4
2. Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memonitor risiko-risiko bencana dan meningkatkan pemanfaatan peringatan dini.
3. Menggunakan pengetahuan, inovasi, dan pendidikan untuk membangun suatu budaya aman dan ketahanan pada semua tingkatan.
4. Mengurangi faktor-faktor risiko dasar. 5. Memperkuat kesiapsiagaan terhdap bencana dengan respon yang efektif
pada semua tingkatan ISDR, 2005. Salah satu prioritas tindakan dalam Kerangka Aksi Hyogo adalah
tentang kesiapsiagaan bencana. Untuk meminimalisir terjadinya korban baik jiwa ataupun harta benda maka diperlukan masyarakat yang siap siaga
terhadap potensi bencana di daerah yang rawan bencana terutama bencana tsunami. Berbekal latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Tsunami di Kecamatan Grabag Kabupaten
Purworejo”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag?
C. Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan
Grabag, dengan sub tujuan penelitian sebagai berikut;
5
1. Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag.
2. Mengetahui tingkat kebijakan dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag.
3. Mengetahui tingkat rencana tanggap darurat dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag.
4. Mengetahui tingkat sistem peringatan dini dalam mengadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag.
5. Mengetahui tingkat mobilisasi sumberdaya dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan secara teoritis
pada ilmu manajemen bencana khususnya pada tahap pra bencana berupa kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
2. Manfaat praktis a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan memahami kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana tsunami.
6
b. Bagi pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
bacaan dan perbandingan pembaca yang sedang mengadakan penelitian.
c. Bagi pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi
pemerintah dalam hal manajemen bencana untuk mengambil suatu
kebijakan. E.
Penegasan Istilah
Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk : 1 membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti sehingga jelas batas-
batasnya. 2 memudahkan dalam menangkap isi dan makna serta sebagai pedoman dalam pelaksanaan ini:
1. Kesiapsiagaan: kesiapsiagaan dari suatu pemerintah, suatu kelompok masyarakat atau individu yaitu, tindakan-tindakan yang memungkinkan
pemerintah, organisasi-organisasi, masyarakat, komunitas dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat
guna. Termasuk ke dalam tindakan kesiapsiagaan adalah penyusunan rencana penanggulangan bencana, pemeliharaan sumberdaya dan
pelatihan personil Nick Carter dalam LIPIUNESCO-ISDR, 2006: 5.
2. Bencana: peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
7
alam danatau
non-alam maupun
faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis Undang-undang Nomor
24 Tahun 2007.
3. Tsunami: serangkaian gelombang yang umumnya paling sering diakibatkan oleh gerakan-gerakan dahsyat di dasar laut Duddley dan
Lee, 2006.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA