Sistematika penulisan RIWAYAT PENDIDIKAN

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan dari para ahli atau sumber-sumber lainnya, representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. 4. Penalaran inferensi Salah satu fitur yanfg dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuann untuk menalar. Jika kepakaran sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah. 5. Aturan Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan – aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai pro sedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN. 6. Kemampuan Menjelaskan Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saranrekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakansaran tidak direkomendasikan.

2.1.2.4 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar terdiri dari dua bagian utama yaitu development environment dan consultation environment. Development environment dipakai oleh pembangun sistem pakar untu membangun komponen-komponen dan mengenalkan suatu sistem pakar pengetahuan kepada knowledge base. Consultatition environment dipakai oleh user untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang berhubungan dengan suatu keahlian. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam Gambar 2.2 dibawah ini : Gambar 2.2 Struktur Sistem pakar [2] Komponen utama pada struktur sistem pakar meliputi:

1. Basis Pengetahuan Knowledge Base

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran 1986 dalam Utami 2002, basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan misalnya PROLOG atau LISP atau shell sistem pakar misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.

2. Mesin Inferensi Inference Engine

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti Exact