Identifikasi Sosial Kependudukan IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK

43 Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kawasan Perkotaan Nabire 44 Sumber : Distrik Nabire Dalam Angka, 2008 Gambar 3. 2 Jumlah Penduduk Distrik Nabire per Kampung Tahun 2007 Kepadatan penduduk di Distrik Nabire yaitu 84,43Km2 dengan rasio jenis kelamin 118,88. Hal ini berarti diantara 100 pasangan laki-laki dan perempuan terdapat 19 orang laki-laki yang tidak memiliki pasangan perempuan. Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk Distrik Nabire Tahun 2004 - 2007 No Tahun Jenis Kelamin Jiwa Jumlah Jiwa Laki-Laki Perempuan 1 2004 29.871 25.266 55.137 2 2005 30.096 25.456 55.552 3 2006 28.391 23.883 52.274 4 2007 28.715 24.155 52.87 Sumber : Distrik Nabire Dalam Angka, 2008, BPS Kabupaten Nabire Keterangan : Termasuk Distrik Teluk Kimi sebelum pemekaran 45 Tabel 3. 2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Distrik Nabire 2007 No Kampung Kelurahan Luas Km² Rumah Tangga Jumlah Penduduk Jiwa Kepadatan Jiwakm² 1 Bumi Wonorejo 14,92 676 3.334 223,46 2 Kalibobo 43,00 766 5.000 116,28 3 Morgo 75,00 887 4.024 53,65 4 Oyehe 18,00 780 4.284 238,00 5 Karang Mulia 45,00 2.077 5.744 127,64 6 Karang Tumaritis 12,02 599 3.928 326,79 7 Girimulyo 140,00 989 4.151 29,65 8 Kali Harapan 87,50 339 1.664 190,17 9 Kali Susu 47,00 658 3.048 64,85 10 Nabarua 87,00 1.965 7.981 91,74 11 Siriwini 59,00 1.769 7.557 128,08 12 Sanoba Pantai 76,50 501 2.155 28,17 Jumlah 626,19 12.006 52.870 84,43 Sumber : Distrik Nabire Dalam Angka, 2008 Tabel 3. 3 Kepadatan Penduduk Kelurahan Kawasan Perkotaan Nabire Tahun 2007 No Kelurahan Luas Area Ha Populasi Kepadatan 1 Bumi Wonorejo 14,92 3.334 223,46 2 Kalibobo 43,00 5 116,28 3 Morgo 75,00 4.024 53,65 4 Oyehe 18,00 4.284 238,00 5 Karang Mulia 45,00 5.744 127,64 6 Karang Tumaritis 12,02 3.928 326,79 7 Girimulyo 140,00 4.151 29,65 8 Kali Harapan 87,50 1.664 190,17 9 Kali Susu 47,00 3.048 64,85 10 Nabarua 87,00 7.981 91,74 11 Siriwini 59,00 7.557 128,08 12 Sanoba Pantai 76,50 2.155 28,17 Jumlah 626,19 52.87 84,43 Sumber: Nabire Dalam Angka 2008 Struktur Penduduk Agama Masyarakat Perkotaan Nabire merupakan masyarakat yang multi etnis dan multi agama. Agama yang dianut oleh masyarakat Kawasan Perkotaan Nabire seperti halnya 46 masyarakat Indonesia pada umumnya yaitu Islam, Khatolik, Protestan, Hindu dan Budha. Tahun 2007, jumlah pemeluk agama Khatolik merupakan jumlah yang terbesar yakni mencapai 22.235 jiwa atau 46,43 dari total penduduk Kawasan Perkotaan Nabire, kemudian diikuti pemeluk agama Kristen Protestan 18.781 jiwa atau 39.22, pemeluk agama Islam 6.788 jiwa atau 14,17, pemeluk agama Budha 58 jiwa atau 0,12 dan Hindu 28 jiwa atau 0,06. Tabel 3. 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Kawasan Perkotaan Nabire Tahun 2007 jiwa No Kampung Kelurahan Islam Khatolik Protestan Hindu Budha 1 Kalisusu 463 1517 1281 2 4 2 Kali Harapan 265 869 734 1 2 3 Bumi Wonorejo 395 1293 1092 2 3 4 Kali Bobo 690 2261 1909 3 6 5 Morgo 709 2323 1962 3 6 6 Girimulyo 548 1794 1516 2 5 7 Karang Tumaritis 583 1910 1613 2 5 8 Oyehe 860 2816 2379 4 7 9 Karang Mulia 780 2554 2158 3 7 10 Nabarua 827 2709 2288 3 7 11 Sriwini 668 2189 1849 3 6 Jumla 6788 22235 