masyarakat yang terletak di kota Semarang. Beberapa kasus seperti kebocoran pipa dan distribusi air yang tidak lancar sering terjadi di berbagai tempat.
Pengaruh kebocoran ini memang sangat besar terhadap kesehatan keuangan PDAM karena kebocoran pipa berarti kehilangan potensi pendapatan. Ini tentunya
merupakan kerugian besar. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut dengan penelitian yang berjudul Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Mendeteksi Kebocoran Pipa PDAM Tirta Moedal Semarang.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan alasan pemilihan judul di atas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimanakah hasil metode geolistrik dalam pendeteksian
kebocoran pipa PDAM Tirta Moedal Semarang?
1.3 Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap beberapa istilah yang digunakan, maka diperlukan penegasan sebagai berikut.
1. Geolistrik adalah alat yang digunakan dalam survei metode geofisika yang bekerja atas prinsip aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara
mendeteksinya di permukaan bumi. 2. Metode resistivitastahanan jenis adalah salah satu dari jenis metode yang
digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara
mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi Adhi et al., 2011.
3. Elekroda konfigurasi wenner adalah salah satu konfigurasi dari metode geolistrik tahanan jenis dengan jarak keempat elektroda C
1
, P
1
, C
2
dan P
2
dalah sama. 4. Resistivitas menyatakan sifat khas dari suatu bahan yaitu besarnya hambatan
tertentu dengan satuan
1.6 Sistematika Skripsi
Adapun sistematika yang akan digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi untuk mempermudah dalam menelaahnya adalah sebagai
berikut.
1. Bagian awal skripsi Bagian ini berisi halaman judul, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2 Bagian isi skripsi
Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi. a. Bab 1 Pendahuluan
Bab ini memuat alasan pemilihan judul yang melatar-belakangi masalah, permasalahan, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika skripsi. b. Bab 2 Landasan Teori
Bab ini terdiri dari kajian mengenai landasan teori yang mendasari penelitian.
c. Bab 3 Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan
skripsi. Metode penelitian ini meliputi; metode pengumpulan data, desain penelitian, dan metode analisis serta interpretasi data.
d. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi hasil-hasil penelitian dan pembahasannya.
e. Bab 5 Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran sebagai
implikasi dari hasil penelitian. 3
Bagian akhir skripsi Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang berdampak langsung pada kesehatan, kesejahteraan fisik, sosial dan ekonomi masyarakat.
Menurut PBB, akses atas air bersih dinyatakan sebagai hak asasi manusia. Saat ini dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maupun kegiatan perkotaan
selain membutuhkan tempat atau lahan untuk beraktivitas juga membutuhkan dukungan penyediaan air bersih yang layak karena manusia tidak mungkin dapat
hidup tanpa adanya air bersih. Pemerintah selaku abdi masyarakat berkewajiban untuk menjamin kelayakan dan keberlanjutan akses masyarakat terhadap air
bersih tersebut pada tingkat daerah baik provinsi maupun kota atau kabupaten penyediaan air bersih ditangani oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM.
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM merupakan salah satu perangkat daerah yang berkewajiban memberikan pelayanan dasar basic services bagi
masyarakat berupa penyediaan air bersih, hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten maupun Kota. Menurut Wisnu 2008: 1-2 PDAM sebagai salah satu
Badan Usaha Milik Daerah BUMD, merupakan perangkat daerah yang ditunjuk untuk menjalankan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dalam hal
penyediaan air bersih kepada masyarakat. Ketentuan tersebut berarti mengukuhkan kedudukan hukum PDAM sebagai institusi organisasi pelayanan
8
publik yang sah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang wajib diselenggar akan oleh Pemerintah Daerah khususnya di tingkat kabupaten maupun
kota.
2.1 Profil Tirta Moedal