3.4 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
Langkah berikutnya dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti diperoleh dari lokasi
yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga cara, yakni observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
3.4.1 Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian, karena observasi merupakan teknik yang utama dalam penelitian
kualitatif. Observasi dalam penelitian dilakukan secara langsung dengan mengamati kondisi lingkungan lokasi penelitian.
Pengamatan secara langsung merupakan cara yang baik untuk melihat kejadian yang sebenarnya. Teknik ini juga memiliki keuntungan karena
memungkinkan peneliti untuk memahami situasi yang rumit dan dapat mengamati beberapa tingkah laku yang muncul secara bersamaan.
Proses pengamatan dimulai dengan melakukan pengamatan menyeluruh dan selanjutnya lebih terfokus. Pengamatan menyeluruh digunakan untuk
mendapat catatan-catatan lapangan mengenai situasi umum di sekitar obyek penelitian. Sedangkan pengamatan terfokus dilakukan untuk mengamati peristiwa
yang lebih mendetail, rinci dan menggambarkan informasi yang lebih spesifik tentang pembinaan prestasi olahraga bulutangkis di klub PB Forza dan PB
Mrapen.
Pada tahapan observasi ini peneliti melakukan observasi di PB Forza Purwodadi dan PB Mrapen Godong. Pelaksanaan mulai dari tanggal 28 September
sampai dengan tanggal 26 Oktober 2010. Sasaran dari metode observasi ini yaitu untuk mencari atau menggali data mengenai kepengurusan organisasi yang
dijalankan oleh PB Forza dan PB Mrapen, program pembinaan atlet yang dilakukan oleh PB Forza dan PB Mrapen, serta sarana dan prasarana apa saja yang
dimiliki oleh PB Forza dan PB Mrapen guna mendukung proses pembinaan. Dengan demikian manfaat yang diperoleh dalam menggunakan metode
observasi ini antara lain: 1.
Melalui observasipengamatan secara langsung, 2.
Observasi memungkinkan dapat melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan sebenarnya, 3.
Observasi memungkinkan dapat mencatat peritiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan secara langsung sesuai dengan fokus yang
diamati, dan 4.
Dapat mengungkap hal-hal dan memperoleh data-data yang tidak akan bisa diperoleh dengan metode wawancara.
3.4.2 Wawancara Untuk melengkapi dan memeperkuat data yang telah diperoleh maka perlu
adanya wawancara. Wawancara mengandung arti dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari pewawancara Suharsimi
Arikunto, 2006 : 155. Dalam teknik wawancara ini dapat menggali informasi
suatu data yang diketahui oleh seseorang yang diteliti, dan juga mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan masa yang
akan datang. Untuk melakukan wawancara dengan responden, peneliti harus
mempersiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan yang terarah dengan fokus masalah dan tujuan penelitian. Data atau informasi berbentuk tanggapan, pendapat,
keyakinan, hasil pemikiran dan pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang dipertanyakan sehubungan dengan fokus masalah tersebut.
Dalam pelaksanaan metode wawancara berkisar pada sejarah berdirinya klub PB Forza dan PB Mrapen, masalah pelaksanaan program pembinaan,
perekrutan pelatih dan atlet, sarana dan prasarana ada, serta masalah pendanaan. Sehingga sasaran dalam pelaksanaan wawancara ini kepada pengurus dan pelatih
dari PB Forza dan PB Mrapen. Dan dalam melaksanakan wawancara ini tidak tersembunyi.
Pelaksanaan wawancara dengan pelatih PB Forza Purwodadi, bapak Aris Guntoro, dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Oktober 2010. Sedangkan dengan
pelatih PB Mrapen Godong, bapak Hendy Prsetijo Raharjo, dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Oktober 2010. Dalam pelaksanaan wawancara menggunakan
media rekaman. 3.4.3 Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 158 dokumentasi dari asal katanya adalah dokumen yang mempunyai arti barang-barang tertulis. Didalam
melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya.
Metode dokumentasi adalah memeriksa dokumen-dokumen yang ada untuk dapat memperkuat dan melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil
observasi dan wawncara. Data dokumentasi yang didapatkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah adalah :
1. PB Forza
a. Jumlah atlet yang terdaftar di PB Forza pada tahun 2010
b. Prestasi yang telah didapatkan oleh para atlet
c. Dokumen visual yaitu berupa foto-foto pada saat proses latihan berlangsung,
yang dihasilkan sendiri dengan menggunakan kamera. 2.
PB Mrapen a.
Jumlah atlet yang terdaftar diPB Mrapen pada tahun 2010 b.
Prestasi yang telah didapatkan oleh para atlet c.
Dokumen visual yaitu berupa foto-foto pada saat proses latihan berlangsung, yang dihasilkan sendiri dengan menggunakan kamera
d. Sertifikat kepelatihan.
3.5 Keabsahan Data