TINJAUAN PUSTAKA DASAR TEORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5

BAB II DASAR TEORI

2.1. TINJAUAN PUSTAKA

Nurul, M., 2004 meneliti KWh meter digital untuk aplikasi automatisasi pencatat pemakaian daya listrik apartemen. Sistem ini merupakan pengembangan dari alat kwh meter yang sudah ada, hanya saja sistem ini mengoptimalkan penggunaan mikrokontroler AT89C51 yang sudah umum dipasaran. Alat yang dirancang mempergunakan komunikasi dengan sistem DTMF Dual Tone Multiple Frequency dan nilai daya dan pengisian pulsa dapat dipakai menggunakan sistem internet. Pengukuran daya listrik pada alat ini mempergunakan metoda yang sangat sederhana, yakni mengalikan parameter tegangan dan parameter arus, tanpa memperhitungkan faktor daya. Sistem ini belum dirancang untuk aplikasi kontrol langsung jarak jauh. Sutarmanto, N., 2007 meneliti sistem kendali perangkat listrik menggunakan media Short Message Sevice SMS. Sistem kendali dirancang dengan menggabungkan software EPCS Electric Pheriperal Control System dengan rangkaian relay pengatur catu daya yang dihubungkan melalui interkoneksi ponsel NOKIA N5110. Sistem ini mampu mengendalikan kondisi ONOFF output peralatan listrik semisal lampu baik dengan modus manual klik langsung atau timer untuk otomastisasi maupun melalui Short Message Sevice SMS. Pada kenyataannya sistem ini belum dapat mendeteksi kondisi listrik ketika komputer induk padam sehingga meskipun SMS terkirim, input data dari SMS tidak dapat diimplementasikan ke alat. Kristanto, Y., 2009 meneliti Pengaplikasian IC ADE7752 Sebagai KWh Meter Digital Berbasis MCS-51. KWH meter digital tersebut menggunakan ADE7752 sebagai IC pengukuran energi dan AT89S51 sebagai mikroprosesornya, trafo arus sebagai sensor arus, rangkaian pembagi tegangan sebagai sensor tegangan, dan LCD sebagai penampil. KWh digital ini sesuai untuk listrik 3 phase-4 kawat dengan konstan 100impKWh dan keistimewaan dari KWh meter digital ini adalah batas listrik lebih nyata dan tidak terpengaruh oleh tipe beban, karena KWh meter perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 digital mengukur Daya Watt, yang terdiri dari tegangan volt dan arus ampere, bukan arus saja yang diukur pada KWh meter konvensional. Kirkup, 2002. Alat ukur tidak bisa disebut baik jika tidak dikalibrasi dengan referensi yang baik. Kalibrasi yang baik dilakukan dengan menentukan referensi yang tepat. Suatu referensi harus diuji dengan membandingkan besaran- besaran yang diukur dengan rumus yang telah baku, di samping membandingkannya dengan beberapa referensi yang lain. Kalibrasi sangat mempengaruhi suatu pengukuran. Doebelin, 1983. Dalam pengukuran, mengartikan secara nyata suatu jumlah yang diukur adalah tidak mungkin. Masalah yang kompleks akan ditemui jika mempermasalahkan objek yang sebenarnya. Yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan standarreferensi dari suatu jumlah yang diukur. Istilah “nilai sebenarnya” diartikan sebagai nilai yang didapatkan jika jumlah yang terukur sesuai dengan referensi yang disetujui bersama dan cukup akurat untuk tujuan dimana data akan digunakan.

2.2. Arus Listrik