TEKNIK FOTOGRAFI RAW SUGAR PEMURNIAN GULA

Untuk lebih jelasnya, gambar rejim aliran dapat dilihat pada Gambar 5. Aliran anular Aliran jet Aliran slug Aliran gelembung Gambar 5. Rejim aliran pada leher ejektor www.glossary.oilfield.slb.com

B. TEKNIK FOTOGRAFI

Teknik fotografi secara luas digunakan untuk mengetahui dispersi gas dalam cairan, diantaranya dispersi gas pada bubble column yang dilakukan oleh Aslan et al., 2006, stirred vessel Moilanen et al., 2003, evaporator Ribeiro dan Lage, 2004, bubble generator Kawamura et al., 2005. Teknik fotografi yang dilakukan oleh Aslan et al., 2006 dapat dilihat pada Gambar 6. 24 Gambar 6. Teknik fotografi Aslan dkk., 2006

C. RAW SUGAR

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-3140.1-2001 gula kasar raw sugar adalah gula kristal sakarosa yang dibuat dari tebu Saccharum sp. melalui proses defekasi yang tidak dapat langsung dikonsumsi oleh manusia sebelum diproses lebih lanjut karena Lampu halogen Lampu halogen Bubble column Gambar 6. Teknik fotografi Aslan et al., 2006

C. PEMURNIAN GULA

Proses pemurnian gula adalah proses menghilangkan bahan pengotor secara maksimum. Tujuan dari proses pemurnian ini adalah 1 membuang bahan pengotor dengan mempercepat pemisahan atau penghancuran anorganik bukan gula yang terdapat dalam nira pada keadaan koloid karena hal tersebut dapat meningkatkan konsentrasi gula yang tersedia untuk dikristalkan, 2 memisahkan bahan padat yang tersuspensi di dalam nira pada keadaan koloid. Kotoran ini tidak bisa dipisahkan dengan penyaringan sederhana, sehingga diperlukan aksi dari susu kapur dan panas Mathur, 1978. Proses pemurnian raw sugar terdapat beberapa cara antara lain defekasi, magnesia, karbonatasi, sulfitasi, dan fosfatasi Mathur, 1978. Pada penambahan lime atau kapur dapat ditambahkan pada suhu nira 35-40°C , 72-76°C atau pada 100°C Reece, 2003. Bahan pengotor yang dapat dihilangkan dengan defekasi, sulfitasi, dan karbonatasi adalah 12,7, 11,7, dan 27,9 Mathur, 1978. 25 Proses karbonatasi merupakan reaksi yang terjadi akibat interaksi susu kapur CaOH 2 dan gas CO 2 membentuk senyawa kalsium karbonat CaCO 3 . Susu kapur CaOH 2 dibuat dengan mereaksikan kapur tohor CaO dengan air H 2 O Soejardji, 1987. Mekanisme pembentukan senyawa kalsium karbonat CaCO 3 dapat dilihat pada persamaan 1, 2, 3, 4 dan 5 Chen dan Chou, 1993; Mathur, 1978. CaO + H 2 O CaOH 2 …..............................1 CaOH 2 → Ca 2+ + 2OH - ..................................2 CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 …..............................3 Ca 2+ + CO 3 2- → CaCO 3 …..............................4 CaOH 2 +CO 2 CaCO 3 + H 2 O ..................................5 Pada proses karbonatasi, akan terjadi adsorbsi bahan pengotor, bahan penyebab warna, gum, asam organik, dan lain-lain. Namun reaksi karbonatasi tidak hanya berlangsung sederhana tetapi terjadi dalam beberapa tahapan. Penambahan susu kapur menyebabkan terjadinya dua aksi, yang pertama reaksi susu kapur dengan CO 2 membentuk kristal CaCO 3 , yang kedua reaksi susu kapur dengan sukrosa membentuk kalsium sakarat. Jika kalsium sakarat direaksikan dengan CO 2 , maka akan terbentuk senyawa intermediet kalsium hidrosukrokarbonat. Jika pada senyawa tersebut dikenakan penambahan panas, maka senyawa tersebut akan terurai menjadi kristal CaCO 3 , sukrosa, dan air. Kristal CaCO 3 yang dihasilkan dari kedua aksi susu kapur tersebut saling berikatan membentuk kesatuan kristal CaCO 3 yang mampu mengadsorpsi bahan-bahan pengotor Chen dan Chou, 1993; Mathur, 1978.

D. WARNA GULA