Strategi Pengelolaan Hutan KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Strategi

Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat di capai Marus,1984. Hamel dan Prahalad 1995, mendefinisikan strategi yang terjemahannya sebagai berikut. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang di harapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Menurut Andrews 1980, strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan pandangan dan konsep-konsep di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu alat dalam mengelola segala unsur yang terkandung di masyarakat, perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun Taman Nasional Nino Coni Santana merupakan salah satu asset yang dimiliki oleh Kabupaten Lautem yang manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak pihak, dan bukan hanya satu pihak saja. Oleh karena itu dalam pengelolaannya harus memperhatikan strategi yang tepat dimana harus memperhatikan stakeholders yang secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan dalam pengelolaan sumberdaya alam di kawasan tersebut.

2.2 Pengelolaan Hutan

Sebagaimana tercantum dalam UU No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, bahwa pengelolaan hutan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Tata guna lahan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan. 2. Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. 3. Rehabilitasi dan reklamasi hutan. 4. Perlindungan hutan dan konservasi alam. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan menurut UU Kehutanan No. 41 tahun 1999 pasal 68 meliputi: 1 Masyarakat berhak menikmati kualitas lingkungan hidup yang dihasilkan hutan 2 Masyarakat dapat memanfaatkan hutan dan hasil hutan sesuai dengan peraturan yang berlaku, mengetahui rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutan, memberi informasi, saran, serta pertimbangan dalam pembangunan kehutanan dan melakukan pengawasan, 3 Berhak memperoleh kompensasi karena hilangnya akses atau hak atas tanah miliknya. Dalam pengelolaan hutan, isu pokok yang sering muncul adalah adanya gangguan terhadap hutan terutama pencurian kayu bakar. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan terhadap hutan adalah sebagai berikut. 1. Pendapatan yang diperoleh relatif tinggi dan caranya mudah 2. Rantai pemasaran yang rendah 3. Keterbukaan wilayah yang tinggi 4. Alternatif lapangan pekerjaan yang terbatas Hutan merupakan lahan yang di dalamnya terdiri dari berbagai tumbuhan yang membentuk suatu ekosistim dan saling ketergantungan. Berbicara mengenai hutan maka kita tidak akan terlepas mengenai pengertian hutan menurut UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan yang mendefinisikan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistim berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Fungsi hutan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh manusia dalam memanipulasi penggunaan dan pemanfaatan sumber daya hutan untuk kepentingan kehidupan dan lingkungan. Dengan diterimanya posisi masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan sumber daya hutan di semua fungsi hutan produksi, lindung dan konservasi, maka semangat dan kesadaran masyarakat dapat didorong untuk membangun, memelihara dan memanfaatkan sumber daya hutan secara lestari. Ketergantungan antara lain dapat terlihat dari ketergantungan masyarakat terhadap produksi dan jasa hasil hutan. Hutan sebagai sumber daya juga menentukan masyarakat untuk pengelolaannya Awing, 2004

2.3 Masyarakat Sekitar Hutan

Dokumen yang terkait

ADOPSI INOVASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI KECAMATAN LOSPALOS KABUPATEN LAUTEM TIMOR-LESTE

1 26 91

ADOPSI INOVASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI KECAMATAN LOSPALOS KABUPATEN LAUTEM TIMOR-LESTE

3 16 190

Ecosystem and community based model for zonation in Nino Konis Santana National Park, Timor Leste

0 9 101

Ecosystem and community based model for zonation in Nino Konis Santana National Park, Timor-Leste

0 4 186

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlibatan LSM Haburas dalam Pengembangan Pariwisata: studi kasus di Pantai Value-Tutuala, Lospalos, Timor Leste T2 092014903 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlibatan LSM Haburas dalam Pengembangan Pariwisata: studi kasus di Pantai Value-Tutuala, Lospalos, Timor Leste T2 092014903 BAB II

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlibatan LSM Haburas dalam Pengembangan Pariwisata: studi kasus di Pantai Value-Tutuala, Lospalos, Timor Leste T2 092014903 BAB IV

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlibatan LSM Haburas dalam Pengembangan Pariwisata: studi kasus di Pantai Value-Tutuala, Lospalos, Timor Leste T2 092014903 BAB V

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlibatan LSM Haburas dalam Pengembangan Pariwisata: studi kasus di Pantai Value-Tutuala, Lospalos, Timor Leste T2 092014903 BAB VI

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlibatan LSM Haburas dalam Pengembangan Pariwisata: studi kasus di Pantai Value-Tutuala, Lospalos, Timor Leste

0 0 18