Sampel penelitian sebagai data adalah informan yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Peneliti memilih informan yang
dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam penelitian ini data
diambil melalui teknik 1 observasi yaitu dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi selama di lapangan, baik berupa keadaan fisik
maupun perilaku yang terjadi; 2 wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada responden; 3 analisis dokumen
digunakan untuk data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, peneliti kualitatif memandang bahwa manusia adalah instrumen utama dalam pengumpulan
data, sebab manusia memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi ragam realitas. Selain itu memiliki sifat yang responsif,
adaptif dan historis, dapat membangun penelitian dari pengetahuan yang tidak tertekan, mampu mengolah, mengajar klasifikasi dan mampu mengajar
pemahaman yang lebih dalam. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yang bercorak humanistik, yang pada waktu mengadakan
penelitian, peneliti akan memahami subjek penelitian secara personal dan memahami apa yang mereka rasakan dalam kehidupan wajar. Dengan
demikian lebih bersifat manusiawi dan alamiah, mempelajari fenomena sebagai kejadian yang sewajarnya, tidak dalam konteks yang dibuat-buat
atau dimanipulasi. Pada akhirnya membawa konsekuensi prosedur kerja yang bersifat efektif dalam pengumpulan data dan analisis data, serta
penggunaan beberapa teknik pengumpulan data. Menurut Nasution 1998: 54 ada beberapa teknik pengumpulan data
yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu pengamatan berpartisipasi participation observation, wawancara mendalam deep
interview, penyelidikan sejarah hidup dan analisis dokumen. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
metode pengamatan berpartisipasi, wawancara mendalam dan menganalisis dokumen.
1. Pengamatan berpartisipasi Participation Observation
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi selama di lapangan, baik berupa keadaan fisik maupun
perilaku yang terjadi selama berlangsungnya penelitian. Menurut Spradly observasi meliputi tiga komponen yaitu ruang tempat pelaku
aktor dan kegiatan aktivitas Nasution, 1996: 63. Menurut Banister istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.
Menurut Patton observasi adalah metode pengumpulan data yang essensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan
kualitatif. Patton juga mengatakan bahwa data hasil observasi menjadi penting karena : a Peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih
baik tentang konteks dalam hal apa yang diteliti atau apa yang terjadi;
b Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pembuktian dan mempertahankan
pilihan untuk mendekati masalah secara induktif; c Observasi memungkinkan peneliti memperoleh hal-hal yang oleh partisipan atau
subjek penelitian sendiri kurang disadari; d Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab
tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara; e Observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh
dari pihak persepsi selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau pihak-pihak lain; f Observasi memungkinkan peneliti bersifat
merefleksi dan bersifat introspeksi terhadap penelitian yang dilakukan. Pengamatan dilakukan terhadap kebutuhan atlet POPDA tingkat
SMASMK di Kabupaten Semarang ditinjau dari segi sarana dan prasarana, fisik dan psikis tahun 2010.
Pengamatan ini dilakukan guna memperoleh data tentang segi sarana dan prasana, fisik dan psikis kebutuhan atlet POPDA tingkat
SMASMK di Kabupaten Semarang tahun 2010. Pengamatan ini akan dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan pedoman pengamatan
sampai peneliti benar-benar memperoleh data yang dibutuhkan.
2. Wawancara interview
Wawancara merupakan salah satu pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada
responden. Menurut Masri Singarimbun 1989:192 wawancara atau interview adalah salah satu cara memperoleh data dengan melakukan
tanya jawab antara dua orang atau lebih secara berhadap-hadapan.
Keduanya berkomunikasi secara langsung baik terstruktur maupun tidak terstruktur atau yang dilakukan dengan persiapan maupun tanpa
persiapan terlebih dahulu, sehingga antara pertanyaan dengan jawaban dapat diperoleh secara langsung dalam suatu konteks kejadian timbal
balik. Dalam penelitian kualitatif, wawancara dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga diperoleh
data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin pada persoalan-persoalan yang diteliti. Dalam hal ini
diperlukan pedoman wawancara. Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi,
maka dalam wawancara input hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan, recording. Disamping itu juga
menggunakan recall ulangan yaitu penggunaan pertanyaan yang sama tentang suatu hal guna memperoleh kepastian jawaban dari responden.
Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama, maka akan
dijadikan data yang sudah final.
Wawancara dilakukan guna memperoleh data tentang kebutuhan kebutuhan atlet POPDA tingkat SMASMK di Kabupaten Semarang
ditinjau dari segi sarana dan prasarana, fisik dan psikis tahun 2010. 3.
Analisis Dokumen Menurut Moleong 2001: 160 analisis dokumentasi digunakan
karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong serta dokumen dan dokumentasi bersifat alamiah sesuai konteks lahiriah
tersebut. Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi digunakan
untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data ini terdiri atas berbagai tulisan dan rekaman, laporan resmi catatan
harian, notulen rapat dan sejenisnya. Dengan demikian data yang diperoleh melalui dokumentasi termasuk data sekunder dari sumber non
manusia. Dengan teknik analisis dokumen ini diharapkan data yang
diperlukan menjadi benar-benar falid. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berupa arsip-arsip latar
belakang siswa termasuk rekomendasi dan tes-tes psikologi, arsip kegiatan, struktur organisasi, laporan hasil kemajuan dan perkembangan
dan prestasi atlet yang pernah dicapai siswa, buku-buku panduan yang digunakan, data dinding, maupun data-data yang bersifat software yang
dapat memperkaya informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.5. Instrumen Penelitian