perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
digital mengukur Daya Watt, yang terdiri dari tegangan volt dan arus ampere, bukan arus saja yang diukur pada KWh meter konvensional.
Kirkup, 2002. Alat ukur tidak bisa disebut baik jika tidak dikalibrasi dengan referensi yang baik. Kalibrasi yang baik dilakukan dengan menentukan
referensi yang tepat. Suatu referensi harus diuji dengan membandingkan besaran- besaran yang diukur dengan rumus yang telah baku, di samping membandingkannya
dengan beberapa referensi yang lain. Kalibrasi sangat mempengaruhi suatu pengukuran.
Doebelin, 1983. Dalam pengukuran, mengartikan secara nyata suatu jumlah yang diukur adalah tidak mungkin. Masalah yang kompleks akan ditemui jika
mempermasalahkan objek yang sebenarnya. Yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan standarreferensi dari suatu jumlah yang diukur. Istilah “nilai
sebenarnya” diartikan sebagai nilai yang didapatkan jika jumlah yang terukur sesuai dengan referensi yang disetujui bersama dan cukup akurat untuk tujuan dimana data
akan digunakan.
2.2. Arus Listrik
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i dari kata Perancis :
intensite, dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka
arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari
atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti proton bermuatan + dan neutron bersifat netral yang dikelilingi oleh muatan
elektron -, normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif
Arah arus searah dengan arah muatan positif arah arus listrik atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif
apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of Units SI
yang digunakan untuk mengukur muatan listrik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
2.3. Tegangan
Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu
muatan sebesar satu coulomb pada elemen atau komponen dari satu terminalkutub ke terminalkutub lainnya, atau pada kedua terminalkutub akan
mempunyai beda potensial jika kita menggerakkanmemindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja
yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.
2.4. Daya Listrik
Daya listrik ada 3 macam yaitu daya aktif, daya reaktif dan daya nyata.
2.4.1. Daya nyata
Satuan daya nyata dinyatakan dalam Watt. Daya nyata, digunakan secara umum oleh konsumen. Daya nyata inilah yang biasanya dapat
dikonversikan dalam bentuk kerja. Rumusnya adalah Geradino, 1992: P = V I cos q
2.1 dengan :
P = daya nyata Watt
V = tegangan Volt
I = arus Ampere
q = sudut antara tegangan dan arus derajat
2.4.2. Daya reaktif
Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet, maka akan terbentuk fluks
magnetik. Satuan daya reaktif dinyatakan dalam VAR dan rumusnya adalah Geradino, 1992 :
Q = V I sin q 2.2
dengan : Q
= daya reaktif VAr V
= tegangan Volt I
= arus Ampere q
= sudut antara tegangan dan arus derajat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
2.4.3. Daya aktif
Daya aktif adalah penjumlahan geometris dari daya nyata dan daya reaktif. Daya aktif merupakan daya yang diproduksi oleh perusahaan
sumberlistrik. Daya nyata ini dinyatakan dalam VA dan memiliki rumus Geradino, 1992:
S = V I 2.3
dengan : V
= tegangan Volt I
= arus Ampere
Gambar 2.1 Segitiga Daya Sangkaran, 2002
2.4.4. Faktor Daya cos tetha
Faktor daya atau yang biasanya disebut cos q adalah perbandingan antara daya aktif Watt dengan daya nyata VA. Faktor daya juga dapat
definisikan yaitu merupakan cosines dari sudut beda fasa antara tegangan dan arus dimana arus leading atau lagging terhadap tegangan.
Faktor daya =
P Watt S VA
=
cos q 2.4
Faktor daya yang baik adalah faktor daya yang bernilai bedar. Pada teorinya, faktor daya dapat mencapai 100 , tapi dalam kenyataannya, faktor
daya tidak mencapai 100 tanpa adanya peralatan untuk mengkoreksi faktor daya tersebut. Faktor daya yang tinggi sangat penting untuk keseluruhan
sistem kelistrikan. Selain dapat meningkatkan efisiensi, faktor daya yang tinggi juga akan membuat biaya listrik menjadi lebih ekonomis dan
meningkatkan life time suatu peralatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
Gambar 2.2 Cos q antara arus dan tegangan Sangkaran, 2002
2.5. Mikrokontroler ATMEGA16
2.5.1. Konstruksi Dasar ATMEGA16
Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RISC 8 bit berdasarkan aristektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR memiliki
keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat, karena
sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock untuk
mengeksekusi 1 instruksi. Mikrokontroler ATMega16 memiliki fitur yang lengkap ADC internal, EEPROM internal, TimerCounter, Watchdog
Timer, PWM, Port IO, komunikasi serial, Komparator, I2C,dll. Berikut ini merupakan beberapa spesifikasi ATMega16:
1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada
frekuensi 16 Mhz. 2.
