0.08 0.13 0.21 hingga 13.0 meq100 ml dan resisten terhadap Fusarium subglitinans. Chan

89 TT PP DP BM BB JS DB PB TD DE KA KC TPT TT PP DP BM BB JS DB PB TD DE KA KC TPT pH 1.00 0.27 0.18 0.18 0.32 0.27 0.30 0.34 0.12 0.15 -0.05 0.05 -0.07 0.05 1.00 0.00 0.15 0.03 0.08 -0.02 0.02 0.03 -0.13 0.06 0.02 0.07 0.15 1.00 0.22 0.38 0.31 0.36

0.40 0.08

0.33 0.09 0.13 0.12 -0.09 1.00 0.05 0.07 0.27 0.18 0.19 0.12 0.00 0.07 -0.15 0.01 1.00 0.55 0.76 0.75 0.33 0.40 0.01 0.17 -0.19 -0.03 1.00 0.32

0.80 0.13

0.07 0.18 0.05 0.05 0.01 1.00

0.53 0.21

0.37 -0.02 0.22 -0.06 0.03 1.00 0.22 0.25 0.14 0.12 -0.03 -0.02 1.00 0.07 -0.02 -0.17 -0.07 0.05 1.00 -0.04 0.17 0.05 -0.06 1.00 0.13 -0.02 -0.12 1.00 -0.05 -0.17 1.00 0.02 Tabel 18. Korelasi antara peubah agronomi hibrida hasil persilangan Keterangan : TT=Tinggi tanaman, PP=Panjang pedunkulus, DP=Diameter pedunkulus, BM=Bobot mahkota, BB=Bobot buah, JS=Jumlah spiral, DB=Diameter buah, PB=Panjang buah, TD=Tebal daging buah, DE=Diameter empulur, KA= Kadar asam daging buah, KC=Kadar Vitamin C, dan TPT=Total padatan terlarut. Adanya korelasi positif yang nyata antara tinggi tanaman dengan beberapa karakter komponen buah menunjukkan bahwa tinggi tanaman berperan penting dalam perbaikan karakter komponen buah tanaman nenas. Korelasi yang nyata antara tinggi tanaman dengan panjang pedunkulus dan diameter buah berimplikasi positif terhadap panjang buah, diameter buah, jumlah spiral sampai bobot buah. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan melakukan seleksi terhadap tinggi tanaman secara simultan dengan komponen buah yang lain akan diperoleh ukuran buah yang lebih baik. Korelasi negatif dan nyata ditunjukkan antara komponen buah bobot buah dan bobot mahkota dengan TPT, namun bobot buah berkorelasi positif dan nyata dengan vitamin C. Sementara kandungan vitamin C dengan pH berkorelasi negatif dan nyata. Korelasi negatif antara TPT dengan bobot mahkota dan bobot buah rendah, ini membuka prospek yang bagus untuk merakit kultivar dengan kombinasi bobot buah yang ideal dengan kualitas buah yang tinggi. Tidak adanya korelasi antara bobot buah dengan bobot mahkota juga memberi harapan bahwa bobot buah dapat ditingkatkan tanpa diikuti bobot mahkota yang tinggi. Hal ini akan memberikan peluang untuk bisa merakit nenas buah segar, dimana ukuran buah bisa ditingkatkan tanpa diikuti dengan ukuran mahkota buah besar. Kadar TPT tidak berkorelasi dengan kadar asam, artinya kadar asam yang tinggi tidak diikuti 90 dengan kadar TPT yang rendah. Ini menunjukkan bahwa antara kadar asam dan TPT saling bebas. Hal yang sama ditunjukkan oleh Rebin et al. 2002. Analisis Komponen Utama Hasil analisis komponen utama terhadap 195 hibrida Tabel 19 menunjukkan bahwa hanya 37.0 dari total 100 keragaman data dapat dijelaskan menggunakan dua komponen utama pertama dan 47.60 dari total 100 keragaman data dapat dijelaskan menggunakan tiga komponen utama pertama. Hal ini menunjukkan bahwa nilai akumulasi keragaman yang diperoleh tidak memenuhi batas minimum 70 untuk tiga komponen utama pertama. Dengan demikian tidak ada karakter yang dapat dijadikan komponen utama untuk mengelompokkan 195 hibrida hasil persilangan ini. Tabel 19. Nilai akar ciri enam komponen utama KU berdasarkan 87 subkarakter morfologi. KU Nilai ciri keragaman akumulasi keragaman 1 2 3 4 5 6 3.54 1.65 1.49 1.16 1.11 0.97 25.30 11.80 10.60 8.30 8.00 6.90 25.30 37.00 47.60 55.90 63.90 70.80 Uji Pengaruh Maternal Berdasarkan Uji-t yang dilakukan menurut Singh dan Chaudhary 1979 menunjukkan bahwa ‘p-value’ lebih besar dari p-value=0.05 untuk semua karakter yang diamati kecuali diameter pedunkulus Tabel 20. