banyak, lebih luas, lebih bagus dan sebagainya. Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang teknologi pendidikan atau singkatnya disebut Teknolog
Pendidikan. Teknolog Pendidikan berperan dalam mendukung terselenggaranya proses
pembelajaran bagi setiap pembelajar. Dukungan tersebut dilakukan dengan mengembangkan dan menggunakan berbagai sumber belajar agar selaras dengan
karakteristik masing-masing pembelajar learners serta perkembangan lingkungan. Namun perkembangan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini
membalik cara berpikir kit a dengan “bagaimana mengambil manfaat teknologi
tersebut untuk mengatasi masalah belajar”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
akan membawa perubahan, maka para Teknolog Pendidikan harus senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan itu. Sehingga Teknolog Pendidikan
dituntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
2.2.1 Rumusan Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan berkembang dari tahun ke tahun menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang dimanfaatkan untuk pendidikan. The
Association for Educational Communication and Technology AECT meluncurkan rumusan kembali tahun 1994 yang ditulis oleh Seels dan Richey
sebagaimana dikutip oleh Prawiradilaga 2012: 09 buku mereka mewakili organisasi AECT untuk memublikasikan definisi tahun 1994 tersebut.
Instructional technology is the theory and practice of design, development, utilization, management, and evaluation of processes and resources for learning.
Definisi di atas mengerucut dalam istilah yang digunakan yaitu teknologi pembelajaran kemunculan istilah teori dan praktik, bermakna mendalam.
Teknologi pembelajaran menekankan adanya teori-teori yang memandu para praktisi untuk berkiprah lebih baik dengan menerapkannya dalam kinerja sehari-
hari. Selanjutnya, masukan yang diperoleh dari lapangan atau praktik sehari-hari diteliti, agar bila terjadi kekeliruan dalam teori yang telah ada dapat diperbaiki
atau diralat. Dengan demikian, landasan keilmuan teknologi pembelajaran menjadi lebih kukuh dan dinamis.
Selang sepuluh tahun kemudian, AECT document MM 4. 0, June I, 2004: 3, serta menurut referensi dari Januszewski dan Molenda 12008, him. 2
sebagaimana dikutip dalam Prawiradilaga 2012: 31 kembali meluncurkan definisi terbarunya, Educational technology is the study and ethical practice of
facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources.
Berdasarkan pendapat di atas persamaan rumusan tahun 1994 dengan tahun 2004 tecermin dalam penerapan teori dan praktik, model berikut
penerapan sumber belajar. Jika dicermati, definisi tahun 2004 tidak lagi mencantumkan adanya bidang garapan design, development, utilization,
management, and evaluation. Sebagai gantinya, definisi ini menambahkan “create, use, dan manage”. Namun, ketiga kata kerja tersebut bermakna lebih
mendalam dan luas. Perbedaan lain yang mencolok adalah istilah pembelajaran instructional
diganti dengan pendidikan educational untuk nama keilmuannya. Sebagaimana disebutkan dalam tahun 1977 bahwa pendidikan mencakup aspek luas
dibandingkan dengan pembelajaran. Definisi tahun 2004 ini menunjukkan keinginan dan keluasan profesi dan tanggung jawab dari para ahli dan profesional
teknologi pendidikan yang mencakup aspek luas, tetapi tetap berada dalam konteks peningkatan potensi manusia. Upaya meningkatkan kompetensi dan
kinerja seseorang menjadi tanggung jawab seorang teknolog pendidikan.
Gambar 2.1 Perbandingan rumusan Prawaradilaga, 2012: 33
2.2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan