Monitoring error proyek teknologi informasi secara Real-Time menggunakan Web Service sebagai pengukur kinerja tim proyek teknologi informasi : studi kasus solusi 247

(1)

MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR

KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI ( Studi kasus SOLUSI247 )

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH 206091004069

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


(2)

MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR

KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI ( Studi kasus SOLUSI247 )

Oleh :

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH 206091004069

Skripsi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


(3)

MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR

KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI ( Studi kasus SOLUSI247 )

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH 206091004069

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Bakri La Katjong, MT, M.Kom Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

NIP. 470035764 NIP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “ Monitoring Error Proyek Teknologi Informasi Secara

Real-Time Menggunakan Web Service Sebagai Pengukur Kinerja Tim Proyek Teknologi Informasi “. Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada jum’at, 28 Agustus 2009. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar sarjana strata satu (SI) pada program studi Teknik Informatika.

Jakarta, September 2009

Tim Penguji,

Penguji I Penguji II

Herlino Nanang, MT Zulfiandri, MMSI

NIP.197312092005011002 NIP. 150 368 821

Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Bakri La Katjong, MT, M.Kom Zainudin Bey Fananie, M.Sc

NIP.470035764 NIP.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Teknik Informatika


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DI AJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, September 2009

Raihan Achyar Rusdiansyah 206091004069


(6)

ABSTRAK

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH. “Monitoring Error Proyek Teknologi Informasi Secara Real-Time Menggunakan Web Service Sebagai Pengukur Kinerja Tim Pro yek Teknologi Informasi”, pada SOLUSI247 ( dibawah bimbingan Bakri La Katjong, MT, M.Kom dan Zainudin Bey Fananie, M.Sc).

Pengawasan serta perbaikan pada setiap aplikasi client dengan cara

menempatkan anggota tim proyek. Ketika aplikasi client mengalami error maka

di catat error dan waktu terjadinya error, pencatatan itu dilakukan setiap hari

sebagai bahan laporan, Pencatatan error-error di catat secara manual dan setelah

satu bulan dikirimkan ke admin sebagai laporan. Dengan sistem ini membuat

aplikasi-aplikasi client tidak dapat di monitoring oleh admin secara langsung

ketika error terjadi, sehingga laporannya mengenai keadaan aplikasi tidak bisa

menjadi acuan untuk mengukur kinerja tim proyek karena masih dapat di manipulasi laporannya.

Dengan menggunakan aplikasi dengan Arsitektur model n-tier yaitu web

service sebagai penghubung antara aplikasi client dengan aplikasi server serta

penerapan source code yang dapat secara otomatis mengirimkan pesan error ke

database server perusahaan, Penggunaan web service mudah dalam

konfigurasinya karena telah mendukung berbagai platform sehingga setiap platform dapat saling terintegrasi satu sama lain. Pada sistem yang di teliti ini

aplikasi dapat di monitoring secara real-time dan datanya dapat di gunakan untuk

mengukur kinerja tim proyek. Laporan mengenai error dan kinerja tim proyek

dapat secara otomatis dibuat dan mudah di akses oleh admin, manager dan client.


(7)

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang penulis masih di berikan limpahan rejeki yang berlimpah baik berupa ilmu pengetahuan, biaya serta semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat Strata I di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian tugas akhir ini penulis “MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI

INFORMASI”. Penelitian ini mengenai perangkat lunak yang dapat

memonitoring error projek perangkat lunak secara real-time.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku dekan fakultas sains dan teknologi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Yusuf Durachman, M.Sc, MIT, selaku ketua program studi teknik informatika

3. Ibu Viva Arifin M.Msi selaku sekretaris program studi teknik informatika

4. Bapak Bakri La Katjong, MT, M.Kom dan Zainuddin Bey Fananie, M.Sc selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang senantiasa


(8)

memberikan waktu, Ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah meluangkan waktu untuk mengajarkan Ilmu pengetahuan dan pengalaman yang di ketahuinya. 6. Bapak dan Ibu Staf karyawan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta khususnya fakultas sains dan teknologi yang membantu dalam pelayanan administrasi.

7. Bapak dan Ibu kandung yang senantiasa memberikan kasih dan sayang, serta doa’nya.

8. Bapak dan Alm. Ibu angkat yang senantiasa memberikan kasih dan sayang, serta doa’nya

9. Kakak dan adik yang senantiasa mendukung dan serta selalu mengingatkan penulisan tugas akhir ini.

10. Tommy hutomo yang telah memberikan sumbang sarannya dalam penulisan tugas akhir ini.

11. Teman-teman Angkatan 2005 yang memberikan semangat, selalu mengingatkan dan sumbang sarannya dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis berharap semoga penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi barometer penelitian penulis berikutnya.

Jakarta, September 2009


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……… i

HALAMAN JUDUL ……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iv

HALAMAN PERNYATAAN ………. v

ABSTRAK……… vi

KATA PENGANTAR ……… ……… vii

DAFTAR ISI ……….. ix

DAFTAR GAMBAR ……….. xv

DAFTAR TABEL ………..…. .. xix

DAFTAR LAMPIRAN ………...…….xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 2

1.2.1 Rumusan masalah ... 2

1.2.2 Batasan masalah ... 2

1.3 Manfaat ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3


(10)

1.5.2 Pengembangan Sistem... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Umum ... 6

2.1.1 Monitoring ... 6

2.1.2 Real-Time ... 6

2.1.3 Error ... 7

2.1.4 Evaluasi ... 7

2.1.5 Basis Data ... 7

2.1.6 Grafik ... 7

2.1.7 Kinerja ... 8

2.1.8 Tim ... 8

2.2 Metode Perancangan Sistem ... 8

2.2.1 SDLC... 8

2.2.1.1 Conception ... 9

2.2.1.2 Initiation ... 10

2.2.1.3 Analysis ... 10

2.2.1.4 Design ... 11

2.2.1.5 Construction ... 11

2.2.1.6 Testing ... 11

2.2.1.7 Implementation and Maintenance... 11

2.2.2 Bagan Alir ... 12


(11)

2.2.4 ERD... 15

2.2.5 STD ... 16

2.2.6 Kamus Data / Struktur data ... 17

2.3 Metode Pembangunan Sistem ... 18

2.3.1 Web Service ... 18

2.4 Piranti Pembangunan ... 21

2.4.1 Visual Basic.Net 2003 ... 21

2.4.2 Sql Server 2000... 25

2.4.3 .NET Framework ... 28

2.4.4 Studi Literatur ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

3.1 Pengumpulan data... 32

3.1.1 Studi pustaka... 32

3.1.1.1 Buku - buku ... 32

3.1.1.2 Web site ... 33

3.1.2 Observasi ... 33

3.1.3 Wawancara ... 33

3.1.4 Studi Literatur ... 34

3.2 Metode Pengembangan sistem ... 34

3.2.1 Conception ... 34

3.2.2 Initiation ... 35

3.2.3 Analysis ... 35


(12)

3.2.5 Construction... 36

3.2.6 Testing ... 36

3.2.7 Implementation and Maintenance ... 36

3.3 Perangkat penelitian... 37

3.3.1 Perangkat Keras Server ... 37

3.3.2 Perangkat Keras Client ... 38

3.3.3 Perangkat Lunak ... 39

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Sejarah singkat perusahaan ... 40

4.2 Struktur Organisasi SOLUSI247 ... 41

4.2.1 President Director ... 42

4.2.2 Technical Director... 42

4.2.3 Finance Director... 42

4.2.4 Business Dev. Director... 42

4.2.5 Operation Manager ... 42

4.2.6 Admin ... 43

4.2.7 Team Project Manager ... 43

4.2.8 Finance Manager... 43

4.2.9 HR Manager ... 43

4.3 Pengembangan sistem ... 44

4.3.1 Conception ... 44

4.3.2 Initiation ... 45


(13)

4.3.4 Design... 49

4.3.4.1 Bagan alir ... 49

4.3.4.2 Diagram alur data ... 62

4.3.4.3 ERD ... 67

4.3.4.4 Normalisasi ... 71

4.3.4.5 Kamus data / Struktur data ... 75

4.3.4.6 Statechart diagram ... 77

4.3.4.7 Design software ... 80

4.3.5 Contruction ... 86

4.3.6 Testing ... 86

4.3.7 Implementation and Maintenance ... 87

4.3.7.1 Web service ... 87

4.3.7.1.1 Web service server ... 88

4.3.7.1.2 Web service client ... 89

4.3.7.2 Aplikasi Monitoring ... 90

4.3.7.2.1 Form Admin ... 91

4.3.7.2.1.1 File ... 91

4.3.7.2.1.2 View ... 94

4.3.7.2.1.3 Report ... 95

4.3.7.2.2 Form Manager ... 97

4.3.7.2.3 Form Client ... 99

4.3.7.2.4 Form Tim Proyek ... 100


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 103 DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN –LAMPIRAN ... 106


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SDLC model Waterfall ... 9

Gambar 2.2 Struktur dokumen SOAP ... 20

Gambar 2.3 Visual basic.Net 2003 ... 22

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SOLUSI247 ... 41

Gambar 4.2 Diagram alur data fisik sistem berjalan ... 44

Gambar 4.3 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk monitoring error ………..………45

