3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar penelitian dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan
penelitian. Desain penelitian berfungsi memberikan jalan dan arah proses penelitian yang dilakukan. Desain penelitian diperlukan untuk dijadikan pegangan
dalam pelaksanaan penelitian, agar penelitian tersebut arahnya jelas dan terencana, sebagaimana yang diungkapkan Nasution 2004: 40 bahwa: Tiap
penelitian harus direncanakan, untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian akan mempermudah peneliti memecahkan masalah yang
timbul dalam penelitian dilakukan. Desain penelitian merupakan gambaran dari proses penelitian dilakukan di lapangan. Untuk lebih memperjelas jalannya
penelitian yang akan dilakukan, desain penelitian digambarkan dalam suatu desain gambaran berikut ini.
3.1 Bagan Desain Penelitian
X1
X2
X3 Y
Keterangan Gambar
X1 : Power tungkai.
X2 : Panjang tungkai.
X3 : Fleksibilitas sendi panggul.
X1.X2 : Power tungkai dan Panjang tungkai. X1.X3 : Power tungkai dan Fleksibilitas sendi panggul.
X2.X3 : Panjang tungkai dan Fleksibilitas sendi panggul. Y
: Kemampuan menendang bola jarak jauh. : Koefisien Kontribusi X1 dan Y
:Koefisien Kontribusi X2 dan Y : Koefisien Kontribusi X3 dan Y
: Koefisien Kontribusi X1, X2, X3 dan Y
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan dapat dilihat pada bagan berikut :
3.2 Bagan Langkah-langkah Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
Prinsip suatu penelitian adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan dengan
populasi
pengukuran fleksibilitas sendi panggul
sampel
kesimpulan tes power tungkai
pengolahan dan analisis data
pengumpulan data tes tendangan jarak jauh
long pass pengukuran panjang
tungkai
instrument penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 1997: 80 sebagai berikut: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena itu disebut variabel”. Sedangkan menurut Arikunto 2006: 160 menjelaskan bahwa:
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah”. Instrumen penelitian secara garis besar bisa digolongkan menjadi dua,
yaitu yang berbentuk tes dan non tes, namun sesuai dengan penelitian ini penelitimenggunakan penelitian berupa tes. Mengenai tes Arikunto 2006: 150
mengemukakan sebagai berikut: ”Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Adapun garis besar teknik alat pengumpulan data dalam penelitian ini
terdiri dari empat bentuk tes, yaitu sebagai berikut: 1.
Alat ukur untuk mengukur power tungkai gambar 3.3 adalah dengan menggunakan tes vertical jump. Alat ukur ini mempunyai reliabilitas
sebesar 0,93 dan dengan validitas yang tinggi yaitu sebesar 0,78 Sargent, 1924.
2. Alat untuk mengukur panjang tungkai dengan menggunakan
Anthropometer gambar 3.4
3. Alat untuk mengukur flexibilitas sendi panggul adalah tes Sit and Reach
Test gambar 3.4 dengan validitas 0,92 dan reliabilitas yang tergolong
face validity.
4. Alat ukur untuk mengukur kemampuan tendangan jarak jauh digunakan
long pass test . Alat ukur ini mempunyai reliabilitas tes 0,99 dan dengan
validitas0,94 diambil dari buku A Practical Approach to Measurement in Physical Education Barrow. M 1979: 281.
Tes tendangan jarak jauh harus dilakukan minimal jarak hasil tendangan bolanya sejauh 30 meter
Frank M. Verduci Ed.D, 1980:330.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengukur teknik tendangan penulisan menggunakan:
1. Tes kemampuan Power Tungkai Vertikal Jump
Menggunakan tes Vertical Jump Sargent, 1924 Koefisien reliabilitas 0,93 dan validitas 0,78. Alatfasilitas:
a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas.
b. Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala satuan ukuran
sentimeter, yang digantung pada dinding, dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 nol pada skala ukuran 150cm.
c. Serbuk kapur dan alat penghapus.
d. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis.
