2
A. LATAR BELAKANG
Persaingan dalam industri media massa di jaman sekarang,
membuat majalah di Indonesia berlomba untuk memberikan inovasi
baru untuk menarik perhatian khalayak. Namun terkadang, majalah
kesulitan dalam memilih inovasi apa yang tepat untuk menarik perhatian
khalayak. Majalah sebagai media komunikasi massa, diantaranya
memilih menyisipkan hiburan yang dimasukan ke dalam suatu kolom
artikel yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca.
Komunikasi massa di dalam buku yang ditulis oleh Jalaludin
Rakhmat tahun 1994 merupakan suatu komunikasi yang memiliki
tujuan menyampaikan suatu pesan kepada khalayak yang tersebar secara
heterogen dan anonym dengan menggunakan media cetak maupun
elektronik, dengan begitu pesan yang memiliki sifat sama akan dapat
diterima secara serempak dan sesaat. Rakhmat,1994. Demikian juga
menurut Nurudin di dalam bukunya tentang media massa, bahwa media
massa merupakan alat komunikasi massa yang memilki kemampuan
menyebarkan pesan secara serempak dan juga cepat kepada para audiens
yang luas dan bersifat heterogen. Media massa memiliki kelebihan
yang tidak dimiliki oleh jenis komunikasi lainnya karena mampu
mengatasi hambatan ruang dan waktu. Media massa bahkan mampu
menyebarkan pesan dalam kurun waktu terbatas hampir secara
seketika. Nurudin, 2007. Dalam kajian ini, penulis
ingin meneliti tentang bagaimanakah konstruksi perempuan di dalam suatu
3
media massa khususnya majalah. Penelitian ini menitikberatkan
bagaimana perempuan digambarkan didalam suatu artikel yang
ditampilkan oleh majalah itu sendiri, hal ini karena mereka sering
digambarkan melalui perspektif atau sudut pandang laki-laki sehingga hal
ini menimbulkan bias gender. Oleh karena itu, permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perempuan dalam
suatu artikel di suatu majalah khususnya majalah laki-laki dewasa
masih belum menyentuh permasalahan yang mendasar tentang
posisi perempuan, yaitu kesetaraan gender.
Saat berbicara mengenai perempuan maka penting untuk
membedakan antara sex dan gender, karena kedua hal tersebut memiliki
perbedaan yang besar. Ketika membicarakan sex atau alat kelamin,
perlu diketahui lebih dahulu bahwa sex atau alat kelamin merupakan
suatu hal yang bersifat biologis yang berfungsi sebagai pembeda jenis
kelamin tertentu yang ada pada seseorang. Secara biologis hal
tersebut tidak dapat dipertukarkan dan merupakan kodrat dari Tuhan.
Berbeda halnya dengan gender, gender merupakan perbedaan yang
tampak pada laki-laki maupun perempuan dilihat dari nilai dan
tingkah laku yang ada. Gender dapat diartikan merupakan konstruksi
sosiokultural yang mebedakan suatu karakter dikategorikan kedalam
maskulin ataupun feminis. Fakih, 2006: 8.
Perbedaan gender sebenarnya bukanlah suatu masalah, namun yang
terjadi pada kehidupan nyata hal tersebut dapat menimbulkan adanya
4
ketidakadilan gender terutama pada perempuan. Di dalam proses sosial
yang terjadi dalam masyarakat, perlakuan yang diterima perempuan
dianggap cenderung kurang menghargai perempuan.
Penelitian ini memfokuskan pada teks yang ditulis didalam
majalah MALE. Majalah ini memberikan wacana tentang
bagaimana peran perempuan didalam suatu kehidupan masyarakat kota
dalam artikel MALE ZONE edisi 34 tanggal 21 Juni 2013, edisi 35 tanggal
28 Juni 2013 dan edisi 42 tanggal 16 Agustus 2013.
Di dalam redaksi adanya dominasi pihak-pihak tertentu di
dalamnya akan sangat mempengaruhi wacana apa yang akan ditunjukan.
Hal ini bisa terjadi karena, pihak yang mampu mendominasi suatu hal, dapat
dengan mudah menunjukan suatu makna pada pihak ataupun orang
yang tidak mempunyai dominasi sama sekali. Oleh karena itu, di dalam
penelitian ini, penulis akan memfokuskan perhatian pada majalah
MALE. Karena, meja keredaksian yang ada pada majalah MALE
didominasi oleh laki-laki. Sehingga, para laki-lakilah yang memiliki
kekuasaan penuh dalam menentukan nilai-nilai tentang perempuan didalam
suatu kehidupan sosial masyarakat perkotaan melalui wacana yang
dimunculkan di dalam majalahnya. Sedangkan perempuan di dalam
majalah ini diposisikan sebagai objek yang tak memiliki kekuasaan apapun
dalam menentukan nilai-nilai yang dituliskan ke dalam teks.
5
B. TINJAUAN PUSTAKA