Gambar 4.4 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk laporan manager…. ... 46

Gambar 4.5 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk laporan client ……... 47

Gambar 4.6 Bagan Alir Tim proyek ... 49

Gambar 4.7 Bagan Alir Admin... 50

Gambar 4.8 Bagan Alir Manager... 51

Gambar 4.9 Bagan alir send error ... 52

Gambar 4.10 Bagan alir Web Service penerima Error ... 53

Gambar 4.11 Bagan alir Login Admin... 54

Gambar 4.12 Bagan alir Form Utama ... 55

Gambar 4.13 Bagan alir option resource... 56

Gambar 4.14 Bagan alir Form Error ... 57


(16)

Gambar 4.16 Bagan alir Resource Error ... 59

Gambar 4.17 Bagan Alir Form Tim Proyek ... 60

Gambar 4.18 Bagan alir Form Manager ... 61

Gambar 4.19 Bagan alir Form Client ... 62

Gambar 4.20 Diagram level 0 ... 63

Gambar 4.21 Diagram level 1 ... 64

Gambar 4.22 Diagram Level 2 Admin... 65

Gambar 4.23 Diagram Level 2 Client ... 66

Gambar 4.24 Diagram level 2 Manager ... 66

Gambar 4.25 Diagram level 2 Tim Proyek ... 67

Gambar 4.26 Entitas dan Relasi Sistem yang di usulkan... 68

Gambar 4.27 Atribut Admin ... 68

Gambar 4.28 Atribut Client ... 69

Gambar 4.29 Atribut Tim Proyek ... 69

Gambar 4.30 Attribut Error_handles ... 70

Gambar 4.31 Attribut Manager ... 70

Gambar 4.32 Attribut Proyek ... 70

Gambar 4.33 Attribut Error ... 71

Gambar 4.34 Statechart diagram aplikasi Admin ... 78

Gambar 4.35 Statechart diagram aplikasi Manager ... 79

Gambar 4.36 Statechart diagram aplikasi Client ... 79


(17)

Gambar 4.38 Form Utama Admin ... 80

Gambar 4.39 Form Source Connection Admin ... 81

Gambar 4.40 Form Monitoring Admin ... 82

Gambar 4.41 Form Login Manager ... 82

Gambar 4.42 Form Report Manager ... 83

Gambar 4.43 Form Login Client ... 84

Gambar 4.44 Form Report Client ... 84

Gambar 4.45 Form Login Tim Proyek... 85

Gambar 4.46 Form Report Tim Proyek ... 85

Gambar 4.47 Arsitektur Monitoring Error ... 87

Gambar 4.48 Web service Pengiriman Error ... 88

Gambar 4.49 Form Login Admin ... 90

Gambar 4.50 Form Utama Admin ... 91

Gambar 4.51 Form Resource Connection Admin ... 92

Gambar 4.52 Form Resource Error Admin ... 93

Gambar 4.53 Form Register Error Admin ... 93

Gambar 4.54 Form Monitoring dan Maintainance admin ... 94

Gambar 4.55 Form Laporan Bulanan admin ... 96

Gambar 4.56 Laporan Kinerja admin ... 97

Gambar 4.57 Form Login Manager ... 98

Gambar 4.58 Form Performance Manager... 98


(18)

Gambar 4.60 Form Login Client ... 100

Gambar 4.61 Form Laporan Client ... 100

Gambar 4.62 Form Login Tim Proyek... 101


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Simbol-simbol bagan alir ... 13

Tabel 2.2 Simbol – simbol DAD ... 14

Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD ... 15

Tabel 2.4 Simbol-simbol Statechart diagram ... 17

Tabel 4.1 Attribut belum dinormalkan... 71

Tabel 4.2 Attribut normal ke satu ... 72

Tabel 4.3 Attribut Normal kedua ... 74

Tabel 4.4 Client ... 75

Tabel 4.5 Tim Proyek... 75

Tabel 4.6 Admin ... 76

Tabel 4.7 Error... 76

Tabel 4.8 Manager ... 76

Tabel 4.9 Error handles ... 77


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Observasi ……….. .xxi

Lampiran 2 : Wawancara ……….. xxii

Lampiran 3 : Contoh Laporan Error ………..……….……….... xiv


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Setiap aplikasi client di tempatkan satu orang sebagai pengawas

sekaligus memperbaiki jika mengalami error. Setiap hari error-error yang

terjadi di catat secara manual, ketika telah satu bulan laporannya di berikan

kepada admin. Laporan yang di berikan di validasi setelah di cek dengan

seksama, Setelah di validasi laporan tersebut dikirimkan lagi ke manager

sebagai laporan bulanan.

Karena laporan mengenai error yang terjadi masih menggunakan cara

manual maka admin tidak dapat monitoring secara langsung ketika error

terjadi dan laporan tersebut tidak bisa menjadi parameter untuk mengukur

kinerja tim proyek, karena laporan mengenai error yang terjadi dapat mudah di

manipulasi. .

Dengan adanya permasalahan yang di paparkan di atas maka penulis ingin membuat konsep untuk pengambilan keputusan yang berjudul MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Dengan di rancangnya

sistem monitoring error secara real-time maka diteksi error, biaya operasional


(22)

lebih cepat. Demikian juga software mana yang sering mengalami error dapat

terditeksi, dengan demikian kinerja tim proyek juga dapat di ukur.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Rumusan masalah

1. Bagaimana merancang sebuah software yang dapat memberitahukan

adanya error pada sebuah proyek IT secara real-time ?

2. Bagaimana mengukur kinerja tim proyek ?

1.2.2 Batasan masalah

1. Error yang di kirim merupakan Run-time Error

2. Pengiriman Error melalui Web service

3. Sistem operasi yang di gunakan windows XP sp2

4. Software untuk membangun aplikasi menggunakan Visual Basic

2003 dengan .Net framework 1.1.

5. Database menggunakan Sql Server 2003

6. Data yang dikirim melalui jaringan menggunakan port http

1.3 Manfaat

Manfaat yang akan di dapat pada penulisan tugas akhir ini :

1. Memperluas pemahaman dan wawasan penulis mengenai konsep aplikasi

dengan arsitektur n-tier serta dapat mengintegrasikan dan mengembangkan


(23)

2. Penelitian ini juga bermanfaat bagi perusahaan untuk dapat monitoring

aplikasi jika terjadi error, karena error di kirim dengan otomatis secara

real-time.

3. Pelayanan kepada client dapat menjadi lebih baik karena pengiriman pesan

error mengenai aplikasi yang mengalami error menjadi otomatis.

1.4 Tujuan

1. Membuat aplikasi monitoring error yang dapat menditeksi error secara

real-time.

2. Membuat aplikasi yang dapat mengukur kinerja tim proyek.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara

yang tepat untuk melakukan sesuatu dan “Logos” yang artinya ilmu atau

pengetahuan. Jadi metodologi itu artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan ( Zed, 2008:10).

Untuk melakukan penelitian pembuatan software monitoring

menggunakan metode sebagai berikut : 1.5.1 Metode pengumpulan data

1. Studi pustaka

Untuk melengkapi kebutuhan yang di perlukan dalam penulisan

ini penulis mendapatkan dari buku-buku perpustakaan dan browsing di


(24)

2. Wawancara

Untuk mendapatkan informasi mengenai error yang sering

terjadi, penulis melakukan wawancara kepada programmer yang sering

menangani error pada software.

3. Observasi

Untuk mengetahui sistem apa yang sedang di gunakan

perusahaan untuk penanganan error, penulis melakukan pengumpulan

data pada perusahaan IT yang sebagian besar menangani sistem

telekomunikasi pada provider-provider yang ada di indonesia.

1.5.2 Pengembangan Sistem

Pada perancangan software perlu menggunakan sebuah metode

untuk membantu menyusun tahapan-tahapan yang harus di lakukan,

metode yang di gunakan yaitu SDLC ( System Development Life Cycle )

dengan menggunakan model waterfall.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan latar belakang, permasalahan, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan di perkenalkan serta di jelaskan pengertian- pengertian umum dan konsep yang di terapkan dalam penulisan ini.


(25)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan di jelaskan mengenai metode yang di terapkan untuk mengimplementasikan penelitian dan pengembangananya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas sejarah singkat, visi, misi, struktur

organisasi perusahaan dan merancang software monitoring menggunakan

bahasa pemrograman VB.NET 2003 dengan konsep web service dan siklus dari

SDLC dengan model waterfall untuk perancangan sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan apa yang telah di rancang pada sistem ini, pada bab sebelumnya, dan juga memberikan saran dalam mengembangkan sistem yang lebih baik.


(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

2.1.1 Monitoring

Dalam melakasanakan program atau kegiatan perlu di lakukanya

monitoring terhadap kegiatan yang di lakukan, sehingga kegiatan dapat

di laksanakan sesuai dengan prosedur.

Monitoring adalah kegiatan untuk melihat sejauh mana

perencanaan yang telah di lakukan. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum ?. Bila kegiatan belum sesuai dengan perencanaan maka harus di lakukan penataan kembali agar untuk kedepannya, semua kegiatan berjalan sesuai rencana ( Thomson, 2007:190).

2.1.2 Real-Time

Dengan adanya informasi yang diketahui secara real-time maka

setiap informasi tersebut dapat di jadikan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan-tindakan yang akan di lakukan.

Real-time disebut juga dengan sistem waktu nyata. Sistem yang

harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah


(27)

terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem ( Ionescu, 2007:480).

2.1.3 Error

Dengan di ketahuinya error maka dapat di ambil keputusan

komponen mana yang mengalami kerusakan, sehingga dapat cepat untuk memperbaiki komponen yang rusak.

Error adalah perbedaan hasil pengukuran dengan nilai yang

benar dari kuantitas yang di ukur ( Budiharto, 2006:187 ) 2.1.4 Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kajian terhadap program pembangunan dengan fokus perhatian pada hasil dan dampaknya ( Purba, 2005:96 )

2.1.5 Basis Data

Basis data sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah ( Marlinda, 2004: 1).

2.1.6 Grafik

Untuk melihat kinerja dalam tim proyek dalam menangani

error, penulis menyajikannya dengan grafik.

Grafik merupakan tampilan gambar dari hubungan diantara variabel-variabel. Contoh dari grafik seperti grafik batang, grafik pai, piktograf, dan lain-lain, grafik-grafik ini sering pula di sebut sebagai


(28)

2.1.7 Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika( Prawirosentono, 1992: 2).

2.1.8 Tim

Tim adalah sekolompok orang yang bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan ( McElro y, 2004:47)

2.2 Metode Perancangan Sistem

2.2.1 SDLC

Metode pengembangan sistem yang di gunakan adalah SDLC

(System Development Life Cycle) dengan model waterfall. Model

waterfall merupakan salah satu model dari SDLC, model ini

memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan sistem yang baru ( NIIT, 2001:1.3).

Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat lunak

dengan proses SDLC ( System Development Life Cycle ) dengan model


(29)

Gambar 2.1 SDLC model Waterfall

( sumber : NIIT, 2001:1.3)

2.2.1.1 Conception

Pada tahapan ini adalah untuk mengenal sistem dan mempelajari masalah yang ada dalam sebuah sistem ( NIIT, 2001:1.4 ). Tahapannya meliputi

1. Memahami permasalahan dan merasionalkan permasalahan tersebut

2. Menspesifikasikan ruang lingkup permasalahan dan kebutuhan dari sistem perangkat lunak.

3. Menspesifikasikan kemungkinan kebutuhan yang dibutuhkan


(30)

2.2.1.2 Initiation

Pada tahapan ini analis dan pengguna bekerja sama, saling mempelajari hingga mendapat satu persepsi terhadap kebutuhan pengguna. Informasi ini di kembangkan sampai tahapan ini mengijinkan organisasi menentukan apakah informasi ini mempunyai manfaat untuk proyek ( NIIT, 2001:1.4 ). Informasinya meliputi :

1. Diusulkan sistem untuk solusi ini

2. Waktu dan perkiraan biaya untuk penyelesaian proyek

2.2.1.3 Analysis

Pada tahapan ini analysis dan pengguna bersama-sama

sepakat untuk merinci dan mengunakan fungsi sistem yang dipakai, rincian dokumen seperti :

1. Hasil yang akan di keluarkan oleh sistem 2. Masukan yang akan diterima oleh sistem 3. Data yang akan di simpan oleh sistem

4. Prosedur untuk mendapatkan hasil dari masukan yang di berikan

Dokumen ini dinamakan function specification, untuk

membuatnya analis memanfaatkan biaya yang disiapkan selama pada tahapan analis. Demikian pula perkiraan biaya dan waktu juga harus di tinjau kembali atau diperbaiki (NIIT, 2001:1.5 ).


(31)

2.2.1.4 Design

Pada tahapan ini pengguna mendefinisikan kebutuhan yang akan di pakai ketika sistem ini bekerja (NIIT, 2001:1.5 ). Dokumentasi disain harus di tentukan, ketentuannya seperti:

1. Bagaimana setiap masukan, keluaran, operasi, audit dan kontrol kebutuhan yang akan di tangani.

2. Fasilitas dan perlengkapan.

3. Prosedur untuk pengoprasian sistem.

2.2.1.5 Construction

Tahapan ini merupakan tahapan pembuatan sistem sesuai dengan informasi – informasi telah di dapat dari tahapan sebelumnya ( NIIT, 2001:1.6 )

2.2.1.6 Testing

Setelah tahap construction selesai, dilanjutkan dengan

pengujian program. Pada proses pengujian di utamakan pada logika

internal pada suatu piranti lunak dan memastikan semua statement

telah di uji serta input yang dimasukkan akan menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan ( NIIT, 2001:1.6 )

2.2.1.7 Implementation and Maintenance

Perubahan akan terjadi setelah piranti lunak disampaikan kepada konsumen. Perubahan-perubahan yang terjadi pada piranti lunak harus disesuaikan dengan perubahan lingkungan eksternal.


(32)

Misalnya, perubahan pada piranti lunak disebabkan pergantian sistem operasi yang digunakan ( NIIT, 2001:1.6 ).

2.2.2 Bagan Alir

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan

alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk

dokumentasi. Bagan alir program (Program flowchart) Merupakan

bagan yg menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program

( NIIT, 2001:1.5 ).

Dibuat dari derivikasi bagan alir sistem, bagannya Terdiri dari 2 bentuk :

1. Bagan Alir logika; digunakan untuk menggambarkan setiap langkah didalam program komputer secara logika disiapkan oleh analis sistem.

2. Bagan alir komputer terinci


(33)

Tabel 2.1. Simbol-simbol bagan alir ( sumber : NIIT, 2001:1.5 )

Input/output: digunakan untuk mewakili data i/o

Proses: digunakan untuk mewakili suatu proses

Garis alir: Menunjukkan arus dari proses

Keputusan: digunakan untuk suatu kondisi didalam program Penghubung: Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama atau halaman lain Proses terdefinisi: menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan ditempat lain Persiapan: digunakan utk memberi nilai awal suatu besaran Terminal: menunjukkan awal & akhir dari suatu proses


(34)

2.2.3 DAD

DAD ( Diagram arus data ) adalah alat pembuatan model untuk menggambarkan sebuah sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang di hubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi ( Jogiyanto, 2003:457 ).

Komponen-komponen yang di gunakan di dalam DFD adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Simbol – simbol DAD

( sumber : Jogiyanto, 2003:458 )

Komponen Keterangan

Terminator mewakili entitas eksternal yang

berkomunikasi dengan sistem yang sedang di kembangkan

Komponen proses menggambarkan bagian

dari sistem yang mentrasmosikan input

menjadi output

Alur data di gunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya


(35)

Data Store di gunakan untuk membuat model sekumpulan paket data.

2.2.4 ERD

ERD ( Entity Relationship Model ) merupakan suatu model

untuk menjeaskan hubungan antara data dalam basis data berdasarkan

suatu persepsi bahwa real-world terdiri dari objek-objek dasar yang

mempunyai hubungan antara relasi antar objek-objek tersebut. Penyajian data menggunakan entity dan relationship ( Marlinda, 2004:17)

Komponen – komponen yang ada dalam Entity Relationship

model adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD

(sumber : Marlinda, 2004:17)

Notasi Keterangan

Entitas Entitas adalah suatu objek yang dapat

diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.


(36)

Atribut

Atribut berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)

Garis sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

2.2.5 Statechart diagram

Statechart diagram merupakan model prilaku yang dinamis di

class secara individual maupun beberapa bentuk dari objek. Semua itu

menunjukan deretan dari state yang di lakukan objek melalui event

yang menyebabkan sebuah transisi dari satu ke aktifitas yang lainnya,

dan beberapa aksi yang menghasilkan dari satu state atau aktifitas

yang berubah. Statechart diagram fokus pada state dan secara bentuk

digunakan untuk memodelkan tahapan yang nampak terpotong-potong dari sebuah aktifitas objek. Diagram ini memiliki hubungan yang

tertutup dengan activity diagram. Activity diagram fokus pada aktifitas

dan pada permodelan deretan aktifitas dari proses ( NIIT, 2001: 2.4).

Komponen statechart diagram terdiri dari beberapa komponen


(37)

Tabel 2.4 Simbol-simbol Statechart diagram

( Sumber : NIIT, 2001: 2.4)

Komponen Keterangan

State Start

State end State

Transition

2.2.6 Kamus Data / Struktur data

Data yang mengalir di diagram arus data perlu dijelaskan

detailnya. Alat kamus data (KD) atau data dictionary (DD) adalah

katalog fakta tentang data yang mengalir di sistem kamus data ini menjelaskan atribut dari data yaitu tentang nama dari arus data, aliasnya, bentuk media data (dokumen dasar atau laporan), variabel (parameter), arusnya( dari mana kemana ), penjelasannya, periodenya waktunya, volume datanya dan struktur datanya ( Jogiyanto, 2003:461).


