Instrumen Penelitian Pemeriksaan Keabsahan Data

untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data ini terdiri atas berbagai tulisan dan rekaman, laporan resmi catatan harian, notulen rapat dan sejenisnya. Dengan demikian data yang diperoleh melalui dokumentasi termasuk data sekunder dari sumber non manusia. Dengan teknik analisis dokumen ini diharapkan data yang diperlukan menjadi benar-benar falid. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berupa arsip-arsip latar belakang siswa termasuk rekomendasi dan tes-tes psikologi, arsip kegiatan, struktur organisasi, laporan hasil kemajuan dan perkembangan dan prestasi atlet yang pernah dicapai siswa, buku-buku panduan yang digunakan, data dinding, maupun data-data yang bersifat software yang dapat memperkaya informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian. Dengan alasan bahwa segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti, baik masalah, prosedur penelitian, data yang akan dikumpulkan, bahkan hasil yang diharapkan semuanya tidak ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Menurut Nasution 1998: 55-56 manusia sebagai instrumen utama dalam penelitian dengan pertimbangan bahwa peneliti sebagai instrumen penelitian sesuai untuk penilaian dengan ciri-ciri antara lain: 1 Penelitian sebagai alat peka dan dapat berinteraksi terhadap segala simulasi dari lingkungan yang harus dipikirkannya bermakna atau tidak bagi penelitian. Tidak ada instrumen lain yang bereaksi dan berinteraksi terhadap demikian banyak faktor dalam situasi yang senantiasa berubah-ubah; 2 Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus; 3 Situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan situasi semata- mata. Untuk memahaminya harus merasakannya, menyelami dan melakukan penghayatan; 4 Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh baik dengan cara penafsiran dan arah pengamatan; 5 Hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengalami kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan segera menggunakan sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan ataupun penolakan. Dalam penelitian kualitatif ini peneliti sebagai instrumen dibantu oleh alat pengumpul data berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman analisis dokumen yang dibuat oleh peneliti sesuai data yang dibutuhkan.

3.6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian yang berjudul: Survei Kebutuhan Atlet POPDA Tingkat SMASMK di Kabupaten Semarang Ditinjau dari Segi Sarana dan Prasarana, Fisik dan Psikis Tahun 2010, maka keabsahan data dilakukan sejak awal pengambilan data, yaitu sejak melakukan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Menurut Nasution 1998: 27 ada tujuh cara yang dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran penelitian dapat dipercaya, yaitu: a memperpanjang observasi; b penggambaran yang terus menerus; c triangulasi; d membicarakannya dengan orang lain; e menganalisis kasus negatif; f menggunakan referensi; g mengadakan membercheck. Teknik triangulasi adalah cara yang digunakan dalam penelitian ini. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan penggunaan sumber data. Hal ini berarti membandingkan dan mengecek balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Menurut Patton hal ini dapat dicapai dengan jalan: a Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; b membandingkan apa yang dikatakan orang lain di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; d membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah dan tinggi, orang yang berada dan orang pemerintahan; e membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan. Lexy J.Moleong, 2001: 179.

3.7. Analisis Data