E. Metode Penelitian
Metode dalam hal ini diartikan sebagai suatau cara yang harus dilakuakan untuk mencapai tujuan dengan mengunkan alat-alat tertentu.
Sedangakan penelitian
adalah suatu
usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan. Suatu usaha dimana
dilakukan mengunakan metode tertentu.
13
Dalam melakukan penelitian agar memudahkan peneliti dan terlaksana dengan maksimal maka penelitian menggunakan beberapa metode sebagai
berikut
1. Metode Pendekatan
Metode Pendekatan yang digunakan oleh Penulis dalam penelitian ini adalah Pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis
merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada ilmu hukum dan berusaha menelaah kaidah-kaidah hukum
yang berlaku dalam masyarakat.
14
Sehingga dengan metode penelitian yuridis sosiologis ini diketahui apakah pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan di Kabupaten Wonogiri
telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Daerah Kabupaten
Wonogiri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral di Kabupaten Wonogiri, serta dengan adanya Izin Usaha
Pertambangan apakah dapat mensejahterakan masyarakat Wonogiri.
13
Sutrisno Hadi, 19997, Metode Penelitian, Yongyakarta: UGM Press, hal.3
14
Roni Hanitijo Soemitro, 1988, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal.106
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang bersifat deskriptif. Suatu penelitian deskriptif. dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin tentang manusia,
keadaan atau gejala-gejala lainnya.
15
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan tentang sesuatu hal di daerah tertentu dan pada saat tertentu.
16
Dalam penelitian ini penulis menggambarkan bagaimana tentang pengaruh Izin Usaha Pertambangan terhadap peningktan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Wonogiri.
3. Jenis Data
Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:
a.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan, dalam hal ini diperoleh dengan wawancara, yaitu cara memperoleh
informasi dengan bertanya langsung pada pihak-pihak yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
17
b. Data Sekunder
Data sekunder antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku- buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya.
Data sekunder terdiri atas :
15
Soerjono Soekanto, 1986, Pengatar Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, hal.10
16
Bambang Waluyo,Op. Cit, hal.9
17
Soetrisno Hadi, 1986, Metodelogi Research Jilid II, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Hukum Psikologi UGM, hal.26
1 Bahan Hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat.
Adapun yang digunakan sebagai bahan hukum primer yang berhubungan dengan permasalah penelitian ini adalah sebagi
berikut: a
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara
b Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah
Pertambangan c
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu
Bara d
Peraturan Daerah Kabupten Wonogiri Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral di Kabupaten
Wonogiri e
Peraturan Perundangan lain yang menyertainya 2
Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan hukum primer, seperti dokumen yang berisi
informasi, artikel dan hasil penelitian yang berkaitan dengan perizinan.
3 Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia.
18
4. Metode Pengumpulan Data