PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TUTOR SEBAYA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG (Pada Siswa Kelas VII SMP AL ISLAM 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011).

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional Negara Indonesia yang dirumuskan dalam
pembukaan

UUD

’45

adalah

mencerdaskan

bangsa.

Upaya

untuk


mencerdaskan bangsa adalah melalui pendidikan dan untuk mewujudkannya
pemerintah mengusahakan serta menyelenggarakan sistem pengajaran
nasional yang diatur dalam UU. Guru yang merupakan bagian dari suatu
sistem pengajaran nasional mempunyai berbagai tugas. Tugas utama dan
terpenting yang menjadi tanggung jawab guru adalah merangsang dan
membimbing proses belajar siswa, sehingga nantinya akan tercapai suatu
masyarakat yang modern yang dicita-citakan bangsa.
Guru sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas atau
kemudahan bagi suatu kegiatan belajar siswa. Keberhasilan pembelajaran
matematika dapat dipengaruhi oleh pendekatan, metode, strategi, atau model
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Oleh karena itu meningkatkan
kualitas belajar mengajar sebenarnya tidak terlepas dari pendekatan yang
digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pihak-pihak yang terlibat
dalam pembelajaran adalah pendidik dan peserta didik yang berinteraksi
edukatif untuk antara satu dengan lainnya. Seorang guru harus mempunyai
kemampuan untuk menciptakan suatu kegiatan belajar menuju tercapainya


2

hasil belajar secara maksimal. Oleh karena itu, seorang guru harus mempunyai
wawasan yang luas tentang pemilihan strategi belajar mengajar, sehingga
lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Saat ini telah ditemukan
berbagai macam model pembelajaran. Untuk itu perlu adanya penelitian guna
membandingkan tingkat keberhasilan model pembelajaran yang satu dengan
yang lain. Supaya dapat diketahui model pembelajaran mana yang paling baik
untuk digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus
mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai
ditinggalkan berganti dengan model pembelajaran yang lebih modern. Sejalan
dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model
pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran
kooperatif.
Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Kita tidak
bias lagi mempertahankan paradigma lama. Teori, penelitian, dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa guru sudh harus mengubah
paradigma pengajaran. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan
belajar mengajar berdasarkan pokok pemikiran sebagai berikut (Anita Lie,

2008:5):
1. Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa.
2. Siswa membangun pengetahuan secara aktif.
3. Pengajar perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan
siswa.

3

4. Pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi
antara guru dan siswa.
Suasana kelas perlu dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga
siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam
interaksi ini siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka
untuk mencintai proses belajar dan mencintai satu sama lain. Dalam suasana
belajar yang penuh persaingan dan pengisolasian siwa, sikap dan hubungan
negative akan terbentuk dan mematikan semangat siswa. Suasana seperti ini
akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif. Oleh karena itu,
pengajar perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga siswa
bekerja secara gotong royong.
Untuk memilih model pembelajaran yang tepat, maka perlu diperhatikan

relevansinya dengan pencapaian tujuan pengajaran. Dalam prakteknya semua
model pembelajaran bisa dikatakan baik jika memenuhi prinsip-prinsip
sebagai berikut: pertama, semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan
semakin besar aktivitas belajar siswa, maka hal itu semakin baik. Kedua,
semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar
juga semakin baik. Ketiga, sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan.
Keempat, dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru. Kelima, tidak ada
satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi, dan
proses belajar yang ada (Isjoni, 2010:50).
Model pembelajaran yang tepat akan menjadikan siswa lebih nyaman
melaksanakan proses pembelajaran sehingga akan menghapus anggapan siswa