Memiliki kapasitas flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
3. Saluran Port IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan
Port D. 4.
CPU yang terdiri atas 32 buah register 5.
User interupsi internal dan eksternal 6.
Port USART sebagai komunikasi serial 7.
Konsumsi daya rendah DC 5V 8.
Fitur peripheral, yang terdiri dari: a. Tiga buah TimerCounter dengan perbandingan
- 2 dua buah TimerCounter 8 bit dengan Prescaler terpisah
dan Mode Compare. -
1 satu buah TimerCounter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare dan Mode Capture.
b. Real Time Counter dengan osilator tersendiri c. 4 channel PWM
d. 8 channel, 10-bit ADC -
8 Single-ended Channel -
7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP -
2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x
e. Byte-orientd Two-wire Serial Interface f.
Antamuka SPI g. Watchdog Timer dengan osilator internal
h. On-chip Analog Comparator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
Gambar 2.3. Blok Diagram Mikrokontroler ATMega16
Susunan pin-pin mikrokontroler ATMega16 ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
Gambar 2.4 Susunan pin mikrokontroler ATMega16
Konfigurasi pin ATMega16 dengan kemasan 40 pin DIP Dual In-line Package dapat dilihat pada Gambar 2.2. Dari gambar di atas dapat dijelaskan
fungsi dari masing-masing pin ATMega16 sebagai berikut: 1.
Vcc merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2.
GND merupakan pin Ground. 3.
Port A PA0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B PB0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin
dengan fungsi khusus seperti SPI, MISO, MOSI, SS, AIN1OC0, AIN0INT2, T1, T0, T1XCK.
5. Port C PC0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin
dengan fungsi khusus, seperti TOSC2, TOSC1, TDI, TD0, TMS, TCK, SDA, SCL.
6. Port D PD0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin
dengan fungsi khusus, seperti RXD, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
mikrokontroler. 8.
XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9.
AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.5.2. Arsitektur Mikrokontroler ATMEGA16
ATMega16 menggunakan
arsitektur Harvard
dengan memisahkan antara memori dan bus untuk program dan data untuk
memaksimalkan kemampuan dan kecepatan. Instruksi dalam memori program dieksekusi dengan pipelining single level dimana ketika satu
instruksi dieksekusi, instruksi berikutnya diambil dari memori program. Konsep ini mengakibatkan instruksi dieksekusi setiap siklus clock. CPU
terdiri dari 32x8 bit general purpose register yang dapat diakses dengan cepat dalam satu siklus clock, yang mengakibatkan operasi Arithmetic
Logic Unit ALU dapat dilakukan dalam satu siklus. Pada operasi ALU, dua operand berasal dari register, kemudian operasi dieksekusi
dan hasilnya disimpan kembali pada register dalam satu siklus clock. Operasi aritmetik dan logika pada ALU akan mengubah bit-bit yang
terdapat pada Status Register SREG. Arsitektur Mikrokontroler ATMega16 dapat dilihat pada Gambar 2.5 yang terdapat di bawah ini.
2.5.3. Memori Program
Arsitektur ATMega16 mempunyai dua memori utama, yaitu memori data dan memori program. Selain itu, ATMega16 memiliki
memori EEPROM untuk menyimpan data. ATMega16 memiliki 16K byte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memori untuk
menyimpan program. Instruksi ATMega16 semuanya memiliki format 16 atau 32 bit, maka memori flash diatur dalam 8K x 16 bit. Memori
flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian program boot dan aplikasi seperti terlihat pada Gambar 2.6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam
memeri prosesor.
Gambar 2.5 Arsitektur Mikrokontroler ATMega16
Gambar 2.6 Peta Memori ATMega16
Application Flash Section
Boot Flash Section 000
FFF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
2.5.4. Memori Data
Memori data AVR ATMega16 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 register umum, 64 buah register IO dan 1 Kbyte SRAM internal.