(38)

2.3 Metode Pembangunan Sistem

2.3.1 Web Service

Penggunaan web service agar setiap aplikasi dapat saling berkomunikasi dengan aplikasi lainya.

Web service merupakan salah satu bentuk implementasi dari

arsitektur model aplikasi N-Tier, perbedaan web services dengan

pendekatan N-Tier lainnya adalah dari segi infra struktur dan dokumen

yang di gunakan sebagai format pertukaran data.

Dalam implementasinya web services tidak mempunyai

tampilan , karena web services memang termasuk dalam tier business

services, artinya di dalam web service hannya tersedia fungsi-fungsi

yang nantinya dapat di gunakan oleh suatu aplikasi.

Web service di desain untuk mendayagunakan jaringan global

yang ada saat ini yang di kenal dengan dengan jaringan internet, dan

juga termasuk dengan intranet. Web service dapat di wujudkan dalam

berbagai platform, menggunakan bahasa pemrograman apapun dan bisa

di gunakan oleh berbagai platform (Hadiwinata, 2004:22). Komponen

yang di perlukan web service meliputi :

1. HTTP

HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) merupakan salah satu


(39)

services menggunakan protocol TCP/IP dan Http sebagai sarana transportasi (Hadiwinata, 2004:23).

2. XML

XML ( Extensible Markup Language ) adalah tekhnologi

berbasiskan teks. XML merupakan dasar terbentuknya web

services, bahkan di level yang paling detail, web services secara

keseluruhan di bentuk di atas XML. XML di gunakan untuk

menjelaskan suatu data yang bersifat platform independent dan

memungkinkan sesuatu aplikasi berbicara dengan aplikasi lainnya.

Tag dalam XML menjelaskan mengenai informasi dan

struktur suatu dokumen. Aplikasi yang mampu mengartikan tag-tag

yang ada sesuai dengan struktur dokumennya, mampu

mendapatkan informasi yang terkandung dalam dokumen XML tersebut ( Hadiwinata, 2004:23 ).

3. WSDL

WSDL( Web Service Description Language ) merupakan

suatu dokumen XML yang menjelaskan metode-metode apa saja

yang tersedia dalam web service, parameter apa saja yang di

perlukan untuk memanggil suatu metode dan apa hasil dari metode yang akan di panggil ( Hadiwinata, 2004:24).


(40)

4. SOAP

SOAP ( Simple Object Access Protocol ) di perlukan untuk

mengimplemantasikan web services , dimana SOAP merupakan

suatu dokumen xml yang mengatur bagaimana request dan respon

dari suatu web services akan bekerja (Hadiwinata, 2004:23).

Gambar 2.2 Struktur dokumen SOAP ( sumber : Hadiwinata, 2004:24)

5. UDDI

UDDI ( Universal Description, Discovery, and Integration )

merupakan suatu directory service untuk web services, dimana di

dalamnya kita bisa mencari web services berdasarkan keyword dan


(41)

2.4 Piranti Pembangunan

2.4.1 Visual Basic.Net 2003

Visual basic .NET 2003 merupakan bagian dari Visual studio

.NET, yang mana di kembangkan dari versi sebelumnya yaitu visual

basic 6, tujuan dikembangkan untuk menambah kemampuan pada

software ini. Visual basic .NET 2003 di rilis menggunakan .NET

Framework 1.1.

.NET framework adalah lingkungan platform tunggal yang

menyederhanakan proses pembuatan aplikasi pada lingkungan

terdistribusi di internet (Yuswanto, 2006:6).

Visual basic .NET 2003 menyediakan templates, beberapa

templates yang di sediakan oleh visual basic .NET 2003 seperti

windows aplication, class library, windows control library, console application, windows service, ASP .NET web application, ASP .NET

web service, dan web control library.

Pada visual basic .NET mempunyai lingkungan pengembangan

yang terintegrasi atau sering di sebut IDE. Lingkungan pengembangan

ini mempunyai beberapa tool yang di gunakan untuk mendisain,

menjalankan dan mencari kesalahan program dari aplikasi yang di buat (Yuswanto, 2006:7).


(42)

Ruang kerja visual basic.NET seperti yang di tunjukan pada gambar 2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3 Visual basic.Net 2003 (Yuswanto, 2006:18)

Komponen yang ada pada layar kerja visual basic .NET terdiri dari :

1. Menubar

Menubar merupakan kumpulan perintah-perintah yang di

kelompokan dalam kriteria operasinya. Daftar pilihan menu yang di


(43)

Build, Debug, Data, Format, Tools, Window dan Help

(Yuswanto,2006:18).

2. Toolbar

Toolbar merupakan sekumpulan tombol yang mewakili suatu

perintah tertentu pada bahasa pemrograman berbasis window.

Tombol-tombol pada toolbar ini di gunakan untuk mempercepat

akses perintah. Pada visual basic .NET terdapat tidak kurang dari 25

toolbar yang dapat digunakan (Yuswanto, 2006:30).

3. Toolbox

Toolbox merupakan sebuah jendela dimana objek atau

kontrol user interface di tempatkan dan di gunakan untuk

membentuk suatu program berbasis windows atau web. Kontrol yang

ada di toolbox di kelompokan sedemikian rupa sesuai dengan

fungsinya seperti general, clipboard ring, windows forms

components, dan data (Yuswanto,2006:33).

4. Form Window

Form window merupakan pusat pengembangan visual basic

.NET di mana kontrol dari window forms pada toolbox di tempatkan


(44)

5. Code Window

Code window atau sering di sebut juga dengan jendela editor

yang merupakan area dimana anda dapat menuliskan kode-kode

program visual basic .NET. Suatu kode-kode program merupakan

kumpulan dari intruksi untuk menjalankan objek yang berupa

kontrol maupun form serta logika program (Yuswanto, 2006:43).

6. Solution Explorer Window

Solution explorer window merupakan jendela yang

menampilkan daftar semua form, modul class dan file lainnya untuk

membuat aplikasi. Pada jendela ini terdapat root yang berupa nama

proyek dan cabang-cabangnya seperti references, assemblyInfo.vb ,

form, module, dan class (Yuswanto, 2006:44).

7. Properties Window

Properties window di gunakan pada model desain yang

bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol objek (Yuswanto, 2006:49).

8. Class View Window

Class view window merupakan jendela yang memberikan

alternatif tampilan berdasar kode program dari proyek yang di buat sehingga memudahkan dalam bekerja dan navigasi kode program (Yuswanto, 2006:51).


(45)

2.4.2 Sql Server 2000

Sql server 2000 adalah sebuah relational yang di rancang untuk

mendukung aplikasi dengan arsitektur Client/server, dimana terdapat

pada komputer pusat yang di sebut sebagai server dan informasi di

gunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi

di dalam komputer lokal yang di sebut dengan client. Sql server 2000

bisa mengandung beberapa yang di gunakan oleh beberapa user

(Tutang, 2003:4).

Komponen-komponen dasar Sql server 2000 terdiri dari :

1. Database

Mengandung objek-objek yang digunakan untuk mewakili,

menyimpan dan mengakses data. Yang di maksud dengan database

dalam sql server adalah kumpulan tabel, view ,indeks, trigger,

prosedur dan objek-objek lain yang terkandung di dalamnya (Tutang,2003:4).

2. Tabel

Tabel merupakan bagian dari yang berguna sebagai

penyimpan baris-baris atau record-record data dan hubungannya

dengan tabel lain. Tabel menyimpan data yang di kelompokan di dalam bentuk baris dan kolom seperti layaknya lembar kerja. Setiap baris mewakili record dan setiap kolom adalah atribut atau field


(46)

serta setiap field mengandung satu jenis informasi ( Tutang, 2003:5).

3. Diagram

Secara grafis menampilkan objek sehingga dapat di

manipulasi tanpa menggunakan bahasa Transact-SQL. Dengan

bahasa Transact-SQL menjadi Microsoft sql server mampu

menghasilkan diagram yang canggih. Diagram ini adalah

representasi grafik dari tabel, indeks, dan view yang di simpan dan

bisa di manipulasi dengan teknik drag-and-drop dan interaksi

dengan kotak dialog ( Tutang,2003:6).

4. Index

Index adalah file-file tambahan yang meningkatkan

kecepatan akses dari baris-baris tabel. Jadi index adalah file jenis khusus yang bekerja sama dengan tabel. Tujuannya adalah untuk

memepercepat proses pengaksesan record atau sekelompok record

tertentu ( Tutang, 2003:7).

5. View

View adalah tabel virtual yang isinya di tentukan oleh query

ke dalam. View ini bukanlah tabel fisik melainkan sekumpulan


(47)

demikian view ini bisa dikatakan cara untuk melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel ( Tutang, 2003:7 ).

