Pembesaran lele Budidaya ikan lele

2.2.2 Pengelolaan air

Pengelolaan air , baik kualitas maupun kuantitas, merupakan kegiatan yang sangat penting diperhatikan. Ikan akan hidup sehat dan tumbuh maksimal apabila kualitas airnya sesuai dengan kriteria untuk pertumbuhan ikan yang dipelihara.tujuan pengelolaan air untuk menyediakan lingkungan yang optimal bagi ikan agar tetap bisa hidup dan tumbuh maksimal. Prinsip dari pengelolaan air adalah penggantian dengan air baru yang bbermanfaatoksigen dan membuang bahan yang tidak bermanfaat,seperti sisa- sisa pakan,kotoran ikan dan amonia. Proses penggantian air dilakukan secara bertahap yaitu air dikeluarkan 13 bagian dan diisi dengan air baru. Air yang dikeluarkan adalah bagian dasar kolam dengan harapan timbunan kotoranfeses dan sisa-sisa pakan yang membusuk di dasar kolam ikut terbuang. Penambahan air sangat penting, terutama pada musim kemarau, karena volume air berkurang akibat menguap. Selain itu, suhu air pada musim kemarau juga dipastikan meningkat. Akibatnya, ikan gampang stres dan nafsu makan turun. Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik : a. Air harus bersih. b. Berwarna hijau cerah. c. Kecerahan transparansi sedang 30-40 cm. Ukuran kualitaa air secara kimia : a. Bebas senyawa beracun seperti amoniak. b. empunyai suhu optimal 22-2 .

2.2.3 Penyakit ikan lele

Penyakit yang menyerang ikan merupakan suatu proses hubungan antara 3 faktor yaitu lingkungan, ikan, jasad penyakit. Ikan yang terserang jasad penyakit merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan, dan organisme penyebab penyakit , misalnya lingkungan yang tidak sesuai perubahan suhu menyebabkan ikan stres. Ikan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Lele termasuk ikan yang mudah terserang penyakit karena tidak mempunyai sisik. Jenis-jenis penyakit yang sering terjadi dalam budidaya ikan lele antara lain sebagai berikut [3] : 1. Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophila perut besar Banteri Aeromonas hydrophila umumnya hidup di air tawar yang mengandung bahan organik tinggi. Bakteri ini bersifat gram negatif, berbentuk batang, ukurannya 1-4 mikron x 0,4-1 mikron, dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. a. Gejala Lele yang terkena bakteri ini: kehilangan nafsu makan, bengkak pada sirip, terjadi luka pada permukaan tubuh, perut membesar ,kondisi lele lemah. b. Pencegahan Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mengontrol kualitas air, mencegah kelebihan pakan yang tidak dikonsumsi, membuang dan mengurangi kadar bahan organik dalam air sisa-sisa pakan dan kotoran air, pertahankan suhu air pada 28° C , mengkarangtina ikan yang baru datang, serta menggunakan vaksin. Pencegahan dengan memberi antibiotik hanya efektif jika serang penyakit diketahui pada stadia dini. Jika lele sudah sakit dan nafsu makan menurun, pemberian antibiotik tidah efektif. c. Pengobatan 1. Melalui makanan antara lain pakan pelet dicampur dengan oksitetrasiklin dosis 50 mgkg pakan, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut. Aplikasi oksitetrasiklin biasanya dilakukan pada stadia dini. 2. Pada kolam pembesaran, Aeromonas dapat diatsai dengan pengaantian air setiap dua hari sekali. Selain itu , air kolam ditambahkan garam dapur dengan dosis 150-200 gm³ setiap penggantian air. Penggantian air kolam dilakukan hingga dipastikan ikan mulai membaik kembali. 2. Penyakit Tuberculosis a. Gejala Tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak karena tuberclebintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa. Posisi berdiri di permukaan air, berputar- putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.

b. Pengendalian

Memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. c. Pengobatan Dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram100 kg ikanhari selama 5-15 hari. 3. Penyakit kuningjaundice. a. Gejala Penyakit ini ditandai dengan perubahan warna tubuh ikan menjadi kuning dan di ikuti dengan kematian, selain itu pada tubuh ikan bagian luar, warna kuning juga terlihat pada organ dalam, seperti hati, ginjal, dan usus ikan saat ikan dibedah. b. Pengobatan Cara mengatasi penyakit jaundice adalah dengan menghindari pemberian pakan berupa ikan curah dan jeroan ayam secara penuh dan kontinu. Penggunaan pakan pelet yang masih baru dan berkualitas sangat dianjurkan. Selain itu, dilakukan penggantian air kolam yang terus diulang. 4. Penyakit bintik putih a. Gejala 1. Adanya bintik-bintik putih pada permukaan tubuh dan insang. 2. Ikan berwarna pucat.. 3. Ikan menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. 4. Pernafasan ikan tidak teratur megap-megap b. Pencegahan air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya. c. Pengobatan Dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 ccm3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gramm3 selama 12-24 jam. 5. Penyakit gatal a. Gejala 1. Ikan lemah. 2. Warna tubuh kusam. 3. Ikan menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. b. Pencegahan Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara perbaikan kualitas air, menjaga kebersihan sarana budidaya, serta mengatur tingkat padat penebaran. c. Pengobatan Ikan direndam dalam larutan formalin 40pmm selama 12-24 jam. Sementara itu perendaman ikan dengan Malachyte Green Oxalate 0,1 gramm3 selama 12-24 jam. 6. Penyakit tubuh bengkok kekurangan vitamin C a. Gejala Tubuh bengkok dan tulang kepala lele yang retak-retak merupakan salah satu tanda ikan kekurangan vitamin C, mengalami pendarahan pada kulit. b. Pengobatan Penaggulagan penyakit ini adalah dengan cara menambahkan vitamin C dengan dosis 1gkg pakan selama 5-7 hari. Satu set pakan ikan , yakni vitamin mix. Vitamin mix yang dapat digunakan diantaranya Aquamix, Premix, dan Rajamix. 7. Penyakit Virus Herpes a. Gejala Ikan yang terinfeksi menunjukkan gejala berenang berputar-putar , sering menggantung arah vertikal dipermukaan air, tampak lemah , hilang keseimbangan, pendarahan pada bagian sirip, mata menonjol dan kematian secara akut. b. Pencegahan Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan cara pengelolan managemen budidaya ikan yang benarkualitas air, pakan, kepadatan dan penanganan, desinfeksi peralatan , pengeringan, pengapuran dasar kolam, pemberian pakan yang tepat mutu dan jumlah, serta ikan yang baru masuk harus dikarantinakan. c. Pengobatan Pengobbatan ikan yang terinfeksi belum diketahui. Namun, penyakit ini bisa diatasi dengan penggantian air setiap dua hari sekali sampai kesehatan ikan pulih.

2.3. Metode Bayes

Metode Bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data dengan cara menggunakan formula bayes,seperti pada rumus 2.1. [2]. Dimana : pHi | E = probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikakan evidence E. pE | Hi = probabilitas muncul evidence E ,jika diketahui hipotesis Hi benar. pHi = probabilitas hipotesis Hi menurut hasil sebelumnya tanpa memandang evidence apapun.