General purpose register menempati alamat data terbawah, yaitu 00 sampai 1F. Sedangkan memori IO menempati 64 alamat berikutnya
mulai dari 20 hingga 5F. Memori IO merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai fitur
mikrokontroler seperti kontrol register, timercounter, fungsi-fungsi IO, dan sebagainya. 1024 alamat berikutnya mulai dari 60 hingga
45F digunakan untuk SRAM internal
Gambar 2.7 Peta Memori Data ATMega16
2.5.5. Memori Data EEPROM
ATMega16 terdiri dari 512 byte memori data EEPROM 8 bit, data dapat ditulisdibaca dari memori ini, ketika catu daya dimatikan,
data terakhir yang ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain memori EEPROM bersifat
nonvolatile. Alamat EEPROM mulai dari 000 sampai 1FF.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
2.5.6. Software Mikrokontroler ATMega16
Sebuah mikrokontroler tidak akan bekerja bila tidak diberikan program untuk diisikan ke dalam mikrokontroler tersebut. Oleh karena
itu, dalam tugas akhir ini akan digunakan perangkat lunak CodeVisionAVR sebagai media penghubung antara program yang akan
diisikan ke mikrokontroler ATMega16 yang menggunakan bahasa C. Pemrograman mikrokontroler AVR dapat menggunakan low
level language assembly dan high level language C, Basic, Pascal, JAVA, dll tergantung compiler yang digunakan. Bahasa Assembler
pada mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika telah menguasai pemrograman satu jenis mikrokontroler AVR, maka
akan dengan mudah untuk memprogram mikrokontroler AVR jenis lain, tetapi bahasa assembler relatif lebih sulit dipelajari daripada
bahasa C, untuk pembuatan suatu proyek yang besar akan memakan waktu yang lama, serta penulisan programnya akan panjang. Sedangkan
bahasa C memiliki keunggulan dibandingkan bahasa assembly yaitu penyusunan program akan lebih sederhana dan mudah pada proyek
yang lebih besar. Bahasa C hampir bisa melakukan semua operasi yang dapat dikerjakan oleh bahasa mesin.
CodeVisionAVR pada dasarnya merupakan perangkat lunak pemrograman mikrokontroler keluarga AVR berbasis bahasa C. Ada
tiga komponen penting yang telah diintegrasikan dalam perangkat lunak ini: Compiler C, IDE dan program generator.
Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pengembangnya,
Compiler C
yang digunakan
hampir mengimplementasikan semua komponen standar yang ada pada bahasa
C standar ANSI seperti struktur program, jenis tipe data, jenis operator, dan library fungsi standar berikut penamaannya. Tetapi walaupun
demikian, dibandingkan bahasa C untuk aplikasi komputer, compiler C untuk mikrokontroler ini memiliki sedikit perbedaan yang
disesuaikan dengan arsitektur AVR tempat program C tersebut ditanamkan embedded.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
Khusus untuk library fungsi, disamPING library standar seperti fungsi-fungsi matematik, manipulasi string, pengaksesan
memori dan sebagainya, CodeVisionAVR juga menyediakan fungsi- fungsi tambahan yang sangat bermanfaat dalam pemrograman
antarmuka AVR dengan perangkat luar yang umum digunakan dalam aplikasi kontrol. Beberapa fungsi library yang penting diantaranya
adalah fungsi-fungsi untuk pengaksesan LCD, komunikasi I2C, IC RTC Real time Clock, sensor suhu, SPI Serial Peripheral Interface dan
lain sebagainya. Untuk memudahkan pengembangan program aplikasi,
CodeVisionAVR juga dilengkapi IDE yang sangat user friendly. Selain menu-menu pilihan yang umum dijumpai pada setiap perangkat lunak
berbasis Windows, CodeVisionAVR ini telah mengintegrasikan perangkat lunak downloader yang bersifat In System Programmer
yang dapat digunakan untuk mentransfer kode mesin hasil kompilasi ke dalam sistem memori mikrokontroler AVR yang sedang diprogram.
Selain itu, CodeVisionAVR juga menyediakan sebuah fitur yang dinamakan dengan Code Generator atau CodeWizardAVR.
Secara praktis, fitur ini sangat bermanfaat membentuk sebuah kerangka program template, dan juga memberi kemudahan bagi programmer
dalam peng-inisialisasian register-register yang terdapat pada mikrokontroler AVR yang sedang diprogram. Dinamakan Code
Generator, karena
perangkat lunak
CodeVision ini
akan membangkitkan kode-kode program secara otomatis setelah fase
inisialisasi pada jendela CodeWizardAVR selesai dilakukan. Penggunaan fitur ini pada dasarnya hampir sama dengan application
wizard pada bahasa-bahasa pemrograman visual untuk komputer.
