20
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak atau disebut juga model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak adalah suatu strategi pengembangan
yang memadukan proses, metode, dan perangkat tools. Metode-metode rekayasa perangkat lunak, memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak.
Berkaitan dengan serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, konstruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan.
Dalam pembuatan sistem informasi penjadwalan ini peneliti menerapkan model sekuensial linier sebagai metode pengembangan perangkat lunak. Metode
pengembangan perangkat lunak sekuensial linier atau sering juga disebut waterfall merupakan metode dengan pendekatan pada perkembangan perangkat
lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan
Pressman, 2002:37.
Gambar 3.1 Model Sekuensial Linier Pressman, 2002:37 Pemodelan Sistem
Informasi
Analisis Desain
Test Pengkodean
Model sekuensial linier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1. Rekayasa dan pemodelan sistem Karena perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, maka
pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan untuk seluruh elemen sistem dan kemudian memilah mana yang untuk pengembangan
perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, pengguna dan basis data.
2. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan perangkat lunak difokuskan pada software
yang akan dibuat. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan
dalam sistem. 3. Desain
Ada 4 atribut yang difokuskan dalam proses desain yaitu : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail prosedural. Proses
desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Desain ini
harus terdokumentasi dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.
4. Generasi Kode Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca oleh
komputer. Langkah ini harus dilakukan secara teliti untuk menghasilkan
program yang sesuai dengan desain yang telah dibuat, dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
5. Pengujian Setelah kode program selesai testing dapat dilakukan. Pengujian memfokuskan
pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan kesalahan dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang
diinginkan
3.2 Metode Pengujian Perangkat Lunak