Alat geolistrik geolistrik resistivity meter G-Sound GL-4100 dengan spesifikasi yang telah disebutkan di atas seperti ditunjukan oleh gambar di bawah
ini :
Gambar 3.2 G-Sound
3.2.2 Desain penelitian
Skema susunan elektroda konfigurasi wenner ditunjukkan seperti pada gambar 3.3 :
Gambar 3.3 Susunan elektroda konfigurasi Wenner.
Konfigurasi wenner dapat digunakan untuk dua teknik pengukuran yaitu mapping dan sounding. Dalam konfigurasi ini AM = MN = NB = a Massinai et
al., 2010 : 151. Faktor geometri Konfigurasi Wenner adalah sebagai berikut :
÷ ø
ö ç
è æ
- -
÷ ø
ö ç
è æ
- =
BN AN
BM AM
K 1
1 1
1 2
p
÷ ø
ö ç
è æ
- -
÷ ø
ö ç
è æ
- =
a a
a a
1 2
1 2
1 1
2
p
úû ù
êë é
- -
+ =
a a
a a
2 1
2 1
1 1
2
p
a a
2 2
2 2
- =
p
a a
a a
a a
1 2
2 2
2 2
2 4
2
2
p p
p
= =
- =
a K
p 2
= Sedangkan tahanan jenis pada konfigurasi Wenner adalah :
I V
K
w
D =
r
dimana K = 2 p a Adapun keunggulan dari konfigurasi wenner adalah baik digunakan
untuk sebaran horizontal kurva lapangan yang dihasilkan lebih mencerminkan resistivitas sebenarnya dibanding dengan konfigurasi schlumberger, konfigurasi
wenner dapat mendeteksi keidakhomogenan lokal. Sedangkan kelemahan dari konfigurasi wenner ini adalah diperlukan banyak pekerja karena elektroda harus
dipindah-pindah setiap saat Hendrajaya Arif, 1990 : 54.
3.3 Langkah Penelitian
Prosedur penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut :
3.3.1 Persiapan
a. Studi Literatur, yaitu mempelajari literatur-literatur atau teori-teori yang
berhubungan dengan air tanah dan jurnal-jurnal penelitian tentang geolistrik khususnya yang berhubungan dengan interpretasi serta teknik akuisisi data.
b. Mengurus surat ijin penelitian dan melakukan survei pendahuluan untuk
mengetahui gambaran umum lokasi penelitian. c.
Menyiapkan alat dan bahan. d.
Melakukan uji test pada alat yang akan di gunakan di lapangan. e.
Mempersiapkan stacking chart yang sesuai dengan luas daerah dan kedalaman yang di inginkan pada daerah yang sudah di observasi
sebelumnya.
3.3.2 Pengukuran lapangan pelaksanaan
a. Memasang patok pada lintasan pengukuran
b. Mengatur bentangan elektroda arus dan elektroda potensial
c. Melakukan pengambilan data untuk datum point pertama sesuai dengan cara
kerja alat, data arus I dan potensial V d.
Menggeser setiap elektroda sejauh sekian meter mengikuti arah line elektroda A dipindahkan ke M, M pindah ke N, dan N ke B, lalu mengukur
kembali kuat arus I dan potensial V untuk datum point kedua, dan seterusnya.
3.4 Pengolahan Data
Setelah dilakukan akuisi data di lapangan maka didapatkan hasil data tentang resistivitas dari tiap-tiap titik, kemudian data tersebut dikalikan dengan
faktor geometri konfigurasi Wenner untuk mendapatkan harga resistivitas semu