33
adalah menurunnya kemampuan mengingat, mempelajari hal-hal baru, menurunnya kecepatan dalam mencapai kesimpulan, berkurangnya kapasitas
berpikir kreatif, cenderung lemah dalam mengingat hal-hal yang baru, kecenderungan untuk mengenang sesuatu yang terjadi pada masa lalu meningkat,
kehilangan rasa dan keinginan terhadap hal-hal yang lucu dan menurunnya perbendaharaan kata yang digunakan Hurlock 1980:394.
d. Perubahan minat
Hubungan antara jumlah keinginan dan minat pada seluruh tingkat usia ternyata erat dengan keberhasilan penyesuaian.
2.2.4 Teori-teori Mengenai Penuaan
Menurut Santrock 2002:239, berdasarkan teori sosial ada tiga teori yang mengupas tentang penuaan:
1. Teori Pemisahan Disengagement Theory
Teori pemisahan menyatakan bahwa orang-orang lansia secara perlahan- lahan menarik diri dari masyarakat.
2. Teori Aktivitas Activity Theory
Menurut teori aktivitas, semakin orang-orang lansia aktif dan terlibat semakin kecil kemungkinan mereka menjadi renta dan semakin besar
kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya. 3.
Teori Rekonstruksi Gangguan Sosial Social Breakdown-Reconstruction Theory
Penuaan menurut teori rekonstruksi gangguan sosial dikembangkan melalui fungsi psikologis negatif yang dibawa oleh pandangan-pandangan negatif
34
tentang dunia sosial dari orang-orang lansia dan tidak memadainya penyediaan layanan untuk mereka.
2.2.5 Tugas Perkembangan Lansia
Erik Erikson dalam Alwisol 2010:103-104 memandang bahwa usia lansia bisa menjadi orang yang senang bermain, menyenangkan tetapi juga bisa
menjadi tempat orang pikun, depresi, dan putus asa. Erikson percaya bahwa masa lansia dicirikan oleh tahap akhir dari delapan tahapan siklus kehidupan, integritas
versus keputusasaan integrity versus despair. Pandangan Erikson, tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat kembali apa yang telah
dilakukan. Beberapa jalan yang berbeda, lansia telah mengembangkan suatu harapan yang positif di setiap periode sebelumnya. Pandangan tentang masa lalu
retrospective glances dan kenangan akan menampakkan suatu gambaran dari
kehidupan yang telah dilewatkan dengan baik dan seorang lansia akan merasa puas integritas.
Lansia mengalami keputusasaan maka masa lalu hanya akan dinilai negatif dan tampak dari perilaku keragu-raguan dan kemurungan. Putus asa berarti tanpa
harapan. Tugas perkembangan yang lain adalah terkait dengan ritualisme yaitu integral versus sapentisme. Integral maksudnya adalah bijaksana dan telah mampu
memaknai kehidupan sedangkan lansia yang belum bisa menunjukkan sikap bijaksana dan senang memberi petuah-petuah yang bersifat dogmatis dikatakan
berinteraksi dengan ritualism sapentism.
35
2.3 Kebermaknaan Hidup Lansia