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai antara populasi hibrida dan dengan populasi F 1R untuk semua karakter yang diamati, kecuali diameter pedunkulus. Berarti tidak ada gen di luar inti yang mempengaruhi pewarisan sifat dari karakter- karakter tersebut, semuanya dikendalikan oleh gen-gen yang berada di dalam inti. Analisis Heterosis Hasil analisis heterosis dan keunggulan hibrida dari nilai tetua tertinggi pada setiap karakter disajikan pada Tabel 21. Setiap karakter menunjukkan nilai heterosis dan keunggulan hibrida dari nilai tetua terbaik yang berbeda pada kombinasi persilangan. Nilai heterosis MP berkisar antara -34.9 91 Populasi No. Peubah F 1 F 1R p -value 1. Bobot buah 2. Bobot mahkota 3. Panjang buah 4. Diameter buah 5. Tebal daging buah 6. Diameter empulur 7. TPT 8. Total asam 9. Kadar vitamin C 10. pH 11. Tinggi tanaman 12. Panjang pedunkulus 13. Diameter pedunkulus 1146.43 ± 78.48 214.17 ± 35.72 14.27 ± 0.58 11.36 ± 0.35 3.98 ± 0.11 2.70 ± 0.12 18.45 ± 0.43 3.12 ± 0.26 38.76 ± 2.60 3.88 ± 0.11 68.57 + 3.40 20.90 ± 0.70 2.51 ± 0.09 1048.81 ± 67.79 185.60 ± 31.26 14.96 ± 0.53 11.23 ± 0.24 3.93 ± 0.10 2.92 ± 0.14 18.99 ± 0.53 3.83 ± 0.33 35.34 ± 3.10 3.90 ± 0.10 68.95 ± 1.90 20.88 ± 1.04 2.94 ± 0.10 0.29 tn 0.48 tn 0.32 tn 0.74 tn 0.74 tn 0.25 tn 0.44 tn 0.13 tn 0.38 tn 0.90 tn 0.11 tn 0.99 tn 0.00 Tetua Heterosis Karakter Kombinasi Persilangan F 1 P 1 P 2 MP HP Bobot buah JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 1268.00 1157.50 1430.60 1165.77 922.50 1191.25 1694.688 1553.75 1245.00 1815.00 1862.50 1862.50 37.45 -2.83 -15.58 -24.97 1.85 -36.00 -23.19 -37.41 Tabel 20. Uji pengaruh maternal populasi F 1 dan F 1R untuk beberapa karakter utama nenas hingga 244.38, dan keunggulan hibrida dari nilai tetua terbaik HP berkisar berkisar antara -38.79 hingga 221.80. Persilangan antara JBSMSC2 dengan JBBMQH6 memiliki nilai MP untuk bobot buah sebesar 37.45, panjang buah 29.77, diameter buah 15.56, tebal daging buah 119.90, TPT 11.29, total asam 147.87, dan diameter buah 34.43, demikian pula pada karakter yang sama memiliki nilai keunggulan hibrida dari tetua tertinggi positif. Sementara kombinasi persilangan lainnya terhadap karakter-karakter tersebut yang sama, baik heterosis maupun keunggulan hibrida dari nilai tetua tertinggi umumnya bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi persilangan JBSMSC2 dengan JBBMQH6 ini mampu meningkatkan ukuran buah dan kualitas buah TTS. Heterosis pada persilangan ini disebabkan adanya keragaman gen di antara kedua tetuanya. JBSMSC2 dari golongan Smooth Cayenne, sedangkan JBBMQH6 nenas dari golongan Queen. Menurut Hadiati et al. 2002, jenis smooth cayenne dan queen berdasarkan penanda fenotip dan isozim memiliki jarak genetik tinggi. Tabel 21. Nilai duga heterosis MP dan keunggulan hibrida dari nilai tetua terbaik HP hasil empat kombinasi persilangan untuk karakter komponen hasil dan hasil nenas. 92 Tetua Heterosis Karakter Kombinasi Persilangan F 1 P 1 P 2 MP HP Bobot buah JBSMSC2 x JBBMQH6 1268.00 922.50 1245.00 37.45 1.85 Tabel 21. Lanjutan Evaluasi dan Seleksi Hasil karakterisasi melalui analisis deskriptif terhadap 195 hibrida hasil persilangan disajikan pada Tabel 22. Bobot buah populasi hibrida hasil persilangan nenas berkisar antara 100 – 2880 gram. Frekuensi dominan kelas bobot buah adalah berkisar 1000 – 1500 terdapat 78 tanaman atau 40. Kelas bobot buah yang ideal untuk kalengan, yaitu berkisar 1500-2000 g mencakup 33 tanaman. Sedangkan kelas bobot buah berkisar 1000-15000 yang sesuai untuk buah segar, mencakup 78 Panjang buah Diameter buah Tebal daging buah TPT Total asam Vitamin C Tinggi tanaman Diameter pedunkulus JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 JBSMSC2 x JBBMQH6 JBBMQH7 x JTWHSCM JBSMSC4 x LNPCBP JBSMSC2 x JBSMSC1 21.25 13.11 15.20 13.74 9.62 8.94 9.48 8.80 8.62 4.11 4.47 3.79 18.92 17.68 18.43 16.28 3.34 3.52 3.96 2.97 35.90 45.11 38.41 50.41 67.30 80.13 70.20 72.08 2.86 2.47 3.13 2.38 16.38 13.00 19.75 21.13 8.32 9.62 9.42 9.05 3.92 4.69 5.10 4.89 17.00 15.87 15.03 15.63 1.35 1.39 1.15 1.22 47.85 64.72 57.82 62.68 92.50 79.50 96.38 95.25 2.13 2.21 2.24 2.55 20.25 17.50 22.00 20.25 8.75 9.75 9.49 9.35 4.54 5.12 5.24 5.24 17.50 16.25 15.31 16.50 1.38 1.57 1.23 1.38 69.83 73.69 60.12 69.83 96.50 86.00 102.00 102.00

2.85 2.25