Sejarah pendirian areal wisata Air Terjun Wiyono

kehidupan liar, pemanfaatan untuk pendidikan, penelitian dan rekreasi atau wisata. Blok perlindungan memiliki luas 11.150 ha terletak di daerah Gunung Betung, Gunung Tangkit Hulu Padang Ratu, Gunung Ratu, Gunung Pesawaran yang berfungsi sebagai kawasan perlindungan tata air, vegetasi hutan alam, keragaman hayati, ilmu pengetahutan, pendidikan, penelitian, dan menunjang budidaya. Blok pemanfaatan memiliki luas 9.725 ha terletak di daerah Batuputu, Beringin Raya sampai puncak Gunung Betung berfungsi sebagai kawasan pengembangan wisata alam, budidaya, dan penangkaran jenis UPTD Tahura WAR, 2002. Blok pemanfaatan di Tahura berada pada wilayah Gunung Betung yang diperuntukkan untuk penelitian, pendidikan, dan penangkaran, kemudian 500 meter sepanjang jalur batas kawasan dan daerah sekitar Batuputu diperuntukkan untuk menunjang budidaya, sedangkan daerah Hurun, Batu Perahu, Hulu Way Sabu, Wiyono, dan Gunung Tanjung diperuntukkan untuk pariwisata atau ekowisata dan rekreasi alam. Areal perkemahan ekowisata Air Terjun Wiyono merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di Tahura WAR terletak di sub seksiresort Gedong Tataan dan termasuk salah satu blok pemanfaatan. Areal tersebut dapat diakses melalui Desa Sungai Langka, Desa Bogorejo, Desa Wiyono, dan Desa Kebagusan UPTD Tahura WAR, 2002. Air Terjun Wiyono terdiri dari 4 tingkat dengan ketinggian masing-masing antara 5-8 meter. Hal tersebut menjadikan kawasan ekowisata Air Terjun Wiyono sebagai daya tarik bagi pengunjung khususnya para pendaki gunung untuk mandi dan berkemah disekitar kawasan. Daya tarik lain yang berada di kawasan ekowisata Air Terjun Wiyono meliputi pemandangan alam pegunungan dan panorama alam ke arah Pringsewu, Gedong Tataan, Kodondong, Natar dan sebagian Kota Bandar Lampung. Areal perkemahan di kawasan ekowisata Air Terjun Wiyono dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Desa Wiyono dalam waktu 3-5 jam sejauh 8,5 kilometer. Kedua desa tersebut adalah akses yang biasa dilalui oleh para pengunjung. Selain berjalan kaki dengan kondisi jalan yang kering dan tidak lembab, kawasan ekowisata Air Terjun Wiyono dapat dilalui dengan menggunakan sepeda motor sampai ke pos informasi atau pembelian tiket masuk untuk selanjutnya dapat berjalan kaki menuju areal perkemahan Wiyono sekitar setengah jam.

4.3. Kondisi fisik areal perkemahan Air Terjun Wiyono

Areal perkemahan Air Terjun Wiyono berada pada ketinggian 820-852 mdpl. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmith dan Ferguson kawasan ini termasuk dalam tipe iklim B dengan kelembaban udara sekitar 80 - 90. Tempertatur udara minimum yaitu pada malam hari sekitar 24 o C-26 o C. Berdasarkan peta tanah Provinsi Lampung, kawasan ini memiliki jenis tanah latosol cokelat kemerahan. Areal perkemahan di kawasan ekowisata Air Terjun Wiyono berada di lembah sekitar aliran sungai dan lereng gunung UPTD Tahura WAR, 2002.

4.4. Karakteristik sosial ekonomi masyarakat Desa Wiyono

Desa Wiyono merupakan desa yang dapat dilalui pengunjung menuju kawasan ekowisata Air Terjun Wiyono. Secara administratif, Desa Wiyono terletak di