Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Diagram alir kerangka pemikiran studi daya dukung ekowisata air terjun Wiyono. Ekowisata Kawasan Konservasi Batas Maksimum Mutu atraksi pelayanan Perlindungan dan pelestarian kawasan Daya dukung fisik Daya dukung ekologis Daya dukung riil Potensi Flora dan Fauna. Persepsi wisatawan dan masyarakat lokal. Daya dukung Lingkungan Optimalisasi potensi wisatawan Air Terjun Wiyono II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kawasan Konservasi

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 33 merupakan landasan konstitusional yang mewajibkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalam- nya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Siswantoro 2012 mengungkapkan bahwa penguasaan hutan oleh negara bukan berarti pemilikan, tetapi negara memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan termasuk menetapkan kawasan hutan dan atau mengubah status kawasan hutan. Kawasan hutan wilayah tertentu dapat ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai kawasan hutan tetap. Pemerintah selanjutnya dapat menetapkan kawasan hutan berdasarkan tiga fungsi pokoknya yaitu fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi. Undang-Undang No.41 tahun 1999 Pasal 6 menyatakan bahwa hutan berdasarkan fungsinya maka kawasan hutan dapat merupakan hutan konservasi, hutan lindung atau hutan produksi. Hutan konservasi merupakan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi terbagi dua macam yaitu: 1. kawasan hutan suaka alam yang merupakan hutan dengan ciri khas ter- tentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan ke- anekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga ber- fungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan; 2. kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Beberapa tipe kawasan pelestarian alam antara lain adalah Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, kriteria Taman Pelestarian Alam KPA antara lain adalah: 1. memiliki keindahan alam danatau gejala alam; 2. mempunyai luas wilayah yang memungkinkan untuk pengembangan koleksi tumbuhan danatau satwa; dan 3. merupakan wilayah dengan ciri khas baik asli maupun buatan, pada wilayah yang ekosistemnya masih utuh ataupun wilayah yang ekosistemnya sudah berubah. Tahura WAR merupakan kawasan pelestarian alam yang terdapat di Provinsi Lampung terletak di Register 19 Gunung Betung . Untuk pengurusan kehutanan, pemerintah daerah memiliki tanggungjawab terhadap pengelolaan kawasan tersebut. Sebagaimana tercantum dalam UU No. 23 tahun 2014 Pasal 14 ayat 1 dan 2 tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa: 1. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi; 2. urusan pemerintahan bidang kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupatenkota menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota. Berdasarkan fungsi kawasan tersebut, Tahura WAR dimanfaatkan sebagai kepen- tingan penelitian, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Air Terjun Wiyono merupakan salah satu kawasan yang terdapat di Tahura WAR dikelola oleh pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk dijadikan sebagai lokasi wisata bagi wisatawan lokal maupun nasional. Selain itu berfungsi sebagai kawasan penyangga kehidupan dan pengawetan keanekaragaman flora dan fauna serta keunikan gejala alam BAPPEDA, 2007.

2.2. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya KSDAHE, Taman Hutan Raya merupakan kawasan pelestarian alam yang dibangun untuk tujuan koleksi tumbuhan danatau satwa yang alami atau buatan, jenis asli danatau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.