52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil PT. Bank Syari’ah Mandiri BSM.
Lahirnya UU No. 10 Tahun1998, atas perubahan Undang-undang No. 7 Tahun1992 tentang perbankan, pada bulan Nopember 1998 telah memberi
peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syari’ah di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara
syari’ah maupun membuka cabang khusus syari’ah. PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan
Pegawai YKP PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah
menuju merger sampai pada akhirnya memilih menjadi bank syari’ah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger dari empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo ke dalam PT Bank Mandiri persero pada
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila Bakti BSB menjadi Bank Syari’ah dengan nama Bank Syari’ah Sakinah diambil alih oleh PT Bank
Mandiri persero. PT Bank Mandiri Persero selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya
dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syari’ah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri untuk membentuk Unit Syari’ah.
Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama Bank Susila Bakti
53 menjadi PT Bank Syari’ah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny Machrani M. S.
SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999 kemudian melalui Akta No 23 tanggal 8 September 1999, Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syari’ah Sakinah Mandiri
diubah menjadi PT Bank Syari’ah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 124Kep. BI1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syari’ah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP. DGS1999
tanggal 25 Oktober 199, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syari’ah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 Nopember 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syari’ah Mandiri BSM
Kelahiran BSM merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syari’ah di PT Bank Susila Bakti dan manajemen PT Bank Mandiri yang memandang
pentingnya kehadiran bank syari’ah di lingkungan PT Bank Mandiri Persero Kini, BSM telah memiliki 46 kantor cabang, 21 kantor cabang pembantu,
40 kantor kas. BSM merupakan bank umum syari’ah di Indonesia yang memiliki jaringan terluas. BSM mempunyai 2550 ATM Mandiri dan 33 ATM syari’ah
mandiri dan memiliki total asset sebesar 5,7 triliyun rupiah lebih. Perkembangan BSM menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini ditunjukkan
dengan beberapa penghargaan yang diberikan kepada BSM. Diantaranya Perbankan Syari’ah Terbaik berdasarkan kinerja, Prestasi Pengalaman Syari’ah
54 Islam yang diberikan Majelis Ulama Indonesia MUI pada Juli 2004, empat
Tahunberturut-turut dari Tahun2001-2004 meraih predikat sebagai Bank Sangat Bagus yang diberikan oleh Majalah Infobank pada Juni 2004 dan beberapa
penghargaan lainnya.
4.2 Kinerja Keuangan PT. BSM 4.2.1 Kinerja Keuangan PT. BSM Tahun 2003