6. Stored Prosedure

Data di dalam bisa di akses hanya melalui eksekusi perintah

Transact-SQL. Ketika para developer membuat aplikasi untuk

berpungsi sebagai antar muka , pengembang bisa memilih untuk

membuat program SQL yang di simpan secara lokal dan dikirimkan

ke server untuk di eksekusi, atau membuat dan memelihara program

di dalam server itu sendiri didalam prosedur-prosedur tersimpan

yang bisa di picu oleh program di dalam komputer client. Prosedur

tersimpan bisa menerima parameter atau nilai yang di kirimkan kepada prosedur untuk memprosesnya. Tapi hal ini pekerjaan yang di laksanakan tidak seperti fungsi, dimana prosedur tidak mengembalikan nilai apapun. Setelah prosedur dibuat, ia bisa digunakan oleh aplikasi apa saja yang mampu mengakses . Prosedur

di buat dengan perintah Transact-SQL CREATE PROCEDURE dan

di ubah dengan perintah ALTER PROCEDURE ( Tutang, 2003:7 ).

7. Trigger

Trigger adalah prosedur tersimpan yang secara otomatis di

jalankan apabila data di dalam tabel berubah karena eksekusi perintah SQL seperti insert, update, dan delete. Salah satu kegunaannya yang paling umum adalah untuk menerapkan


(48)

pembatasan yang lebih kompleks dari yang telah diizinkan melalui pembatasan CHECH yang berpungsi membatasi informasi yang

disimpan di dalam kolom. Trigger bisa di buat bersama dengan

perintah insert yang akan melakukan query ke tabel lain dan di berikan kepada kolom tertentu ( Tutang,2003:8 ).

8. Full- Text index

Index khusus yang membuat pencarian menjadi lebih mudah

di dalam kolom-kolom dengan tipe data varchar dan text

(Tutang,2003:8).

2.4.3 .NET Framework

.NET Framework merupakan suatu komponen Windows yang

terintegrasi yang dibuat dengan tujuan pengembangan berbagai macam aplikasi serta menjalankan aplikasi generasi mendatang termasuk

pengembangan aplikasi XML Web Services ( Suryo, 2004:11 )

2.4.4 Studi Literatur

Pada penulisan tugas akhir ini penulis mencari sistem yang telah ada di berbagai sumber yang nantinya akan menjadi perbandingan atau sebagai tolak ukur bagi penulis. Dari sekian banyak sumber yang penulis peroleh, penulis tidak menemukan program yang mirip dengan apa yang akan dibangun pada tugas akhir ini, tetapi penulis menemukan


(49)

program-program yang menggunakan web service, contoh sebagai berikut :

1. Ahmadi (2007) dalam karya tulisnya yang berjudul “Implementasi

Web Service Pada Content Management System”, yaitu sebuah

aplikasi Content Management System (CMS) yang terintegrasi

dengan web service, Ahmadi menjelaskan dalam karya tulisnya

bahwa aplikasi CMS yang merupakan aplikasi yang membantu

mempermudah pengelolaan web akan semakin mudah dalam

permintaan content aplikasi CMS lain dengan implementasi web

service. Selain untuk mempertukarkan content sistem aplikasi CMS,

web service juga dapat di manfaatkan untuk menyediakan fungsi

yang dapat di panggil secara remote atau di jalankan oleh aplikasi lain pada lokasi yang berlainan. Dengan demikian, aplikasi pengguna layanan dapat memperoleh hasil keluaran dari fungsi yang di pangilnya tanpa menjalankanya pada sistemnya sendiri. Kelebihan dari karya tulis ini adalah dalam proses pembuatan aplikasi CMS

yang terintegrasi dengan web sevice dan kemampuannya dalam

menyediakan layanan untuk aplikasi CMS lain. Implementasi web

service ini dalam aplikasi CMS ini menggunakan bahasa

pemrograman PHP khususnya library PHP SOAP extension. Library

SOAP extension cukup memberikan kemampuan dalam pembuatan

sistem web service, namun memiliki kerumitan dalam pemahaman


(50)

sederhana, dan belum di lakukan pengujian dalam tahap lingkungan

yang nyata, yaitu jaringan internet. Web service dalam aplikasi CMS

ini juga belum dapat menangani state dan session, sehingga

pengguna web service harus selalu mengirimkan parameter

username dan password setiap kali menggunakan layanan sebagai

bagian dari proses validasi pengguna.

2. Wibowo (2008) dalam karya tulisnya berjudul “Web Services

Sebagai penyedia Layanan Administrasi Pada Penjualan Tiket

Bus”, menjelaskan tentang keunggulan pembuatan aplikasi web

service sebagai penyedia layanan administrasi penjualan tiket yang

bersifat client-server. Sistem ini memudahkan perusahaan yang

membutuhkan layanan administrasi penjualan tiket bus untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penjualan tiket tanpa perlu membuat sebuah sistem sendiri yang membutuhkan

peralatan sendiri dan platform tertentu, namun cukup dengan

manfaat layanan web service yang telah di sediakan oleh server web

service. Implementasi web service ini dapat mengelola berbagai

kebutuhan mengenai administrasi penjualan tiket bus, menggunakan

platform .NET Framework sebagai basis pembuatan web service-

nya. Kelebihan dari karya tulis yang di buat o leh Wibowo ini adalah

dalam kemampuan layanan aplikasi web service dalam melayani

berbagai platform client yang meminta, namun diperlukan


(51)

yang digunakan oleh Wibowo dalam pengembangan web service-nya dapat memenuhi tujuan pembuatan, karena kerumitan pembuatan

web service sistem menggunakan .NET Framework.

3. Setiadi dan Tejoyuwono ( 2007 ) dalam karya tulisnya yang berjudul

Web Service Sebagai Solusi Interoperabilitas Antar Aplikasi E-

Government ”, menjelaskan kebutuhan akan terintegrasinya aplikasi-

aplikasi dalam ruang lingkup badan-badan pemerintahan khususnya

dalam E-Government agar semakin baiknya upaya peningkatan

pelayanan public. Masing-masing departemen akansemakin

dimudahkan dalam kebutuhan bisnis antar masing-masing

departemen tersebut. Implementasi web service dalam karya tulis ini

adalah dengan menggunakan Java, lebih spesifiknya dapat berupa

Enterprise Java Builder (EJB) yang berperan sebagai service, dan

service description yang merupakan antar muka layanan yang dapat

dihubungi oleh pengguna layanan. Kelebihan dari aplikasi yang di bangun adalah ada pada tingkat manajemen transaksi, keamanan, pertimbangan praktis, dan standar masa depan. Sementara

kekurangannya adalah dibutuhkannya framework khusus dalam

pembuatan sistem web service, juga dibutuhkan pemahaman dasar-


(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan data

Pada bab ini penulis melakukan pengumpulan data atau informasi yang di perlukan pada penelitian tugas akhir ini. Data yang di peroleh dalam penulisan ini di dapatkan dengan cara sebagai berikut.

3.1.1 Studi pustaka

Sebagai landasan yang di gunakan dalam penulisan tugas akhir ini penulis memproleh data atau informasi dari referensi buku-buku perpustakaan dan browsing di internet. Buku – buku dan browsing di

internet yang di gunakan sebagai referensi adalah sebagai berikut.

3.1.1.1 Buku – buku

1. Sistem tekhnologi informasi

2. Software Development Life Cycle

3. Sistem Basis Data

4. Microsoft SQL Server 2000

5. Pemrograman dasar Visual Basic .Net


(53)

3.1.1.2 Web site

1. http://msdn.microsoft.com/en-us/library/default.aspx 2. http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4395

/SI_03_DFD.pdf

3. http://www.total.or.id/info.php?kk=Error

4. http://www.docstoc.com/docs/2139229/Tutorial-Singkat- Penggunaan-Rational-Rose%EF%BF%BD

3.1.2 Observasi

Untuk mendapatkan objek yang akan di teliti penulis melakukan observasi di perusahaan SOLUSI247 pada tanggal 30 april 2009 . Observasi di lakukan untuk mengetahui sistem yang di gunakan pada perusahaan tersebut yang nantinya akan di jadikan pokok

permasalahan yang akan di teliti. Informasi mengenai observasi

sebagai berikut :

1. Sistem penanganan Error yang terjadi pada aplikasi client

2. Sistem yang di gunakan untuk pemberitahuan error

3. Sistem dalam laporan mengenai error

3.1.3 Wawancara

Untuk melengkapi informasi yang di dapat pada saat observasi, penulis juga melakukan wawancara tanggal 30 april 2009 kepada praktisi-praktisi SOLUSI247 yang menangani permasalahan yang akan di teliti. Hasil wawancara ada pada lampiran.


(54)

3.1.4 Studi Literatur

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian tugas akhir ini

penulis mencari aplikasi desktop ataupun aplikasi web yang

menggunakan web service sebagai tool yang menghubungkan antara

aplikasinya. Beberapa studi literatur sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :

1. Ahmadi (2007) yang berjudul “Implementasi Web Service Pada

Content Management System”

2. Wibowo (2008) yang berjudul “Web Services Sebagai penyedia

Layanan Administrasi Pada Penjualan Tiket Bus

3. Setiadi dan Tejo yuwono ( 2007 ) yang berjudul “Web Service

Sebagai Solusi Interoperabilitas Antar Aplikasi E-Government.

