10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan teori
2.1.1 Pengertian Belajar
Menurut Gagne Anni, 2004:2 belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode tertentu, dan perubahan
perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Sedangkan menurut Fontana Suherman, 2003:7 belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang
relatif tetap sebagai hasil pengalaman. Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan
peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan- pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.
Belajar merupakan suatu kegiatan disengaja yang bertujuan mencapai suatu kecakapan, kepandaian atau kemahiran baru yang dapat digunakan dalam
kehidupan Mulyati, 2005:5. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap; bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasikan pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil
belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikatnya belajar adalah perubahan Syaiful Bahri dan Zain, 2002: 11.
Yang dimaksud belajar dalam penelitian ini adalah proses perubahan perilaku peserta didik kelas VII SMP N 3 Satu Atap Grobogan karena hasil dari
pengalamannya mempelajari matematika. Peristiwa belajar yang terjadi pada diri pembelajar dapat diamati dari
perbedaan perilaku kinerja sebelum dan setelah belajar. Seperangkat faktor yang memberikan kontribusi belajar antara lain kondisi eksternal dan internal.
1. Faktor Internal, meliputi:
a. faktor fisiologis menyangkut keadaan jasmani atau fisik individu yaitu
keadaan jasmani pada umunya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani terutama panca indera.
b. faktor psikologis, berasal dari dalam diri seperti intelegensi, aktivitas belajar
matematika, sikap, dan motivasi. 2.
Faktor Eskternal, meliputi: a.
faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat pada umumnya.
b. faktor non-sosial adalah faktor-faktor lingkungan bukan sosial seperti
lingkungan alam dan fisik, misalnya: keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber dan sebagainya
Barata dalam Mulyasa, 2005:191 Menurut Fontana Suherman, 2003:7 pembelajaran adalah upaya penataan
lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Sedangkan menurut Suyitno 2004:2 pembelajaran adalah upaya
guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, aktivitas
belajar matematika, bakat dan kebutuhan peserta didik yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik
dengan peserta didik. Dengan demikian, proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri
individu peserta didik, sedang proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Peristiwa belajar yang disertai proses
pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Karena
belajar dengan proses pembelajaran melibatkan peran serta guru, bahan belajar, dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan.
2.1.2 Prestasi Belajar