18781 28 58 Sumber: Nabire Dalam Angka 2008 Kelompok Usia Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Nabire, komposisi penduduk menurut golongan usia dapat dirinci sebagai berikut : Usia anak-anak 0 – 4 tahun sebanyak 6.604 jiwa atau sebesar 12,55 dari jumlah penduduk Distrik Nabire, usia sekolah 5 – 14 tahun sebanyak 10.414 jiwa atau 19,74 dari jumlah penduduk Distrik Nabire, usia kerja 15 – 64 tahun sebanyak 35376 jiwa atau 66,84 dari jumlah penduduk Distrik Nabire, dan usia tua 65 tahun keatas sebanyak 475 jiwa atau 0,87 dari jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Nabire. Tabel 3. 5 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia Kawasan perkotaan tahun 2007 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 0-4 3.496 3.108 6.604 5--9 2.915 2.582 5.497 10--14 2.520 2.397 4.917 15--19 3.263 2.935 6.198 20--24 3.397 2.936 6.333 25--29 3.252 2.751 6.003 30--34 2.834 2.374 5.208 35--39 2.268 1.738 4.005 40--44 1.610 1.281 2.892 47 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 45--49 1.232 820 2.052 50--54 890 601 1.491 55--59 482 265 747 60--64 279 168 447 65+ 279 199 475 Jumlah 28.715 24.155 52.870 Sumber: Nabire Dalam Angka 2008 Kondisi Sosial Budaya, Secara umum, tipe pemukiman masyarakat perkotaan Nabire dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok dimana setiap kelompok mempunyai corak kehidupan sosial ekonomi dan budaya tersendiri. a Penduduk pesisir pantai; Penduduk pesisir pantai pada umumnya disamping bekerja di sektor jasa pegawai negeriPolriTNI dan swasta, juga bekerja sebagai Nelayan. Mengingat bahwa penduduk pesisir pantai sudah merupakan gabungan dari berbagai suku, baik dari wilayah Papua maupun dari luar wilayah Papua, maka di kawasan ini tidak terlihat adanya pengelompokkan berdasarkan suku,agama dan ras. Dalam kehidupan sehari-hari, sudah terlihat adanya pembauran antara masyarakat asli Papua dengan masyarakat pendatang. b Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah; Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu binatang di hutan di sekeliling lingkungannya. Mereka senang mengembara dalam kelompok kecil. Mereka ada yang mendiami tanah kering dan ada yang mendiami rawa dan payau serta sepanjang aliran sungai. Adat Istiadat mereka ketat namun mereka cukup ramah terhadap masyarakat pendatang. Hal ini dapat terlihat dari kehadiran mereka di wilayah perkotaan, yang apabila bersua dengan masyarakat pendatang, senantiasa mereka akan memberikan senyum dan tegur sapa. c Penduduk pegunungan yang mendiami lembah; Mereka bercocok tanam, dan memelihara babi sebagai ternak utama, kadang kala mereka berburu dan memetik hasil dari hutan. Pola pemukimannya tetap secara berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua 2. Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan Pesta Babi sebagai simbolnya. Ketat dalam memegang dan menepati janji. d Penduduk pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung; Melihat kepada tempat pemukimannya yang tetap di lereng-lereng gunung, memberi kesan bahwa mereka ini menempati tempat yang strategis terhadap jangkauan musuh dimana 48 sedini mungkin selalu mendeteksi setiap makhluk hidup yang mendekati pemukimannya. Adat istiadat mereka sangat ketat,