2.5.7. Komunikasi Serial USART
Komunikasi data adalah perpindahan data antara dua atau lebih peranti, baik yang berjauhan maupun yang berdekatan. Perpindahan
data antara dua atau lebih peranti dapat dilaksanakan secara paralel atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
seri. Komunikasi seri dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu komunikasi dara seri sinkron dan komunikasi data asinkron. Dikatakan
sinkron jika sisi pengirim dan sisi penerima ditabuh clocked oleh penabuh clock yang sama, satu sumber penabuh; data dikirim beserta
penabuh. Dikatakan asinkron jika sisi pengirim dan sisi penerima ditabuh oleh penabuh yang terpisah dengan frekuensi yang hampir
sama, data dikirim disertai informasi sinkronisasi. Pada proses inisialisasi ini setiap perangkat yang terhubung harus memiliki baudrate
yang sama. Beberapa fasilitas yang disediakan USART AVR adalah sebagai berikut:
- Operasi full duplex mempunyai register receive dan transmit
yang terpisah. -
Mendukung kecepatan multiprosesor. -
Mode kecepatan berode Mbps. -
Operasi asinkron atau sinkron. -
Operasi master atau slave clock sinkron. -
Dapat menghasilkan baud-rate laju data dengan resolusi tinggi. -
Modus komunikasi kecepatan ganda pada asinkron. -
Dll
2.5.8. Inisialisasi USART
Pada mikrokontroler AVR untuk mengaktifkan dan mengeset komunikasi USART dilakukan dengan cara mengaktifkan register-
register yang digunakan untuk komunikasi USART. Register-register yang digunakan untuk komunikasi USART antara lain:
1. USART IO Data Register UDR
UDR merupakan register 8 bit yang terdiri dari 2 buah dengan alamat yang sama, yang digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan data yang akan dikirimkan TXB atau tempat data diterima RXB sebelum data tersebut dibaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
Gambar 2.8 Register UDR
2. USART Control and Status Register A UCSRA
Gambar 2.9 Register UCSRA Penjelasan bit penyusun UCSRA:
a. RXC USART Receive Complete Bit ini akan set ketika data yang masuk ke dalam UDR belum
dibaca dan akan berlogika nol ketika sudah dibaca. Flag ini dapat digunakan untuk membangkitkan interupsi RX jika
diaktifkan dan akan berlogika nol secara otomatis bersamaan dengan eksekusi vektor interupsi yang bersangkutan.
b. TXC USART Transmit Complete Bit ini akan set ketika data yang dikirim telah keluar. Flag ini
akan membangkitkan interupsi TX jika diaktifkan dan akan clear secara otomatis bersamaan dengan eksekusi vektor
interupsi yang bersangkutan. c. UDRE USART Data Register Empty
Flag ini sebagai indikator isi UDR. Jika bernilai satu maka UDR dalam keadaan kosong dan siap menerima data
berikutnya, jika flag bernilai nol berarti sebaliknya. d. FE Frame Error
Bit ini sebagai indikator ketika data yang diterima error, misalnya ketika stop bit pertama data dibaca berlogika nol
maka bit FE bernilai satu. Bit akan bernilai 0 ketika stop bit data yang diterima berlogika nol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
e. DOR Data OverRun Bit ini berfungsi untuk mendeteksi jika ada data yang
tumpang tindih. Flag akan bernilai satu ketika terjadi tumpang tindih data.
f. PE Parity Error
Bit yang menentukan apakah terjadi kesalahan paritas. Bit ini berfungsi jika ada kesalahan paritas. Bit akan berlogika satu
ketika terjadi bit parity error apabila bit paritas digunakan. g. U2X Double the USART Transmission Speed
Bit yang berfungsi untuk menggandakan laju data manjadi dua kalinya. Hanya berlaku untuk modus asinkron, untuk
mode sinkron bit ini diset nol. h. MPCM Multi Processor Communication Mode
Bit untuk mengaktifkan modus multi prosesor, dimana ketika data yang diterima oleh USART tidak mengandung informasi
alamat akan diabaikan.