4

bahwa matematika adalah suatu momok dalam dunia pendidikan seperti apa
yang terjadi di lapangan pada saat ini. Siswa merasa matematika adalah mata
pelajaran yang sulit, dan itu akan menjadikan antusias mereka dalam belajar
akan berkurang. Hal ini pasti akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat juga akan membantu tugas
guru. Pelaksanaan pembelajaran yang terstruktur akan lebih efektif dan efisien

terutama dalam membantu guru memanage aktifitas belajar di kelas. Sehingga
guru akan lebih mudah untuk mengawasi dan memantau kegiatan siswa di
kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Eksperimentasi
Pembelajaran Matematika Siswa dengan Model Pembelajaran Jigsaw dan
Tutor Sebaya Ditinjau dari Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Persegi Panjang
dan Persegi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah
penelitian antara lain:
1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2. Secara umum siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit dan
menakutkan sehingga siswa kurang tertarik untuk mempelajarinya.
3. Guru kurang memperhatikan kegiatan siswa pada saat pembelajaran.

5

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang terkaji lebih terfokus dan terarah maka penulis
membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pendekatan
dengan model pembelajaran Jigsaw dan Tutor Sebaya.
2. Hasil belajar meliputi: kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Hasil belajar dibatasi pada pokok bahasan persegí dan persegi panjang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan maslah yang
dikemukakan, dapat dirumuskan permasalahan:
1. Apakah ada perbedaan efek antara model pembelajaran terhadap prestasi
belajar matematika?
2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara
penggunaan model pembelajaran Jigsaw dan Tutor Sebaya?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pengajaran
dengan model pembelajaran Jigsaw dan Tutor Sebaya?
E. Tujuan Penelitian
Adapun

tujuan


dari

penilitian

“Eksperimentasi

Pembelajaran

Matematika Siswa dengan Model Pembelajaran Jigsaw dan Tutor Sebaya
Ditinjau dari Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan Persegi”
adalah:
1. Untuk mengetahui ada perbedaan efek antara model pembelajaran
terhadap prestasi belajar matematika

6

2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara
penggunaan model pembelajaran Jigsaw dan Tutor Sebaya.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi
pengajaran dengan model pembelajaran Jigsaw dan Tutor Sebaya.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian ini diharapkan memberi manfaat:
1. Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai alternatif dapat dijadikan alternatif bahan
acuan awal bagi guru dan calon guru matematika sehingga dalam
proses

implementasi

kurikulum

nasional

baru

tidak

banyak

menghadapi kendala berarti serta dapat mencapai sasaran secara

optimal.
b. Sebagai bahan informasi dan penambangan bagi sekolah dalam rangka
upaya peningkatan mutu pendidikan sehubungan dengan metode yang
digunakan dalam proses belajar dan mengajar.
c. Bagi siswa agar melalui pembelajaran Tutor Sebaya dan Jigsaw
diharapkan akan terbina sikap bekerja sama dan saling membantu antar
siswa dalam pemecahan masalah.
d. Sebagai pertimbangan bagi penilitian selanjunya yang berhubungan
dengan penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas dan
perubahan yang lebih mendalam.

7

2. Teoritis
Dari hasil penilitian ini diharapkan memberi sumbangan kepada
pembelajaran matematika terutama pada peningkatan hasil belajar dalam
mengikuti pelajaran matematika melalui model pembelajaran Jigsaw atau
Tutor Sebaya, yang dalam pembelajaran matematika dianggap penting dan
peranannya yang cukup besar dalam hal meningkatkan prestasi dalam
pembelajaran matematika. Oleh karena itu, guru dapat menerapkannya

pada pembelajaran matematika.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA BERBASIS PERFORMANCE TASK PADA SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUN

0 12 16

SOAL UH MATEMATIKA KELAS 3 BAB PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI SEMESTER 2

0 15 4

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/201

0 4 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE GI DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Banyak Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 137

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 6

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN MEMANFAATKAN LKS DAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SIMETRI LIPAT DAN PENCERMINAN BAGI PESERTA DIDIK KELAS V SD REJOSARI 03 SEMA

0 3 132

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 7E MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR (Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Geneng Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 20112012)

0 0 88