12
dengan  ukuran  tertentu,  kering  dan  bersih  ditambahkan  feri  nitrat  kemudian dipanaskan  dengan  suhu  110-120
o
C,  maka  feri  nitrat  akan  menjadi  feri  oksida dengan reaksi sebagai berikut: Satpathy dan Chaudhuri, 1997
2 FeNO
3 3
Fe
2
O
3
+ 2 NO
2
+ 2 N
2
O
5
Feri oksida yang terbentuk berwarna cokelat kemerahan. Pasir yang sudah dilapisi feri  oksida  dapat  bertambah  pori-porinya  sehingga  akan  meningkatkan  luas
permukaan  pasir.  Pasir  yang  dilapisi  feri  oksida  ini  dapat  digunakan  sebagai adsorben  untuk  menurunkan  berbagai  logam  berat  dalam  limbah  Satpathy  dan
Chaudhuri, 1997.
2.6 Adsorpsi
Adsorpsi  adalah  suatu  proses  yang  terjadi  ketika  suatu  fluida  cairan maupun  gas  terikat  pada  suatu  padatan  dan  akhirnya  membentuk  suatu  film
lapisan  tipis  pada  permukaan  padatan  tersebut.  Adsorpsi  secara  umum  adalah proses  penggumpalan  substansi  terlarut  soluble  yang  ada  dalam  larutan,  oleh
permukaan  zat  atau  benda  penyerap,  dimana  terjadi  suatu  ikatan  kimia  fisika antara  substansi  dengan  penyerapnya.  Definisi  lain  menyatakan  adsorpsi  sebagai
suatu  peristiwa  penyerapan  pada  lapisan  permukaan  atau  antar  fasa,  dimana molekul  dari  suatu  materi  terkumpul  pada  bahan  pengadsorpsi  atau  adsorben
Bradey, 1999. Mekanisme penjerapan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu adsorpsi secara
fisika  fisisorpsi  dan  secara  kimia  kemisorpsi.  Pada  proses  fisisorpsi,  interaksi yang  terjadi  antara  adsorbat  dan  adsorben  adalah  gaya  Van  der  Waals.  Molekul
yang  terikat  lebih  lemah  dan  energi  yang  dilepaskan  relatif  rendah,  sekitar  20
13
kJmol.  Di  sisi  lain,  pada  proses  kemisorpsi,  interaksi  adsorbat  dan  adsorben tersedia  melalui  pembentukan  ikatan  yang  lebih  kuat.  Kemisorpsi  terjadi diawali
dengan  adsorpsi  fisik,  yaitu  partikel-partikel  adsorbat  mendekat  ke  permukaan adsorben  melalui  gaya  Van  der  Waals  atau  melalui  ikatan  hidrogen,  kemudian
diikuti  oleh  adsorpsi  kimia  berupa  pembentukan  ikatan  yang  lebih  kuat  ikatan kovalen, dengan energi yang dilepaskan relatif tinggi, sekitar 100 kJmol Atkins
1999. Kandungan  utama  pasir  laut  adalah  siika  dioksida  SiO
2
.  Ion  bermuatan negatif  yang  terdapat  dalam  pasir  laut  akan  berikatan  dengan  ion  logam  Cu
sehinggga  terjadi  reaksi  yang  menyebabkan  kadar  ion  logam  tembaga  menjadi berkurang Widihati, 2008.
2.7 Spektrofotometer Serapan Atom SSA
Spektrofotometri  merupakan  salah  satu  teknik  analisis  unsur  yang didasarkan pada interaksi antara energi radiasi dengan atom unsur yang dianalisis.
SSA  banyak  digunakan  untuk  analisis  unsur.  Atom  suatu  unsur  dikenakan seberkas  radiasi,  maka  akan  terjadi  penyerapan  energi  radiasi  oleh  atom-atom
yang berada pada tingkat dasar tersebut. Penyerapan ini menyebabkan terjadinya pengurangan   intensitas  radiasi  yang  diberikan.  Pengurangan  intensitasnya
sebanding  dengan  jumlah  atom  yang  berada  pada  tingkat  dasar  tersebut Hendayana, 1994.
Proses yang terjadi adalah larutan sampel disemprotkan ke suatu nyala dan unsur-unsur  di  dalam  sampel  diubah  menjadi  uap  atom  sehingga  nyala
rnengandung  atom  unsur-unsur  yang  dianalisis.  Panjang  gelombang  yang
14
dihasilkan  oleh  sumber  radiasi  adalah  sama  dengan  panjang  gelombang  yang diabsorpsi  oleh atom dalam  nyala. Absorpsi  ini mengikuti hukum  Lambert-Beer.
yakni  absorbansi  berbanding  lurus  dengan  panjang  nyala  yang  dilalui  sinar  dan konsentrasi uap atom dalam nyala Hendayana, 1994.