Pelaksanaan Teste berdiri menghadap dinding dengan salah satu lengan diluruskan ke atas,
lalu dicatat tinggi jangkauan tersebut.Kemudian Teste berdiri dengan bagian samping tubuhnya ke arah tembok, lalu dia mengambil sikap jongkok sehingga
lututnya membentuk sudut kurang lebih 45 derajat.Setelah itu Teste berusaha melompat ke atas setinggi mungkin. Pada saat titik tertinggi dari lompatan itu ia
segera menyentuhkan ujung jari dari salah satu tangannya pada papan ukuran, kemudian mendarat dengan kedua kaki. Teste diberi kesempatan sebanyak 3 tiga
kali percobaan. Skor: Ambil tingi raihan yang tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara
raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan.
Gambar 3.5 Tes dan Pengukuran Power Tungkai
Vertical Jump Sargent, 1924
2. Tes Mengukur Panjang Tungkai.
a. Tujuan : Untuk mengukur panjang tungkai.
b. Peralatan : Anthropometer dan alat tulis.
c. Pelaksanaan tes:
Teste dalam posisi berdiri tegak kemudian menentukan salah satu tungkai yang akan diukur, dan menentukan letak tulang paha tersebut, dan tarik
meteran hingga tegak dan lurus tentukan panjang hingga batas kaki. d.
Penilaian: Skor yang diperoleh Teste adalah hasil pengukuran dari panjang tungkai dengan satuan centimeter cm.
3. Tes Mengukur Fleksibilitas Sendi Panggul.
a. Tujuan : Mengukur Fleksibilitas sendi panggul.
b. Peralatan : Pita ukuran, alat pengukur Sit and Reach.
c. Pelaksanaan:
1 Teste duduk dengan kedua kaki diluruskan ke depan, kaki rapat dan kedua ujung ibu jari kaki menyentuh pada pita alat ukur.
2 Badan dibungkukan ke depan dan tangan lurus ke depan. 3 Renggutkan badan ke depan perlahan-lahan sejauh mungkin, kedua
tangan menelusuri alat ukur dan berhenti pada jangkauan yang terjauh. d.
Penelitian: Jarak jangkauan terjauh yang dapat dicapai oleh Teste dari dua kali percobaan, yang diukur dalam centimeter cm.
4. Tes kemampuan Tendangan Jarak Jauh Long Pass.
Menggunakan tes long pass test. Alat ukur ini mempunyai reliabilitas 0.99 dan validitasnya 0.94 diambil dari buku A Practical Approach to Measurement in
Physical Education Barrow. M 1979: 281 .
Alatfasilitas: 1. Lapangan sepakbola.
2. Bola sepak. 3. Cones.
4. Meteran. 5. Alat tulis
Pelaksanaan: Tester berdiri di garis batas tendangan atau starting line, dengan
menghadap sasaran yang telah ditentukan, kemudian tester melakukan tendangan terhadap target atau jarak yang sudah ditentukan, tester diberikan tiga kali
kesempatan.
Skor: Skor yang dipero
bola ditendang hingga berdasarkan pada hasil ja
Tes tersebut diny 1. Bola yang ditendang k
2. Bola yang ditendang t
3.6 Diagram Barrow M. A Pra
Keterangan : 1 yds = 0,9144 meter
25 yds = 22,86 meter 50 yds = 45,72 meter
roleh tester adalah hasil tendangan diambil dari a pertama jatuhnya bola ke tanah. Hasil yan
l jarak tendangan yang terjauh meter. nyatakan gagal apabila:
keluar batas yang telah ditentukan. g tidak melambung atau datar.
m Lapangan Tes tendangan jauh Long Passing ractical Approach to Measurement in Physical Ed
1979 : 281
ter ter
ter 43
ri jarak awal ang diambil
Education,
3.5 Prosedur Pengolahan Data