Karena perbedaan penerapan, maka aplikasi pada penelitian ini tidak mempunyai kelebihan dari aplikasi pada studi litertur. Tetapi

kelebihan dari penggunaan web service pada aplikasi ini adalah hampir

semua proses di proses di web service.

3.2 Metode Pengembangan sistem

Metode yang di gunakan dalam pengembangan sistem menggunakan

metode SDLC dengan model waterfall, tahapan –tahapan yang digunakan

pada model waterfall sebagai berikut.

3.2.1 Conception

Pada tahapan conception sistem pada penelitian tugas akhir ini, yang di lakukan pada tahapan ini ialah :


(55)

1. Memahami sistem yang di gunakan dalam membuat laporan error. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang sering timbul pada sistem yang

sedang di gunakan.

3. Menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang akan di gunakan saat perancangan pada sistem yang diusulkan

3.2.2 Initiation

Setelah teridentifikasi permasalahan dan di ketahui kebutuhan

pada tahapan Initiation sistem maka pada perancangan sistem yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengusulkan sistem yang baru untuk menangani proses dalam

pembuatan laporan error dan kinerja tim proyek.

2. Menentukan ruang lingkup pada sistem yang di usulkan

3.2.3 Analysis

Yang di lakukan pada tahapan analysis, yaitu :

1. Hasil yang akan di keluarkan adalah informasi spesifikasi error dan

grafik kinerja tim pro yek.

2. Masukan yang harus diterima adalah pesan string mengenai error.

3. Data yang disimpan adalah detail error.

3.2.4 Design

Setelah diusulkan sistem yang baru dan teridentifikasi kebutuhan yang di perlukan dalam pembangunan sistem yang baru, yang akan


(56)

1. Membangun alur sistem yang akan di usulkan dengan menggunakan

tool struktur. Tool yang di gunakan seperti Bagan alir, Diagram alur

data dan Statechart Diagram.

2. Menentukan entity-entity , proses, store dan alur data.

3. Menentukan atribut-atribut yang di butuhkan oleh entity yang ada

pada sistem yang di usulkan dengan menggunakan ERD.

3.2.5 Construction

Setelah di rancang alur sistem dan atributnya-atributnya, maka

yang harus di lakukan pada tahapan construction adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan hardware dan software yang di gunakan dalam

membangun sistem yang sudah di rencanakan.

2. Setting Aplikasi dan database pada hardware yang akan diusulkan.

3.2.6 Testing

Setelah tahapan contruction di lakukan maka tahapan testing

perlu di lakukan untuk pengujian sistem yang di bangun. Tes yang di lakukan pada aplikasi dan database yang telah di setting, dari login

sampai output laporan error dan grafik kinerja tim proyek.

3.2.7 Implementation and Maintenance

Pada tahapan akhir yaitu mengoprasikan aplikasi dan database

yang telah di bangun serta telah melalui tes pada tahapan testing. Kegiatan yang di lakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut :


(57)

1. Menempatkan aplikasi web service di web server, database di server

database, dan aplikasi monitoring di komputer yang di gunakan untuk

mengawasi error dan mengeluarkan laporan error yang terjadi.

2. Monitoring Error yang terjadi pada aplikasi yang di gunakan client.

3. Membuat surat tugas untuk memperbaiki error yang terjadi pada aplikasi client.

4. Memeriksa laporan error yang di lakukan pada akhir bulan.

5. Memeriksa laporan mengenai kinerja tim pro yek dalam menangani

error yang terjadi pada aplikasi client.

3.3 Perangkat penelitian

Penelitian pada penulisan ini di laksanakan di laboratorium komputer

menggunakan perangkat keras dan software yang spesifikasinya sebagai

berikut :

3.3.1 Perangkat keras server

Pada penelitian ini perangkat server menggunakan komputer

desktop yang spesifikasinya sebagai berikut :

CPU Socket Socket AM2+

Processor AMD Athlon(tm) 64 Processor 3200+,

MMX, 3DNow, ~2.0GHz

Northbridge Chipset NVIDIA® GeForce 6100

Southbridge Chipset NVIDIA® nForce 430

DIMM Sockets 2x 240-pin DDR2 SDRAM

Memory 1 GB

Expansion Slots 1x PCI Express x16, 1x PCI Express x1,

2x PCI

Parallel ATA Controller 1x PATA Controller


(58)

Supported RAID SATA RAID 0/1/0+1/5

Onboard VGA NVIDIA GeForce 6100

Audio Realtek HD Audio output

LAN 1 Port (10/100 Mbps)

Firewire / IEEE1394 2 Ports (Rear Only)

USB 2.0 6 Ports (4 Rear + 2 Header)

Other I/O 1x Serial Port, 1x Parallel Port, 1x PS/2

Keyboard Port, 1x PS/2 Mouse Port, 1x Floppy Port, 1x Audio Port ( Line In/Out, Mic In)

BIOS Phoenix - Award WorkstationBIOS

v6.00PG

Hardisk 250 GB

3.3.2 Perangkat keras client

Untuk penelitian perangkat client menggunakan laptop

Zyrex™ ELLIPSE-EGT-596 yang spesifikasinya sebagai berikut :

Processor Memory Display Hardisk DVD Room Audio LAN Modem Wifi camera

Processor Intel® Pentium® Dual-Core Processor T2390 (1.86)

Memory DDR2 - 1GB

Display 14.1" WXGA TFT LCD (1280 x 800)

HDD SATA - Seagate 160 GB DVD Writer Dual Drive

Built-in Microphone & 2x Speakers 10/100 LAN

56K FAX/Modem 802.11 b/g Wireless LAN


(59)

3.3.3 Perangkat lunak

Pada penulisan penelitian ini penulis menggunkan perangkat lunak yang terdiri dari :

1. Visual Basic.NET 2003

2. NET Framework 1.1


(60)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan profil perusahaan, mengenai sistem

yang masih di gunakan oleh perusahaan dalam menangani error, sistem

penanganan error yang baru, perancangan database dan perancangan software

diteksi error secara real-time menggunakan web service. Pada penulisan ini

penulis menggunakan SDLC yang di gunakan untuk membangun dan

mengembangkan software.

4.1 Sejarah singkat perusahaan

SOLUSI247 merupakan perusahaan teknologi informasi (TI) yang di dirikan pada agustus 2000. Nama 247 mewakili 24 jam 7 hari Perusahaan berkomitmen untuk memberikan total solusi kepada pelanggan dengan

tekhnologi yang up-to-date dan cepat dalam penyampaian informasi.

Pada awalnya SOLUSI247 hanya memberikan konsultasi Oracle

RDBMS dan membangun peralatan oracle dan teknologi dasar untuk semua

jenis industri dan pasar. Karena teknologi yang terus tumbuh dan sangat cepat maka berubah ke industri telekomunikasi dan sistem radar.

Setelah beberapa tahun pelayanan , terutama Perusahaan

Telekomunikasi di Indonesia menjadi client seperti TELKOM,


(61)

Sekarang SOLUSI247 diakui sebagai solusi total yang berkualitas tinggi dalam membantu meningkatkan bisnis perusahaan dengan inovasi teknologi dan praktek manajemen TI yang mendapatkan efisiensi dan pertumbuhan. Untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi, SOLUSI247

menggunakan Oracle, Sun Microsystems, IBM, Iri-Cosort dan vendor TI

kelas dunia ( www.solusi247.com) .

4.2 Struktur organisasi SOLUSI247

Gambar 4.1 Struktur organisasi SOLUSI247 ( www.solusi247.com )

Penelitian pada tugas akhir ini di lakukan pada bagian technical


(62)

4.2.1 President Director

Tugas dari President director yaitu :

1. Perencanaan jangka panjang Perusahaan

2. Merumuskan strategi perusahaan dan kebijakan perusahaan

3. Memelihara hubungan baik antar karyawan dan perusahaan mencapai taraf efesiensi kerja yang baik

4.2.2 Technical Director

Tugas dari Technical Director yaitu :

1. Mengawasi jalannya proyek-proyek 2. Mempersiapkan dan merencanakan proyek

4.2.3 Finance Director

Tugas dari Finance Director yaitu menentukan dalam

mengatur masuk dan pengeluaran keuangan perusahaan.

4.2.4 Business Dev. Director

Tugas dari Business Dev. Director yaitu melakukan fungsi

planning, organizing actuating dan controlling dibidang bisnis dan

approach kepada client

4.2.5 Operation Manager

Tugas dari Operation manager yaitu menentukan kebijakan di


(63)

4.2.6 Admin

Tugas dari admin yaitu sebagai pelaksana dalam mengawasi

proyek, membuat laporan, dan mengatur IT support.

4.2.7 Team project manager

Tugasnya Team project manager yaitu menentukan kebijakan

dalam mengatur pembuatan dan perawatan terhadap proyek-proyek.