3. USART CONTROL AND STATUS REGISTER B UCSRB
Gambar 2.10 Register UCSRB
Penjelasan bit penyusun UCSRB: a. RXCIE RX Complete Interrupt Enable
Bit pengatur aktivasi interupsi penerimaan data serial, akan berlogika satu jika diaktifkan dan berlogika nol jika
dinonaktifkan. b. TXCIE TX Complete Interrupt Enable
Bit pengatur aktivasi pengiriman data serial, akan berlogika satu jika diaktifkan dan berlogika nol jika dinonaktifkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
c. UDRIE USART Data Register Empty Interrupt Enable Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan interupsi data register
kosong, berlogika satu jika diaktifkan dan sebaliknya. d. RXEN Receiver Enable
Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan pin RX saluran USART. Ketika pin diaktifkan maka pin tersebut tidak dapat
digunakan untuk fungsi pin IO karena sudah digunakan sebagai saluran penerima USART.
e. TXEN Transmitter Enable Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan pin TX saluran USART.
Ketika pin diaktifkan maka pin tersebut tidak dapat digunakan untuk fungsi pin IO karena sudah digunakan
sebagai saluran pengirim USART. f.
UCSZ2 Character Size Bit ini bersama dengan UCSZ1 dan UCSZ0 dalam register
UCSRC digunakan untuk memilih tipe lebar data bit yang digunakan.
Tabel 2.1 Penentuan Ukuran Karakter
g. RXB8 Receive Data Bit 8 Bit ini digunakan sebagai bit ke-8 ketika menggunakan
format data 9-10 bit, dan bit ini harus dibaca dahulu sebelum membaca UDR.
h. TXB8 Transmit Data Bit 8 Bit ini digunakan sebagai bit ke-8 ketika menggunakan
format data 9-10 bit, dan bit ini harus ditulis dahulu sebelum membaca UDR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
4. USART CONTROL AND STATUS REGISTER C UCSRC
Gambar 2.11 Register UCSRC Penjelasan bit penyusun UCSRC:
a. URSEL Register Select : Bit ini berfungsi untuk memilih register UCSRC dengan
UBBRH, dimana untuk menulis atau membaca register UCSRC maka bit harus berlogika satu.
b. UMSEL USART Mode Select Bit pemilih mode komunikasi serial antara sinkron dan
asinkron. c. UPM[1…0] Parity Mode
Bit ini berfungsi untuk memilih mode paritas bit yang akan digunakan. Transmittter USART akan membuat paritas yang
akan digunakan secara otomatis. d. USBS Stop Bit Select
Bit yang berfungsi untuk memilih jumlah stop bit yang akan digunakan.
e. UCSZ1 dan UCSZ0 Merupakan bit pengatur jumlah karakter serial Bit yang
berfungsi untuk memilih lebar data yang digunakan dikombinasikan dengan bit UCSZ2 dalam register UCSRB.
f. UCPOL Clock Parity
Bit yang berguna hanya untuk modus sinkron. Bit in berhubungan dengan perubahan data keluaran dan sampel
masukkan, dan clock sinkron XCK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
2.6. IC ADE 7752
ADE 7752 adalah jenis IC untuk pengukuran polyphase energi listrik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Spesifikasi unjuk kerja IC ini telah melampaui syarat
yang ditetapkan dalam standar IEC 62053-2x. Prisnsip kerja dari IC ini adalah dengan mengubah sinyal analog dari sensor arus dan tegangan menjadi sinyal digital
Analog to Digital Converter, dimana dalam ADE7752 terjadi proses seperti perkalian, penyaringan dan penjumlahan sehingga nantinya sinyal keluaran dari
ADE 7752 berupa informasi daya rata-rata dengan frekuensi rendah kemudian diolah oleh mikrokontroler ATMega16 yang selanjutnya ditampilkan oleh Dot Matrix.
Pengukuran dari IC ADE 7752 berupa informasi daya rata-rata pada output frekuensi rendah yaitu F1 dan F2. Output ini secara logika langsung menggerakkan
sebuah counter elektromekanis atau interface sebuah MCU. Dari data digital tersebut kemudian diteruskan kedalam mikrokontroler
ATMega16 untuk tujuan kalibrasi data. Gambar 2.12 menunjukkan bagaimana sistem kerja IC ADE 7752 dalam memberikan data output berupa tegangan, arus,
daya dan power faktor.
Gambar 2.12. Tes sirkuit rangkaian
2.7. DOT MATRIX