3.3. Identifikasi Kondisi Fisik Alami

3.3.1. Topografi

Topografi Kawasan Perkotaan Nabire dan sekitarnya bervariasi mulai dari datar, bergelombang hingga pegunungan. Wilayah pantai sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian antara 0-25 m dari permukaan laut, wilayah dengan topografi datar luasnya mencapai 90 keseluruhan Kawasan Perkotaan Nabire, sisanya 10 merupakan wilayah perbukitan, yang umumnya terletak di pedalaman dengan ketinggian mencapai lebih dari 1000 m.

3.3.2. Fisiografi

Berdasarkan sifat-sifat morfologi dan tektoniknya, D.B. Dow 1990 membagi daerah Nabire menjadi 5 zona fisiografi Gambar 3.1. Urut-urutan zona fisiografi Nabire adalah sebagai berikut : 1 Zona Dataran Pesisir dan Rawa Zona ini merupakan zona dataran alluvial yang dibentuk oleh dataran rendah pantai utara Wanggar-Nabire-Kimi. Memiliki panjang mendekati 60 km dengan dibatasi oleh Teluk Cendrawasih dan Perbukitan Nabire di selatan. Zona ini terutama disusun oleh endapan alluvial dan pantai. Hampir sebagian besar 90 Kawasan Perkotaan Nabire berada di zona ini. Gambar 3. 3 Fisiografi Nabire yang disusun berdasarkan sifat-sifat morfologi dan tektonik D.B. Bow, 1990 dalam RTRK Nabire 2008 49 2 Zona Dataran Aluvium tertoreh Zona ini merupakan dataran alluvium yang sedikit tertoreh yang berkembang luas di selatan Kawasan Perkotaan Nabire dan berkembang di daerah sekitar S. Kalibumi dan di daerah hulu S. Utawa. 3 Zona Perbukitan Nabire Zona ini berupa tonjolan perbukitan terjal yang terpisah oleh lembah sempit dan dalam terdapat di bagian timur laut dari Kawasan Perkotaan Nabire. Perbukitan Nabire ini disusun oleh batuan gunungapi dan konglomerat yang komponennya terdiri dari batuan asal gunungapi. 4 Zona Anjungan Batugamping Pelataran luas berkembang di atas batugamping, sekitar 30 km di timurlaut Kawasan Perkotaan Nabire, hanya sekitar 200 m di atas muka laut. Bentukan ini menggambarkan pelataran terumbu terangkat, terbentuk di sekeliling sebuah pulau yang tersusun dari batuan gunungapi dan sebagian konglomerat asal-gunungapi. 5 Zona Ultramafik pejal Batuan ultramafik ini berada sekitar 50 km di timur Kawasan Perkotaan Nabire membentuk perbukitan tunggal membulat yang menjulang sampai 1500 m dari dataran aluvium tertoreh di sebelah timurnya.

3.3.3. Sungai dan Pola Aliran Sungai

Morfologi daerah Nabire didominasi terutama bagian utara oleh dataran rendah alluvial dan pantai yang memanjang dalam arah barat-timur. Morfologi perbukitan mendominasi bagian selatan Nabire. Sungai-sungai utama di daerah Nabire adalah S. Nanamajiro, S. Nabarua, S. Kalibumi, S. Nabire dan S. Wanggar bermuara ke Teluk Cendrawasih. Jika dihubungkan dengan arah struktur umum daerah ini, secara genetik sungai-sungai itu di bagian hulu digolongkan ke dalam jenis konsekuen yang mengalir mengikuti suatu regional slope, yaitu ke arah barat. Di bagian hilir, sungai- sungai itu berubah menjadi jenis insekuen karena berada pada tahap dewasa dan lanjut. Secara umum, sungai-sungai itu membentuk pola aliran sejajar atau hampir sejajar, yang umumnya dikendalikan oleh faktor-faktor struktur geologi, jenis litologi dan atau kemiringan lereng Thornbury, 1969 dalam RTRK Nabire 2008.

3.3.4. Geomorfologi Nabire

Daerah Nabire yang terletak di zona dataran aluvial, mempunyai bentang alam yang dicerminkan terutama oleh sifat atau jenis litologi yang menyusunnya maupun oleh struktur geologi yang berkembang di daerah itu. Berdasarkan pengamatan peta topografi dan dengan memperhatikan