4.2.8 Finance manager

Tugas Finance manager yaitu :

1. Menyusun alokasi budget divisi dan mengadministrasikan nya.

2. Memonitor dan melaporkan kinerja keuangan perusahaan baik program maupun kegiatan harian perusahaan

3. Mengkoordinasikan dan review laporan keuangan mitra kerja untuk

kebutuhan internal maupun eksternal

4. Menyediakan informasi dan memberikan pertimbangan kepada

Koordinator perusahaan mengenai manajemen budget

4.2.9 HR Manager

Tugas HR Manager yaitu :

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja 2. Pengembangan dan evaluasi karyawan


(64)

4.3 Pengembangan sistem

4.3.1 Conception

Pada sistem yang sedang berjalan akan di jelaskan dengan menggunakan Diagram alur data fisik (DADF). Gambar sistem yang berjalan sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram alur data fisik sistem berjalan

Pada gambar 4.2 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang

berjalan dalam penanganan error. Penjelasan lebih lanjut ditunjukan

sebagai berikut :

1. Setiap error terjadi tim proyek tidak langsung laporan ke Admin

2. Setelah sebulan tim proyek menjalankan program dan memperbaiki

error pada program, kemudian di buatkan laporannya. Setelah jadi


(65)

3. Setelah laporan di cek oleh admin, kemudian di validasi

Setelah mengetahui tahapan-tahapan pada sistem yang berjalan serta di analisis dengan seksama penulis menyimpulkan kelemahan- kelemahan pada sistem yang berjalan. Kelemahan-kelemahannya sebagai berikut :

1. Error yang terjadi tidak di ketahui langsung oleh admin pada saat

terjadinya error

2. Laporan error masih mungkin di manipulasi

3. Tidak dapat mengukur kinerja tim proyek

4.3.2 Initiation

Pada sistem yang akan di usulkan akan di jelaskan dengan menggunakan diagram alur data logika (DADL). Gambar 4.3 sampai 4.5 merupakan sistem yang akan di usulkan, gambarnya sebagai berikut :

Gambar 4.3 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan


(66)

Pada gambar 4.3 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang

diusulkan dalam penanganan error. Penjelasan lebih lanjut ditunjukan

sebagai berikut :

1. Setiap aplikasi client mengalami error, maka error yang terjadi di

kirimkan ke tabel error handles melalui web service

2. Admin memilih error yang terjadi, kemudian update tabel error

handles untuk membuat surat tugas kepada tim proyek untuk

memperbaiki aplikasi yang error.

3. Setelah aplikasi diperbaiki tim pro yek laporan ke admin.

4. Admin mengubah status dari aplikasi yang di perbaiki sesuai

dengan laporan.

Gambar 4.4 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan


(67)

Pada gambar 4.4 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang

diusulkan dalam penanganan error. Penjelasan lebih lanjut ditunjukan

sebagai berikut :

1. Manager input username dan password untuk mengakses laporan.

Laporan kemudian diperiksa.

2. Setelah laporan diperiksa, kemudian di print dan di berikan kepada

tim proyek manager sebagai laporan kinerja timnya.

Gambar 4.5 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan

untuk laporan client

Pada gambar 4.5 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang

diusulkan dalam penanganan error. Client input username dan

password untuk mengakses laporan mengenai keadaan aplikasi


(68)

Kelebihan sistem ini :

1. Error yang terjadi otomatis terkirim ke server database secara

real-time

2. Admin mengetahui adanya error yang terjadi secara langsung

3. Laporan error tidak mudah di manipulasi

4. Dapat mengukur kinerja tim proyek 5. Service kepada client menjadi lebih baik

Pada sistem yang di usulkan ini ruang lingkupnya adalah setiap error yang terjadi di terima oleh admin, kemudian admin

membuat dan memberikan surat tugas untuk memperbaiki aplikasi

4.3.3 Analysis

Pada tahapan analysis penulis memaparkan mengenai :

1. Hasil berupa informasi untuk monitoring error yang terdiri dari

id_error, id_proyek, received_date dan status.

2. Laporan bulanan mengenai error dan kenerja tim proyek berupa

grafik.

3. Input yang dikirim yaitu id_error dan id_proyek

4. Data yang di simpan id_error, id_proyek, received_date ,


(69)

4.3.4 Design

Pada tahapan design penulis memaparkan komponen-komponen

dari sistem yang di usulkan menggunakan bagan alir, DAD, ERD, dan

statechart diagram.

4.3.4.1 Bagan Alir

1. Bagan alir sistem berjalan

Untuk menjelaskan alur kerja pada sistem yang berjalan penulis menggunakan bagan alir. Alur kerja sistem yang berjalan di tunjukan pada gambar 4.6 sampai 4.8. Gambarnya sebagai berikut :

Gambar 4.6 Bagan Alir Tim proyek

Pada bagan alir gambar 4.6 menjelaskan mengenai


(70)

1. Start

2. Aplikasi client di cek jika mengalami error

3. Aplikasi di perbaiki sesuai error yang terjadi 4. Setiap error yang terjadi di catat sebagai laporan

5. Jika belum satu bulan (no), maka laporan tidak di kirim dan

terus dicatat error yang terjadi. Jika telah satu bulan (yes) maka laporan di kirim.

6. Stop

Gambar 4.7 Bagan Alir Admin

Pada bagan alir gambar 4.7 menjelaskan mengenai penerimaan laporan, prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Laporan di terima oleh Admin


(71)

4. Jika laporan tidak valid (no) maka laporan di cek kembali. 5. Jika data valid (yes) maka laporan di validasi

6. Laporan dikirim ke Manager

7. Stop

Gambar 4.8 Bagan Alir Manager

Pada bagan alir gambar 4.8 menjelaskan mengenai penerimaan laporan. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Manager menerima laporan dari admin

3. Laporan yang diterima di cek

4. Jika laporan tidak valid (no) maka laporan di cek kembali.

5. Jika data valid (yes) maka laporan di validasi 6. Laporan yang telah di validasi di simpan 7. Stop


(72)

2. Bagan alir sistem yang diusulkan

Untuk menjelaskan alur program yang di usulkan, penulis memaparkan dengan bagan alir. Bagan alir program

monitoring error seperti ditunjukan pada gambar 4.9 sampai

dengan 4.19.

Gambar 4.9 Bagan alir send error

Pada bagan alir gambar 4.9 menjelaskan mengenai

pengiriman error, prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Aplikasi milik client di jalankan.

3. Jika tidak mengalami error (no) maka program terus berjalan.

4. Jika mengalami error (yes) maka error di kirim ke server. 5. Stop


(73)

Gambar 4.10 Bagan alir Web Service penerima Error

Pada bagan alir gambar 4.10 menjelaskan mengenai

penerimaan error. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Pesan error di terima oleh web service

3. Pesan terlebih dahulu dibagi dua ( split )

4. Kemudian baru disimpan di database.


(74)

Gambar 4.11 Bagan alir Login Admin

Pada bagan alir gambar 4.11 menjelaskan mengenai

login admin, prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Admin masukan username dan password

3. Username dan password di cek di database

4. Jika tidak valid (no) maka username dan password di masukan kembali

5. Jika valid (yes) di lanjutkan ke aplikasi berikutnya. 6. Stop


(75)

Gambar 4.12 Bagan alir Form Utama

Pada bagan alir gambar 4.12 menjelaskan bahwa aplikasi ini mempunyai tiga pilihan yaitu :

1. Start

2. File mempunyai pilihan resource, register dan close.

3. View mempunyai pilihan select received error kemudian

update error detail.


(76)

5. Month report mempunyai dua pilihan yaitu select detail untuk

laporan detail dan select summary untuk rangkuman laporan

6. Select performance untuk laporan kinerja

7. Close untuk keluar

8. Stop

Gambar 4.13 Bagan alir option resource

Pada bagan alir gambar 4.13 alurnya sebagai berikut : 1. Start

2. Resource mempunyai pilihan conn dan error.


(77)

Gambar 4.14 Bagan alir Form Error

Pada bagan alir gambar 4.14 menjelaskan mengenai register

mempunya pilihan, yaitu : 1. Start

2. Insert merupakan peroses penambahan pada database, data

dimasukan seluruhnya.

3. Data di tambahkan, jika tidak valid (no) maka data di masukan

kembali dan jika valid (yes) maka data di simpan.

4. Update merupakan peroses pengubahan data yang ada. data

dimasukan sesuai yang ingin diubah, jika valid (no) maka data

di masukan kembali dan jika valid (yes) maka perubahan data


(78)

5. Delete merupakan peroses penghapusan data dengan

memasukan id.

6. Stop

Gambar 4.15 Bagan alir Resource Connection

Pada bagan alir gambar 4.15 menjelaskan error mempunyai

dua pilihan generate dan close. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Generate untuk memasukan data error. masukan data ke setiap

kolom dan menyimpannya sebagai file

3. Sedangkan close untuk keluar aplikasi.


(79)

Gambar 4.16 Bagan alir Resource Error

Pada bagan alir gambar 4.16 menjelaskan conn

mempunyai dua pilihan generate dan close. Prosesnya sebagai

berikut :

1. Start

2. Generate untuk memasukan data conn. Masukan data ke setiap

kolom dan menyimpannya sebagai file

3. Sedangkan close untuk keluar aplikasi.


(80)

Gambar 4.17 Bagan Alir Form Tim proyek

Pada bagan alir gambar 4.17 alurnya sebagai berikut : 1. Start

2. Tim pro yek input username dan password , jika tidak valid (no)

maka input kembali username dan password dan jika valid (yes)

maka di ijinkan mengakses laporan.