A =  log 1
= .b.c
T dimana:
A   = Absorbansi T  = Transmitansi
  = Absortivitas molar cm
-1
mol
-1
b   = Tebal medium serapan cm c   = Konsentrasi sampel mgL
Dalam penentuan
konsentrasi cuplikannya
dilakukan dengan
membandingkan  dengan  konsentrasi  larutan  standar.  Adapun  Syarat ‐syarat  agar
hukum Lambert ‐Beer dapat digunakan, yaitu :
a. Syarat konsentrasi, konsentrasi larutan yang diukur harus rendah tidak pekat.
b. Syarat  kimia,  zat  pengabsorbsi  zat  yang  dianalisis  tidak  boleh  terdisosiasi,
berasosiasi atau bereaksi dengan pelarut menghasilkan produk lain. c.
Syarat cahaya, cahaya yang digunakan untuk pengukuran harus monokromatis. d.
Syarat  kejernihan,  larutan  yang  akan  diatomisasi  harus  jernih,  agar  larutan murni  dalam  bentuk  larutannya,  tidak  ada  sedikitpun  padatan  yang  dapat
mengakibatkan kemampatan pada alat SSA. Cuplikan  yang  diukur  dalam  SSA  adalah  berupa  larutan,  biasanya  air
sebagai  pelarutnya.  Larutan  cuplikan  tersebut  mengalir  ke  dalam  ruang pengkabutan, karena terisap oleh aliran gas bahan bakar dan oksigen yang cepat.
Berbeda  dengan  spektroskopi  sinar  tampak,  metode  ini  tidak  memperdulikan
15
warna  larutan,  sedangkan  larutan  cuplikan  di  atomisasi  dahulu  Hendayana, 1994.
Gambar 2.2. Diagram Spektrometer Serapan Atom atau SSA Ada tujuh pokok dalam setiap peralatan AAS yaitu:
a. Sumber sinarsistem emisi
Sumber  sinar  diperlukan  unutk  menghasilkan  sinar  yang  nanti  energinya dapat diserap oleh atom-atom unsur yang dianalisis. Sumber sinar yang digunakan
dalam  Spektrofotometer  Serapan  Atom  SSA  adalah  lampu  Katoda  Berongga Hollow Chatode Lamp.
b. Monokhromator
Fungsi  monokromator  unuk  mengisolir  salah  satu  garis  resonansi  dari sekian  banyak  spektra  yang  dihasilkan  oleh  lampu  cekung.  Peralatan  yang
digunakan terdiri dari cermin, lensa, filter, dan celah. c.
Sistem pengatoman Pada  sistem  pengatoman,  unsur  yang  dianalisis  diubah  bentuknya  dari
bentuk ion menjadi atom bebas. Sistem pengatoman dapat dilakukan dengan nyala api. Sesuai dengan namanya, model ini menggunakan nyala api untuk mengubah
analit  yang  dalam  larutan  berbentuk  ion  menjadi  atom  bebas.  Bagian  ini  terdiri dari  dua  bagian  yaitu:  sistem  pengabut  ”Nebulizer”  dan  sistem  pembakar
”burner”.  Sehingga  sering  disebut  sistem  burner  nebulizer.  Burner  Nebulizer
16
merupakan campuran gas pembakar dan oksidan, tergantung dari temperatur nyala api yang dikehendaki.
d. Detektorsinar fotometri
Fungsi detektor adalah mengubah energi sinar menjadi energi listrik yang dihasilkan untuk dapat menggerakkan jarum bila sistem pembacaanya merupakan
sistem  jarum,  akan  mengeluarkan  angka  digital,  atau  menggerakkan  pen  pada recorder maupun menampilkan angka pada layar monitor.
e. Amplifier penguat sinyal
Amplifier  berfungsi  sebagai  penguat  sinyal  listrik  yang  dihasilkan  oleh detektor.
f. Sistem Pembacaan
Sistem  pembacaan  dalam  alat  pada  SSA  berfungsi  untuk  menampilkan bentuk sinyal listrik menjadi tampilan yang dapat dibaca.
g. Sistem Pencatat
Sistem pencatat dalam alat pada SSA berfungsi untuk menampilkan dalam bentuk cetakan print out.
Dalam  analisis  logam  Cu  dengan  alat  SSA,  panjang  gelombang  yang digunakan  yaitu  324,8  nm  dengan  konsentrasi  larutan  Cu  maksimal  yang
digunakan dalam pembuatan kurva kalibrasi sebesar 5 mgL Anonim, 1996.
2.8 Penelitian-Penelitian Terkait