. Dilarutkan 2.1954 gram KH
2
PO
4
p.a. kering 40
o
C dengan air bebas ion dalam labu ukur 1000 ml, ditambah beberapa tetes kloroform, kemudian diimpitkan
sampai tanda garis. Dapat pula digunakan standar pokok PO
4 3-
dari Titrisol. Standar P 50 ppm.
Dipipet 10 ml standar pokok 500 ppm P ke dalam labu ukur 100 ml. Diimpitkan dengan standar 0 hingga 100 ml.
Deret standar P 0-50 ppm. Dipipet berturut-turut 0, 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml standar 50 ppm P ke dalam tabung
reaksi. Tambahkan standar 0 hingga volume masing-masing menjadi 10 ml. Bila menggunakan standar PO
4 3-
, deret standar dibuat dengan kepekatan 0 – 200 ppm. Standar 250 ppm K.
Dipipet 25.0 ml standar pokok 1000 ppm K, kemudian dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan perlahan ekstrak 2 buah blanko. Bilas tabung dengan
air bebas ion dan masukkan air bilasan ke dalam labu. Tambahkan air bebas ion hingga tepat 100 ml.
147 Deret standar K 0 – 250 ppm.
Dipipet standar campur sebanyak 0, 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml, masing-masing dimasukan ke dalam tabung reaksi dan dijadikan 10 ml dengan larutan standar 0.
Larutan La 2.5 . Ditimbang 44.14 gram LaCl
3
, dilarutkan dengan air bebas ion, kemudian diimpitkan tepat 1 liter.
Larutan La 0.25 . Larutan La 2.5 diencerkan 10 kali dengan air bebas ion.
Cara kerja. Ditimbang contoh tanaman 0.5 mm ke dalam tabung digestion. Ditambahkan
2.5 ml H
2
SO
4
p.a., biarkan satu malam supaya diperarang. Esoknya dipanaskan dalam blok digestion selama satu jam pada suhu 100
o
C. Angkat dan biarkan mendingin, tambahkan 2 ml H
2
O
2
p.a., panaskan kembali dan suhu ditingkatkan menjadi 200
o
C, panaskan selama 1 jam. Angkat, biarkan agak dingin dan tambahkan kembali H
2
O
2
sebanyak 2 ml kemudian panaskan kembamli hingga suhu 350
o
C. Pengerjaan ini diulang sampai keluar uap putih dan didapat sekitar 1 ml ekstrak jernik. Temperatur tidak melebihi 350
o
C. Kerjakan blanko.
Tabung diangkat, didinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga tepat 50 ml. Kocok sampai homogen dengan pengocok tabung,
biarkan semalam supaya mengendap. Ekstrak jernih dapat digunakan untuk pengukuran N-Kjeldahl, P, dan K
Pengukuran P. Dipipet masing-maisng 1 ml ekstrak contoh dan deret standar P ke dalam tabung
kimia. Tambahkan 9 ml air bebas ion dan kocok pengenceran 10 kali. Dipipet masing-masing 2 ml ekstrak encer contoh dan deret standar ke dalam tabung
reaksi. Ditambahkan 10 ml pereaksi pewarna P. Kocok dengan pengocok tabung sampai homogen dan biarkan 30 menit. P dalam larutan diukur dengan alat
spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm.
Pengukuran K. Dipipet 1 ml ekstrak dan deret standar masing-masing ke dalam tabung kimia dan
tambahkan 9 ml larutan La 0,25 . Kocok dengan menggunakan pengocok tabung sampai homogen. K diukur dengan alat Flamefotometer dengan deret
standar sebagai pembanding.
Perhitungan Kadar N = Ac - Ab x ppm standar x 0.2 x Fk
As Kadar P = Ac - Ab x ppm standar x 0.2 x Fk
As Kadar K = Ac - Ab x ppm standar x 0.2 x Fk
As