(81)

Gambar 4.18 Bagan alir Form Manager

Pada bagan alir gambar 4.18 alurnya sebagai berikut

1. Start

2. Manager masukan username dan password, kemudian di cek.

jika tidak valid (no) maka masukan kembali username dan

password dan jika valid (yes) dapat mengakses laporan month

dan performance.

3. Select report error untuk laporan error

4. Select report performance untuk laporan kinerja


(82)

Gambar 4.19 Bagan alir Form Client

Pada bagan alir gambar 4.19 alurnya sebagai berikut : 1. Start

2. Client masukan username dan password kemudian di cek, jika

tidak valid (no) input kembali username dan password dan jika

yes di ijinkan mengakses laporan.

3. Stop

4.3.4.2 Diagram alur data

1. Diagram level 0

Agar memudahkan dalam pemaparannya sistem yang di usulkan dengan diagram level 0 di bawah ini.


(83)

Gambar 4.20 diagram level 0

Dilihat dari diagram level 0 dapat di jelaskan gambar 4.20 sebagai berikut

1. Setiap aplikasi client mengalami error, aplikasi tersebut mengirimkan

pesan id_error & id_proyek ke SLE. Client memasukan username dan

password untuk menerima laporan dari SLE terkait dengan pesan

error yang di terima.

2. Admin memasukan username dan password sebagai login, untuk

memproleh seluruh informasi error, status, mengubah tabel error

handles yang atributnya start date, end date dan status

3. Tim proyek memasukan username dan password untuk login


(84)

4. Manager memasukan username dan password sebagai login pada

aplikasi laporan kemudian manager memproleh laporan - laporan.

2. Diagram level 1

Gambar 4.21 Diagram level 1

Dilihat dari diagram level 1 dapat dijelaskan gambar 4.21 sebagai berikut :

1. Proses monitoring error untuk memproses information error, status,

username & password start_date ,end_date dan status.

2. Access laporan client untuk memproses username & password, laporan,

id_error dan id_proyek

3. Access laporan manager untuk memproses user_name & password dan


(85)

4. Access surat tugas untuk memproses username & password dan surat tugas.

3. Diagram Level 2

Gambar 4.22 Diagram Level 2 Admin

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.22 sebagai berikut :

1. Login untuk memproses username & password

2. Update untuk mengubah data error handles dengan data status yang baru,

start_date, end_date dan status.


(86)

Gambar 4.23 Diagram Level 2 Client

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.23 sebagai berikut :

1. Login untuk memproses username & password

2. Update untuk mengubah data error handles dengan data id_error dan

id_proyek.

3. Kirim laporan untuk pengiriman laporan ke client.


(87)

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.24 sebagai berikut :

1. Login untuk memproses username & password

2. Kirim laporan untuk pengiriman laporan ke manager.

Gambar 4.25 Diagram level 2 Tim Proyek

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.25 sebagai berikut.

1. Login untuk memproses username & password

2. Kirim surat tugas untuk pengiriman surat tugas ke tim pro yek

4.3.4.3 ERD

Pada pengembangan database yang akan di gunakan pada

sistem yang akan di usulkan menggunakan ERD dengan cara menentukan entitas-entitasnya dan di tentukan relasi antara entitas- entitasnya, Kemudian tentukan atribut-atribut yang akan di gunakan pada entitas-entitas yang telah di tentukan.


(88)

Entitas –entitas dan relasinya yang akan digunakan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.26 Entitas dan Relasi Sistem yang di usulkan

Attribut-atribut pada entitas yang di gunakan sebagai berikut :


(89)

Gambar 4.28 Atribut Client


(90)

Gambar 4.30 Attribut Error_handles

Gambar 4.31 Attribut Manager


(91)

Gambar 4.33 Attribut Error

4.3.4.4 Normalisasi

1. Belum di normalkan

Tabel 4.1 Atribut belum dinormalkan

Error_handles Name_Pro yek Name_client Error_message 1 Error_message 2 Error_message 3 Nama_admin Nama_manager Received_date Start_date End_date status


(92)

Error Lvl_error descriptions Proyek Name_proyek Penanggung_jawab Pada tabel yang belum di normalkan yang di tunjukan di atas,

terjadi pengulangan pada atribut error_message.

2. Bentuk normal pertama (1NF)

Sebuah model data di katakan memenuhi bentuk normal pertama jika setiap atribut yang di miliki oleh entitas hanya satu nilai. Pada atribut-atribut yang ada pada entitas pada sistem yang di usulkan kemudian di normalkan untuk menghilangkan atribut-atribut yang mengulang atau bernilai ganda. Setelah di normalkan maka Atribut- atributnya sebagai berikut :

Tabel 4.2 Attribut normal ke satu

Admin Tim Proyek

First_name

Last_name First_name

Address Last_name

City

Phone Address

Zip City

Password Phone

zip password Position

Client Error_handles

Name_client


(93)

City Received_date Phone

zip Start_date

End_date status manager First_name Last_name Position_manager Address City Phone zip

3. Bentuk normal kedua (2NF)

Model data telah memenuhi syarat model normal kedua apabila

telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah

entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas

tersebut.

Pada bentuk normal kedua atribut-atribut yang telah di paparkan pada normal pertama telah memenuhi persyaratan bentuk normal kedua

karena pada setiap atribut yang non-identifier bergantung sepenuhnya

dengan atribut identifier pada setiap entitasnya.

Pada bentuk normal kedua ini perlu juga di relasikan antar entitas- entitas yang ada dengan cara menyertakan identitas entitas yang berhubungan sebagai atribut pada entitas lain. Atribut yang di tambahkan pada entitas pada sistem yang di usulkan yaitu entitas proyek dan


(94)

Fkey Fkey

!

Error_handles Id_error_handles

Fkey Id_proyek

Fkey Id_error

Fkey Id_admin

Error_message

Received_date Start_date End_date status

Penambahan atribut di karenakan pada setiap proyek di miliki oleh

setiap client dan pada penambahan atribut pada error_handles di

karenakan attribut –atribut tersebut digunakan untuk menjelaskan informasi yang di perlukan oleh entitas error_handles. Setelah di tambahkan atribut maka atribut-atributnya sebagai berikut :

Tabel 4.3 Attribut Normal kedua

"

# #

! !

#


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dengan pengiriman error secara otomatis, keadaan aplikasi di client dapat di monitoring.

2. Dari pesan error yang ada dapat menjadi parameter untuk mengukur kinerja tim proyek.

3. Parameter yang digunakan sebagai pengukur kinerja tim proyek adalah banyaknya error dan waktu yang digunakan untuk perbaikan.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini merupakan saran untuk menjadikan proses

monitoring error pada aplikasi client agar service kepada client menjadi lebih baik. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penelitian ini. Agar sistem ini lebih baik dalam keamanan datanya maka perlu di terapkan kriptografi pada pengiriman pesan error dan laporan error client.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo, “ Membuat Robot Cerdas ” , Elexmedia Komputindo;2006. Fauzi, Ahmad,“ Mengupas Tuntas Microsoft Excel 2007 ”, Elexmedia

Komputindo;2007.

Hadiwinata, Mario, “Pemrograman XML web service dengan VB.NET”, Project Otak; 2004.

Ionescu, Dan, “ Real-time systems: modeling, design, and applications” ,world scientific;2007.

Jogiyanto,HM “ Sistem Teknologi Informasi “, Andi Yogyakarta;2003. McElroy , Ken, “ The ABC's of Real Estate Investing”, Warner Business

Books;2004.

Martina, Inge, “ Microsft SQL Server 2000 “, Elex Media Komputindo;2004. Marlinda, linda, “ Sistem Basis Data “, Andi Yogyakarta;2004

NIIT, “ SDLC”, NIIT; 2001.

NIIT, “ Programming Logic and Techniques”, NIIT;2001.

Purba, Jonny, “Pengelolaan Lingkungan Sosial”,Yayasan Obor Indonesia; 2005. Prawirosentono, 1992,” Kinerja/Prestasi Kerja “ http: // somadblog.blogspot.com

/2008/12/kinerjaprestasi-kerja.html”. Diakses pada tanggal 10 Juni 2009 pukul 09:10 WIB.

Simpson, John E, “ Just XML “, Andi Yogyakarta;2002.

Suryo, Ario, “Visual Basic.Net versi 2002 dan 2003”, Elex Media Komputindo;2004.


(3)

Sommerville, Ian, “Software Engineering 7th edition”,2004

Schwalbe, Kathy, “Information Technology Project Management”, 2009. Tutang, “ Microsoft SQL Server 2000”, Datakom Lintas Buana;2003. Thomson, “Accounting Information Systems”, Salemba Empat;2007. Yuswanto, ” Visual Basic.Net “, Elex Media Komputindo; 2006.


(4)

(5)

(6)